cover
Contact Name
Rifka Anggraini Anggai
Contact Email
rifkaanggai.ra@gmail.com
Phone
+6282346444107
Journal Mail Official
jpnpjlm@gmail.com
Editorial Address
Jl. IR. H. Joesoef Dalie, No 49 Kota Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Journal of Pharmacology and Natural Products
ISSN : -     EISSN : 30632587     DOI : https://doi.org/10.70075/jpnp.v1i2.67
Journal of Pharmacology and Natural Products (JPNP) Berfukus pada artikel dengan tema : 1. Farmakologi 2. Pengembagan Obat Bahan Alam
Articles 30 Documents
Perngaruh Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Hepatoprotektorterhadap Kadar SGPT dan SGOT Abdulkadir, Widy Susanti; Akuba, Juliyanti; Hiola, Faramita; Papeo, Dizky Ramadani Putri; Gunawan, Selvi Ayu Setiaarini
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.5

Abstract

Hati merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi besar bagi pusat metabolisme tubuh manusia. Fungsi dari organ hati tersebut sebagai tempat menyimpan nutrisi dan juga vitamin serta melakukan detoksifikasi terhadap racun atau zat berbahaya. Tujuan penelitian ini yaitu utnuk mengetahui efektivitas dan dosis efektivitas ekstrak herbal Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai hepatoprotektor pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksikan Parasetamol dengan dosis toksik. Penelitin ini merupakan jenis penelitian Eksperimental untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai efek hepatoprotektor. Bunga Rosella di ekstraksi hingga menjadi ekstrak kental Bunga Rosella. Pelnguljian ini melnggulnakan selbanyak 15 elkor Tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi melnjadi 5 kellompok perlakuan yaitul kellompok I diberikan Aquadest (kontrol negatif), kolompok II diberikan tablet Curkumin ( kontrol positif), kelompok III diberikan ekstrak Rosella (dosis 250 mg/kgBB), kelompok IV diberikan ekstrak Rosella (dosis 500 mg/kgBB), kelompok V diberikan ekstrak Rosella (dosis 750 mg/kgBB) dengam menggunakan metode pemberian secara oral. Sebelum diberikan perlakuan terlebih dahulu diukur kadar SGPT dan SGOT darah tikus. Hasil yang diperoleh yaitu dosis II (500 mg/kg BB) dosis III (750 mg/kg BB) dapat memperlihatkan efek hepatoprotektor pada tikus jantan (Rattus norvegicus).
Penapisan Fitokimia Dan Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Metanol Daun Brotowali (Tinospora crispa L.) Pada Mencit (Mus musculus) Hasan, Hamsidar; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Hiola, Faramita; Ramadhani, Fika Nuzul; Halada, Ichlasul Oktofandi
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.8

Abstract

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darah. Brotowali mengandung banyak senyawa kimia yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dimana tanaman ini dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol daun brotowali (Tinospra crispa L.) dan efek antidiabetes ekstrak metanol daun brotowali pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian ini menggunakan metode maserasi total, skrining fitokimia, analisis Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen n-Heksan : etil asetat dengan perbandingan (8:2) dan uji efek antidiabetes. Dalam uji efek antidiabetes dilakukan menggunakan hewan uji mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 merupakan kelompok kontrol positif (Glimepirid 2 mg), kelompok 2 merupakan kelompok kontrol negatif (Na-CMC 1%), kelompok 3 merupakan kelompok uji 1 (Dosis 100 mg/kg BB), kelompok 4 merupakan kelompok uji 2 (Dosis 200 mg/kg BB), dan kelompok 5 merupakan kelompok uji 3 (Dosis 300 mg/kg BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun brotowali (Tinospora crispa L.) mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid, dan tanin. Selain itu juga, ekstrak metanol daun brotowali terbukti bahwa dosis 300 mg/kg BB menunjukkan aktivitas efek antidiabetes yang paling baik dimana pada waktu setelah di induksi aloksan terjadi kenaikan kadar glukosa darah dengan rata-rata 236,3 mg/dL dan terjadi penurunan hingga 89,3 mg/dL. Selanjutnya diikuti oleh kelompok kontrol positif (Glimepirid 2 mg) dan kelompok uji ekstrak dengan dosis 200 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB.
Penapisan Fitokimia dan Efek Penyembuhan Luka Insisi Dari Fraksi Etil Asetat Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas) Terhadap Mencit (Mus musculus) Hasan, Hamsidar; Akuba, Juliyanty; Thomas, Nur Ain; Ramadhani, Fika Nuzul; Anggai, Rifka Anggraini; Mamu, Safira Mahadewi
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.9

