Claim Missing Document
Check
Articles

Penyuluhan Kesigapan Ibu Rumah Tangga di Bantaran Sungai Lulut dalam Mitigasi Bencana Banjir Siti - Kaidah; Husnul - Khatimah; Lia Yulia Budiarti
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.435 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1192

Abstract

Wilayah bantaran Sungai Lulut Kota Banjarmasin berada pada ketinggian di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan digenangi air sungai. Keadaan tersebut menjadikan wilayah ini rentan mendapat bencana banjir. Bencana banjir bandang yang terjadi pada Januari 2021 menyebabkan sebagian besar warga masyarakat Sungai Lulut terdampak dan mengungsi. Diperlukan pengetahuan tentang kesiapsiagaan dan upaya-upaya mengurangi risiko bencana banjir pada anggota masyarakat di wilayah berpotensi banjir. Tujuan PKM ini adalah memberikan penyuluhan kepada ibu rumah tangga tentang kesigapan dan upaya yang dapat dilakukan dalam mitigasi bencana banjir. Mitra sasaran kegiatan PKM ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tingal di Kelurahan Sungai Lulut. Hasil jawaban kuisioner dari ibu-ibu rumah tangga, didapatkan ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Setelah mendapat penyuluhan, lebih dari 80% ibu-ibu rumah tangga paham tentang kesigapan dan upaya yang dapat dilakukannya bersama keluarga sebelum, saat dan setelah bencana banjir. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan kesigapan ibu rumah tangga di bantaran sungai lulut dalam mitigasi bencana banjir. Diharapkan pengetahuan yang didapat setelah penyuluhan dapat diterapkan oleh mitra sasaran dan dapat diinformasikannya pada masyarakat lainnya di lingkungan rawan banjir.
Literature Review: Perbedaan Nilai VO2 Maks pada Atlet Olahraga Permainan dan Bela Diri Shelin Amanda Pusparesa; Siti Kaidah; Huldani Huldani
Homeostasis Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.279 KB)

Abstract

Abstract: Metabolic system in sports is divided into two types, aerobic and anaerobic. However, there are sports that have combination of aerobic-anaerobic metabolism. Such as sports games and martial sports. Physical endurance is the requirement needed to increase achievement in any kind of sport. One of the parameters is cardiorespiratory endurance measured by the value of VO2 max. The purpose of writing this literature review is to make a review of the differences in VO2 max values in sports and martial arts athletes. The evaluated literatures in this review were obtained through the Google Scholar. Total of 5 articles included are in English and Indonesian, published in 2011-2021. There are differences in results between studies related to VO2 max levels in game and martial sports caused by several factors such as body fat composition, type and frequency of physical exercise, and duration of the game. Keywords: difference, VO2 max, sport game, martial. Abstrak: Sistem metabolisme olahraga dapat dibedakan menjadi aerobik dan anaerobik. Namun pada beberapa cabang terdapat jenis olahraga yang memiliki kombinasi metabolisme aerobik-anaerobik. Contohnya adalah olahraga permainan dan beladiri. Kondisi dan ketahanan fisik merupakan salah satu persyaratan yang diperlukan dalam upaya peningkatan prestasi pada cabang olahraga. Salah satu parameter dari ketahanan fisik adalah daya tahan kardiorespirasi yang diukur melalui nilai VO2 maks. Tujuan penulisan literature review ini yaitu untuk membuat tinjauan tentang perbedaan nilai VO2maks pada atlet olahraga permainan dan bela diri. Literatur yang ditelaah dalam review ini didapatkan dari hasil pencarian melalui Google Scholar. Sebanyak 5 artikel yang disertakan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Perbedaan nilai VO2 maks pada cabang olahraga permainan dan bela diri disebabkan oleh beberapa faktor seperti seperti komposisi lemak tubuh, jenis dan frekuensi latihan fisik, serta durasi permainan. Kata-kata kunci: perbedaan, VO2 maks, olahraga permainan, bela diri.
Aktivitas Cairan Kulit dan Biji Buah Pepaya (Carica papaya L.) dalam Menurunkan Jumlah Koloni Bakteri Hasil Rekultur Swab Tangan Nadya Salsabila; Lia Yulia Budiarti; Siti Kaidah
Homeostasis Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.734 KB)

