Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Strategi DASHAT-IPPE Untuk Mengatasi Stunting di DKI Jakarta Nursamsiyah, Putri; Wava, Ainun; Muthi, Amirah Zahra; Setiawan, Cindyaningsih; Sani, Esya Fitria; Ali, Muhamad Khaedar; Yuliani, Shahibah
Indonesian Journal of Social Development Vol. 2 No. 1 (2024): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsd.v1i4.2690

Abstract

Jakarta as a metropolitan city still faces very complex problems, one of which is stunting. Stunting is a condition in which children experience stunted or stopped growth due to chronic malnutrition, usually occurring during early growth. The purpose of this study is to determine the picture of stunting in DKI Jakarta and reveal the DAHSAT-IPPE strategy to overcome stunting in DKI Jakarta. The research method used is a literature study, which synthesizes and analyzes data from various relevant sources. The results showed that there are factors and causes of stunting in Jakarta, such as parents' economic income, parents' education, parenting and nutrition, infant weight at birth, infant feeding and feeding schedules as well as parents' knowledge and behavior towards nutrition. Therefore, strategies that can be done to overcome stunting are DAHSAT (Healthy Kitchen to Overcome Stunting), Immunization, Nutrition Action Program (ABG), Supplementary Feeding (PMT) and Clean Water and Healthy Latrine (ABS) Education.
MODEL AFIRMATIF BAGI MASYARAKAT PESISIR PANTAI DI WILAYAH JAKARTA UTARA TENTANG BATIK JUMPUTAN BERMOTIF ALAM VERSI MILENIAL Nadiroh; Hasanah, Uswatun; Husen, Achmad; Zulfa, Vania; Yuliani, Shahibah; Rahmawaty, Dewi
Bahasa Indonesia Vol 20 No 02 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.202.7

Abstract

Community service activities are carried out in an effort to strengthen women's capacity so they can develop the jumputan batik home industry and the millennial version of natural fashion designs. Operationally the product of community service activities is jumputan cloth using natural dyes. The training materials for community service activities are the skills of making jumputan batik patterns with natural characteristics, as well as green campaigns on environmental preservation and sustainable lifestyles through getting used to implementing 7R (recycle, reuse, reduce, replace, repair, replant, refill). Counselling on environmental materials in sustainable development was delivered in a planned manner to 27 Coastal Communities in the North Jakarta Region virtually. The community is expected to be able to design skills. In the virtual process, they have shown: enthusiasm, collaboration, curiosity, participation in providing ideas, discipline, new ideas, creativity, interest, ability to express opinions and motivation. The millennial version of natural character fashion products can soon be widely promoted at the local, regional, national and global levels. Demand for fashion products with coastal batik motifs with a millennial version of nature shows the high enthusiasm of coastal communities in North Jakarta for products with the concept of supporting a circular economy by implementing the 7R.
Studi Korelasional Antara Perilaku Interpersonal Guru Dan Motivasi Belajar IPS Pada Peserta Didik Kelas IX Vianti, Firda; Budiaman; Yuliani, Shahibah
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i1.2384

Abstract

Motivasi belajar pada peserta didik adalah sebuah kekuatan yang berfungsi untuk pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menciptakan hasil yang baik. Perilaku interpersonal guru juga menjadi penting dengan pola interaksi yang terbentuk setiap harinya dapat menentukan terbentuknya lingkungan belajar yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri seperti dengan membuat kondisi kelas yang nyaman dan kondusif. Hubungan interpersonal antara guru dengan peserta didik menjadi komponen utama dari manajemen kelas. Namun sayangnya, banyak guru menghadapi masalah dalam mengelola ruang kelas yang kurang baik. Masih sering kita temui pula pada peserta didik yang belum mencerminkan memiliki motivasi belajar yang tinggi, bahkan masih banyaknya kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku interpersonal guru dengan motivasi belajar IPS peserta didik SMP Negeri 50 Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk dapat menguji hipotesis yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan searah antara perilaku interpersonal guru dengan motivasi belajar IPS peserta didik SMP Negeri 50 Jakarta.
Tren TikTok Barcode Korea Sebagai Sarana Imitasi Peserta Didik SMP Negeri 163 Jakarta Marhalini, Ranny; Martini, Martini; Yuliani, Shahibah
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i1.2509

