cover
Contact Name
Santosa Kusumah
Contact Email
santosa.kusumah@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
santosa.kusumah@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat
ISSN : 23028955     EISSN : 26142392     DOI : -
Jurnal Dharmakarya terbit 4 (empat) kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember)
Arjuna Subject : -
Articles 797 Documents
PENGUATAN KOMPETENSI MENULIS ARTIKEL ILMIAH BERBASIS HASIL PTK UNTUK GURU BAHASA DI SMA KABUPATEN BANDUNG DAN SEKITARNYA Azizah, Asma; Ansas, Velayeti Nurfitriana; Widyana, Ashanti; Khaliya, Meutia; Ibrahim, Ibrahim; Mushonif, Mushonif
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.51303

Abstract

Penulisan karya ilmiah merupakan upaya penting untuk meningkatkan kemampuan guru dan menjadi syarat utama bagi kenaikan jenjang karir guru di Indonesia, sesuai dengan PP Nomor 74 tahun 2008. Namun, terdapat kendala bagi banyak guru dalam menuangkan hasil penelitian mereka ke dalam artikel ilmiah. Faktor-faktor seperti kurangnya kebiasaan menulis, ketidakpahaman tentang konsep penulisan, minimnya motivasi, keterbatasan waktu, dan kurangnya referensi membuat guru kesulitan dalam menulis artikel ilmiah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan kompetensi guru bahasa di SMA dalam menulis artikel ilmiah yang siap publikasi. Melalui metode pelatihan exploratory mixed methods, kegiatan ini memandu guru dalam mengembangkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi artikel ilmiah. Data yang dikumpulkan meliputi tahap pra-pelatihan, pelatihan, dan pasca-pelatihan, dengan kegiatan dilaksanakan secara daring untuk mengakomodasi guru dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Hasil pra-pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum berpengalaman dalam mempublikasikan artikel. Sesi pelatihan berfokus pada penulisan artikel ilmiah dan melibatkan diskusi aktif tentang penelitian PTK dan tantangan dalam menulis laporan penelitian. Kendala utama yang dihadapi adalah terkait dengan referensi. Setelah pelatihan, guru berhasil menghasilkan draf artikel ilmiah dengan pendampingan dosen. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kompetensi guru bahasa SMA untuk menulis artikel ilmiah berbasis penelitian PTK.Writing scientific papers is an important effort to enhance teachers' capabilities and is a primary requirement for career advancement in Indonesia, as per Government Regulation No. 74 of 2008. However, many teachers face challenges in translating their research findings into scientific articles. Factors such as infrequent writing habits, lack of understanding of writing concepts, limited motivation, time constraints, and a shortage of references hinder teachers in scientific article writing. This community service activity aims to strengthen the competencies of high school language teachers in writing publishable scientific articles. Through exploratory mixed methods training, this activity guides teachers in developing their Classroom Action Research (CAR) findings into scientific articles. Data collected includes pre-training, training, and post-training phases, with activities conducted online to accommodate teachers from various regions in West Java. Pre-training results show that most teachers lack experience in publishing articles. The training sessions, focusing on scientific article writing, involved active discussions about CAR research and challenges in research report writing. The main obstacle faced was related to references. Post-training, teachers successfully produced drafts of scientific articles with faculty guidance. These results indicate that the training effectively improves the competencies of high school language teachers in writing scientific articles based on CAR research findings.
RESILIENSI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA MELALUI DIALOG INTERAKTIF LINTAS AGAMA PADA TOKOH AGAMA DI JAKARTA Sugiyono, Sugiyono; Khairiyah, Nanda; Rapika, Nurpini Aulia
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.52083