Abstract

Abstract: Hands are a medium for bacterial growth or transmission of various diseases. The production of papaya fruit (Carica papaya L.) in Indonesia tends to increase every year. it is known that papaya seeds contain antibacterial compounds such as flavonoids, alkaloids and saponins. Antibacterial compounds such as flavonoids, saponins, and steroids are contained in papaya skin. This study analyzed the activity of the liquid of papaya skin and seed in reducing the quantity of staphylococcus aureus and escherichia coli. The study design used true experimental, pre and posttest with control group design, consist of 6 treatments of water papaya seed liquid and papaya skin liquid (25%, 50%, 75%, 100%, 125%, and 150%) and alcohol 70% (positive control). The conclusion is water papaya skin and papaya seed liquid show an effect in reducing the quanitity of colonies of staphylococcus aureus and escherichia coli; effectiveness of S.aureus is greater than E.coli. Keywords: Papaya Skin, papaya seeds, Number of bacterial colonies, Staphylococcus aureus, Escherichia coli Abstrak: Tangan merupakan salah satu media pertumbuhan bakteri atau penularan penyebab berbagai penyakit. Di Indonesia Produksi buah pepaya (Carica papaya L.) cenderung meningkat setiap tahun. Biji pepaya diketahui mengandung senyawa-senyawa antibakteri seperti flavonoid, alkaloid dan saponin. Kulit pepaya diketahui mengandung berbagai senyawa antibakteri juga seperti flavonoid, saponin dan steroid. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas cairan kulit dan biji pepaya (Carica papaya L.) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia. coli hasil rekultur swab tangan. Rancangan penelitian menggunakan true experimental, pre and posttest with control group design, terdiri dari 6 perlakuan cairan kulit dan biji pepaya (25%, 50%, 75%, 100%, 125% dan 150%) dan alkohol 70% (kontrol positif). Simpulan penelitian ini yaitu terdapat perbedaan penurunan jumlah koloni bakteri dari cairan kulit dan biji pepaya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dibandingkan dengan Escherichia coli. Kata-kata kunci: Biji dan kulit pepaya, jumlah koloni bakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli
Literature Review: Hubungan Kadar Hematokrit dengan Nilai VO2 Maks pada Atlet Triana Norwidianti; Siti Kaidah; Huldani Huldani
Homeostasis Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.553 KB)

Abstract

Abstract: Sport is defined as a subcategory of physical activity that is carried out systematically and progressively. Maximum oxygen consumption (VO2 max) is an indicator to determining an athlete’s fitness in achieving goals. VO2 max in a person largely depends on the efficient transport of oxygen to active tissues. Hematocrit is one indicator that plays a role in oxygen transport to active tissues. The purpose of writing this literature review is to make a review on the relationship between hematocrit levels and VO2 max values in athletes. The reviewed articles were obtained from search results on Google Scholar and PubMed. The articles included are in English and Indonesian, published in 2011-2021. There are differences in results between studies related to the relationship between hematocrit levels and VO2 max values in athletes due to differences in several influencing factors such as gender, physical exercise, dehydration, body fat composition, as well as haemoconcentration and auto-hemodilution phenomena. Keywords: correlations, hematocrit, VO2 max, athletes Abstrak: Olahraga didefinisikan sebagai sub kategori dari aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematik dan progresif. Konsumsi oksigen secara maksimal (VO2 maks) merupakan indikator untuk menentukan kebugaran atlet dalam upaya menggapai prestasi. VO2 maks pada seseorang sebagian besar tergantung dari transport oksigen yang efisiensi ke jaringan yang aktif. Hematokrit merupakan salah satu indikator yang berperan terhadap transport oksigen pada jaringan yang aktif. Tujuan penulisan literature review ini adalah yaitu untuk membuat tinjauan tentang hubungan antara kadar hematokrit dengan nilai VO2 maks pada atlet. Artikel yang direview didapatkan dari hasil pencarian pada Google Scholar dan PubMed. Artikel yang disertakan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Terdapat perbedaan hasil antar penelitian terkait hubungan kadar hematokrit dengan nilai VO2 maks pada atlet yang disebabkan adanya perbedaan pada beberapa faktor yang memengaruhi seperti jenis kelamin, latihan fisik, dehidrasi, komposisi lemak tubuh, serta fenomena hemokonsentrasi dan auto hemodilusi. Kata-kata kunci: hubungan, hematokrit, VO2 maks, atlet
Literature Review: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Sedang terhadap Kadar Hematokrit Amalia Rahman; Siti Kaidah; Huldani Huldani
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.7 KB)

