cover
Contact Name
MUHAMAD ARIFIN
Contact Email
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Phone
+281238233442
Journal Mail Official
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Published by CV SWA Anugrah
ISSN : -     EISSN : 30308917     DOI : -
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah adalah jurnal yang terbit 3 kali setahun pada bulan Maret, Juli, dan November. Jurnal ini merupakan jurnal kajian ilmu agama, tidak hanya mengacu pada satu agama saja, ada 6 agama yang diakui di Indonesia bisa diterima pada jurnal ini. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pengajaran dalam ilmu agama khususnya yang ada di Indonesia. Isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan agama dan multikultur budaya juga dibahas dalam jurnal ini. Kami mengundang bagi para akademisi dan praktisi untuk menulis di jurnal ini guna menambah khasanah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan ilmu agama dan dakwah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah" : 10 Documents clear
PENGHADIAHAN PAHALA BACAAN AL-QUR’AN DALAM TAHLIL MENURUT PANDANGAN MAZHAB SYAFI’I Laily Fitria Ramadhani; Lailatul Musyarofah; Rosalina Afifah; Norma Fitria
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7308

Abstract

Konsep penghadiahan pahala bacaan Al-Qur’an dalam tahlil terdapat perbedaan pendapat oleh para ulama. Seperti pada mazhab Syafi’i sendiri terdapat dua perbedaan pendapat oleh ulama-ulama di dalamnnya, yaitu pendapat yang menyampaikan terkait sampainya pahala bacaan Al-Qur’an kepada mayit dan pendapat lainnya terkait tidak sampainya pahala bacaan Al-Qur’an kepada mayit. Artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka (library research) yang dilakukan dengan mencari sumber dan mengonseptualisasikan informasi dari berbagai referensi yang kemudian dianalisis secara kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui siapa sajakah ulama dalam mazhab Syafi’i yang berpendapat bahwa pahala bacaan Al-Qur’an dalam tahlil ini sampai kepada mayit atau tidak dan apa alasan dibalik fatwa tersebut, yakni berdasarkan dalil apa dalam mengemukakan fatwa tersebut. Perbedaan pandangan ini menunjukkan adanya fleksibilitas dalam memahami hukum Islam terkait amal untuk orang yang telah meninggal, dengan fokus utama pada niat baik dan manfaat spiritual.
ANTARA IDEALITAS DAN REALITAS: AKHLAK ISLAM DALAM MEMBANGUN TATANAN SOSIAL MODERN BERDASARKAN SURAH AL-BAQARAH AYAT 177 Sofia Hani; Mina Febriani; Tiara Amalia Nizamuddin; Edi Hermanto
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7328

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara idealitas akhlak Islam dan realitas sosial modern melalui kajian Surah Al-Baqarah ayat 177. Dalam era modern, tantangan seperti ketimpangan sosial, individualisme, dan krisis identitas moral semakin kompleks, sehingga menuntut penerapan nilai-nilai akhlak yang konkret. Ayat 177 Surah Al-Baqarah memberikan landasan yang kuat untuk membentuk pribadi dan masyarakat yang berakhlak, dengan menekankan pentingnya keimanan, empati sosial, dan keteguhan dalam menghadapi kesulitan. Dalam konteks ini, akhlak Islam tidak hanya terbatas pada ajaran ritual, tetapi juga mencakup tindakan sosial yang nyata, seperti perhatian terhadap kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan lemahnya integritas. Melalui pendekatan kualitatif, artikel ini menganalisis penerapan nilai-nilai akhlak Islam dalam merespons permasalahan sosial kontemporer, serta bagaimana nilai-nilai tersebut dapat dijadikan solusi praktis dalam mengatasi masalah-masalah moral yang dihadapi masyarakat saat ini.
EKSISTENSI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN DI INDONESIA: LANDASAN IDEAL DAN TUJUAN PENDIRIAN DALAM MEMBANGUN GENERASI UNGGUL DAN BERINTEGRITAS Inna Zulfa Muhsinin; Athaya Yulidian; M. Yunus Abu Bakar
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7335