Abstract

Kerukunan umat beragama adalah pilar utama bagi masyarakat yang multikultural dan multireligius, terutama di kota besar seperti DKI Jakarta. Dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, pengabdian ini bertujuan untuk menggali resiliensi kerukunan umat beragama melalui penerapan dialog interaktif dengan tokoh agama. Pemilihan tokoh agama dilakukan secara cermat, memastikan representasi yang merata dari berbagai agama yang ada di DKI Jakarta. Proses dialog interaktif dilaksanakan melalui serangkaian pertemuan, lokakarya, dan kegiatan kolaboratif lainnya. Penting untuk menekankan bahwa dialog ini bukan hanya sekadar forum untuk berbicara, tetapi juga sebagai sarana pembangunan pemahaman bersama. Tokoh agama diundang untuk menyampaikan pandangan mereka, merespon pertanyaan, dan bersama-sama merumuskan solusi terhadap berbagai permasalahan yang mungkin timbul. Metode pengabdian dilakukan dengan Participatory Active Research (PAR) yang digunakan untuk melibatkan semua pihak terkait secara aktif dalam proses pengabdian ini. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dengan intensnya dilakukan dialog diantara para tokoh agama mampu memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap resiliensi kerukunan umat beragama. Partisipasi tokoh agama dalam proses ini mendorong terbentuknya saling pengertian dan toleransi antarumat beragama. Keterlibatan tokoh agama juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi keagamaan, menciptakan landasan yang kuat untuk kerja sama lintas agama.Religious harmony is the main pillar for a multicultural and multireligious society, especially in big cities like DKI Jakarta. In facing various challenges of the times, this service aims to explore the resilience of religious harmony through the application of interactive dialogue with religious leaders. The selection of religious figures is carried out carefully, ensuring equal representation of various religions in DKI Jakarta. The interactive dialogue process is carried out through a series of meetings, workshops, and other collaborative activities. It is important to emphasize that this dialogue is not only a forum for conversation, but also as a means of building mutual understanding. Religious leaders are invited to express their views, respond to questions, and jointly formulate solutions to problems that may arise. The Community Service Method is carried out with Participatory Active Research (PAR) which is used to actively involve all related parties in this service process. The results of the service show that intense dialogue among religious leaders is able to make a significant positive contribution to the resilience of religious harmony. The participation of religious leaders in this process encourages the formation of mutual understanding and tolerance between religious communities. The involvement of religious leaders also increases public trust in religious institutions, creating a strong foundation for interfaith cooperation. 
PELATIHAN BUDIDAYA ALPUKAT DENGAN METODE SAMBUNG PUCUK KEPADA PETANI ALPUKAT DESA IWUL, BOGOR Lischer, Kenny; Khayrani, Apriliana Cahya; Nurhayati, Retno Wahyu; Laksono, Auzan Luthfi; Izza, Nadira Nurul
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.44885

Abstract

Avocado is one of the important commodities as food and as a source of nutrition worldwide. Previous research shows that avocado has antioxidants that benefit for health, such as vitamins A, C, and E, potassium, and unsaturated fat. So, avocados have various health activities such as preventing stroke, reducing cholesterol levels, skin moisturizers, and functional foods for babies. Therefore, a lot of people want to farm avocados by themselves. One of the groups of farmers with experience comes from Desa Iwul, Bogor. The avocado farm is one of their primary incomes. However, the activity is interrupted due to the planning of land construction. Groups of farmers from Desa Iwul, Bogor might face loss of their sources of income. To overcome this problem, groups of community development from Bioprocess Engineering, Faculty of Engineering Universitas Indonesia tried to transfer knowledge about avocado cultivation techniques using grafting methods. The activities were done for 2 months as a form of training for trainers of selected avocado farmers and training from trained avocado farmers to other avocado farmers and society. The results show that the grafting method has successfully been done not only by trained avocado farmers but to untrained avocado farmers and society. By this activity, the success rate of the grafting method has been increased.Avocado is one of the important commodities as food and as a source of nutrition worldwide. Previous research shows that avocado has antioxidants that benefit for health, such as vitamins A, C, and E, potassium, and unsaturated fat. So, avocados have various health activities such as preventing stroke, reducing cholesterol levels, skin moisturizers, and functional foods for babies. Therefore, a lot of people want to farm avocados by themselves. One of the groups of farmers with experience comes from Desa Iwul, Bogor. The avocado farm is one of their primary incomes. However, the activity is interrupted due to the planning of land construction. Groups of farmers from Desa Iwul, Bogor might face loss of their sources of income. To overcome this problem, groups of community development from Bioprocess Engineering, Faculty of Engineering Universitas Indonesia tried to transfer knowledge about avocado cultivation techniques using grafting methods. The activities were done for 2 months as a form of training for trainers of selected avocado farmers and training from trained avocado farmers to other avocado farmers and society. The results show that the grafting method has successfully been done not only by trained avocado farmers but to untrained avocado farmers and society. By this activity, the success rate of the grafting method has been increased. 
PENDAMPINGAN AJAR TANAM MEDIA TANPA TANAH MENGGUNAKAN SUBSTRAT ORGANIK DI KAMPUNG LIMAN BENAWI, LAMPUNG TENGAH Azmi, Sevira Nur; Yunior, Elfita Nova; Aprio, Yogi; Kurniasih, Vidyanti; Lestari, Indah Ayu; Rustiati, Elly Lestari
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.50504