Abstract

Abstract: Moderate intensity aerobic exercise is exercise that can stimulate the heart to increase the amount of oxygen bound to hemoglobin then delivered to muscles and working cells with 60-75% of the individual's heart rate reserve. Physical exercise, like aerobic exercise, can change homeostasis, including hematological parameters such as hematocrit. This literature review aims to summarize and obtain an overview of the effect of moderate intensity aerobic exercise on hematocrit levels and to identify factors that influence differences in hematocrit levels before and after moderate intensity aerobic exercise. The writing was done by summarizing 20 related literature obtained from the database of medical journals, namely PubMed, Cochrane Library, and Google Scholar using English and published in 2010-2020. There are differences in results between studies related to hematocrit levels after moderate intensity aerobic exercise due to several factors such as duration, frequency, intensity, and individual conditions during exercise. Keywords: aerobic exercise, moderate intensity, hematocrit levels Abstrak: Latihan aerobik intensitas sedang adalah latihan yang dapat menstimulasi jantung untuk meningkatkan jumlah oksigen yang diikat hemoglobin yang kemudian dikirim ke otot dan sel yang bekerja dengan 60-75% cadangan detak jantung individu. Latihan fisik seperti latihan aerobik dapat mengubah homeostasis, termasuk parameter hematologi seperti hematokrit. Literature review ini bertujuan untuk merangkum dan mendapatkan gambaran terkait pengaruh latihan aerobik intensitas sedang terhadap kadar hematokrit serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kadar hematokrit sebelum dan sesudah latihan aerobik intensitas sedang. Penulisan dilakukan dengan merangkum 20 literatur terkait yang didapatkan dari database jurnal kedokteran, yaitu PubMed, Cochrane Library, dan Google Scholar menggunakan bahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Terdapat perbedaan hasil antar penelitian terkait kadar hematokrit setelah latihan aerobik intensitas sedang disebabkan oleh beberapa faktor seperti durasi, frekuensi, intensitas, serta kondisi individu selama latihan. Kata-kata kunci: latihan aerobik; aerobik intensitas sedang; kadar hematokrit
Literature Review: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Sedang terhadap Kadar Hemoglobin Alievia Febriyantiningrum F. Putri; Siti Kaidah; Huldani Huldani
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.169 KB)

Abstract

Abstract: Aerobic exercise is physical activity to increase oxygen consumption, improve function of the respiratory and cardiovascular system. Physical exercise or sports can increase total Hb, thereby increasing oxygen-carrying capacity. This literature review aims to summarize the effect of moderate intensity aerobic exercise on hemoglobin levels. Writing is done by summarizing articles from search in medical journal databases, PubMed-MEDLINE, Science Direct, and Google Scholar, using English and Indonesian from 2010-2020. This literature review reviewed a total of 20 articles. There is a difference in the results of hemoglobin levels after moderate intensity aerobic exercise. The mechanism of difference in the results of hemoglobin levels isn’t certain. Further research is needed to determine complete mechanism of differences in the value of hemoglobin levels after moderate intensity aerobic exercise. Keywords: moderate intensity aerobic exercise, hemoglobin level, anemia Abstrak: Latihan aerobik adalah aktivitas fisik untuk meningkatkan konsumsi oksigen, meningkatkan fungsi sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular. Latihan fisik atau olahraga dapat meningkatkan Hb total, sehingga meningkatkan kapasitas pembawa oksigen. Literature review ini bertujuan merangkum pengaruh latihan aerobik intensitas sedang terhadap kadar hemoglobin. Penulisan dilakukan dengan merangkum artikel dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran, yaitu PubMed-MEDLINE, Science Direct, dan Google Scholar, menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia dari tahun 2010-2020. literature review ini meninjau sebanyak 20 artikel. Terdapat perbedaan hasil kadar hemoglobin setelah melakukan latihan aerobik intensitas sedang. Mekanisme perbedaan kadar hemoglobin tersebut belum diketahui secara pasti. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui mekanisme lengkap perbedaan nilai kadar hemoglobin setelah melakukan latihan aerobik intensitas sedang. Kata-kata kunci: latihan aerobik intensitas sedang, kadar hemoglobin, anemia
Aktivitas Infus Kayu Apu (Pistia stratiotes) dalam Menurunkan Jumlah Bakteri Coliform pada Sampel Air Noor Rizka Yulia Rahmani; Siti Kaidah; Lia Yulia Budiarti
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.06 KB)