Abstract

Perguruan tinggi keagamaan di Indonesia memiliki peran strategis dalam mencetak generasi yang unggul, berintegritas, dan memiliki akhlak yang baik. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tentang eksistensi perguruan tinggi keagamaan dengan fokus pada landasan ideal dan tujuan pendiriannya, serta kontribusinya dalam membangun generasi masa depan. Berdasarkan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi dasar-dasar filosofis yang mendasari pendirian perguruan tinggi keagamaan, baik dari perspektif agama, sosial, maupun pendidikan nasional. Perguruan tinggi Islam tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga akademik yang kompeten, tetapi keagamaan sebagai wadah untuk mengembangkan karakter dan moralitas mahasiswa, sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil-‘alamin. Selain itu, artikel ini menganalisis berbagai tantangan yang dihadapi perguruan tinggi keagamaan dalam mencapai tujuannya, seperti keterbatasan sumber daya, kurikulum yang belum sepenuhnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam, serta peran teknologi dalam mendukung proses pembelajaran. Penelitian ini juga menawarkan beberapa solusi strategis, antara lain peningkatan kualitas tenaga pendidik, pembaruan kurikulum berbasis karakter, dan pemanfaatan teknologi dalam memperkuat sistem pendidikan. Dengan demikian, perguruan tinggi keagamaan diharapkan dapat berperan lebih optimal dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan berdaya saing di tingkat global.
تحليل الأنشطة اللغوية بمعهد عبد الله بن مسعود سي كامة على ترقية قدرة الطلاب في مهارة الكلام: تحليل الأنشطة اللغوية بمعهد عبد الله بن مسعود سي كامة على ترقية قدرة الطلاب في مهارة الكلام Rofian, Nadia; Efendi, Zulham; Triadi, Fian
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7384

Abstract

يتركذ هذا البحث في الأنشطة اللغوية على ترقية قدرة الطلاب معهد عبد الله بن مسعود في مهارة الكلام. المنحج المتعمد هو البحث الكفي. والنتيجة التي توصلت هي أن الأنشطة اللغوية التي قامت فيه يعني أحسن الأنشطة لترقية قدرة الطلاب في مهارة الكلام، ولكن لا يظهر الدور كبير لترقية قدرة الطلاب في مهارة الكلام لأن وجدت كثير الخاطيء حين قيامه مثل الطالبات لا تفهمن في أهمية اللغة العربية، والنظام الصيانة التي غير مناسبة، وأيضا لا يوجد ترغيب وترهيب الذي سيحصل عليه الطلاب إذا يستعمل الطلاب اللغة أو لم يشاركوا في الأنشطة اللغوية، وهذا الذي يسبب قدرة الطلاب عبد الله بن مسعود في مهارة الكلام صعيف.
PERSPEKTIF POLITIK TENTANG PERJANJIAN HUDAIBIYAH DALAM TAFSIR FII ZHILALIL QUR'AN Khoirul Fitri; Septiawadi Kari Mukmin; Ahmad Muttaqin
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7386