Abstract

Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu wilayah agraris di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian. Namun, terbatasnya lahan pertanian yang subur dan fluktuasi iklim yang semakin tidak terduga menjadi kendala yang perlu diatasi. Kami berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat dalam menerapkan metode pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. Metode pertanian inovatif seperti budidaya tanaman dengan media tanpa tanah menggunakan substrat organik kompos, sekam, dan arang sekam menawarkan solusi yang menjanjikan bagi pengembang agrowisata dan sistem pertanian berkelanjutan. Budidaya dengan media tanpa tanah atau soilless culture system adalah sistem budidaya tanaman yang tidak mengandalkan tanah sebagai media pertumbuhan. Sebaliknya, tanaman ditanam dalam substrat seperti kompos, sekam, dan arang sekam yang diperkaya dengan nutrisi yang diperlukan. Pendampingan yang dilakukan kepada masyarakat terdiri atas penyuluhan budidaya tanpa tanah, perangkaian alat tanam tanpa tanah, penyemaian bibit dan pindah tanam, pemantauan dan pemeliharaan, pemanenan, dan pelatihan pengolahan hasil panen. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan di Kampung Liman Benawi, Kabupaten Lampung tengah yang bertujuan untuk meningkatkan semangat tanam masyarakat Kampung Liman Benawi dengan inovasi menggunakan metode soilless culture system. Di awal kegiatan dilakukan pretest dan posttest kepada masyarakat sebagai parameter pemahaman masyarakat terhadap metode tanam tanpa tanah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan serta keterampilan masyarakat melalui analisis hasil pretest dan posttest. Masyarakat dapat menerapkan metode ini dengan baik sehingga mendapatkan hasil panen yang dapat dimanfaatkan menjadi olahan pickle atau jus mentimun.Central Lampung Regency is one of the agricultural regions in Indonesia that has great potential in agricultural development. However, limited fertile agricultural land and increasingly unpredictable climate fluctuations are obstacles that need to be overcome. We strive to improve the knowledge and skills of the local community in applying innovative and sustainable agricultural methods. Innovative farming methods such as soilless plant cultivation using organic substrates of compost, husk and husk charcoal offer promising solutions for agritourism developers and sustainable farming systems. Soilless culture system is a plant cultivation system that does not rely on soil as a growth medium. Instead, plants are grown in substrates such as compost, husks, and husk charcoal that are enriched with the necessary nutrients. The assistance provided to the community consisted of counseling on soil-less cultivation, assembling soil-less planting tools, seedling sowing & transplanting, monitoring & maintenance, harvesting, and training on harvest processing. This activity was carried out for approximately four months in Liman Benawi Village, Central Lampung Regency which aims to increase the enthusiasm for planting in the Liman Benawi Village community with innovations using the soilless culture system method. At the beginning of the activity, a pretest and posttest were conducted to the community as a parameter for the community's understanding of the soil-less planting method. The results of this activity showed an increase in community knowledge and skills through the analysis of pretest and posttest results. The community can apply this method well so as to get crops that can be utilized into processed pickle or cucumber juice.
PENGETAHUAN KADER TENTANG GIZI BALITA DAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI Didah, Didah; Martini, Neneng; Dyah Bestari, Astuti; Mandiri, Ariyati
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.43159