Abstract

Jarak pagar (Jatropha curcas) adalah tanaman alami tumbuhan Indonesia yang telah terdaftar sebagai salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk berbagai macam penyakit. Jarak pagar mengandung banyak metabolit sekunder yang berperan dalam mempercepat penyembuhan luka dan regenerasi sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etil asetat daun Jarak pagar (Jatropha curcas) serta efektivitas ekstrak etil asetat daun Jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap penyembuhan luka insisi pada mencit jantan (Mus musculus). Daun jarak pagar diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat. Kemudian dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder. Uji efektivitas penyembuhan luka insisi dilakukan dengan membagi hewan uji ke dalam 5 kelompok uji yang terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Semua mencit diberi perlakuan sesuai kelompok uji yaitu kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif povidone iodine 10%), kelompok 3 (ekstrak jarak pagar 30%), kelompok 4 (ekstrak jarak pagar 40%), dan kelompok 5 (ekstrak jarak pagar 50%) hingga luka tersebut sembuh yang ditandai dengan luka menutup. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etil asetat daun jarak pagar (Jatropha curcas) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada lama waktu penyembuhan luka insisi antar kelompok. Rerata waktu yang dibutuhkan hingga luka insisi sembuh pada kelompok 1 (kontrol negatif) yaitu 20,7 hari; kelompok 2 (kontrol positif povidone iodine 10%) yaitu 17,7 hari; kelompok 3 (ekstrak jarak pagar 30%) yaitu 14,3 hari; kelompok 4 (ekstrak jarak pagar 40%) yaitu 13,3 hari; dan kelompok 5 (ekstrak jarak pagar 50%) yaitu 11,3 hari. Ekstrak etil asetat daun jarak pagar yang lebih efektif dalam menyembuhkan luka insisi pada mencit jantan terdapat pada konsentrasi 50%.
UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBANG DARAH (Excoecaria cochinchinensis L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH adam mustapa, mohamad; pakaya, mahdalena sy.; Liberto, Frith F.
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.14

Abstract

Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki satu atau lebih dari satu elektron bebas tidak berpasangan. Elektron – elektron ini yang menjadi penyebab dari terbentuknya radikal bebas yang bersifat sangat reaktif terhadap sel dalam tubuh manusia. Senyawa radikal bebas ini dapat menjadi stabil jika berkaitan dengan senyawa antioksidan. Mekanisme kerja dari antioksidan yakni dengan cara menyumbangkan elektron yang dikandungnya kepada radikal bebas sehingga senyawa radikal bebas berubah menjadi lebih stabil. Senyawa antioksidan yang dapat digunakan sebagai penghambat radikal bebas bisa berasal dari alami maupun buatan sehingga menjadikan antioksidan dari bahan alami menjadi sumber alternatifnya. Salah satunya yakni tanaman sambang darah (Excoecaria cochinchinensis L.). Dalam tanaman ini terkandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman sambang darah (Excoecaria cochinchinensis L.) menggunakan metode DPPH. Metode yang digunakan yakni maserasi menggunakan pelarut metanol yang dilanjutkan metode pemisahan yakni partisi cair – cair menggunakan 3 jenis pelarut yang berbeda kepolarannya yakni metanol, kloroform, dan n-heksan. Masing - masing fraksi kemudian dilakukan pengujian antioksidan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang DPPH yaitu 515 nm. Hasil penelitian menunjukkan pada fraksi metanol memiliki aktivitas antioksidan paling baik yang ditandai dengan nilai IC50 sebesar 2,203 ppm, sedangkan pada fraksi kloroform sebesar 4,24 ppm, dan fraksi n-heksan sebesar 42,92 ppm. Berdasarkan nilai tersebut maka fraksi metanol termasuk dalam kategori antioksidan sangat kuat.
Isolasi Dan Karakterisasi Mikroba Simbion Spons Axinella sp. Penghasil Enzim Ekstraseluler Di Kawasan Teluk Tomini Sebagai Antibakteri Pakaya, Mahdalena Sy.; Julyanty Akuba; Abdulkadir, Widy Susanti; Hiola, Faramita; Pakaya, Meri Isriani
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.21

