Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMK YP 17-1 MALANG Saskirana Athaputri Calysta; Tri Kurniati Ambarini
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2046

Abstract

Sistem Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Nomor 20 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2003, keterangan resmi dari BPK RI menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan nasional adalah dengan mewujudkan cita-cita negara, dalam kerangka pendidikan, khususnya di sekolah. Tujuan pendidikan diwujudkan melalui dua hal, pendidikan secara formal dan nonformal. Siswa diharuskan bisa merampungkan pendidikannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sering ditemukan siswa yang gagal dalam mencapai keberhasilan. Begitu juga di SMK YP 17-1 Malang, siswa mengalami stres akademik karena desakan pendidikan. Peneliltian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stress akademik dengan prokrastinasi akademik siswa di SMK YP 17-1 Malang. Metode dalam penelitian, teknik kuantitatif dengan fokus pada pendekatan korelasional. Hasil penelitian ialah Terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik terhadap prokrastinasi akademik siswa SMK YP 17-1 Malang. Hasil uji hipotesis menegaskan semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin tinggi pula tingkat prokrastinasi akademik yang mereka tunjukkan.
Hubungan antara Perfeksionisme dengan Kecenderungan Kecemasan Sosial pada Remaja Akhir Pengguna Instagram Madani, Belinda Fidi; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.866 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24626

Abstract

Instagram telah memberikan fasilitas bagi remaja akhir dalam pemenuhan perkembangan sosialnya. Namun, penggunaan Instagram dapat memberikan beberapa dampak kerugian psikologis, salah satunya adalah kecemasan sosial. Instagram sebagai media sosial berbasis visual telah mendorong penggunanya untuk mencapai kesempurnaan dan sifat kepribadian perfeksionisme dapat meningkatkan kecenderungan kecemasan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perfeksionisme dengan kecenderungan kecemasan sosial, dengan partisipan yaitu remaja akhir pengguna Instagram di Indonesia (N = 333). Data diperoleh melalui survei secara daring menggunakan skala Perfectionistic Self-Presentation Scale (PSPS) dan Social Anxiety Scale for Adolescents (SAS-A). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Pearson Product-Moment dan mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara perfeksionisme dan kecenderungan kecemasan sosial pada remaja akhir pengguna Instagram (r = 0,408; p = 0,000). Dapat diartikan bahwa, apabila remaja akhir pengguna Instagram memiliki perfeksionisme yang tinggi, maka akan tinggi pula kecenderungan mereka mengalami kecemasan sosial.
Peran Caregiver dalam Pemberian Metode Visual Support pada Individu ASD Nurfadiyah, Hanun; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.734 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran peran yang dilakukan oleh caregiver dalam pemberian metode dukungan visual pada individu autis. Individu autis memiliki hambatan perkembangan seperti komunikasi dan menerima informasi, namun memiliki otak visual yang baik, untuk itu dukungan visual dapat dijadikan metode yang efektif untuk menterjemahkan informasi menjadi bentuk visual. Keberhasilan metode ini tidak terlepas dari keterlibatan caregiver dalam menyampaikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe studi kasus, dengan subjek dua orang tua sekaligus sebagai caregiver. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semiterstruktur. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data tematik data driven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh peran yang dilakukan oleh caregiver, yaitu pengajar, pengawas, pembimbing, pelajar, penyedia, penyesuai, dan perpanjangan tangan terapis. Faktor pendukung yang ditemukan adalah informasi yang dimiliki tentang autisme dan dukungan visual, dukungan sosial, dan pengalaman. Faktor penghambat yaitu cara untuk menyederhanakan informasi, ketidakpastian efektivitas penyampaian informasi, dan menyesuaikan topik informasi menjadi bentuk visual.
Hubungan Antara Depresi Dengan Perilaku Cybersex Pada Emerging Adult Hendarto, Andre; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.865 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24958

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena cybersex sudah menjadi salah satu fenomena yang berkembang dalam masyarakat saat ini, dan hal ini memiliki dampak negatif bagi siapa saja yang melakukannya seperti muncul masalah dalam interaksi sosial, perkembangan emosional, aktivitas seksual menyimpang atau beresiko seperti pelecehan anak, prostitusi, maupun kejahatan cyber (Juditha, 2020). Penulis memiliki hipotesis yaitu depresi berhubungan dengan perilaku cybersex pada emerging adult. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional dan menggunakan metode survei online. Penelitian ini dilakukan pada emerging adult sebanyak 216 orang dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Beck Depression Inventory II (BDI-II) dan tranlasi Internet Sex Screening Test (ISST). Teknik analisis menggunakan korelasi Spearman Rho dengan bantuan SPSS 22 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan perilaku cybersex pada emerging adult dengan korelasi sebesar 0,267 dan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Semakin tinggi depresi maka cybersex juga akan meningkat.
Hubungan antara Kecenderungan Alexithymia dengan Agresivitas pada Usia Remaja Cindy, Victoria; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.709 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.26854

