cover
Contact Name
Muhammad Hadi Widanto
Contact Email
lppm@unsurya.ac.id
Phone
+6282113935439
Journal Mail Official
lppm@unsurya.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Kampus A Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma lt. 2 No. 210 Jl. Halim Perdana Kusuma No.1, RT.1/RW.9, Halim Perdana Kusuma Kec. Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13610
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
ISSN : 3063069X     EISSN : 30629225     DOI : https://doi.org/10.35968/7v6eq255
Core Subject : Health,
AIM Tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk menyediakan platform bagi para Mahasiswa, Dosen, Peneliti, praktisi profesional di bidang kesehatan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan penelitian terkini yang relevan dengan manajemen kesehatan dan keperawatan. Kami bertujuan untuk mendorong pertukaran gagasan yang inovatif dan solusi praktis yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pengelolaan sumber daya di berbagai konteks pelayanan kesehatan. SCOPE Jurnal ini mencakup berbagai topik dalam manajemen kesehatan dan keperawatan, termasuk namun tidak terbatas pada: Strategi manajemen kesehatan Kebijakan kesehatan dan peraturan Manajemen operasional rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya Manajemen sumber daya manusia di bidang kesehatan Inovasi dalam manajemen layanan kesehatan Penggunaan teknologi informasi dalam manajemen kesehatan Manajemen risiko dan kualitas dalam pelayanan kesehatan Manajemen keperawatan klinis dan administratif Evaluasi dan penelitian kesehatan masyarakat Kolaborasi lintas disiplin dalam manajemen kesehatan Keperawatan medikal bedah Keperawatan Kegawatdaruratan dan bencana keperawatan anak keperawatan maternitas keperawatan jiwa keperawatan gerontik keperawatan komunitas manajemen dan kepemimpinan keperawatan Jurnal ini menyambut kontribusi dari para peneliti, praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya yang tertarik dalam pengembangan teori dan praktik manajemen kesehatan dan keperawatan.
Articles 62 Documents
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Flour Albus Terhadap Tingkat Pengetahuan Luluk Eka Meylawati; Fitri Anggraeni; Isnita Dewi Fortuna
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/7v6eq255

Abstract

Keputihan merupakan gangguan reproduksi yang sering dianggap tidak berbahaya atau sebagai suatu hal yang normal namun pada kenyataannya keputihan dapat bersifat normal (fisiologis) dan juga abnormal (patologis). Keputihan mempunyai dampak yang berbahaya bagi remaja yaitu infeksi, penyakit radang panggul, infertilitas, dan gangguan psikologis. Faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja meliputi beberapa hal yaitu penggunaan cairan pembersih vagina, celana ketat, personal hygiene dan pemakaian panty liner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan Kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang Flour Albus. Desain penelitian ini adalah eksperimen. Jumlah sampel sebanyak 35 orang. Data penelitian berupa tingkat pengetahuan responden tentang Flour Albus. Analisis data mengunakan analisis bivariat dengan menggunakan uji T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan responden tentang Flour Albus (p value = 0,000). Diharapkan bagi tenaga kesehatan melakukan Tindakan promotive dan preventif antara lain dengan memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Flour Albus. Disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan tentang Flour Albus.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Tim Dalam Kegiatan Praktek Pengungsian Medik Udara Fidrajaya, Ridho; Wardaya; Sri Wahyuni; Nellyta
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/0parcp83

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses penyadaran yang terjadi karena interaksi berbagai faktor yang menyangkut manusia, lingkungan, dan potensinya, pada praktek pengungsian medik udara tidak hanya menghadapi simulasi kasus - kasus darurat yang realistis, tetapi juga belajar mengenali dan menanggapi dinamika kerja tim dalam situasi tegang, didalam praktek pengungsian medik udara seringkali ada kendala di tiap tim saat melakukan kerjasama dari tim satu ke tim lainnya, faktor – faktor yang mempengaruhi diantaranya : kurangnya komunikasi yang efektif dan rendahnya motivasi didalam kerja sama tim, upaya - upaya yang dapat dilakukan diantaranya : melakukan peningkatan komunikasi serta motivasi dalam berkoordinasi dalam kerjasama tim, kesimpulan bahwa kerjasama tim yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan praktek pengungsian medik udara.
Efektivitas Hypnosis Lima Jari Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Preoperasi di Rumah Sakit Dik Pusdikes Sinta Fresia; Nur Afni W; Dwi Ambarwati; Marina
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/wbe6at75