Abstract

Abstract: Water lettuce (Pistia stratiotes) is an aquatic weed plant which contained antibiotic compounds and potentially to used as alternative disinfectant. This research was carried out to analyze the activity of water lettuce infusion in reducing the number of coliform bacteria colonies in the sample. The method in this research is a true experimental with pretest-posttest control group design approach. The concentrations of the infusion used are 50%, 75%, 100% (b/v). The data was analyzed with One-Way ANOVA and Post-hoc Duncan at the value of confidence of 95%. The research shows that there was a significant difference between MPN and TPC value index after the infusion added. The smallest value of MPN and TPC came from the 100% water lettuce infusion. Conclusion of this research, the water lettuce infusion has activity to decrease the number of coliform bacteria but its effectiveness is still below the 0.0002% of chlorine. Keywords: Pistia stratiotes, chlorine, MPN, TPC, coliform Abstrak: Kayu apu (Pistia stratiotes) merupakan tanaman gulma perairan yang mengandung senyawa antibakteri dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sediaan disinfektan alternatif. Tujuan penelitian ini menganalisis aktivitas infus kayu apu dalam menurunkan jumlah koloni bakteri coliform pada sampel air melalui uji MPN dan TPC. Metode penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Perlakuan infus kayu apu 50%, 75%, 100% (b/v) diujikan terhadap sampel air perpipaan yang dimodifikasi dengan kandungan coliform setara Mac Farland 1. Data penelitian dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan uji Post-hoc Duncan pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian, terbukti aktivitas antibakteri infus kayu apu mampu menurunkan jumlah coliform; ada perbedaan bermakna nilai indeks MPN dan TPC sampel air setelah pemberian perlakuan infus. Nilai indeks MPN dan TPC terkecil didapat dari perlakuan infus kayu apu 100%. Simpulan penelitian, infus kayu apu memiliki aktivitas dalam menurunkan jumlah bakteri coliform tetapi efektivitasnya masih di bawah klorin 0,0002%. Kata-kata kunci: Pistia stratiotes, klorin, MPN, TPC, Coliform.
Literature Review: Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Nilai VO2 Maks pada Atlet Dina Ananda Wulandari; Siti Kaidah; Huldani Huldani
Homeostasis Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.26 KB)