Abstract

Pengetahuan kader posyandu tentang gizi balita dan pengukuran antropometri sangat penting dalam upaya deteksi dini masalah gizi dan pencegahan stunting. Masih tingginya kasus malnutrisi pada kelompok risiko terutama bayi dan balita salah satu dipengaruhi oleh faktor pengukuran untuk indikator pertumbuhan maupun perkembangan. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kader, Ibu balita dan pihak-pihak berkepentingan dalam pemantauan tumbuh kembang, cukup berpengaruh terhadap keputusan status gizi anak balita. Tujuan melakukan kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran dan mengidentifikasi pengetahuan serta kemampuan kader tentang gizi Balita dan kemampuan kader dalam melakukan pengukuran antropometri. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah ceramah tanya jawab interactive dan role play kepada kader yang dilaksanakan dalam bentuk praktik pelayanan  kebidanan  berkelanjutan dalam  pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan KIA. Sampel yang digunakan  total sampling yaitu seluruh kader yang berada di wilayah Desa Gunungmanik yang berjumlah 58 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa lembar kuesioner yang dibagikan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk mengetahui gambaran pengetahuan kader terhadap gizi balita. Kesimpulannya adalah perlunya pelatihan rutin dan pendampingan kepada kader posyandu untuk meningkatkan kompetensi dalam pengukuran antropometri serta pemahaman terkait gizi balita. Dengan demikian, kader dapat berperan lebih efektif dalam mendukung upaya perbaikan gizi balita di masyarakat.Knowledge of posyandu cadres about toddler nutrition and anthropometric measurements is crucial for the early detection of nutritional problems and the prevention of stunting. However, wasting and underweight rates have shown an increase, albeit not progressively. The high prevalence of malnutrition in at-risk groups, particularly infants and young children, is influenced partly by measurement limitations for growth and development indicators. Limited knowledge and skills among health cadres, mothers of young children, and other stakeholders in growth monitoring significantly impact the determination of children’s nutritional status. The implementation method for this community service activity is interactive lecture and discussion and role play for cadres. These activities are conducted in the form of continuous midwifery service practice in empowering the community to improve maternal and child health. The sample included all health cadres in Gunungmanik Village, totaling 58 individuals. Data collection was carried out using questionnaires administered before and after health education sessions. Univariate analysis was used to assess the cadre's knowledge on child nutrition. The conclusion is the need for regular training and mentoring for posyandu cadres to enhance their competence in anthropometric measurements and understanding of toddler nutrition. This will enable cadres to play a more effective role in supporting efforts to improve toddler nutrition in the community.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DESA SINDANGJAWA KABUPATEN CIREBON DALAM PENGOLAHAN JAHE MERAH Hizni, Alina; Sholichin, Sholichin; Samuel, Samuel
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.50460

