Background: Contraception is an important component in reproductive health services so that it can reduce the risk of death and morbidity in pregnancy. The family planning (KB) program is an effort to regulate the birth of children, the ideal birth distance and age, regulate pregnancy, protection and assistance in accordance with reproductive rights to create a quality family. Intra Uterine Device (IUD) is one of the most effective and safest long-term contraceptives. Purpose: To determine the factors that influence the low choice of intrauterine device (IUD) contraceptives. Method: Analytical descriptive research with a cross-sectional approach conducted at PMB Bidan Turinah, Sukabumi City in January-May 2023. The population of this study was 350 mothers who were active family planning acceptors, with samples taken using a purposive sampling technique of 78 mothers who met the inclusion criteria and exclusion to become a respondent. The instrument used was a questionnaire and the data was processed using SPSS. Univariate and bivariate analysis using the Chi-square test with a significance level of 5% (α=0.05) to observe the relationship between the independent variables (knowledge, attitudes, education and husband's support) and the dependent variable (choice of IUD contraception. Results: Most of the respondents who did not choose IUD had less knowledge, namely 20 (55.6%) with pvalue=0.028. Meanwhile, for the attitude of respondents who did not choose IUD with pvalue=0.033, the majority were in the negative category, 24 (66.7%). Most of the respondents who did not choose the IUD had elementary-middle school education, namely 25 (69.4%) with pvalue=0.061 and the majority of respondents who did not choose the IUD also did not receive support from their husbands, namely 23 (63.9%) with pvalue=0.037. Conclusion: The factors of knowledge, attitude, education and husband's support have a significant influence on mothers' interest in choosing an IUD contraceptive at PMB Bidan Turinah, Sukabumi City. Insufficient knowledge, negative attitudes, low education, and lack of husband's support tend to reduce mothers' interest in choosing IUD as a contraceptive method. Suggestion: Relevant parties can increase public knowledge by providing education about IUD contraception which is part of the success of government programs through the family planning program. Keywords: Husband's Support; Intrauterine device (IUD); Knowledge Pendahuluan: Kontrasepsi merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan reproduksi sehingga dapat mengurangi resiko kematian dan kesakitan dalam kehamilan. Program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Intra Uterine Device (IUD) adalah salah satu alat kontrasepsi jangka panjang yang paling efektif dan aman. Tujuan: Untuk Mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya pemilihan alat kontrasepsi intra uterine device (IUD). Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di PMB Bidan Turinah Kota Sukabumi pada Januari-Mei 2023. Populasi penelitian ini adalah 350 ibu akseptor KB aktif, dengan sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 78 ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk menjadi responden Instrument yang digunakan kuesioner dan data diolah dengan SPSS. Analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0.05) untuk mengamati hubungan antara variabel independen (pengetahuan, sikap, pendidikan, dan dukungan suami) dan variabel dependen (pemilihan alat kontrasepsi IUD. Hasil : Sebagian besar responden yang tidak memilih IUD memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 20 (55.6%) dengan pvalue=0.028. Sedangkan untuk sikap responden yang tidak memilih IUD dengan pvalue=0.033, mayoritas berada dalam kategori negatif sebanyak 24 (66.7%). Sebagian besar responden yang tidak memilih IUD memiliki pendidikan SD-SMP yaitu sebanyak 25 (69.4%) dengan pvalue=0.061 dan sebagian besar responden yang tidak memilih IUD juga tidak mendapatkan dukungan dari suami yaitu sebanyak 23 (63.9%) dengan pvalue=0.037. Simpulan: Faktor pengetahuan, sikap, pendidikan, dan dukungan suami memiliki pengaruh signifikan terhadap minat ibu dalam memilih alat kontrasepsi IUD di PMB Bidan Turinah Kota Sukabumi. Pengetahuan yang kurang, sikap negatif, pendidikan rendah, dan tidak adanya dukungan suami cenderung mengurangi minat ibu untuk memilih IUD sebagai metode kontrasepsi. Saran: Pihak terkait dapat memberikan peningkatan pengetahuan masyarakat dengan mengadakan penyuluhan tentang alat kontrasepsi IUD yang merupakan bagian dalam menyukseskan program pemerintah melalui program keluarga berencana (KB).