Abstract

Abstract: Sport is a form of physical activities that is carried out by a programm and measurable manner that aim of achieving physical fitness and achievement. To achieve the optimal athlete achievement, good hemoglobin levels and VO2 max are necessary because they both a critical role in providing energy and transporting oxygen to tissues when doing competitions. This literature review aims to analyze the relationship between hemoglobin levels and VO2 max in athletes from 16 literatures. The reviewed articles were obtained through the Google Scholar and PubMed databases. The articles included are in English and Indonesian with the publication year 2011-2021. Based on the 16 literatures, there were differences in results, 93.75% of them showed a relationship between hemoglobin levels and VO2 max in athletes while the rest showed no significant relationship. The difference in results is supposed to be related to differences in several influencing factors, such as gender, type of sport, physical activity, duration and intensity of exercise, body composition, individual variation, and sports anaemia. Keywords: correlations, hemoglobin, VO2 max, athletes Abstrak: Olahraga merupakan bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terprogram dan terukur dengan tujuan tercapainya kebugaran jasmani dan prestasi. Untuk mencapai prestasi atlet secara optimal, kadar hemoglobin dan nilai VO2 maks yang baik diperlukan karena keduanya berperan dalam penyedia energi serta pengangkut oksigen ke jaringan ketika melakukan pertandingan. Literature review ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar hemoglobin dengan nilai VO2 maks pada atlet dari 16 literatur. Artikel yang direview diperoleh melalui database jurnal kedokteran, yaitu Google Scholar dan PubMed. Artikel yang disertakan  menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia dengan tahun publikasi 2011-2021. Berdasarkan 16 literatur, ditemukan perbedaan hasil, 93,75% diantaranya memperlihatkan hubungan antara kadar hemoglobin dengan nilai VO2 maks pada atlet sedangkan sisanya memperlihatkan tidak ada hubungan signifikan. Perbedaan hasil ini diduga berkaitan dengan adanya perbedaan pada beberapa faktor yang berpengaruh, seperti jenis kelamin, jenis cabang olahraga, aktivitas fisik, durasi dan intensitas latihan, komposisi tubuh, variasi individu, serta sport anaemia. Kata-kata kunci: hubungan, hemoglobin, VO2 maks, atlet
Literature Review: Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Atlet dan Bukan Atlet Alya Nabilahsaffa Maulidinna; Siti Kaidah; Huldani Huldani
Homeostasis Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.315 KB)

Abstract

Abstract: Hemoglobin is a molecule that works as a binder of oxygen in the blood which will then be distributed throughout the body. Physical exercise that is done with a certain duration can cause a decrease or increase in hemoglobin. As a form of achieving goals, an athlete in sports needs to look for physical exercise. The purpose of writing this literature review is to analyze the differences between athletes and non-athletes. The reviewed articles were obtained through the Google Scholar and PubMed databases. The articles included are in English and Indonesian, published in 2011-2021. A total of 11 articles were included in this literature review. There were differences in results among the studies assessed in this review, this could be due to several factors such as duration, frequency and type of exercise, as well as nutritional intake. Keywords: difference, hemoglobin, athletes, non-athletes  Abstrak: Hemoglobin merupakan molekul yang berfungsi sebagai pengikat oksigen didarah yang selanjutnya akan disebarkan ke seluruh tubuh. Latihan fisik yang dilakukan dengan durasi tertentu dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan dari kadar hemoglobin. Sebagai bentuk untuk mencapai tujuan pada seorang atlet dalam berolahraga perlu dilakukannya latihan fisik. Tujuan penulisan literature review ini adalah yaitu untuk menganalisis perbedaan pada atlet dan bukan atlet. Penulisan dilakukan dengan menganalisis literature terkait yang didapatkan dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran, yaitu Google Scholar dan PubMed. Artikel yang disertakan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Sebanyak 11 artikel disertakan pada literature review ini. Terdapat perbedaan hasil antar penelitian terkait perbedaan kadar hemoglobin pada atlet dan bukan atlet yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti durasi, frekuensi dan jenis latihan, selain itu juga disebabkan oleh asupan gizi. Kata-kata kunci: perbedaan, hemoglobin, atlet, bukan atlet
Aktivitas Infus Eichornia crassipes Solms. (Eceng Gondok) terhadap Jumlah Koloni Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Muhammad Bayu Fernanda; Siti Kaidah; Lia Yulia Budiarti
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.175 KB)

