Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Arsitektur

PERKEMBANGAN KOTA BERBASIS PERAIRAN DI PONTIANAK Ely Nurhidayati; Iin Arianti
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 11 No 1 (2021): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v11i1.1578

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lansekap didominasi oleh laut, pesisir, sungai dan kanal sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah peradaban Indonesia berdasarkan pada budaya maritim dan asal mula perkembangannya berbasis pada perairan. Beberapa pulau berkembang menjadi kota-kota besar yang berbasis perairan menjadi faktor pendorong pengembangan suatu kota. Hal yang menarik adalah Pontianak sebagai kota air (waterfront city) memiliki 42 sungai dan kanal dengan posisi kota terletak pada persimpangan dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang menjadi cikal bakal lahirnya Pontianak pada tahun 1771. Penelitian ini menggunakan interpretasi citra satelit, pengolahan gambar data, dan pendekatan penginderaan jauh. Sumber peta berasal dari citra landsat masing-masing tahun 1978, 1989, 2000 dan 2015. Penelitian ini menyajikan perkembangan eksisting dan guna lahan yang berkembang dari tahun 1978 sampai 2015. Hasil analisis interpretasi citra menunjukkan perkembangan guna lahan pada awalnya berkembang mulai dari posisi persimpangan triangle Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang merupakan asal terbentuknya permukiman pertama. Kemudian berkembang secara merata ke berbagai wilayah daratan di Pontianak. Analisis interpretasi citra juga menunjukkan perkembangan guna lahan yang berkembang mengikuti mengikuti pola aliran sungai dan jaringan jalan, hal tersebut merupakan indikator ekspansi perkembangan guna lahan ke wilayah ke daratan.
PENENTUAN KUALITAS PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI BERDASARKAN KRITERIA ECO-SETTLEMENT DI KELURAHAN TAMBELAN SAMPIT KOTA PONTIANAK Ely Nurhidayati
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 11 No 2 (2021): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v11i2.2193

Abstract

Jumlah penduduk yang meningkat pada setiap tahunnya berbanding lurus terhadap kebutuhan hunian. Hal ini berdampak pada tumbuhnya permukiman yang padat dan menurunkan kualitas permukiman. Lokasi penelitian terletak di tepian Sungai Kapuas, tepatnya di Kelurahan Tambelan Sampit yang memiliki luas 7,24 Ha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas permukiman di Kelurahan Tambelan Sampit menggunakan kriteria eco-settlement. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui pengamatan lapangan, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perumahan dan permukiman di tepian sungai berdasarkan kriteria eco-settlement, antara lain rumah sehat; kepadatan bangunan; kondisi jalan lingkungan; kondisi drainase lingkungan; air bersih; kondisi pengolahan sampah; kondisi proteksi kebakaran; local economy development; partisipasi masyarakat; dan program kelembagaan.
DESAIN KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA BERDASARKAN DI PANTAI PULAU DATOK KABUPATEN KAYONG UTARA Syarif Ferdian Dwi Saris; Ely Nurhidayati
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 11 No 2 (2021): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v11i2.2246

Abstract

Pantai Pulau Datok merupakan salah satu pantai yang terletak pada Desa Sutera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara dengan luas 18,30 Ha atau 0,18 Km2, dan garis pantai sepanjang 1,18 Km. Sebagai salah satu objek wisata kawasan Pantai Pulau Datok sudah terdapat beberapa prasarana dan sarana. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kebutuhan prasarana dan sarana pada Pantai Pulau Datok berdasarkan persepsi pengunjung. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis buffer. Pada analisis prasarana dan sarana berdasarkan persepsi pengunjung indikator pertanyaan telah ditentukan yaitu prasarana berupa jaringan listrik, jalan, telekomunikasi, drainase, persampahan, air bersih. Sarana berupa sarana ibadah, olahraga, toilet umum, akomodasi, pos keamanan, tempat bermain anak, tempat pertunjukan seni, atraksi pantai, lahan parkir, kursi/saung, perdagangan, pusat informasi, dan rambu keamanan. Berdasarkan hasil analisis yang didapat, terdapat beberapa hasil analisis yang berbeda yaitu sangat setuju, setuju dan netral jika dilakukannya penambahan prasarana dan sarana tersebut.
ZONING KAWASAN PELABUHAN KUALA KOTA SINGKAWANG Ely Nurhidayati; Agustiah Wulandari; Della Meitri Astari; Meta Indah Fitriani
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 12 No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v12i2.3701