Abstract

Prosedur pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi medis yang dapat menimbulkan rasa takut, cemas, dan stress. Pada tindakan pembedahan, perawat mempunyai peran yang untuk membantu pasien mendapatkan informasi tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa cemas tersebut. Pada pengamatan yang dilakukan pada 2 orang pasien dengan rencana operasi dan telah di berikan informed consent, didapati pasien tersebut tampak kurang tenang merasa gelisah, cemas selama menunggu jam operasi. Gangguan kecemasan atau ansietas merupakan kelompok gangguan psikiatri yang paling sering ditemukan. Hypnosis lima jari telah terbukti efektif dalam mempengaruhi sistem limbik seseorang serta memengaruhi pelepasan hormon (hormon adrenalin) yang merupakan salah satu penyebab stress dan kecemasan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai kecemasan sebelum dan sesudah diajarkan teknik Hypnosis lima jari. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan metode komparatif. teknik yang digunakan pemberian teknik hypnosis lima jari pada 2 subjek. Instrumen yang digunakan yaitu video terapi hypnosis lima jari dan lembar kuesioner skala kecemasan menurut The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS). Hasil dari penelitian yang dilakukan sebelum tindakan pembedahan pada subyek A dan subyek B menunjukkan adanya perubahan skala kecemasan sedang menjadi skala kecemasan ringan. Teknik hypnosis lima jari terbukti efektif menurunkan skala kecemasan.
Efektivitas Aplikasi Seluler Manajemen Diri Hipertensi: Peninjauan Literatur Sistematis Avia, Imelda; Imas Mulyani; Muhammad Iqbal
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/76hxw160

Abstract

hipertensi adalah penyakit kronis yang umum, memerlukan pengelolaan mandiri yang efektif oleh pasien untuk pengobatannya. Aplikasi Kesehatan atau mHealth menyediakan alat yang efektif dalam mendukung pengelolaan mandiri hipertensi. Namun, dengan berkembangnya berbagai macam aplikasi hipertensi menjadi penting bagi pasien dan professional kesehatan untuk memahami sejauh mana aplikasi mHealth efektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan studi yang menggambarkan evaluasi semua aplikasi seluler dalam mendukung pengelolaan mandiri hipertensi diberbagai platform. Metode penelitian dilakukan dengan peninjauan sistematis dilakukan pada database Proquest dan PubMed pada tahun 2019 hingga 2024 dengan metode PRISMA. Total 12 artikel yang dilakukan peninjauan setelah seleksi studi dengan PRISMA. Keseluruhan hasil menunjukkan efektif dalam menurunkan tekanan darah. Masa penggunaan aplikasi paling sedikit yaitu 10 minggu dan paling lama yaitu 6 bulan. Aplikasi seluler ini sangat bermanfaat dalam kontrol tekanan darah secara mandiri, merubah gaya hidup, diet, dan mendapatkan penanganan hipertensi yang lebih baik. Kelompok usia > 18 tahun hingga > 60 tahun. Berbagai variasi aplikasi seluler yang digunakan secara keseluruhan menunjukkan efek positif dalam menurunkan tekanan darah dan kontrol hipertensi rutin. Profesional Kesehatan dan pasien dapat meningkatkan penggunaan aplikasi seluler sebagai metode efektif dalam peningkatan Kesehatan. Penelitian lebih lanjut dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan aplikasi seluler yang lebih tinggi.
Pengaruh Program Diabetes Self Management Education (DSME) Berbasis Keluarga terhadap Penurunan Kadar Gula Darah di Bekasi Nurhayati, Dian; Amri, Khaerul; Nawang Puji Astuti; Galih Setia Adi
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/ztxfpr66