Abstract

Penelitian ini mengkaji penafsiran Sayyid Qutub terhadap Perjanjian Hudaibiyah dalam tafsir Fi Zilalil Qur'an dari perspektif politik Islam, khususnya terkait makna dan dampak perjanjian tersebut bagi umat Islam. Perjanjian Hudaibiyah, yang terjadi pada tahun keenam Hijriyah, merupakan perjanjian damai yang menandai perubahan strategi dakwah Islam secara damai dan signifikan.Sayyid Qutub menyoroti perjanjian ini sebagai kemenangan hakiki umat Islam, yang dicapai melalui diplomasi dan pendekatan damai. Menurutnya,keputusan Nabi Muhammad SAW untuk menerima syarat-syarat yang tampak merugikan adalah langkah strategis yang berorientasi pada kemaslahatan jangka panjang bagi umat Islam. Dalam perspektif Qutub, Perjanjian Hudaibiyah memberikan dampak signifikan pada perkembangan Islam, baik dalam aspek politik maupun sosial. Ia menilai bahwa perjanjian ini membuka peluang bagi dakwah Islam untuk berkembang tanpa hambatan konflik, sekaligus menunjukkan kematangan politik Islam dalam beradaptasi dengan situasi yang kompleks. Kedudukan Perjanjian Hudaibiyah bagi umat Islam adalah sebagai tonggak diplomasi yang mengajarkan pentingnya mengutamakan perdamaian, kesabaran, dan strategi jangka panjang dalam menghadapi konflik.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka, dengan sumber utama dari Fi Zilalil Qur'an serta literatur sekunder terkait tafsir politik dan sejarah Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qutub melihat Perjanjian Hudaibiyah sebagai kemenangan hakiki bagi umat Islam, yang dicapai melalui pendekatan damai dan diplomasi. Ia menyoroti bahwa keputusan Nabi Muhammad SAW untuk menerima syarat-syarat yang tampak merugikan adalah bukti kebijaksanaan beliau dalam mencapai tujuan jangka panjang bagi Islam. Dalam perspektif Qutub, strategi ini memberikan contoh bagi umat Islam tentang pentingnya mengutamakan perdamaian dalam menghadapi konflik dan perselisihan, serta mencerminkan kedewasaan politik Islam yang mampu beradaptasi dengan kondisi tanpa kekerasan.Melalui penafsiran ini, Qutub memberikan kontribusi penting dalam kajian politik Islam dengan menunjukkan bahwa kekuatan Islam tidak hanya terletak pada aspek militer, tetapi juga dalam kemampuan diplomasi dan toleransi Perspektif ini memberikan kontribusi penting bagi kajian politik Islam dan menjadi panduan praktis bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan global dengan sikap yang damai dan toleran
RESPONS PESAN POSTER “DUKUNG MAGHRIB MATIKAN TELEVISI AYO MENGAJI” TERHADAP TINGKAT KESADARAN MEMBACA AL-QURAN BAGI MASYARAKAT DI NAGARI SITOMBOL KECAMATAN PADANG GELUGUR” Haramain, Genta; Alveni, Tika
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7429

Abstract

Kehadiran media massa seperti televisi mendorong masyarakat untuk lebih memilih menonton televisi pada sore hari daripada membaca Al-Quran. Ditambah lagi kondisi masyarakat Padang Gelugur yang tidak seluruh penduduknya gemar membaca Al-Quran setelah Salat Magrib. Realitasnya serta saat ini, masih banyak umat Islam yang belum mampu membaca Al-Quran. Teori yang dipakai yaitu mengenai respons masyarakat (Teori Mc Quail dalam buku sosiologi komunikasi), teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori Stimulus-Organisme-Respons (SOR). Teori SOR menjelaskan bahwa reaksi individu atau audiens muncul sebagai respons terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, teori ini memiliki hubungan yang erat dengan penyampaian pesan melalui media dan bagaimana audiens atau masyarakat merespons pesan-pesan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Nagari Sitombol merespons dengan positif baik dari respons kognitif, respons afektif dan respons konatif tentang poster “Ayo Mengaji” tersebut. Masyarakat sudah memahami makna dan maksud dari poster tersebut dan sudah melaksanakan seruan dari poster tersebut untuk melaksanakan mengaji. Poster dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di antaranya sebagai petunjuk, penggerak perhatian, peringatan dan juga dapat memotivasi serta mendorong pengalaman kreativitas masyarakat Nagari Sitombol. The existence of mass media such as television makes people prefer to watch television in the afternoon rather than reading the Qur'an. In addition, the condition of the people of Padang Gelugur where not all residents read the Qur'an after the Maghrib prayer. The reality and at this time there are still many Muslims who cannot read the Qur'an. The theory used is about community response (Mc Quail's theory in the sociology of communication book), then the theory to be used is the Stimulus Organism-Response theory (SOR theory). SOR theory is a reaction that occurs in a person or audience after being exposed to a certain stimulus. Therefore, in the theory to be explained, there is a close relationship with messages from the media and the reaction of the audience or society. The method used is a descriptive qualitative method. The results of the study showed that the Nagari Sitombol community responsded positively both from cognitive responses, affective responses and conative responses about the "Let's Study" poster. The community has understood the meaning and intention of the poster and has carried out the call from the poster to carry out the recitation. Posters can provide benefits to the community, including as a guide, a driver of attention, a warning and can also motivate and encourage the creative experience of the Nagari Sitombol community.
PENTINGNYA IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Syiintia Purnama; Karnila Br Tarigan; Edi Hermanto
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7567