Abstract

Jahe merah menjadi salah satu tanaman herbal yang paling banyak dicari karena berkhasiat memperkuat imunitas. Hal tersebut berdampak pada tingginya permintaan jahe merah. Sehingga, menuntut kelompok wanita tani Desa Sindangjawa untuk memproduksi olahan jahe merah sesuai kebutuhan pasar. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah kelompok wanita tani baru memulai budidaya tanaman jahe merah. Solusi permasalahan tersebut yaitu pelatihan pengolahan jahe merah dan kewirausahaan. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam menghasilkan olahan jahe merah yang bervariasi dan memiliki nilai jual lebih tinggi. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah: 1). Tahap persiapan (Pembuatan modul pengolahan jahe merah), 2). Tahap pelaksanaan (Pelatihan pengolahan jahe merah dan kewirausahaan), dan 3). Tahap Evaluasi (Pre-test dan post-test pengetahuan jahe merah dan rencana tindak lanjut). Kegiatan dihadiri oleh anggota kelompok wanita tani, kepala desa dan perangkat desa, perwakilan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor Kabupaten Cirebon dan jurnalis media online. Kegiatan hari pertama adalah pemaparan materi tentang jahe merah dan kewirausahaan, sedangkan kegiatan hari kedua adalah demonstrasi pengolahan jahe merah. Hasil pelatihan bagi kelompok wanita tani dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pengolahan jahe merah dan berwirausaha. Hampir semua produk olahan jahe merah seperti serbuk instan jahe merah, bubuk jahe merah, permen jahe merah  dinilai suka sedangkan manisan jahe merah kering dapat dinilai  biasa saja.  Berdasarkan hasil penilaian tersebut produk olahan jahe merah dapat dikembangkan  dalam skala komersil.Red ginger is one of the most sought-after herbal plants because it can strengthen immunity. This has an impact on the high demand for red ginger. So, they are demanding the Sindangjawa Village women's farmer group to produce processed red ginger according to market needs. However, the problem faced is that the group of women farmers has just started cultivating red ginger plants. The solution to this problem is training in red ginger processing and entrepreneurship. The training aims to improve skills in producing processed red ginger that is varied and has a higher selling value. The stages of activities carried out are: 1). Preparation stage, 2). Implementation stage, and 3). Evaluation Phase. The activity was attended by members of women's farming groups, village heads, and officials, representatives of the Himpunan Alumni IPB Kabupaten Cirebon, and online media journalists. The first day's activity was a presentation of material about red ginger and entrepreneurship, while the second day's activity was a demonstration of red ginger processing. The results of the training for the women farmers' group improved their knowledge and skills in red ginger processing and entrepreneurship. Almost all red ginger products such as red ginger instant powder, red ginger powder, and red ginger candy were rated as favorable while dried red ginger sweets were rated as average.  Based on the results of the assessment, red ginger products can be developed on a commercial scale.
PENGEMBANGAN WEBSITE BERBASIS CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI DAN PROMOSI SMK WAHIDIN ARJAWINANGUN KEPADA MASYARAKAT Bakhrun, Akhmad; Ekawijana, Ardhian; Permana, Yadhi Aditya; Suprihanto, Suprihanto; Noviansyah, Beri
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.49714

Abstract

Saat ini SMK Wahidin Arjawinangun belum memiliki website resmi. Padahal di era digital sekarang ini keberadaan website sekolah dibutuhkan sebagai media untuk menyampaikan informasi dan promosi tentang sekolah kepada masyarakat khususnya kepada orang tua dan calon peserta didik baru. Website sekolah juga penting sebagai nilai tambah saat akreditasi sekolah. Keberadaan website sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam hal memberikan informasi dan promosi yang kredibel kepada masyarakat secara lebih luas. Oleh karena itu, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh Tim PkM Jurusan Teknik Komputer dan Informatika Politeknik Negeri Bandung (JTK Polban) adalah membangun website sekolah berbasis Content Management System (CMS) dengan menggunakan WordPress. Metode pelaksanaan PkM mengadopsi model pengmbangan perangkat lunak Waterfall. Hasil PkM ini adalah sebuah website sekolah sebagai media untuk menyampaikan informasi dan promosi yang dapat diakses secara online kapan dan dari mana pun sepanjang perangkat pengguna terhubung dengan jaringan internet. Berdasarkan User Acceptance Test (UAT) yang melibatkan sepuluh stakeholder SMK Wahidin Arjawinangun, website sekolah yang dibangun memiliki beberapa keunggulan diantaranya: (1) nama domain sudah merepresentasikan nama sekolah; (2) susunan menu website sudah mengakomodir kebutuhan informasi yang akan disampaikan kepada publik; (3) warna dasar website sesuai dengan warna yang menjadi filosofi sekolah; dan (4) tampilan website user friendly. Website sekolah harus terus dikelola agar berkelanjutan dan informasi yang ada di dalamnya selalu terbarukan.Currently SMK Wahidin Arjawinangun does not have an official website. Even though in today's digital era the existence of a school website is needed as a media to convey information and promotions about schools to the public, especially to parents and prospective new students. The school website is also important as an added value when accrediting the school. The existence of the school website has a very strategic role in terms of providing credible information and promotion to the wider community. Therefore, the Community Service (PkM) carried out by the PkM Team from the Department of Computer Engineering and Informatics, Bandung State Polytechnic (JTK Polban) is to build a Content Management System (CMS) based school website using WordPress. The implementation method of PkM adopts the Waterfall software development model. The result of this PkM is a school website as a medium for conveying information and promotions that can be accessed online anytime and from anywhere as long as all user devices are connected to the internet network. Based on the User Acceptance Test (UAT) involving ten stakeholders of SMK Wahidin Arjawinangun, the school website that was built has several advantages including: (1) the domain name already represents the school name; (2) the website menu arrangement accommodates the information needs that will be conveyed to the public; (3) the basic color of the website matches the colors of the school philosophy; and (4) user friendly website appearance. The school website must continue to be managed so that it is sustainable and the information contained in it is always updated.
SOSIALISASI APLIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KEMBANG GULA BERFLAVOR TEMBAKAU DI DESA DARMAWANGI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG Djali, Mohamad; Lembong, Elazmanawati; Wulandari, Endah; Utama, Gemilang Lara
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.55690