Abstract

Prevalensi kekerasan remaja yang tinggi pada beberapa tahun terakhir menunjukkan seriusnya permasalahan agresivitas dalam kehidupan remaja. Agresivitas pada remaja seringkali terjadi karena dipengaruhi oleh masalah emosional, seperti kurangnya kesadaran emosi dan kesulitan mengekspresikan emosi yakni alexithymia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara alexithymia dan agresivitas pada usia remaja. Penelitian ini dilakukan pada 206 remaja berusia 12-19 tahun yang tidak mengonsumsi narkoba/alkohol dalam sebulan terakhir. Penelitian ini menggunakan skala agresi (BPAQ-29) dan skala alexithymia (TAS-20). Uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara alexithymia dan agresivitas pada usia remaja, r(204) = 0,41, p = 0,000. Persentase tertinggi variabel alexithymia pada remaja berada pada skor tertinggi, sedangkan persentase tertinggi variabel agresivitas berada pada skor moderat. Hasil penelitian ini mengimplikasikan adanya masalah emosi dan agresi pada usia remaja yang cukup tinggi sehingga perlu pencegahan masalah mental yang lebih parah bagi remaja di kemudian hari.
Persepsi terhadap Makanan pada Penderita Bulimia Nervosa Widodo, Nadia Anisya Adiyati; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.687 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.26857

Abstract

Melihat bagaimana perilaku makan penderita bulimia memperlakukan makanan, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran persepsi yang dimiliki oleh penderita bulimia nervosa terhadap makanan. Persepsi sendiri merupakan pemberian arti, menilai, mendefinisikan dengan kata kunci dalam definisi dari persepsi adalah menafsirkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penggalian data dilakukan dengan wawancara, dan menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Penelitian ini meneliti dua partisipan yang merupakan perempuan penderita bulimia dengan usia 28 dan 19 tahun yang didapatkan dengan cara menyebarkan google form melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu partisipan mempersepsikan makanan bagaikan dengan harapan bahwa mengkonsumsi makanan dapat membuat dirinya senang dan tenang namun melainkan merasa bersalah dan menyesal setelah mengkonsumsi makanan, sedangkan partisipan lain memiliki persepsi bahwa dengan mengkonsumsi makanan berharap untuk dapat membuatnya pulih dari perilaku gangguan makan yang dialami.
Gambaran Proses Penerimaan Diri pada Pria Usia Dewasa Awal dengan HIV/AIDS Putri, Anazstasya; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.573 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.26858

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses penerimaan diri pada pria berusia dewasa awal dengan HIV/AIDS. Penerimaan diri pada ODHA sendiri mengacu pada stigma dan diskriminasi yang didapatkan oleh ODHA dari masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penggalian data dilakukan dengan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode Analisis Fenomenologis Interpretatif (AFI). Pencarian partisipan pada penelitian ini menggunakan link Google Form yang disebarkan melalui beberapa sosial media khususnya Twitter. Jumlah partisipan pada penelitian ini berjumlah dua orang dimana seluruh partisipan merupakan orang dengan HIV/AIDS yang berjenis kelamin pria dan pada usia perkembangan dewasa awal. Berdasarkan hasil wawancara dan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa masing masing partisipan sudah melewati tahap penerimaan diri hingga pada fase acceptance. Namun, terdapat perbedaan fase yang dilewati oleh masing-masing partisipan. proses penerimaan diri partisipan juga dipengaruhi oleh beberapa aspek akan berperan positif dalam proses penerimaan diri.
Hubungan antara Trait Mindfulness dan Kesepian pada Orang Dewasa Awal Amru, Muhammad Fahizza; Ambarini, Tri Kurniati
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 2 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.945 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i2.28465

Abstract

Kesepian telah dilaporkan mengalami tren peningkatan. Salah satu alasan yang diduga kuat menjadi penyebabnya adalah terjadinya wabah virus corona. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran trait mindfulness terhadap kesepian pada orang dewasa awal. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan desain korelasional. Sebanyak 169 orang dewasa awal berusia 20-40 berpartisipasi dalam penelitian ini. Perolehan data menggunakan skala multidimensi Five-Facets of Mindfulness (FFMQ) dan The University of California, Los Angeles Loneliness Scale Version 3 (UCLA). Analisis dilakukan dengan teknik korelasi Pearson dengan metode bootstrap menggunakan 5000 sampel bootstrap. diketahui bahwa trait mindfulness memiliki hubungan negatif secara signifikan dan berkekuatan sedang dengan kesepian (r(5000)=-0,495; 95% CI [-0,368; -0,608]; p<0,000). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi trait mindfulness pada individu, maka semakin rendah kecenderungannya untuk mengalami kesepian.
Studi kasus: Penerapan acceptance commitment therapy pada individu depresi dengan psikotik untuk mengelola unwanted experience Pribadi, Inas Ngesti; Ambarini, Tri Kurniati
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 12 No. 4 (2024): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v12i4.32590