Abstract

Fenomena TikTok di Indonesia khususnya tren Barcode Korea telah menjadi bagian dari budaya populer di kalangan remaja. Tren ini memungkinkan pengguna untuk meniru perilaku menyakiti diri sendiri (self-harm) melalui video pendek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan faktor penyebab tren TikTok Barcode Korea sebagai sarana imitasi peserta didik SMP Negeri 163 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan, observasi, dan wawancara mendalam dengan informan inti dan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren TikTok Barcode Korea menjadi sarana imitasi bagi peserta didik dalam melampiaskan perasaan emosional dan mencari perhatian. Dalam imitasi tren TikTok Barcode Korea, peserta didik melalui empat proses yaitu proses atensi, retensi, motor reproduksi, dan motivasi. Faktor penyebab dilakukannya imitasi tren TikTok Barcode Korea berasal dari faktor internal yang meliputi regulasi diri dan efikasi diri serta faktor eksternal yang meliputi lingkungan dan kontrol sosial. Penelitian ini merekomendasikan agar guru dan orang tua memberikan edukasi kepada peserta didik tentang bahaya menyakiti diri (self-harm) dan pentingnya menjaga kesehatan mental. Selain itu, perlu dilakukan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas untuk mencegah penyebaran konten sensitif di media sosial.
Implementasi Pembelajaran IPAS di Sekolah Penggerak SDN 02 Mampang Prapatan Istiqomah, Nurul; Yuliani, Shahibah; Scorviana, Nova; Fatgehipon, Abdul Haris; Agustin, Fadia Rizky; Yani, Nanda Luthfi; Sari, Jessika Nacha
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 5 (2025): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i5.3137

Abstract

Kurikulum Merdeka menjadi transformasi baru khususnya di sekolah dasar ada perubahan dalam kebijakan pelaksanaannya. Jika pada Kurikulum sebelumnya pembelajaran IPS dilaksanakan secara terpadu, termasuk juga IPA terpadu, maka pada kurikulum Merdeka ada penggabungan mata Pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS. Pengabungan kedua mata Pelajaran tersebut menjadi bahan kajian berbagai pihak khususnnya yang fokus pada kajian kurikulum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum merdeka, menganalisis penerapan model pembelajaran pada pembelajaran IPAS, dan mengetahui kendala yang dihadapi guru saat implementasi kurikulum Merdeka pada pembelajran IPAS di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 02 Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan metode studi kasus. Subyek penelitian yakni Kepala sekolah, guru kelas III, IV, V dan VI. Pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan Teknik penelaahan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran IPAS di SDN 02 Mampang Prapatan dilakukan dengan menyesuaikan topik yang relevan dan mengintegrasikan materi IPAS tanpa memisahkannya per semester. Pendekatan ini memungkinkan pembelajaran yang lebih terhubung dan kontekstual bagi peserta didik. Kendala yang dihadapi oleh guru mencakup adaptasi terhadap perubahan metode pembelajaran, yang memerlukan waktu dan usaha ekstra.
Hambatan Struktural Konflik Adat Terhadap Keadilan Sosial-Ekologis Generasi Emas Sabila, Najwa; Kusumawati, Retno; Jayatri, Serly Nurharis; Fazrina, Indira Nazwa; Yuliani, Shahibah
Jurnal Sosial Humaniora Sigli Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsh.v8i8.3408

