cover
Contact Name
Pradika Adi Wijayanto
Contact Email
pradikawijaya@mail.unnes.ac.id
Phone
+6282326203042
Journal Mail Official
pradikawijaya@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Gedung C1 Lantai 2 Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : https://doi.org/10.15294/keksgv72
Edu Geography Journal [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346 ]is a Peer Reviewer Journal published by the Department of Geography, Faculty of Social Sciences, Semarang State University. Each year consists of 3 editions in April, August and November. This journal publishes 10 articles. Edu Geography Journal aims to be a forum for scientific journals and geography research with a focus on journals related to the study of geography education including: 1. Geography Education Management 2. Geography Learning Planning 3. Evaluation of Geography Learning 4. Geography Curriculum 5. Geography Learning Technology 6. Geography Education Learning Strategies and various themes relevant to geography education in the fields of Physical, Social, Regional Geography and so on.
Articles 40 Documents
Efektivitas Modul Digital Berbasis Google Sites untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Litosfer di Kelas X MA Walisongo Kayen Tiesya Valvina Pramaysela; Sriyanto, Sriyanto; Kurniawan, Edi; Findayani, Aprillia
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/yskms840

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di kelas X MA Walisosngo Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diperoleh informasi bahwa para siswa kesulitan memahami materi fenomena litosfer. Rata-rata hasil belajar siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal. Salah satu upaya mengatasi kesulitan yang dihadapi adalah pemilihan bahan ajar yang mendukung proses pemahaman materi. Modul digital berbasis Google Sites merupakan bahan ajar berbasis website dan memuat elemen multimedia. Pemanfaatan modul digital selaras dengan kurikulum merdeka yang berpusat pada siswa dan integrasi teknologi digital dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran menggunakan modul digital Google Sites, menganalisis hasil belajar siswa dan mengukur tingkat efektivitas modul digital untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan model pre-experimental dan one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data meliputi tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah n-gain, paired sample t-test, dan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan modul digital Google Sites layak digunakan dengan skor validItas 78,5% (layak), hasil uji n-gain mendapat hasil 0,67 (sedang) sehingga modul digital Google Sites dinyatakan cukup efektif, sedangkan pada indikator aktivitas belajar memperoleh rata-rata skor 81,7% (baik, dan untuk respon siswa memperoleh 78,2% (baik). Diperlukan peningkatan aktivitas oral pada modul digital.
Efektivitas Media Google Sites Berbasis Mobile Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Atmosfer Di SMAN 6 Semarang Nur Fauziyah; Saptono Putro; Sriyanto; Andi Irwan Benardi
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spjdas11

Abstract

SMA Negeri 6 Semarang merupakan salah satu SMA Negeri favorit yang berada di wilayah Kota Semarang. Namun masih terdapat sedikit masalah dengan pembelajaran Geografi yaitu kemampuan berpikir kritis siswa kelas X masih kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh input siswa yang berasal dari sistem zonasi belum terbiasa menggunakan media pembelajaran yang diberikan guru ketika masuk SMA negeri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan media google sites berbasis m-learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada saat menggunakan media pembelajaran google sites berbasis m-learning, dan mengukur efektivitas media pembelajaran google sites berbasis m-learning sesudah dan sebelum dilakukannya pengujian pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian pre-eksperimen bertipe one group pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang tahun ajaran 2023/2024. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan media google sites berbasis m-learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa memenuhi kriteria sangat baik, dengan rata-rata 95,19%. Kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang berkategori tinggi setelah menggunakan media google sites. Siswa yang awalnya memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis cukup yaitu sebesar 55% meningkat menjadi siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis sangat tinggi yaitu sebesar 90%. Uji N-gain memperoleh hasil persentase sebesar 78,07% serta hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05. Selain itu, tanggapan positif siswa dari penggunaan media google sites hingga mencapai 82,8%. Hal ini menunjukkan bahwa media google sites berbasis mobile learning efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Analisis Kegiatan ‘Farming Nilai’ sebagai Implementasi Meaningful Learning pada Mata Pelajaran Geografii Sianturrahman, Damar
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jgq8p856

