Selama kurun waktu 15 tahun (tahun 2002-2017) telah terjadi perubahan luas tutupan lahan di wilayah Kota Pontianak dengan penurunan terbesar terdapat pada lahan vegetasi yaitu terjadi penurunan sebesar 1.109,08 Ha. Berkurangnya lahan vegetasi menyebabkan daerah untuk meresapkan limpasan air hujan menjadi berkurang. Berkaitan dengan hal tersebut, infrastruktur hijau yang diterapkan pada Kecamatan Pontianak Selatan dan Pontianak Tenggara berjenis permeable pavements yang digunakan pada jalur pedestrian. Namun, penggunaannya pada jalur pedestrian masih menimbulkan genangan dibeberapa titik sehingga belum diketahui keefektifan permeable pavements dalam mengurangi limpasan air hujan yang jatuh pada kawasan tersebut. Sehingga penting untuk mengevaluasi keefektifan permeable pavements dalam mengurangi genangan pada skala spasial yang berbeda agar penerapannya efektif dan berfungsi sesuai dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis efektivitas penerapan infrastruktur hijau dalam mengurangi genangan air pada jalur pedestrian di Kota Pontianak. Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan permeable pavements yang diterapkan pada jalur pedestrian di Kecamatan Pontianak Selatan dan Pontianak Tenggara sudah efektif untuk mengurangi genangan air dengan skor kemampuan permeable pavements sebesar 89,44% - 99,17%. Diantaranya pada segmen 1 (Jalan Daya Nasional–Jalan Media) apabila dibandingkan dengan volume genangan rencana awal, diketahui bahwa volume genangan berkurang sebesar 3.465,35 m3 atau sebesar 98,99%, segmen 2 (Jl. Prof Hadari Nawawi–Jl. Perdana) memiliki nilai kemampuan permeable pavements sebesar 4.311,61 m3 atau sebesar 98,69%, segmen 3 (Pontianak Ayani Mega Mall–Museum) memiliki nilai kemampuan permeable pavements sebesar 1.893,9 m3 atau 89,44%, segmen 4 (Indosat Ooredo–Pendopo Gubernur) memiliki nilai kemampuan permeable pavements sebesar 11.003,69 m3 atau sebesar 99,17%.