Abstract

Desa Darmawangi merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tomo, Sumedang. Desa Darmawangi terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Tembakau merupakan produk pertanian semusim yang tidak termasuk komoditas pangan. Salah satu inovasi kreatif untuk meningkatkan daya guna daun tembakau adalah dijadikan produk olahan pangan yaitu kembang gula berflavor tembakau. Inovasi kreatif ini belum banyak diketahui petani tembakau di Desa Darmawangi sehingga diperlukan sosialisasi potensi daun tembakau untuk pemanfaatannya sebagai bahan olahan pangan khususnya kembang gula. Kegiatan ini dilakukan di Desa Darmawangi Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan sosialisasi aplikasi teknologi pengolahan kembang gula berflavor tembakau. Metode yang dilakukan pada kegiatan PKM ini adalah kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan pre dan post test untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi pengolahan kembang gula berflavor tembakau.Darmawangi Village is one of the villages in Tomo District, Sumedang. Darmawangi Village is famous as a tobacco-producing region. Tobacco is a seasonal agricultural product that is not included in food commodities. One of the creative innovations to increase the utility of tobacco leaves is to make processed food products, namely tobacco-flavored confectionery. This creative innovation is not yet widely known by tobacco farmers in Darmawangi Village, so it is necessary to socialize the potential of tobacco leaves for their use as processed food ingredients, especially confectionery. This activity was carried out in Darmawangi Village, Tomo District, Sumedang Regency. The purpose of this activity is to socialize the application of tobacco-flavored confectionery processing technology. The methods used in this PKM activity are counseling activities and the implementation of pre-and post-tests to determine the level of participants' understanding of the material given before and after the counseling. The result of this activity is an increase in public knowledge about tobacco-flavored confectionery processing technology.
PEMANFAATAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PRODUK KALE BERBASIS E-COMMERCE DI ERA LITERASI DIGITAL OLEH KELOMPOK WANITA TANI KOTA PADANG PANJANG Eliza, Eliza; Hadi, Febri; Zefriyenni, Zefriyenni
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.49394