Abstract

Pembelajaran idealnya tidak hanya menghafal konsep dan mengabaikan pemikiran siswa namun harus mampu memberi pemahaman yang baik melalui pembelajaran bermakna. Penerapan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa strategi salah satunya kegiatan ’farming nilai’. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan ‘farming nilai’ sebagai implementasi pembelajaran bermakna. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian siswa kelas X, XI dan XII di SMA Islam Al Azhar 14 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam mendeskripsikan data yang ada. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kegiatan ’farming nilai’ membentuk kegiatan kompetisi dalam kelas yang berdampak pada keaktifan siswa di kelas dan lebih lanjut pada motivasi siswa. Selanjutnya kegiatan ’farming nilai’ juga berusaha mengaitkan pengetahuan yang sudah ada berupa pengalaman dengan pengetahuan baru yang akan mereka pelajari sehingga akan membentuk pemaknaan pada pengetahuan baru dan kemampuan berpikir mandiri siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa kegiatan ’farming nilai’ mampu meningkatkan fokus, motivasi, dan kemampuan berpikir mandiri melalui kegiatan kuis di dalamnya.
Peningkatan Pengetahuan Mitigasi Bencana Tanah Longsor Berbantu Media Video Melalui Pembelajaran Geografi di SMA Afkar, Afkar Jihad Al-afghani; Juhadi, Juhadi; Setyowati, Dewi Liesnoor; Hariyanto, Hariyanto
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/qhq5fa56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana tanah longsor pada siswa SMA menggunakan media video pembelajaran, serta menganalisis efektivitas penggunaan media video pembelajaran terhadap pembelajaran geografi di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Pre–Eksperimental dengan desain penelitian adalah one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS SMAI Al-Azhar 14 Semarang. Penentuan sampel menggunakan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi angket, observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perancangan media video pembelajaran dengan dua tahapan yaitu tahap pengembangan desain prototipe serta pengumpulan alat & bahan, dan tahap pembuatan media. 2) Keterlaksanaan pembelajaran mitigasi tanah longsor menggunakan media video memperoleh skor 84,62% termasuk kriteria baik. 3) Keberterimaan media menurut ahli materi memperoleh nilai 80%. Sementara penilaian menurut ahli media dan praktisi memperoleh masing-masing nilai sebesar 87% dan 88% yang dimaknai media sangat layak dengan beberapa komentar tambahan. 4) Efektivitas media video pada indikator evaluasi pembelajaran memperoleh nilai N-gain sebesar 0,56 yang dimaknai efektivitas media cukup baik dan pada indikator respon siswa memperoleh nilai sebesar 85% yang dimaknai media video sangat baik dalam menjelaskan konsep bencana tanah longsor bagi siswa SMA.
EFEKTIVITAS MODEL EXPERIENTIAL JELAJAH ALAM SEKITAR (EJAS) DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI PEDOSFER KELAS X SMA N 1 LARANGAN, KABUPATEN BREBES. Winarni, Erin Dian; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Santoso, Apik Budi; Benardi, Andi Irwan
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/t9y79e60

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pelaksanaan model EJAS dan mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran EJAS, serta menganalisis efektivitas model pembelajaran EJAS (experiential jelajah alam sekitar) pada mata pelajaran geografi untuk materi pedosfer di SMA N 1 Larangan. Penelitian ini merupakan penelitian Pre Experimental Design berupa one group pre-test post-test. Populasi pada penelitian yaitu siswa kelas X SMA N 1 Larangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan terpilih kelas X.E 7. Pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, instrumen tes, angket/kuesioner, dan dokumentasi. Analisis hasil data penelitian menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas saphiro-wilk, uji paired samples t-test dan uji n-Gain. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa respons siswa terhadap model pembelajaran EJAS (Experiential Jelajah Alam Sekitar) berdasarkan statistik deskriptif memiliki rata-rata skor sebesar 60,92, dengan kategori yang positif. Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa distribusi data pre-test dan post-test normal dengan p-value masing-masing 0,160 dan 0,380 (lebih besar dari 0,05). Uji Paired Samples T-Test mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah penerapan model EJAS, dengan perbedaan rata-rata sebesar 13,36, t-value sebesar -12,327, dan p-value 0,000 (< 0,05). Selain itu, uji N-Gain menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,5153, yang termasuk dalam kategori peningkatan sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa model EJAS efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi pedosfer meskipun tingkat efektivitasnya berada pada kategori sedang. Kendala penerapan model EJAS tidak begitu terkendala ketika pelaksanaan, namun perlu ditingkatkannya manajemen waktu pada saat pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut terlihat waktu dua atau tiga jam pelajaran yang dirasa tergesa-gesa untuk melakukan pembelajaran EJAS. 
Penerapan Cooperative Learning Model Berbasis Gallery Walk Untuk Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Geografi Ridwan, Mutmainnah Farida; Juhadi, Juhadi; Banowati, Eva; Benardi, Andi Irwan
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/dqkzzc29