Abstract

Major depression with psychosis accounts for 25% of depressed patients showing greater dysfunction than non-psychotic depression. History of trauma and sexual violence, especially during childhood, are risk factors for the development of depression. The said event is called an unwanted experience from the perspective of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) which patients will try to avoid but actually causes the development of psychopathology that interferes with daily functioning. This study aims to test the Acceptance and Commitment Therapy intervention on individual with depression with psychotic through 6 main points of ACT to manage unwanted experiences. Results showed that there was a decrease in depression scores as measured by the Beck Depression Inventory from 44 which is the extreme depression category to a score of 16 which is a mild mood disorder. Aspects that are very helpful in the intervention process include the contact with present moment aspect with mindfulness, acceptance, values, and defusion.Depresi mayor dengan psikosis menyumbang 25% dari pasien depresi yang menunjukkan disfungsi yang lebih besar daripada depresi non-psikotik. Riwayat trauma dan kekerasan seksual, terutama selama masa kanak-kanak, merupakan faktor risiko untuk perkembangan depresi. Peristiwa tersebut disebut sebagai pengalaman yang tidak diinginkan dari perspektif Acceptance and Commitment Therapy (ACT) yang akan coba dihindari oleh pasien tetapi sebenarnya menyebabkan perkembangan psikopatologi yang mengganggu fungsi sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji intervensi Acceptance and Commitment Therapy pada individu dengan depresi dengan psikotik melalui 6 poin utama ACT untuk mengelola pengalaman yang tidak diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan skor depresi yang diukur dengan Beck Depression Inventory dari 44 yang merupakan kategori depresi ekstrem menjadi skor 16 yang merupakan gangguan suasana hati ringan. Aspek yang sangat membantu dalam proses intervensi meliputi aspek kontak dengan momen saat ini dengan kesadaran, penerimaan, nilai-nilai, dan defusi.
Implementation of Mindfulness-based Interventions in the Treatment of Burnout in Nurses: Systematized Review Yondrian, Alto Kusumo; Ambarini, Tri Kurniati
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12, No 4 (2024): Volume 12, Issue 4, Desember 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v12i4.16521

Abstract

Nursing has a high prevalence of burnout, and mindfulness-based interventions (MBIs) are increasingly considered to reduce this. The unique nursing work environment requires flexible interventions, while traditional MBIs are resource-intensive. This systematized review aimed to identify changes in the original MBI curriculum for nurses and contextual factors perceived as mediators and barriers to implementation. Inclusion criteria included experimental research on MBIs for nurses with burnout measurement. Exclusion criteria ruled out non-MBI research, other professions, and studies not measuring burnout. Databases used were CINAHL, PubMed, Scopus, and Web of Science, following PRISMA 2020 guidelines and QATFQS for quality assessment. Fourteen articles met eligibility, showing common changes like reduced intervention frequency and duration, with meditation and mindful eating as prevalent practices. Barriers outweighed facilitators, mainly within the inner setting domain. Perawat memiliki prevalensi burnout yang tinggi. Intervensi berbasis mindfulness merupakan pendekatan yang paling sering diterapkan untuk menurunkan burnout pada perawat. Namun, lingkungan kerja perawat yang unik membutuhkan intervensi yang lebih fleksibel, sementara kurikulum tradisional intervensi berbasis mindfulness memerlukan banyak sumber daya. Telaah sistematis ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang dilakukan para peneliti terhadap kurikulum asli intervensi berbasis mindfulness agar intervensi dapat diberikan pada perawat serta faktor-faktor kontekstual yang menjadi fasilitator serta penghambat penerapannya. Kriteria inklusi mencakup penelitian eksperimen yang mengukur pengaruh intervensi berbasis mindfulness terhadap tingkat burnout pada perawat. Kriteria eksklusi meliputi penelitian yang tidak menerapkan intervensi berbasis mindfulness, melibatkan profesi lain sebagai subjek penelitiannya, atau tidak mengukur burnout. Basis data yang digunakan adalah CINAHL, PubMed, Scopus, dan Web of Science. Proses seleksi artikel riset didasarkan pada panduan PRISMA 2020 sementara penilaian kualitas artikel riset menggunakan QATFQS. Pengelompokan faktor penghambat dan fasilitator didasarkan pada kerangka kerja The Consolidated Framework for Implementation Research (CFIR). Dari 14 artikel yang memenuhi syarat, perubahan paling umum adalah pengurangan frekuensi dan durasi intervensi. Faktor hambatan lebih banyak ditemukan dibandingkan faktor fasilitator, terutama dalam domain inner setting.