cover
Contact Name
Dedi Sufriadi
Contact Email
dedisufriadi@gmail.com
Phone
+6285260082672
Journal Mail Official
jurnal@indopublishing.or.id
Editorial Address
Jln. Malahayati KM. 9 No. 14 Desa Kajhu Kabupaten Aceh Besar, Indonesia 23373
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya
Published by Indo Publishing
ISSN : 3090644X     EISSN : 30906431     DOI : https://doi.org/10.63822/sujud
Sujud dimaknai sebagai tindakan menundukkan diri dengan meletakkan dahi ke tanah sebagai bentuk penghormatan, kepatuhan, atau kerendahan hati kepada Yang Maha Esa. Sujud menjadi simbol spiritualitas, kesetaraan sosial, dan nilai budaya yang luhur, menyatukan aspek religius dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya, berfokus ada scope agama, sosial dan budaya berkaitan dengan isu-isu keislaman dan isu-isu sosial seperti kajian Alquran dan Hadits, Filsafat Islam, Pendidikan, Sosial, Kearifan Lokal, Politik, Ekonomi, Antropologi, Urbanisme, Multikulturalisme, dan lain-lain. Semua artikel yang diserahkan pada jurnal ini harus ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar
Articles 73 Documents
Model Periwayatan Hadist Agus Betawi; Salsabila; Tri Adelia; Rahma Dina Ersah
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/4yd9fy12

Abstract

Model periwayatan hadis merupakan sistem transmisi ajaran Nabi Muhammad SAW yang berperan penting dalam menjaga keaslian dan otoritas hadis dalam tradisi Islam. Model ini mencakup berbagai metode, seperti al-samāʿ (mendengar langsung), al-qirāʾah (membaca di hadapan guru), al-ijāzah (izin meriwayatkan), al-munāwalah (penyerahan teks), al-mukātabah (korespondensi tertulis), al-iʿlām (pemberitahuan), al-waṣiyyah (wasiat), dan al-wijādah (menemukan teks). Setiap metode memiliki karakteristik dan syarat tertentu yang bertujuan memastikan keandalan periwayatan. Selain itu, terdapat dua pendekatan utama dalam periwayatan: bil-lafẓ (secara tekstual) dan bil-maʿnā (secara makna).Periwayatan bil-maʿnā telah menjadi topik perdebatan sejak masa sahabat, dengan mayoritas ulama membolehkannya dengan syarat tertentu untuk menjaga makna asli hadis. Pemahaman mendalam tentang model-model ini penting untuk memastikan integritas dan keotentikan ajaran Islam yang diwariskan kepada generasi berikutnya.
Hadits dari Sisi Kualitasnya Agus Rifki Ridwan; Ahmad Sabiq Febrian; Arnold Satria Indonesia
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/v6g26116

Abstract

Kajian terhadap kualitas hadis merupakan aspek fundamental dalam studi ilmu hadis. Kualitas hadis menentukan kedudukannya sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur'an. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kualitas hadis melalui penelusuran terhadap kriteria yang digunakan oleh para ulama dalam mengklasifikasikan hadis sebagai shahih, hasan, atau dha'if, serta dilengkapi dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah. Metodologi yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka dengan pendekatan analitis-kritis. Hasil kajian menunjukkan bahwa kualitas hadis sangat ditentukan oleh dua aspek utama: sanad dan matan, yang masing-masing memiliki parameter khusus dalam menentukan validitas hadis. Temuan ini memiliki implikasi signifikan terhadap otoritas hadis dalam hukum Islam dan praktik keagamaan umat Islam.
Strategi Umat Islam Menghadapi Tantangan Kontemporer: Pasca Clash of Civilizations dan Islamophobia Gina Aulia Fadilla; Tenny Sudjatnika
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/h9pqc034

Abstract

This article explores how Muslims develop strategies to address contemporary global challenges, particularly in response to Samuel P. Huntington’s Clash of Civilizations theory and the growing phenomenon of Islamophobia. Using a descriptive qualitative approach based on literature review, this study examines several efforts undertaken by the Muslim community, such as prioritizing peaceful preaching, promoting an inclusive educational system that embraces diversity, and strengthening Muslim participation in the political sphere to build a positive image. Furthermore, global initiatives like the Makkah Declaration and the Amman Message play a significant role in supporting these efforts. Indonesia is presented as a concrete example, where moderate Islamic practices and openness to interfaith dialogue have successfully fostered social harmony and helped reduce negative perceptions of Islam.
Digital Green Waqf: A Systematic Literature Review on Sustainable Islamic Philanthropy in the Digital Era Wali Saputra
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/86402062