Abstract

Diabetes Self Management Education merupakan suatu proses berkelanjutan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pasien Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Diabetes Self Management Education terhadap penurunan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus Tipe II di Bekasi. Rancangan penelitian ini menggunakan studi kasus. Subyek studi kasus ini adalah penderita Diabetes Melitus Tipe II yang berjumlah 2 orang. Metode studi kasus ini dilakukan dengan cara memeriksa kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan program Diabetes Self Management Education yang meliputi 4 sesi yang terdiri dari pemberian pengetahuan dasar Diabetes Melitus, pengaturan nutrisi dan aktivitas fisik, perawatan kaki dan tindakan pencegahan komplikasi, serta pengontrolan stress dan manajemen fasilitas kesehatan. Penelitian ini dilakukan selama 8 hari berturut-turut. Hasil studi kasus adalah adanya pengaruh kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan program Diabetes Self Management Education. Kadar gula darah pada pasien 1 sebelum program Diabetes Self Management Education adalah 158 mg/dL dan setelah Diabetes Self Management Education adalah 139 mg/dL. Kadar gula darah pada pasien 2 sebelum program Diabetes Self Management Education adalah 146 mg/dL dan setelah Diabetes Self Management Education adalah 124 mg/dL Kesimpulan dari hasil studi kasus yang penulis temukan adalah program Diabetes Self Management Education dapat mempengaruhi penurunan kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe II di Bekasi. Diharapkan program ini dapat terus diaplikasikan dalam praktik keperawatan sebagai upaya pengelolaan dan peningkatan kemandirian pasien Diabetes Melitus sehingga kualitas hidup dapat ditingkatkan.
Pengaruh Pemberian Air Kelapa Hijau terhadap Penurunan Nyeri Haid (Disminorea) pada Keluarga dengan Masalah Reproduksi di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur Lian Muflihah; Fahruji, Aziz; Khaerul Amri; Indah Nursanti
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/5w4gzz96

Abstract

Dismenorea adalah keadaan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pada perempuan khususnya remaja putri. Dismenorea merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram dan sakit punggung. Untuk mengatasi dismenorea adalah dengan cara mengkonsumsi air kelapa hijau sebanyak 1 hari 1x dalam waktu 30 menit rasa nyeri haid berkurang, air kelapa hijau di konsumsi selama 3 hari dalam siklus menstruasi. Tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui penurunan skala nyeri dari pemberian air kelapa hijau terhadap penurunan nyeri haid (dismenorea). Penelitian ini menggunakan desain studi kasus komparatif yaitu perbandingan dua subyek dengan pemberian air kelapa hijau terhadap penurunan nyeri haid (dismenorea). Setelah dilakukan pemberian air kelapa hijau selama 3 hari didapatkan hasil yaitu subyek 1 pre skala nyeri 5 post skala nyeri 1 dan subyek 2 skala nyeri pre 6 dan post menjadi skala nyeri 2. Dari hasil yang didapat maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pemberian air kelapa hijau dapat menurunkan nyeri haid (dismenorea).
Penerapan Terapi Relaksasi Nafas Dalam Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Windyah Gustiani; Astuti, Herwina Widya; Sri Mulyatiningsih; Suroso
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/23qvdq69

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Nyeri merupakan salah satu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan. Nyeri dapat berbeda dalam intensitas (ringan, sedang, berat) durasi penyebaran dan kualitas yang dirasakan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi skala nyeri sebelum dan sesudah diterapkan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri pada pasien hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan Penerapan Relaksasi Nafas Dalam pada subjek. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang berisi pengkajian nyeri pasien sebelum dan sesudah dilakukan Penerapan Relaksasi Nafas Dalam. Pada pasien hipertensi hasil dari penelitian yang dilakukan selama 3 hari pada subjek kedua sebelum dan sesudah dilakukan Relaksasi Nafas Dalam menunjukan adanya penurunan skala nyeri, dari skala nyeri sedang menjadi tidak ada. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penerapan Relaksasi Nafas Dalam dapat menurunkan skala nyeri.
Implementasi Terapi Bermain Lego Terhadap Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Prasekolah di Paud Melati Putih Jakarta Pusat Alifia Yasmin; Dwi Ambarwati; Fitri Anggraeni; Nur Afni Wulandari
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/6jre9787