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas dari penerapan metode gallery walk, mengetahui proses perencanaan, pelaksanaan, hasil belajar, dan kendala yang dihadapi saat melaksanakan metode pembelajaran gallery walk. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis pre-experimental dengan desain one-group pretest posttest dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini sebanyak 69 siswa dengan ketentuan mengambil mata pelajaran geografi sebagai peminatan dan sampel pada penelitian ini sebanyak 36 siswa dengan metode simple random sampling. Instrumen yang mendukung pengumpulan data penelitian ini terdiri dari tes, observasi, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini berdasarkan uji N-Gain menghasilkan skor mean sebesar 59,55%, keaktifan siswa meningkat sebesar 89%, hasil belajar siswa meningkat 87%, dan kendala yang dihadapi siswa menerapkan gallery walk dapat teratasi sebesar 78%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode gallery walk berpengaruh terhadap peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dan termasuk kategori cukup efektif. Siswa dapat mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerapan gallery walk mengacu pada respons siswa pada angket. Gallery walk memerlukan perencanaan yang sistematis sebelum diterapkan agar pelaksanaan dapat berjalan baik. Koordinasi antara guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode gallery walk dapat membantu mengatasi kendala-kendala yang muncul dan membuat alokasi waktu pembelajaran dapat lebih efisien.
Pengintegrasian Computational Thinking pada Pembelajaran Geografi SMA Sianturrahman, Damar
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/0fm2wz34

Abstract

Cara berpikir komputer atau computational thinking menjadi salah satu kemampuan dasar untuk pemecahan masalah dengan cepat, tepat, dan efektif. Pengintegrasian CT dalam pembelajaran memerlukan penelitian yang menyeluruh apakah dalam penerapannya mampu memberi dampak baik atau buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengintegrasian computational thinking pada pembelajaran geografi SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPS SMAI Al Azhar 14 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian, Pengintegrasian computational thinking (CT) dilakukan dengan empat tahap yaitu abstraksi yang berfokus pada pada penentuan masalah, dekomposisi yang memberikan siswa kesempatan dalam menyederhanakan masalah, algoritma yang berfokus pada merancang langkah penyelesaian, dan pengenalan pola yang memusatkan pada pengenalan pola masalah dan analisis data. Berdasarkan pengolahan data, keempat tahap ini memberikan makna positif baik jika diintegrasikan dalam pembelajaran. Kesimpulan penelitian ini adalah pengintegrasian computational thinking (CT) dalam pembelajaran geografi, khususnya pada materi dinamika kependudukan, telah menunjukkan hasil positif dimana siswa tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis melalui penggunaan google form dan microsoft excel dan meningkatkan berpikir analitis dan kreatif melalui empat tahapan dalam computational thinking (CT). 
IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFIMATERI BIOSFER DAN ANTROPOSFER DI MAN 1 KEBUMEN Setianingrum, Wiwit Lutfita; Indrayati, Ariyani; Setyowati, Dewi Liesnoor; Santoso, Apik Budi
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/zav4c926