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM produk kale melalui Kelompok Wanita Tani Pedagang Sayur Keliling Kota Padang Panjang, Sumatera Barat terkait mengembangkan UMKM ini untuk lebih dikenal dan banyak manfaatnya bagi kesehatan, artinya pengembangan kemampuan sebagai entrepreneur yang memiliki UMKM agar dapat berkembang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penting dilakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, guna memecahkan masalah tersebut. Target (secara khusus) dari pengabdian ini adalah memberikan  solusi melalui sosialisasi berbentuk bimbingan teknis dan juga pementoran berbasis digital tentang  jiwa sociopreneurship berbasis e-commerce di era literasi digital dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dilakukan yang dilatarbelakangi Kelompok Wanita Tani Pedagang Sayur Keliling, khususnya Kelurahan Tanah Pak Lambik, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang masih dalam skala kecil dalam pengembangan UMKM terkait sayuran kale yang dapat diolah menjadi makanan dan minuman, selain sebagai sayuran itu sendiri. Tujuan dengan adanya program ini adalah memberikan pemahaman tentang kemampuan berwirausaha dengan hasil yang inovatif dari UMKM minuman kale, mengedukasi dalam memanfaatkan peluang yang ada dengan penggunaan e-commerce di era literasi digital yang berkembang pesat  saat ini agar mampu meningkatkan kesejahteraan, bukan hanya dari sisi material, namun kesejahteraan pola pikir kreatif, inovatif dan mandiri. Hasil dari program ini, antara lain: UMKM dapat membentuk jaringan yang lebih besar lagi dengan memanfaatkan e-commerce berbasis literasi digital yang ada, seperti: facebook, instagram, whatsapp, serta digitalisasi lainnya yang semakin berkembang saat ini dan yang akan datang.The problems faced by Kale Product MSMEs through the Mobile Vegetable Trader Farmers' Group in Padang Panjang City, West Sumatra are related to developing these MSMEs to be better known and have many benefits for health, meaning developing abilities as entrepreneurs who own MSMEs so that they can develop in the future. Therefore, it is important to carry out Community Service (PKM), in order to solve this problem. The target (specifically) of this service is to provide solutions through outreach in the form of technical guidance and also digital-based mentoring regarding the spirit of e-commerce-based sociopreneurship in this era of digital literacy for MSMEs. This was done against the background of the Women's Farming Group of Mobile Vegetable Traders, especially Tanah Pak Lambik Village, East Padang Panjang District, Padang Panjang City, which is still on a small scale in developing MSMEs related to kale vegetables which can be processed into food and drinks, apart from being a vegetable itself. The aim of this program is to provide an understanding of entrepreneurial skills with innovative results from Kale Drink MSMEs, to educate them on taking advantage of existing opportunities by using e-commerce in the current era of rapidly developing digital literacy in order to be able to improve welfare, not only from the material side. , but the welfare of a creative, innovative and independent mindset. The results of this program include, among others, that these MSMEs can form an even larger network by utilizing existing digital literacy-based e-commerce, such as: Facebook, Instagram, WhatsApp, as well as other digitalization which is increasingly developing now and in the future.
PEMANFAATAN MIANA DAN JAHE MERAH MENJADI PERMEN KERAS UNTUK PENGOBATAN BATUK DI DESA KALASEY II KABUPATEN MINAHASA Gurning, Sri Handayani; Rintjap, Djois Sugiaty
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i2.51189