Abstract

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 62,02% anak usia prasekolah mengalami gangguan pertumbuhan umum yang mencakup kemampuan kognitif, bahasa, gangguan sosial, gangguan emosional dan motorik. Tujuan penelitian ini mengetahui implementasi terapi bermain lego terhadap perkembangan kognitif pada anak usia prasekolah dengan tujuan khusus mengetahui perkembangan kognitif sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain lego dan menganalisis perbandingan perkembangan kognitif pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain lego di PAUD Melati Putih Jakarta Pusat. Metode penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian deskriptif, teknik non probabilitas dengan purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan KPSP untuk skrining awal perkembangan kognitif. Hasil penelitian menggunakan lembar observasi bahwa nilai rata-rata pre-test 75% dan nilai rata-rata post-test 95,8% menunjukkan semua subjek mengalami peningkatan dan perkembangan kognitif menggunakan KPSP pada semua subjek menunjukkan hasil Sesuai (S). Kesimpulan penelitian ini bahwa perkembangan kognitif sebelum dilakukan terapi bermain lego didapatkan 1 subjek perkembangan sesuai (S), 4 subjek hasil perkembangan sedikit mencurigakan (SM) dan 1 subjek hasil perkembangan meremehkan (M). Setelah dilakukan terapi bermain lego diperoleh hasil observasi 5 subjek mendapatkan hasil perkembangan sesuai (S) dan 1 subjek mendapatkan hasil perkembangan sedikit meremehkan (SM). Perbandingan perkembangan kognitif sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain lego mengalami peningkatan.    According to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 62.02% of preschool children experience general growth disorders which include cognitive abilities, language, social disorders, emotional and motor disorders. The aim of this research is to determine the implementation of Lego play therapy on cognitive development in preschool aged children with the specific aim of knowing cognitive development before and after Lego play therapy and to analyze the comparison of cognitive development in preschool aged children before and after Lego play therapy at PAUD Melati Putih Central Jakarta. This case study research method uses descriptive research, non-probability techniques with purposive sampling. This research instrument uses observation sheets and KPSP for initial screening of cognitive development. The results of the research using the observation sheet showed that the average pre-test score was 75% and the average post-test score was 95.8%, showing that all subjects experienced improvement and cognitive development using KPSP in all subjects showed appropriate results (S). The conclusion of this study was that cognitive development before Lego play therapy was carried out, 1 subject had appropriate development results (S), 4 subjects had slightly suspicious development results (SM) and 1 subject had underestimated development results (M). After carrying out Lego play therapy, the observation results showed that 5 subjects got appropriate development results (S) and 1 subject got slightly underestimated development results (SM). Comparison of cognitive development before and after Lego play therapy has increased.
Implementasi Pendidikan Kesehatan Oral Hygiene terhadap Pencegahan Karies Gigi pada Anak Usia Pra Sekolah di Paud Kuntum Mekar Ayal, Anggy Triana Ayal; Fitri Anggraeni; Dwi Ambarwati; Imelda Avia
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/36b15x67

Abstract

Anak Prasekolah merupakan anak yang berusia antara usia 3 - 6 tahun, serta biasanya sudah mulai mengikuti program prasekolah. Masalah gigi dan mulut umumnya banyak dikeluhkan oleh anak-anak, hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan mempengaruhi kualitas hidup seperti mengalami rasa sakit, tidak nyaman, infeksi akut atau kronis, gangguan makan dan tidur. Pendidikan kesehatan adalah kegiatan untuk meningkatkan kesehatan dan memperluas pengetahuan tentang kesehatan agar terhindar dari penyakit. Kebersihan gigi dan mulut atau oral hygiene adalah suatu tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi yang baik, nyaman, bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi. Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana implementasi pendidikan kesehatan oral hygiene terhadap pencegahan karies gigi pada anak usia pra sekolah di PAUD Kuntum Mekar. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui implementasi pendidikan kesehatan oral hygiene terhadap pencegahan karies gigi pada anak usia pra sekolah di PAUD Kuntum Mekar. Dalam penelitian ini, menggunakan desain studi kasus deskriptif, penelitian ini menggunakan 4 subjek anak usia prasekolah, dan instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi yang terdiri dari 18 pernyataan. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata sebelum pendidikan kesehatan 64% dengan kriteria keterampilan cukup, sesudah pendidikan kesehatan 76% dengan kriteria keterampilan sangat baik, dan hasil perbandingan sebeluum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu 64% : 76% dengan selisih 12% menunjukan adanya peningkatan dan masuk dalam tingkat keterampilan sangat baik. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendidikan kesehatan oral hygiene mampu meningkatkan keterampilan gosok gigi untuk pencegahan karies gigi pada anak usia pra sekolah di PAUD Kuntum Mekar.   Preschool children are children between the ages of 3 - 6 years, and usually have started attending preschool programs. Dental and oral problems are generally complained of by children, this cannot be allowed because it will affect the quality of life such as experiencing pain, discomfort, acute or chronic infections, eating and sleeping disorders. Health education is an activity to improve health and expand knowledge about health in order to avoid disease. Dental and oral hygiene or oral hygiene is a care measure needed to keep the mouth in a good, comfortable, clean, moist condition so as to avoid infection. The formulation of the problem in the study is how the implementation of oral hygiene health education on the prevention of dental caries in pre-school children at Kuntum Mekar PAUD. The purpose of this study was to determine the implementation of oral hygiene health education on the prevention of dental caries in pre-school children at Kuntum Mekar PAUD. In this study, using a descriptive case study design, this study used 4 subjects of preschool children, and the instrument used was an observation sheet  which consists of 18 statements. The results of this study obtained an average before education of 64% with sufficient skill criteria, after education 76% with very good skill criteria, and the comparison results before and after health education were 64%: 76% with a difference of 12% showed an increase and entered into a very good skill level. The conclusion of this study shows that the implementation of oral hygiene health education can improve tooth brushing skills for the prevention of dental caries in pre-school children at Kuntum Mekar PAUD.
Implementasi Pemberian Telur Ayam Rebus terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Remaja dengan Anemia di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Rafica Ramadhanty Noor Noviyani; Wahyuni Dwi Rahayu; Luluk Eka Meylawati; Suroso
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/2zzpht26