Abstract

Mikroba simbion adalah mikroba yang hidup menetap pada suatu inang, dan biasanya menghasilkan senyawa bioaktif yang sama seperti inangnya serta sebagai sumber enzim ekstraseluler seperti enzim protease yang dapat menghasilkan senyawa peptida yang dapat mengganggu membran bakteri sehingga memiliki efektivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi mikroba, serta menguji aktivitas antibakteri simbion spons penghasil enzim ekstraseluler dari kawasan Teluk Tomini. Metode yang digunakan adalah metode tanam langsung. Karakterisasi mikroba simbion meliputi makroskopik, mikroskopik dan uji aktivitas enzimatik, adapun pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Hasil isolasi mikroba simbion yang didapatkan sebanyak 2 isolat bakteri (BS 1 dan BS 2) dan 1 isolat jamur (JS). Hasil karakterisasi menunjukan karakteristik makroskopik dan mikroskopis yang berbeda dari ketiga isolat. Hasil uji aktivitas enzim ekstraseluler ketiga isolat memiliki nilai Indeks Aktivitas Enzim (IAE) dengan kategori zona hidrolitik kecil sampai besar. Hasil uji aktivitas antibakteri isolat BS 1 dan BS 2 masing-masing memiliki aktivitas penghambatan sebesar 4,09 mm (lemah) dan 13,258 mm (kuat) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu, isolat BS 1 dan BS 2 masing-masing memiliki aktivitas penghambatan sebesar 4,695 mm (lemah) dan sebesar 3,145 mm (lemah) terhadap bakteri Escherichia coli. Sedangkan isolat JS menunjukan aktivitas penghambatan sebesar 23,27 mm (sangat kuat) terhadap Staphylococcus aureus dan sebesar 18,33 mm (kuat) terhadap Escherichia coli.
Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Fraksi Daun Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) hasan, hamsidar; Papeo, Dizky Ramadani Putri; Makkulawu, Andi; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Aziz, Rezky Nur
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.25

Abstract

Rumput Knop merupakan salah satu tumbuhan yang sering digunakan masyarakat dalam pengobatan. Metabolit sekunder yang terdapat dalam daun Rumput Knop diantaranya yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam daun Rumput Knop dan mengetahui efek toksisitas (LC50) fraksi daun Rumput Knop menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode ekstraksi daun Rumput Knop dengan maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Hasil ekstraksi pada fraksi n-hekasan sebesar 31,43 g dengan rendemen 10,47%, fraksi etil asetat sebesar 33,01 g dengan rendemen 11,42% dan fraksi metanol sebesar 35,04 g dengan rendemen 12,60%. Penentuan toksisitas (LC50) berdasarkan kematian larva setelah 24 jam yang di analisis dengan nilai probit. Hasil dari analisis probit menunjukan nilai LC50 dari fraksi daun Rumput Knop masing-masing adalah 1484,711 mg/mL, 1263,986 mg/mL dan 1604,198 mg/mL. Hasil menunjukan fraksi daun Rumput Knop bersifat tidak toksik dengan nilai LC50>1000 mg/mL.
AKTIFITAS ANTIDIABETES Cell-Free SUPERNATANT DARI MIKROBA ENDOFIT UBI JALAR UNGU (Ipomea batata) TERHADAP MENCIT JANTAN (mus musculus) pakaya, mahdalena sy.; djuarno, endah nurrohwinta; Manno, Mohamad Reski; Azzahra, Fatimah
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.29

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degenaratif yang menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia termasuk di Indonesia. DM terjadi karena gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka DM ditandai dengan hiperglikemia. Kemampuan mikroba endofit dalam menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tumbuhan inangnya merupakan peluang untuk mendapatkan sumber bahan obat antidabetes yang alami, murah dan ramah lingkungan. manfaat yang dimiliki bakteri endofit berpeluang sebagai pengganti sumber daya bahan baku tanaman herbal. Supernatan merupakan kultur yang berpotensi mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh aplikasi sel bakteri hidup yang mampu menyebar secara tidak terkendali dan mengganggu keseimbangan ekosistem, terutama jika diaplikasikan dalam volume besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktifitas antidiabetes dari cell free supernatant ubi jalar ungu (Ipomea batata) pada mencit dilakukan dengan pengukuran penurunan gula darah tiap persatuan waktu. Uji aktifitas antidiabetes menggunakan 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (Kontrol Negatif : Na-MC), Kelompok II ( Kontrol Positif : Glibenclamide), Kelompok III: (Cell Free Supernatant NB Daun), Kelompok IV : ( Cell free Supernatant PDB Akar), Kelompok V : ( Cell Free Supernatant PDB Daun). Hasil yang didapatkan Semua kelompok uji yang diinduksi dengan Cell Free Supernatant dari mikroba endofit ubi jalar ungu berkhasiat sebagai antidiabetes pada mencit
skrining fitokimia dan uji antidiabetes fraksi etilasetat buah kersen (Muntingia Calabura L.) secara invivo hasan, hamsidar; Taufik, muhammad; Andy, A Mu’thi; tungadi, robert; moito, salsa
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.30