Abstract

Batuk merupakan salah satu respon dari tubuh dalam pertahanan sistem pernafasan. Batuk merupakan salah satu gejala yang dialami pada pasien Covid. Tanaman obat daun miana dan jahe merah dapat dimanfaatkan untuk mengobati batuk dan juga memelihara kesehatan. Salah satu pengembangan pemanfaatan tanaman obat tradisional ini adalah mengolahnya menjadi permen keras. Tanaman obat tradisional yang diolah menjadi permen keras ini dapat dikonsumsi kalangan anak-anak maupun dewasa. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk melatih ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Kalasey II, Kabupaten Minahasa dalam pengolahan dan pemanfaatan daun miana dan jahe merah menjadi permen keras untuk pengobatan batuk dan memberikan peluang peningkatan perekonomian masyarakat melalui pengolahan permen daun miana dan jahe merah. Metode yang digunakan adalah tahap pendahuluan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil kegiatan pelatihan pengolahan dan pemanfaatan daun miana dan jahe merah yaitu meningkatkan pengetahuan dalam pemanfaatan tanaman obat dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan dan pemanfaatan daun miana dan jahe merah menjadi permen keras yang dapat digunakan sebagai pengobatan batuk. Selain itu, meningkatkan peminatan dalam menambah penghasilan keluarga dengan melakukan pemasaran melalui sosial media dengan cara sederhana. Kesimpulannya adalah pengetahuan masyarakat terkait tanaman obat meningkat dan memiliki keterampilan dalam pengolahan daun miana dan jahe merah menjadi permen keras untuk pengobatan batuk.Coughing is one of the responses of the body in the defense of the respiratory system. Coughing is one of the symptoms experienced in Covid patients. Medicinal plants miana leaves and red ginger can be used to treat coughs and also maintain health. One of the developments in utilizing these traditional medicinal plants is to process them into hard candy. Traditional medicinal plants processed into hard candy can be consumed by children and adults. The purpose of the community service activity is to train the Family Welfare Programme and people of Kalasey II Village, Minahasa Regency in the processing and utilization of miana leaves and red ginger into hard candy for cough treatment and provide opportunities to improve the community's economy through processing miana leaves and red ginger candy.  The methods used are the preliminary stage, preparation stage, implementation stage, and evaluation stage. The results of the training activities on the processing and utilization of miana leaves and red ginger are increasing knowledge in the utilization of medicinal plants and community skills in processing and utilizing the miana leaves and red ginger into hard candy that can be used as a cough treatment. In addition, increasing interest in increasing family income by simply marketing through social media. The conclusion is that the community's knowledge related to medicinal plants has increased and they have skills in processing miana leaves and red ginger into hard candy for cough treatment.

Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2025): Dharmakarya Vol 13, No 4 (2024): Desember : 2024 Vol 13, No 3 (2024): September : 2024 Vol 13, No 2 (2024): Juni : 2024 Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024 Vol 12, No 4 (2023): Desember, 2023 Vol 12, No 3 (2023): September, 2023 Vol 12, No 2 (2023): Juni, 2023 Vol 12, No 1 (2023): Maret, 2023 Vol 11, No 4 (2022): Desember, 2022 Vol 11, No 3 (2022): September, 2022 Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022 Vol 11, No 1 (2022): Maret, 2022 Vol 10, No 4 (2021): Desember, 2021 Vol 10, No 3 (2021): September, 2021 Vol 10, No 2 (2021): Juni, 2021 Vol 10, No 1 (2021): Maret, 2021 Vol 9, No 4 (2020): Desember, 2020 Vol 9, No 3 (2020): September, 2020 Vol 9, No 2 (2020): Juni, 2020 Vol 9, No 1 (2020): Maret, 2020 Vol 8, No 4 (2019): Desember 2019 Vol 8, No 3 (2019): September 2019 Vol 8, No 2 (2019): Juni 2019 Vol 8, No 1 (2019): Maret 2019 Vol 7, No 4 (2018): Desember Vol 7, No 3 (2018): September Vol 7, No 2 (2018): Juni Vol 7, No 1 (2018): Maret Vol 7, No 1 (2018): Maret Vol 6, No 4 (2017): Desember Vol 6, No 4 (2017): Desember Vol 6, No 3 (2017): September Vol 6, No 3 (2017): September Vol 6, No 2 (2017): Juni Vol 6, No 2 (2017): Juni Vol 6, No 1 (2017): Maret Vol 6, No 1 (2017): Maret Vol 5, No 1 (2016): Dharmakarya Vol 5, No 1 (2016): Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): DHARMAKARYA Vol 4, No 2 (2015): Dharmakarya Vol 4, No 1 (2015): Dharmakarya Vol 4, No 1 (2015): DHARMAKARYA Vol 3, No 2 (2014): Dharmakarya Vol 3, No 2 (2014): Dharmakarya Vol 3, No 1 (2014): Dharmakarya Vol 3, No 1 (2014): Dharmakarya Vol 2, No 2 (2013): Dharmakarya Vol 2, No 2 (2013): Dharmakarya Vol 2, No 1 (2013): Dharmakarya Vol 2, No 1 (2013): Dharmakarya Vol 1, No 2 (2012): Dharmakarya Vol 1, No 2 (2012): Dharmakarya Vol 1, No 1 (2012): Dharmakarya Vol 1, No 1 (2012): Dharmakarya More Issue