Abstract

Kalimantan Barat sebagai provinsi dengan julukan “Seribu Sungai” menjadikan transportasi air sebagai jalur utama angkutan antar daerah. Sarana Pelabuhan sangat penting diperhatikan sesuai fungsinya. Kegiatan pada pelabuhan saat ini melayani rute pelayaran dari Jakarta dan Pulau Tambelan yang membawa komoditi berupa bahan pokok, non migas, dan kargo. Meskipun Sungai Singkawang terus mengalami pendangkalan, RTRW Kota Singkawang Tahun 2022–2042 Pelabuhan Kuala menetapkan sebagai pelabuhan pengumpul. Tujuan penelitian ini yaitu menyusun zoning rencana kawasan Pelabuhan Kuala Kota Singkawang. Zoning rencana kawasan Pelabuhan Kuala Kota Singkawang terdiri atas kegiatan yang diperbolehkan (perkantoran dan RTH) kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat dan/ atau terbatas (perdagangan dan jasa, bangunan pengendali banjir, rumah kepadatan sangat rendah, dan pariwisata), kegiatan yang tidak diperbolehkan (yang mengganggu fungsi utama kawasan). Selain itu, rencana kawasan Pelabuhan Kuala Kota Singkawang disusun dengan hasil penataan kembali melalui penyediaan fasilitas penunjang wilayah daratan seperti kawasan perkantoran, perumahan dinas, ruang terbuka hijau, pariwisata, serta perdagangan dan jasa.
ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN PADA KAWASAN PERI URBAN (STUDI KASUS DESA RENGAS KAPUAS, KELURAHAN SUNGAI BELIUNG DAN KELURAHAN PAL LIMA) Yudistiro Prayoga; Agustiah Wulandari; Ely Nurhidayati
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 1 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i1.4777

Abstract

Kawasan peri urban merupakan kawasan yang terletak di pinggiran kota yang didalamnya terdapat peralihan kenampakan dari kota ke desa ataupun sebaliknya. Kelurahan Sungai Beliung, Kelurahan Pal Lima dan Desa Rengas Kapuas merupakan kawasan peri urban yang mengalami tingkat pertumbuhan yang cepat dalam kurun waktu 15 tahun terakhir dikarenakan menjadi sasaran masyarakat untuk berpindah dan menetap, sehingga menyebabkan kawasan ini mengalami berbagai bentuk perubahan, salah satunya tutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di kawasan peri urban. Metode yang digunakan berupa metode kuantitatif dengan teknik penafsiran peta dan supervised classification. Sumber data yang digunakan adalah data time series Google Earth dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, hasil dokumentasi dan observasi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan bahwa terdapat perubahan tutupan lahan di kawasan peri urban yang didominasi perkembangan lahan terbangun seperti permukiman yang cenderung padat pada bagian yang mendekati kenampakan kekotaan serta semakin berkurangnya lahan non terbangun seperti hutan, pertanian, dan perkebunan.
IDENTIFIKASI KONDISI DESAIN PEDESTRIAN DI JALAN AHMAD YANI DAN HOS COKROAMINOTO DI KOTA PONTIANAK Ely Nurhidayati; Nana Novita Pratiwi
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 2 (2023): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i2.5721

Abstract

Jalur pedestrian juga dikenal sebagai trotoar, merupakan bagian dari infrastruktur perkotaan dan berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki. Di Kota Pontianak sendiri sudah banyak memiliki pedestrian di setiap kawasan. Pedestrian tersebut ditujukan untuk memfasilitasi para pejalan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Di antara banyaknya pedestrian yang ada di Kota Pontianak, pedestrian yang akan di bahas adalah pedestrian di Jalan Ahmad Yani dan di jalan HOS Cokroaminoto. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi desain pedestrian di Jalan Ahmad Yani dan di Jalan HOS Cokroaminoto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey lapangan, analisis data teknis, dan penilaian dampak lingkungan dan fisik terhadap pedestrian di Jalan Ahmad Yani dan Jalan HOS Cokroaminoto. Hasil penelitian menujukkan bahwa kedua pedestrian tersebut layak untuk digunakan. Dari desainnya sudah cukup baik, baik itu dari pola lantainya dan juga unsur estetikanya sudah termuat pada pedestrian. Selanjutnya terdapat juga hasil kuisioner masyarakat sekitar terhadap pedestrian dan rata-rata menunjukkan hasil yang cukup baik
PENERAPAN KONSEP PEREMAJAAN PRESERVASI PADA PERENCANAAN KAWASAN PONTIANAK SPORT VEREENIGING (PSP) KOTA PONTIANAK Enif Ega Wilaga; Ely Nurhidayati; Mira Sophia Lubis
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 14 No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v14i1.6556