Abstract

Penerapan Kurikulum Merdeka di MAN 1 Kebumen belum berjalan dengan optimal dan cenderung menggunakan metode pembelajaran yang masih terfokus pada guru (teacher centered), sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan siswa, salah satunya adalah discovery learning. Penelitian ini bertujuan 1) Membuat rancangan pembelajaran Model Discovery Learning pada mata pelajaran geografi materi biosfer dan antroposfer kelas X MAN 1 Kebumen, 2) Menganalisis implementasi Model Discovery Learning pada mata pelajaran geografi materi biosfer dan antroposfer kelas X MAN 1 Kebumen, 3) Menganalisis keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi biosfer dan antroposfer kelas X MAN 1 Kebumen, 4) Menganalisis hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi biosfer dan antroposfer kelas X MAN 1 Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bentuk double shoot case pretest -posttest design. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Rancangan pembelajaran discovery learning sesuai standar dan mendukung tujuan pembelajaran, 2) Implementasi model discovery learning pada materi biosfer dan antroposfer berjalan sesuai rancangan dan memenuhi kriteria model discovery learning, 3) Keaktifan siswa tergolong tinggi dengan keterlibatan yang baik selama pembelajaran, 4) Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan setelah penerapan model discovery learning, dimana meningkat dari 75,00% pada posttest pertama menjadi 87,50% pada posttest kedua.
Pengaruh Model Pembelajaran Earthcomm Berbantuan WebGIS Terhadap Kemampuan Berpikir Spasial Siswa Pranardia, Luna; Nisa’, Nur Kholifatun; Naralita, Nevi; Baby, Krisnawati; Kamalia, Lisa; Fajar, Ibnu; Soekamto, Hadi; Mutia, Tuti
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/qa3xdz96

Abstract

Kemampuan berpikir spasial merupakan  kemampuan mengola dan menguasai informasi yang diperoleh dalam ruang. Model Earthcomm merupakan model yang berorientasi pada penyelesaian permasalahan di bumi yang dipelajari diluar angkasa. Berkaitan dengan variabel tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Earth Science System In The Community berbantuan WebGIS terhadap kemampuan berpikir spasial. Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimenal dengan menerapkan Post test only control group design. Sampel dalam penelitian ini tidak lebih dari 30 siswa. Teknik pengumpulan data diperole dari lembar tes kemampuan berpikir spasial yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Soal tes dirancang sesuai dengan indikator kemampuan berpikir spasial dan materi geografi. Analisis menggunakan uji Mann Witney berbantuan SPSS 16 for Windows. hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar 76 dibandingkan kelas kontrol 65. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bawa model pembelajaran Earthcomm  berbantuan WebGIS berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Model Earthcomm melibatkan siswa belajar secara aktif dan langsung dalam melakukan penyelidikan yang terbukti mampu merangsang kesadaran siswa untuk memaami permasalahan mendasar mengenai kondisi dan letak geografi suatu daerah.
Pengaruh Tingkat Literasi Keterampilan Dasar Mengajar Terhadap Keberhasilan Praktik Mengajar LANTIP Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Semarang Ray Muhammad, Qais; Akhsin Budi Nur Sidiq, Wahid; Budi Santoso, Apik; Irwan Benardi, Andi
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/j037s908

Abstract

Keterampilan dasar mengajar merupakan bekal penting bagi calon guru untuk melaksanakan pembelajaran . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tingkat literasi keterampilan dasar mengajar terhadap keberhasilan praktik mengajar LANTIP. Penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2021 yang mengikuti program praktik mengajar LANTIP dengan sampel berjumlah 24 mahasiswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengetahuan keterampilan dasar mengajar sebesar 71% yang dikategorikan tinggi dan skor implementasi keterampilan dasar mengajar sebesar 75% yang dikategorikan baik. Sedangkan hasil penelitian terkait praktik mengajar menunjukkan keberhasilan pelaksanaan sangat tinggi dengan skor 82%.  Diketahui juga terdapat pengaruh dari keterampilan dasar mengajar terhadap keberhasilan praktik mengajar LANTIP dengan kotribusi pengaruh sebesar 33%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2021 telah menguasai keterampilan dasar mengajar dan telah berhasil dalam melaksanakan praktik mengajar LANTIP. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian juga menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan dari keterampilan dasar mengajar terhadap keberhasilan praktik mengajar LANTIP.

Page 3 of 4 | Total Record : 40