Abstract

Masa remaja di mana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya hingga mencapai kematangan seksual. Adanya perubahan pada masa remaja menimbulkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya yang terjadi pada masa remaja yaitu anemia. Sekitar 53,7 % dari semua perempuan di negara berkembang mengalami anemia dikarenakan stres, haid tidak teratur, atau kebiasaan makan yang buruk. Penyebab Anemia pada remaja putri salah satunya yaitu kekurangan gizi, dan perdarahan saat menstruasi yang berlebihan. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Telur Ayam Rebus Pada Mahasiswi. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dengan setiap pemberian telur ayam rebus sebanyak 1 butir per hari. Dalam penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif dengan 2 subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan lembar informed consent, lembar pengkajian keperawatan, standar prosedur operasional pemeriksaan kadar hemoglobin, lembar kontrol pemberian telur ayam rebus, dan lembar observasi kadar hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kadar hemoglobin setelah dilakukan intervensi pemberian telur ayam rebus pada subjek 1 sebesar 2,4 gr/dl dari 10,8 gr/dL menjadi 13,2 gr/dL dan pada subjek 2 sebesar 2 gr/dl dari 10,5 gr/dL menjadi 12,5 gr/dL. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pemberian telur ayam rebus dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada anemia. Diharapkan telur ayam rebus dapat berguna untuk menangani masalah anemia pada remaja putri selain dengan farmakologi.   Adolescence is where individuals develop from when they first show their secondary sexual signs until they reach sexual maturity. Changes during adolescence give rise to several health problems, one of which occurs during adolescence, namely anemia. Around 53.7% of all women in developing countries experience anemia due to stress, irregular menstruation, or bad eating habits. One of the causes of anemia in teenage girls is malnutrition and excessive menstrual bleeding. This scientific paper aims to determine the effect of giving boiled chicken eggs to female students. This research was carried out for 7 days with each giving 1 boiled chicken egg per day. This research used a descriptive case study with 2 research subjects who met the inclusion and exclusion criteria. The instruments used were informed consent sheets, nursing assessment sheets, standard operating procedures for checking hemoglobin levels, control sheets for administering boiled chicken eggs, and hemoglobin level observation sheets. The results of the study showed that there was an increase in hemoglobin levels after the intervention of giving boiled chicken eggs to subject 1 by 2.4 gr/dl from 10.8 gr/dL to 13.2 gr/dL and to subject 2 by 2 gr/dl from 10. 5 gr/dL becomes 12.5 gr/dL. The conclusion of this research is that giving boiled chicken eggs can increase hemoglobin levels in anemia. It is hoped that boiled chicken eggs can be useful for treating the problem of anemia in adolescent girls apart from pharmacology.