Abstract

Faith and piety are two fundamental concepts in human life that play an important role in shaping individual character and behavior. Faith refers to a deep belief in God and His teachings, which is not only cognitive but also emotional and spiritual. Faith provides purpose and meaning in life and serves as a source of motivation when facing various challenges. Piety reflects awareness and obedience to God's commands, as well as efforts to avoid His prohibitions. These two concepts provide clear guidance for living a meaningful life. The two complement each other, with faith as the basis of belief and piety as the manifestation of this belief in daily actions. This study aims to explore the role of faith and piety in human life, including their impact on ethics, social relationships, and individual well-being. The methodology used includes a literature review based on faith and piety. The conclusion of this study emphasizes the importance of integrating faith and piety into everyday life to achieve spiritual and social well-being. Recommendations are given to improve education and understanding of these values in society as a step toward building a more harmonious and ethical community.
MADRASAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM YANG IDEAL Nauval Ardian Saputra; Vinka Farqiyah; Siti Nur Maulidiyah Munandari; M.Yunus Abu Bakar
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7614

Abstract

Madrasah is an Islamic educational institution that plays a significant role in the development of education in Indonesia. The philosophy of madrasah integrates both religious and general education, aiming to produce a generation that possesses not only academic knowledge but also good morals. In this context, madrasah serves as a means to instill Islamic values and prepare students to face the challenges of modern times. Thus, madrasah functions not only as a formal educational institution but also as a moral and spiritual pillar of society. This article demonstrates that madrasah has great potential to continuously focus on its essence, ideal foundations, and ideal designs so that madrasah in Indonesia can continue to evolve into an excellent educational institution that positively contributes to the character building and spirit of the nation.
DINAMIKA HUKUM DAN MASYARKAT DALAM MENGHADAPI FENOMENA NIKAH MUT’AH Khotimah, Putri Husnul; Saebani, Beni Ahmad
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7683

Abstract

Abstark Nikah mut’ah merupakan praktik perkawinan yang sementara dalam ijab kabulnya terdapat jangka waktu yang ditentukan dan tidak adanya saksi atau wali. Terdapat dua golongan yang berdebat mengenai nikah mut’ah ini yaitu golongan sunni dan golongan syiah. Fenomena nikah mut’ah ini menimbulkan dinamika dalam kehidupan tatanan masyarakat yaitu secara sosial , perempuan yang di nikahinya akan mendapatkan stigma negatif dan akan menimbulkan ketidaksetarran gender. Praktik nikah mut'ah seringkali dipengaruhi oleh faktor sosial budaya masyarakat tertentu. Misalnya, dalam konteks kemiskinan atau konflik, nikah mut'ah mungkin dilihat sebagai solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan biologis atau sosial. Artikel ini penulis menggunakan study literatur yang terdapat di jurnal, buku, majalah dan literatur lainnya. Abstract Mut'ah marriage is a marriage practice where the marriage agreement includes a specified period of time and there are no witnesses or guardians. There are two groups arguing about mut'ah marriage, namely the Sunni group and the Shia group. This phenomenon of mut'ah marriage creates dynamics in the life of society, namely socially, the woman who marries will receive a negative stigma and will give rise to gender inequality. The practice of mut'ah marriage is often influenced by socio-cultural factors in certain communities. For example, in contexts of poverty or conflict, mut'ah marriage may be seen as a temporary solution to meet biological or social needs. In this article, the author uses literature studies found in journals, books, magazines and other literature.
PENERAPAN HUKUM PELAKU TINDAK PIDANA ZINA KHALWAT DI NAGROE ACEH DARUSSALAM DALAM PASAL 23 NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT Khaerunnisa, Syifa Mega; Winda Widya Sari; Deden Najmudin
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i1.7744

Abstract

Seclusion is an act that is close to adultery, the Islamic religion strictly forbids its followers from committing adultery. Therefore khalwat is a criminal act/jarimah which can be subject to ta'zir sanctions, this is because khalwat can lead a person to commit adultery or have relations with a husband and wife outside of legal marriage. the crime of adultery and seclusion based on Article 23 Number 6 of 2014 concerning Jinayat Law. Referring to the Aceh Qanun Jinayat, the resolution of khalwat cases can be summarized into two types by looking at the perspective of the perpetrator, namely by resolving khalwat through the Syar'iyyah Court and resolving khalwat through the Customary Courts.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah More Issue