Abstract

Indonesia's Golden Generation 2045 is the nation's vision to create superior and globally competitive human resources in a just and sustainable society. This study aims to describe the structural barriers of customary conflicts to the socio-ecological justice of the golden generation in the form of how inequality in land ownership, cultural identity crisis, and marginalization of customary rights hinder the Sustainable Development Goals (SDGs), especially in eradicating poverty (SDGs 1), reducing inequality (SDGs 10), maintaining terrestrial ecosystems (SDGs 15), and peace, justice, and strong institutions (SDGs 16). Through a systematic literature review, it was found that state and corporate domination of customary land, weak legal recognition, and exclusive development policies exacerbate the conflict. Case studies in Java show serious impacts on indigenous youth, including loss of access to education and resources. This study emphasizes the urgency of resolving customary conflicts to realize equitable sustainable development.Keywords : Indigenous conflict, Golden Generation, SDGs, Socio-ecological justice
Tutor Sebaya Sebagai Strategi Dalam Mendukung Gerakan Literasi Sekolah Kusumaningrum, Izky; Purwandari, Dian Alfia; Yuliani, Shahibah
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpion.v4i2.532

Abstract

Gerakan Literasi Sekolah adalah salah satu inisiatif penting untuk mengembangkan budaya membaca dalam dunia pendidikan. Program ini berfokus pada meningkatkan budaya literasi di dalam lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan, pengelolaan dan dampak dari strategi Gerakan literasi sekolah tipe tutor sebaya dalam meningkatkan minat baca di SMP Negeri 34 Jakarta. Menggunakan pendekatan kualitatif, hasil penelitian ini di antaranya: (1) latar belakang penggunaan strategi sosial dan kooperatif di tutor sebaya dikarenakan melihat dari kondisi peserta didik yang merasa lebih nyaman diajari oleh teman sebaya, dengan tujuan meningkatkan minat baca serta harapan supaya peserta didik dapat mengamalkan seluruh materi dengan baik dan memudahkan proses diskusi, sekolah dapat menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik butuhkan yaitu tipe tutor sebaya. (2) Pengelolaan Gerakan literasi sekolah tipe tutor sebaya ini juga meliputi Planning dengan merancang program dan membentuk tim literasi, Organizing dengan membagi tugas pemantauan dan pembekalan kepada peserta didik, Actuating pengunaan metode untuk tutor sebaya, Controlling dengan melakukan evaluasi terhadap program tutor sebaya. (3) Dampak dari program tutor sebaya ini meliputi Indikator yang meningkatkan minat baca adalah kesenangan peserta didik dalam membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca yang meningkat serta kuantitas sumber bacaan peserta didik yang menjadi lebih beragam. Program ini disarankan untuk dipertahankan dan juga dikembangkan agar Gerakan literasi sekolah tipe tutor sebaya dapat terus meningkatkan minat baca peserta didik
EKONOMI KREATIF MENJADI PONDASI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI DESA WISATA PENGLIPURAN BALI Adrevi, Cahya; Qathrunnada, Nadya; Akbar, Rizki; Fitri, Zahra Aulia; Yuliani, Shahibah
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i3.6114

Abstract

ABSTRACT The creative economy based on local culture serves as a crucial foundation in achieving sustainable development, particularly in support of Indonesia’s Golden Generation 2045 vision. This study aims to explore strategies for developing a culture-based creative economy in Penglipuran Tourism Village, Bali, using a literature review approach. Penglipuran was selected as the research locus due to its international recognition for successfully integrating cultural preservation with economic development through tourism and community-based creative enterprises. The analysis is based on recent scholarly literature focusing on local cultural potential, youth participation, digital integration, and cross-sector collaboration. Findings reveal that the development of a culture-based creative economy positively contributes to increasing community income, strengthening cultural identity, and promoting environmental conservation. However, challenges remain, such as cultural globalization, excessive commodification, limited local human resources, and unequal community participation. Therefore, a holistic strategy is needed—grounded in the principles of the Triple Bottom Line (people, planet, profit) and aligned with the Sustainable Development Goals (SDGs), especially SDG 8, 11, and 12. This study recommends enhancing youth capacity, preserving cultural authenticity, and digitizing cultural products to reach wider markets. Penglipuran can serve as a national model for developing inclusive, sustainable, and competitive creative economy villages while strengthening cultural foundations toward realizing the Golden Generation 2045. ABSTRAK Ekonomi kreatif berbasis budaya lokal menjadi salah satu fondasi penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengembangan ekonomi kreatif di Desa Wisata Penglipuran, Bali, melalui pendekatan kajian pustaka (literature review). Desa ini dipilih sebagai locus penelitian karena keberhasilannya mengintegrasikan pelestarian budaya dengan pengembangan ekonomi melalui sektor pariwisata dan usaha kreatif masyarakat lokal. Analisis dilakukan terhadap literatur ilmiah terkini yang membahas potensi budaya lokal, peran generasi muda, pemanfaatan teknologi digital, serta model kolaborasi lintas sektor. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal memiliki dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, penguatan identitas budaya, dan pelestarian lingkungan. Namun, terdapat sejumlah tantangan seperti globalisasi budaya, komodifikasi berlebihan, keterbatasan SDM lokal, serta kesenjangan partisipasi antar kelompok masyarakat. Untuk itu, diperlukan strategi yang holistik berbasis pada prinsip Triple Bottom Line (people, planet, profit) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 8, 11, dan 12. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas generasi muda, pelestarian budaya secara otentik, serta digitalisasi produk budaya untuk memperluas jangkauan pasar. Desa Penglipuran dapat dijadikan model nasional dalam mengembangkan desa wisata berbasis ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing, sekaligus memperkuat fondasi budaya dalam menyongsong Generasi Emas 2045.
Pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematic) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pemberdayaan Masyarakat Wava, Ainun; Budiaman, Budiaman; Yuliani, Shahibah
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpion.v4i3.554