Abstract

Eco-centric digital waqf, or digital green waqf, represents an innovative advancement in Islamic philanthropy that amalgamates the principles of sustainability with digital technologies to confront modern socio-ecological dilemmas. This investigation seeks to rigorously analyze the developments, trends, and research deficiencies in the extant literature pertaining to the digitization of waqf and its consequential application in furtherance of the sustainable development agenda. The methodology employed was a Systematic Literature Review (SLR) encompassing 80 scholarly articles sourced from accredited national journals and esteemed international journals (Scopus and WoS) during the period spanning 2010 to 2024. The findings of the study delineated four principal themes: (1) digitization of waqf management, (2) integration of green waqf within the sustainability agenda, (3) governance and innovation within the realm of Islamic philanthropic finance, and (4) constraints of regulation and implementation models concerning digital green waqf. The research revealed that while the potential of digital waqf to bolster a green economy is substantial, its practical execution remains largely confined to a conceptual framework. The deficiencies in regulatory measures, the digital literacy of wakif, and the requisite synergies among technology, nazhir institutions, and governmental bodies pose significant challenges. This study contributes by mapping the contemporary literature and proposing future research trajectories aimed at establishing a comprehensive and sustainable digital green waqf framework.
Pengaruh Interaksi Teman Sebaya Terhadap Motivasi Hafalan Santri Tahfidzul Qur’an Asrama 4N Al-Karimah Pondok Pesantren Darul’ Ulum Jombang Maulidya Rahmatya; Dhikrul Hakim; Abdullah Rikza
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/qms1fh58

Abstract

Interaksi merupakan hubungan dua arah antar individu maupun kelompok dalam kehidupan sosial  yang dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan motivasi seseorang. Di lingkungan pesantren, khususnya di asrama, interaksi antar teman sebaya sangat sering terjadi, karena mereka hidup dan beraktivitas bersama di dalam satu lingkungan yang sama. Interaksi ini dapat mendorong motivasi satu sama lain, termasuk dalam hal menghafal Al-Qur’an. Motivasi merupakan dorongan dari dalam individu untuk mencapai tujuan tertentu secara konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi teman sebaya terhadap motivasi hafalan santri tahfidzul Qur’an di Asrama 4N Al-Karimah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknih pengumpulan data berupa angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi teman sebaya tergolong sangat baik (96%) dan motivasi hafalan juga baik (83%). Dalam hasil uji regresi menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya dan motivasi hafalan, dengan nilai F hitung 0,481 dan signifikansi 0,492 (> 0,05).
Efektivitas Penerapan Takzir (Punishment) dalam Bentuk Poin Terhadap Kedisiplinan Santri di Asrama Chosyi’ah Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang Nur Aulia Shofa; Dzikrul Hakim; Moh. Makmun
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/vk0w4527

Abstract

Di dalam pondok pesantren juga terdapat peraturan yang harus ditaati oleh santri, dan apabila tidak patuh maka akan mendapatkan hukuman sesuai dengan pelanggarannya. Berdasarkan pengamatan melalui observasi dan wawancara di Asrama Chosyi'ah terlihat bahwa penerapan takzir dalam mendisiplinkan santri sudah berjalan tetapi belum efektif dibuktikan dengan masih banyaknya santri yang melanggar peraturan pondok dan dikenai takzir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan sistem takzir yang sudah terbukti efektif atau belum dalam meningkatkan kedisiplinan sentri di asrama Chosyi'ah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif  deskriptif dengan metode wawancara observasi dan dokumentasi, berdasarkan dari hasil penelitian manajemen dibagi menjadi dua macam yakni punishment fisik dan non fisik, untuk kategori takzir terbagi menjadi 3 yakni ringan, sedang dan berat. Kedisiplinan santri di asrama cukup baik dibuktikan dengan masih banyaknya santri yang disiplin dalam menaati peraturan meskipun Terkadang ada beberapa santri yang masih melanggar aturan. Sistem takzir terbukti efektif dalam meningkatkan kedisiplinan santri di asrama Chosyi'ah. Meski pendekatan ini tidak bisa berdiri sendiri. Efektivitasnya menjadi maksimal ketika disertai dengan pendekatan edukatif,  pembinaan karakter dan komunikasi yang baik antara pengasuh dan santri.
Moderasi Beragama dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kalimantan Barat Hafid Hudin; Abdul Amin; Moch. Riza Fahmi; Rusdi Sulaiman
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/2nzgvm42

Abstract

Moderasi beragama menjadi pendekatan strategis dalam menjaga keharmonisan kehidupan antarumat beragama di Indonesia, khususnya di wilayah multikultural seperti Kalimantan Barat yang memiliki keberagaman etnis dan agama yang tinggi. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) hadir sebagai lembaga yang berperan aktif dalam membangun dialog lintas iman dan mencegah potensi konflik keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi nilai-nilai moderasi beragama yang dilakukan oleh FKUB di Kalimantan Barat, serta mengidentifikasi tantangan dan strategi yang dikembangkan dalam merawat kerukunan umat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa FKUB secara aktif melaksanakan program-program seperti dialog antaragama, pelatihan tokoh lintas iman, serta edukasi moderasi beragama di sekolah dan masyarakat. Namun demikian, sejumlah tantangan seperti keterbatasan anggaran, kurangnya pelibatan generasi muda, dan maraknya intoleransi digital menjadi hambatan serius. Oleh karena itu, diperlukan strategi penguatan melalui kolaborasi multipihak, pemanfaatan media digital, dan pembentukan forum generasi muda lintas agama. Temuan ini menunjukkan bahwa peran FKUB sangat penting dalam mengarusutamakan moderasi beragama sebagai landasan kerukunan sosial keagamaan yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.
Interaksi dan Integrasi Hukum Islam dalam Tradisi Adat Jawa Jihan Nur Millasari; M. Kasan Hidayat; Ifa Nurhayati
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/08gjcc12