Abstract

Kota Pontianak memiliki beberapa kawasan tapak di dalam kota tersebut. Serta memiliki ciri khasnya masing-masing, yang mana hal itu menjadi identitas pada kawasan tersebut. Salah-satu kawasan tapak di Kota Pontianak yang memiliki ciri khas-nya tersendiri yaitu Kawasan Pontianak Sport Vereeniging (PSP). Kawasan PSP merupakan salah-satu dari kawasan tapak yang ada di Kota Pontianak. Ciri khas pada kawasan tapak tersebut berupa Stadion Keboen Sajoek yang merupakan salah-satu dari 14 (empat belas) cagar budaya di Kota Pontianak. Sekarang kawasan PSP sudah berusia sekitar 56 tahun, yang mana kawasan tersebut sudah menjadi salah-satu dari saksi sejarah Kota Pontianak. Namun seiring waktu, ciri khas tersebut bisa kehilangan makna bagi kawasan tersebut. Untuk itu diperlukannya upaya peremajaan preservasi pada kawasan tapak tersebut. Preservasi pada kawasan PSP dilakukan dengan cara memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan mengembangkan bagian-bagian pada kawasan yang belum terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan pada kawasan, serta memberi rekomendasi pada bagian-bagian tapak mana saja yang perlu diperbaiki/dikembangkan. Metode yang dipakai yaitu metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pada kawasan dalam kondisi kurang terawat, seperti jalur pedestrian yang disalahgunakan, kurangnya lahan parkir, hingga adanya lahan yang belum terpakai. Sehingga peneliti merekomendasikan bahwa kawasan PSP perlu dilakukan preservasi pada bagian lahan/bangunan yang bisa dikembangkan, diantaranya perbaikan pada jalur pedestrian serta pengembangan pada lahan tak terbangun.
PENYEDIAAN AIR BERSIH MELALUI PEMANENAN AIR HUJAN DI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI KAPUAS Nurhidayati, Ely; Gionita, Putri Fara; Herawati, Henny
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 14 No 2 (2024): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v14i2.7920

Abstract

Kelurahan Benua Melayu Laut merupakan Kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Pontianak Selatan. Karakteristik jenis tanah pada Kelurahan Ini memiliki perbedaan antara permukiman yang berada di tepian Sungai Kapuas dengan daratan. Kelurahan ini telah menerapkan sistem pemanenan air hujan skala individual untuk memenuhi kebutuhan air bersih selain dari sumber air sungai dan PDAM. Namun, sumber tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Melihat curah hujan Kota Pontianak yang tinggi, pemanenan air hujan komunal direncanakan sebagai alternatif penyediaan air bersih untuk memenuhi kekurangan air bersih saat musim kemarau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis perencanaan berdasarkan data hari kering, data curah hujan, data supply dan demand air hujan, dan data luas atap dengan tipe pemanenan air hujan sistem atap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supply air hujan yang dibutuhkan di Kelurahan Benua Melayu Laut saat musim kemarau selama 154 hari kering sebanyak 83.372,40 m3/tahun dengan luas atap yang diperlukan seluas 33.627 m2. Luas atap yang digunakan hanya sebagian sisi agar masyarakat tetap dapat menampung air hujan skala individual. Sehingga jumlah rumah yang diperlukan untuk menampung supply air hujan yaitu sebanyak 478 unit dengan jumlah toren sebanyak 141 buah berkapasitas 5000 liter dan talang serta pipa berukuran 5 inci.
IDENTIFIKASI KONDISI DESAIN PEDESTRIAN DI JALAN AHMAD YANI DAN HOS COKROAMINOTO DI KOTA PONTIANAK Nurhidayati, Ely; Pratiwi, Nana Novita
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 2 (2023): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i2.5721

Abstract

Jalur pedestrian juga dikenal sebagai trotoar, merupakan bagian dari infrastruktur perkotaan dan berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki. Di Kota Pontianak sendiri sudah banyak memiliki pedestrian di setiap kawasan. Pedestrian tersebut ditujukan untuk memfasilitasi para pejalan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Di antara banyaknya pedestrian yang ada di Kota Pontianak, pedestrian yang akan di bahas adalah pedestrian di Jalan Ahmad Yani dan di jalan HOS Cokroaminoto. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi desain pedestrian di Jalan Ahmad Yani dan di Jalan HOS Cokroaminoto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey lapangan, analisis data teknis, dan penilaian dampak lingkungan dan fisik terhadap pedestrian di Jalan Ahmad Yani dan Jalan HOS Cokroaminoto. Hasil penelitian menujukkan bahwa kedua pedestrian tersebut layak untuk digunakan. Dari desainnya sudah cukup baik, baik itu dari pola lantainya dan juga unsur estetikanya sudah termuat pada pedestrian. Selanjutnya terdapat juga hasil kuisioner masyarakat sekitar terhadap pedestrian dan rata-rata menunjukkan hasil yang cukup baik
PENERAPAN KONSEP PEREMAJAAN PRESERVASI PADA PERENCANAAN KAWASAN PONTIANAK SPORT VEREENIGING (PSP) KOTA PONTIANAK Wilaga, Enif Ega; Nurhidayati, Ely; Lubis, Mira Sophia
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 14 No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v14i1.6556