Abstract

Perkembangan zaman menuntut dunia pendidikan terus berinovasi dalam pembelajaran yang ada di kelas. Pembelajaran STEAM dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam mengambangkan kemampan abad 21 melalui berbagai disiplin ilmu dalam lingkup STEAM. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh model pembelajaran STEAM terhadap hasil belajar IPS. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan metode Quasi Experiment. Populasi pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII SMP Negeri 167 Jakara dengan teknik purposive sampling sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan software SPSS melalui uji normalitas data, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menyatakan model pembelajaran STEAM mampu meningkatkan hasil belajar IPS disbanding model pembelajaran konvensional. Terbukti dari rata-rata nilai kelas eksperimen setelah perlakukan sebesar 73,97 sementara kelas kontrol hanya sebesar 62,76. Adapun hasil uji T menunjukkan bahwa Ha diterima dengan nilai Sig. 0,004 < 0,05. Kesimpulannya model pembelajaran STEAM berpengaruh terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas VII materi pemberdayaan masyarakat.
Peran Pendidikan Berkualitas dalam Memutus Kemiskinan untuk Mendukung SDGs di Indonesia Sapitri, Salsabila Dwi; Rochman, Syaifur; Indriyani, Feby; Anggreini, Putri; Yuliani, Shahibah
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpion.v4i3.585

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan efektivitas pendidikan berkualitas dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia, dengan fokus pada tiga provinsi termiskin: Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat. Menggunakan metode literature review deskriptif-kualitatif, studi ini mengkaji 57 sumber ilmiah terakreditasi (periode 2020–2025), laporan BPS, TNP2K, serta lembaga internasional terkait SDGs. Hasil analisis menunjukkan korelasi negatif yang kuat antara rata-rata lama sekolah dan tingkat kemiskinan; setiap peningkatan satu tahun pendidikan berhubungan dengan penurunan kemiskinan sebesar 1,2–1,7 poin persentase. Namun, berbagai hambatan seperti keterbatasan akses, infrastruktur pendidikan yang minim, distribusi guru yang tidak merata, dan kesenjangan sosial ekonomi melemahkan dampak pendidikan di wilayah 3T. Program afirmatif seperti Beasiswa ADik, KIP, dan pendidikan vokasi berbasis lokal terbukti efektif meningkatkan partisipasi sekolah hingga 8% dan menurunkan angka kemiskinan sebesar 3–5% dalam lima tahun terakhir. Meski demikian, pelaksanaannya masih terhambat oleh manajemen anggaran dan minimnya pendampingan. Oleh karena itu, pendidikan akan efektif dalam mengurangi kemiskinan apabila terintegrasi dengan penguatan infrastruktur, pembangunan ekonomi lokal, serta kebijakan afirmatif berkelanjutan yang mendukung pencapaian SDG 1 dan SDG 4