Abstract

Kehidupan masyarakat Jawa tidak dapat dilepaskan dari tradisi, adat istiadat, serta praktik-praktik kepercayaan yang bersifat mistis. Unsur-unsur tersebut membentuk identitas kultural masyarakat Jawa dan diwariskan secara turun-temurun melalui berbagai ritual dan simbol budaya. Islam sebagai agama mayoritas di tanah Jawa memiliki peran sentral dalam membentuk nilai, norma, serta sistem hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi antara ajaran Islam dan budaya lokal ini telah melahirkan sebuah dinamika sosial-religius yang unik, di mana keduanya saling memengaruhi dan membentuk konfigurasi Islam khas Jawa. Hukum Islam dan tradisi adat Jawa merupakan dua sistem normatif yang memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Kajian ini bertujuan untuk memahami bagaimana hukum Islam diperkenalkan, diterima, dan diintegrasikan dalam kerangka adat Jawa. Melalui metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode kajian pustaka dan analisis historis-antropologis, artikel ini menunjukkan bahwa proses interaksi antara hukum Islam dan adat Jawa berlangsung secara dinamis dan akomodatif. Nilai-nilai hukum Islam mengalami transformasi melalui lokalitas budaya, tanpa kehilangan esensi ajarannya. Fenomena ini mencerminkan model Islam Nusantara yang kontekstual dan kultural.
Honor Killing dan Kontrol Patriarki Terhadap Seksualitas Perempuan Arab Sultan Latuconsina
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/fj6e7352

Abstract

Honor killing merupakan manifestasi ekstrem dari sistem patriarki yang mengontrol seksualitas perempuan dalam masyarakat Arab. Penelitian ini menganalisis mekanisme kontrol patriarki terhadap seksualitas perempuan melalui praktik honor killing di dunia Arab. Studi literatur ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis 25 sumber primer berupa jurnal akademik dan laporan organisasi internasional periode 1990-2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa honor killing berfungsi sebagai bentuk kontrol sosial ekstrem yang dilegitimasi melalui konsep 'ird (kehormatan perempuan) dan sharaf (kehormatan laki-laki) dalam budaya Arab. Variasi regional menunjukkan bahwa negara-negara Levant memiliki dokumentasi kasus terbanyak, sementara zona konflik mengalami peningkatan impunitas (kebebasan dari hukuman). Gerakan perlawanan melalui aktivisme perempuan dan reformasi hukum menunjukkan perubahan gradual, meskipun masih menghadapi resistensi kelompok konservatif. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman teoritis tentang interseksi patriarki, kontrol sosial, dan kekerasan gender dalam konteks budaya Arab.
Optimalisasi Peran MUI Kalimantan Barat dalam Penguatan Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital Lukmanul Hakim; Ahmad Sopyan; Rusdi Sulaiman; Moch. Riza Fahmi
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/q7k6xb63

Abstract

Moderasi beragama menjadi aspek krusial dalam menjaga kerukunan sosial di Kalimantan Barat yang memiliki masyarakat plural dengan berbagai latar belakang etnis dan agama. Di era disrupsi digital, arus informasi yang sangat cepat dan bebas menghadirkan tantangan besar berupa penyebaran konten radikal, hoaks, dan intoleransi yang mengancam harmoni sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran strategis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat dalam meneguhkan moderasi beragama melalui pemanfaatan teknologi digital. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, wawancara mendalam dengan tokoh MUI dan praktisi dakwah digital, serta observasi partisipatif pada kegiatan pelatihan literasi digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MUI Kalimantan Barat melaksanakan strategi inovatif yang meliputi pelatihan kader muda sebagai mujahid digital, pengembangan konten dakwah multimedia yang kontekstual, serta kolaborasi lintas sektoral dengan pemerintah, ormas, dan komunitas antaragama. Sinergi ini memperkuat ekosistem moderasi beragama yang adaptif dan berdaya jangkau luas di ranah digital. Studi ini menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia, edukasi literasi digital masyarakat, dan pengembangan konten dakwah yang sesuai kearifan lokal sebagai kunci keberhasilan. Implikasi penelitian ini adalah perlunya kolaborasi berkelanjutan dan peningkatan kapasitas organisasi agar pesan moderasi dapat berdampak luas dalam merawat kerukunan dan menanggulangi radikalisme digital di Kalimantan Barat.