Abstract

Diabetes melitus adalah jenis penyakit metabolik dengan tanda hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Banyak jenis tanaman yang di laporkan memiliki efek antidiabetik. Buah kersen (muntingia calabura.) di duga mengandung bahan aktif antidiabetes seperti asam askorbat, fiber, betakaroten, riboflavin, tiamin dan niacin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji antidiabetes fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) secara invivo. Pembagian Kelompok yaitu kelompok I (kontrol negative), kelompok II (kontrol Positif), kelompok III, IV dan V diberi fraksi buah kersen 5%, 10% dan 15%. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah kersen (Muntingia Calabura.) memiliki efektivitas yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit. Yang memberikan hasil dan efektivitas paling baik yaitu pemberian Fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) 15% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 50 mg/dl, lalu pada pemberian fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) 5% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 63mg/dl dan pemberian ektrak buah kersen (Muntingia Calabura.) 10% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 84 mg/dl. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua kelompok uji yang menggunakan fraksi etil asetat buah kersen (Muntingia Calabura.) memiliki efektivitas antidiabetes yang ditunjukan dengan kemampuan mempertahankan kadar gula darah mencit dalam rentang normal namun kelompok uji densgan aktivitas antidiabetik paling besar adalah kelompok uji III dengan konsentrasi 15%
Isolasi dan Identifikasi Mikroalga Sebagai Sumber Antioksidan Di Kawasan Teluk Tomini Pakaya, Mahdalena Sy.; Mustapa, Mohamad Adam; Ramadhani, Fika Nuzul; Papeo, Dizky Ramadani Putri; Latif, Multiani S.; Kongkolu, Sitty Rahma Hutami
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.53

Abstract

Penggunaan antioksidan sintesis seperti butil hidroksianisol (BHA) menimbulkan efek samping bersifat karsinogenik. Antioksidan merupakan senyawa yang menangkal radikal bebas, adapun sumber antioksidan alami salah satunya mikroalga. Mikroalga memiliki potensi sebagai sumber antioksidan, yang mencegah dan menghambat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroalga yang berpotensi sebagai antioksidan yang berada di salah satu kawasan perairan Teluk Tomini. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi dan Laboratorium Bahan Alam Farmasi dengan teknik pengamatan morfologi secara mikroskopis untuk identifikasi, teknik pengenceran berseri untuk isolasi, dan teknik DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) untuk pengujian antioksidan yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil identifikasi didapatkan 5 jenis mikroalga yang termasuk dalam kelompok alga Chlorophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, dan Bacillariophyta. Mikroalga yang berhasil diisolasi yaitu MA1a merupakan kelompok (Chlorophyta), dan MA2a, MA3b termasuk kelompok (Cyanophyta). Hasil uji kualitatif menunjukkan hasil positif antioksidan pada ekstrak n-heksan MA1a, MA2a dan MA3b. Serta memiliki nilai aktivitas antioksidan dengan IC50 (MA1a dan MA3b) secara berturut-turut 128,15 µg/mL dan 102,50 µg/mL termasuk kategori sedang. Serta IC50 ekstrak n-heksan (MA2a) sebesar 98,51 µg/mL termasuk kategori kuat. Analisis data secara statistik uji anova dimana (p-value<0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara aktivitas antioksidan MA1a, MA2a, MA3b dan kontrol Vitamin Ca  
Penapisan Fitokimia Dan Uji Efektivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus): Hendrawan Dwikarunia Datukramat1, Hamsidar Hasan2, Mahdalena Sy. Pakaya3, Fika Nuzul Ramadhani4, Multiani S. Latif 5 hasan, hamsidar; Pakaya, Mahdalena Sy.; Ramadhani, Fika Nuzul; Latif, Multiani S.; Datukramat, Hendrawan Dwikarunia
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.54

Abstract

Penggunaan tanaman obat sebagai antipiretik menjadi alternatif pengobatan selain obat kimia. Salah satu contohnya adalah Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.), yang telah lama dimanfaatkan di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk mengatasi demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) dan untuk menentukan apakah ekstrak etanol Jarak Merah memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Metode yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96%, dan skrining fitokimia dilakukan dengan uji warna menggunakan pereaksi tertentu. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif diberi Na-CMC secara oral, sementara kelompok 2 sebagai kontrol positif diberi antipiretik parasetamol secara oral. Kelompok 3, 4, dan 5 masing-masing diinduksi dengan pepton 10% dan diberi ekstrak etanol daun Jarak Merah secara oral dengan dosis 150 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 250 mg/kg BB. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Jarak Merah mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Uji efek antipiretik menunjukkan bahwa ekstrak dengan dosis 250 mg/kg BB memiliki efek penurunan suhu tubuh yang paling baik.

Page 1 of 3 | Total Record : 30