Abstract

Kota Pontianak memiliki beberapa kawasan tapak di dalam kota tersebut. Serta memiliki ciri khasnya masing-masing, yang mana hal itu menjadi identitas pada kawasan tersebut. Salah-satu kawasan tapak di Kota Pontianak yang memiliki ciri khas-nya tersendiri yaitu Kawasan Pontianak Sport Vereeniging (PSP). Kawasan PSP merupakan salah-satu dari kawasan tapak yang ada di Kota Pontianak. Ciri khas pada kawasan tapak tersebut berupa Stadion Keboen Sajoek yang merupakan salah-satu dari 14 (empat belas) cagar budaya di Kota Pontianak. Sekarang kawasan PSP sudah berusia sekitar 56 tahun, yang mana kawasan tersebut sudah menjadi salah-satu dari saksi sejarah Kota Pontianak. Namun seiring waktu, ciri khas tersebut bisa kehilangan makna bagi kawasan tersebut. Untuk itu diperlukannya upaya peremajaan preservasi pada kawasan tapak tersebut. Preservasi pada kawasan PSP dilakukan dengan cara memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan mengembangkan bagian-bagian pada kawasan yang belum terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan pada kawasan, serta memberi rekomendasi pada bagian-bagian tapak mana saja yang perlu diperbaiki/dikembangkan. Metode yang dipakai yaitu metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pada kawasan dalam kondisi kurang terawat, seperti jalur pedestrian yang disalahgunakan, kurangnya lahan parkir, hingga adanya lahan yang belum terpakai. Sehingga peneliti merekomendasikan bahwa kawasan PSP perlu dilakukan preservasi pada bagian lahan/bangunan yang bisa dikembangkan, diantaranya perbaikan pada jalur pedestrian serta pengembangan pada lahan tak terbangun.
Co-Authors Alkadrie, Syarifah Audiyah Aminullah, Gustijan Apriani, Veronica Windhi Aqshal, Muhammad Harits Arghifa Fitri Sulistya Farhandi Ari Jufriansyah Ayuningtyas, Riska A. Chairunnisa Chairunnisa Chairunnisa, Yuni Defiantari, Nyemas Aulia Della Meitri Astari Della Meitri Astari Devianti, Nur Elvita Safitri Enif Ega Wilaga Erni Yuniarti Erni Yuniarti Fadilla, Daffa Fajriati Lestari Fikar Khadafi, Muhammad Fikri Fahrurrozi Firdaus, Dian Gandini, Aulia Intan Gilang Anugrah Gionita, Putri Fara Gusti Zulkifli Mulki Gusti Zulkifli Mulki Hartanto, Sherene Mutiara Salsabila Herawati, Henny Hermawan Hermawan Hernovianty, Firsta Rekayasa Hidayat, Bagus Hidhayah Nur Damayanti Iin Arianti Iin Arianti Imam Buchori libriani, anggi victonia Maulidya, Rauufi Meli Ardiana Meta Indah Fitriani Michelle, Michelle Mira Sophia Lubis Mira Sophia Lubis Mochammad Meddy Danial Muhammad Faqih Dzulqarnain Muhammad Syahid Kahfi Hira Muhlis Mulyadi Mussadun Mussadun Mussadun Mussadun Nana Novita Pratiwi Natalia Ursula Natalia Ursula Nelly Roulitua Aritonang Novi Safriadi Nurfaiza, Nadya Panjaitan, Monika Stella Leonita Perkasa, Edgard Giland Pramestianti, Indriade Cahyani Pratama, Muhamad Abizard Mauludin Soerya Pratiwi, Nana Novita Pratiwi, Nana Novita Prihatiningsih, Angrila Putri, Gabriella Sintia Amesti Putri, Tasya Annisa Rendy Hidayat Rizqi Puteri Riyandini Salsabilla Cansa Maulika Sibyan, Hidayatus Sophia Lubis, Mira Syarif Ferdian Dwi Saris Syarif Ferdian Dwi Saris Syarif Muhamad Rizal Trida Ridho Fariz Utama, Nugraha Pandia Vetti Puryanti Wahyudi, Ganjar Ilham Widyanti, Arinda Dinnia Wilaga, Enif Ega Wulandari, Agustiah Yudistiro Prayoga Yudistiro Prayoga