Abstract

Abstract: The water hyacinth plant (Eichornia crassipes Solms.) is abundant aquatic plant that contain antibacterial compounds such as flavonoids and saponin. Antibacterial compounds can act as antiseptic. This study was aimed to analize infusion activities of water hyacinth in reducing the number of bacteriall colonies of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The study was a true experimental with pre and posttest with control group design,used  the water hyacinth infusion ekstract (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%) and alcohol 70%. Data was analyzed with one-way ANOVA and post hoc Duncan (α0.05). The result showed there was a decrease in  number of S.aureus and E.coli colonies after water hyacinth infusion; corresponds to increased concentration. The effect of water hyacinth infusion on S.aureus is larger than E.coli. The conclusion that water hyacibth infusion has activity to reduce the number of colonies of S.aureus and E.coli; effectiveness against S.aureus is greater than againt E.coli. Keywords: Eichornia crassipes Solms., number of bacteria colonies, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, reculture isolates, hand swab.  Abstrak: Tanaman Eichornia crassipes Solms (eceng gondok) merupakan tanaman gulma air yang mengandung senyawa antibakteri flavonoid dan saponin, serta berpotensi dimanfaatkan sebagai antiseptik alternatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas infus eceng gondok dalam menurunkan jumlah koloni Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, isolat bakteri uji hasil rekultur swab tangan. Rancangan penelitian ini menggunakan true experimental, pre and posttest with control group design, dengan perlakuan ekstrak infus eceng gondok 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%, serta alkohol 70 %. Analisis data menggunakan uji one-way ANOVA dan post-hoc Duncan (α.0.05). Hasil penelitian didapatkan penurunan jumlah koloni S.aureus dan E.coli sesudah pemberian infus eceng gondok; peningkatan konsentrasi berefek terhadap penurunan jumlah koloni bakteri uji. Efek infus eceng gondok terhadap S.aureus lebih besar dibandingkan terhadap E.coli. Simpulan, infus eceng gondok memiliki aktivitas menurunkan jumlah koloni S.aureus dan E.coli; efektivitas terhadap S.aurues lebih besar dibandingkan terhadap E.coli. Kata-kata kunci: Eichornia crassipes Solms, jumlah koloni bakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, isolat rekultur, swab tangan.
Co-Authors Achmad Rofi’i Adira Zahwa Ramadhina Alfi Yasmina Alfi Yasmina Alfyonika Oktaviani Br Bukit Alievia Febriyantiningrum F. Putri Alya Nabilahsaffa Maulidinna Amalia Rahman Asnawati Asnawati Asnawati Asnawati Azhari, Nazla Puteri Azma Rozida Azzahra, Wikha Budiarman, Andi Azizah Maulidia Cibro, Impana Darwis, Yulizar Denny Agustiningsih Dewi Indah Noviana Pratiwi Didik Dwi Sanyoto Dina Ananda Wulandari Dona Marisa Dona Marisa, Dona Dona Masrisa Effiyana, Arika Eka Yudha Rahman Erida Widyamala Farida Heriyani Fauzan Muttaqien Febriyanti, Annisa Putri Finna Rahmiati Firdaus, Muhammad Reyhan FX Hendriyono Ginus Partadiredja Gunma, San Haryati Haryati Hendriyono Hendriyono, Hendriyono Hendriyono, F X Heru Prasetya Huldani Huldani Huldani Huldani Huldani Huldani Husnul Khatimah Ida Yuliana Ihsanti, Shofia Hilwa Islami, Shafira Aulia Juhairina Juhairina Kanessha Winola Sunata Khan, Muhammad Fawwaz Khatimah, Husnul Lena Rosida Lena Rosida Lia Yulia Budiarti Lia Yulia Budiarti Marsetyawan HNE Soesatyo Mawarni, Khairida Muhammad Bari NurQaedi Muhammad Bayu Fernanda Muhammad Hasan Ridhoni Muhammad Hasbi Muhammad Marwan Muthmainah, Noor Nadya Salsabila Nashrul Wathan Nasywa, Nabila Nazla Puteri Azhari Nazmyatus Sa’idah Noor Cahaya Noor Muthmainah Noor Rizka Yulia Rahmani Noorsyifa Safitri Tahir Nur Qamariah Nur Qamariah Nur Ramadhanti Cindy Levissa Oski Illiandri Oski Illiandri Putri Putri, Putri Rahmiati Rahmiati Raida Namira Rizky Nabila Febriani Rofi’i, Achmad Roselina Panghiyangani Rudiansyah, Syafina Dwiayu Ardelia Saidah Rauf Santrino, Syifa Nurafifah Sanyoto, Didik Dwi Septerini, Ditha Detiana Shelin Amanda Pusparesa Triana Norwidianti Zhasifa Khoirunnisa Suwanto