Claim Missing Document
Check
Articles

IbM KELOMPOK TERNAK SAPI : PEMBUATAN YOGHURT DARI SUSU SAPI SKALA RUMAH TANGGA Khairunnisa Rangkuti
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.133 KB) | DOI: 10.30596/jp.v1i01.923

Abstract

IbM dilaksanakan didesa Timbang Deli kec.Galang Kab. Deli Serdang dengan mitra terdiri dari 2 kelompok tani/ternak yaitu: Kelompok tani/ternak Podo Rukun dan kelompok tani/ternak Tunas Harapan. Permasalahan mitra adalah sulitnya pemasaran susu sapi segar dan harga jual produk yang rendah ( Rp.15000/liter), produk yang mudah rusak, mitra belum mengetahui cara pengolahan susu yang dapat meningkatkan nilai tambah produk dan daya simpan yang singkat. Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana peningkatan nilai tambah produk primer (susu sapi segar) menjadi produk olahan menyebabkan rendahnya pendapatan yang diterima peternak. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada mitra bagaimana cara mengolah susu segar menjadi yogurt (susu fermentasi) dengan berbagai varian rasa yang disukai konsumen. Keyword : yogurt, susu sapi, strategi pemasaran
Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol Sebagai Pestisida Nabati pada Tanaman Padi Khairunnisa Rangkuti; Desi Ardilla; Dafni Mawar Tarigan
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.779 KB) | DOI: 10.30596/jp.v4i1.5788

Abstract

AbstrakPemanfaatan limbah pertanian sebagai pestisida merupakan salah satu hal yang mendukung pertanian yang berkelanjutan. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit jengkol karena mengandung senyawa yang dapat digunakan sebagai pestisida tanaman. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang pentingnya melakukan usahatani yang berkelanjutan dengan memanfaatkan kulit jengkol sebagai pestisida nabati. Hasil akhir dari Pengabdian ini adalah mitra mampu membuat pestisida nabati dari limbah kulit jengkol serta mampu mengaplikasikan pada sawah mereka.
Inklusi Keuangan pada Industri Kreatif Berskala Mikro Kecil dalam Pengembangan Wilayah Masyarakat Pedesaan di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara Mohammad Yusri; Abdul Rahman Cemda; Khairunnisa Rangkuti
PERSPEKTIF Vol 11, No 3 (2022): PERSPEKTIF - July
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v11i3.7211

Abstract

Limited access to finance is a major obstacle in the development of an area, especially rural communities. This study aims to analyze financial inclusion in the Micro Small-Scale Creative Industry towards the development of rural communities in Binjai City. This research uses a qualitative research approach with a case study method. Furthermore, a series of observations and interviews were conducted on the informants through a purposive sampling technique which was further developed through the snowball sampling technique. The results of the study inform that financial inclusion in micro-small-scale creative industries that are managed that are less educated, small-scale, have limited assets and are located in rural areas tend to have limited financing information as well as major obstacles so that the development of rural communities does not increase. The diversity of regional characteristics such as internet access and the use of financial inclusion in the creative industry, especially in obtaining banking information, alternative sources of financing that are more diverse can encourage improvements in the development of rural community areas in Binjai City. This study recommends the importance of education through training and mentoring as well as the use of the internet for Micro Small Scale Creative Industry entrepreneurs in rural Binjai City.
PENERAPAN QUALITY OF WORK LIFE (QWL) TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN ARUBAITO (PARUH WAKTU) PERUSAHAAN AGRIBISNIS YUKIGUNI MAITAKE CO., LTD UNIT HONSA Keke Putri Capah; Ira Apriyanti; Khairunnisa Rangkuti; Akbar Habib
JURNAL MARITIM Vol 3 No 1 (2021): AGUSTUS 2021
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v3i1.414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan faktor-faktor Quality Of Work Life di Yukiguni Maitake CO., Ltd unit Honsa dan untuk mengetahui bagaimana hubungan Quality Of Work Life terhadap produktivitas tenaga kerja arubaito Yukiguni Maitake CO., Ltd unit Honsa. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analistis dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja. Penentuan sampel dilakukan secara sensus, yaitu mengikut sertakan seluruh anggota populasi sebagai sampel penelitian dengan jumlah responden 36 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil data dari responden disekala likerkan kemudian melalui uji instrumental yaitu uji validitas dan reabilitas. dari data tersebut kemudian menggunakan analisis rank spearman. Hasil uji korelasi rank spearman memperlihatkan bahwa Quality Of Work Life (QWL) memiliki hubungan positif dan nyata dengan upah, jam kerja dan produksi harian karyawan arubaito yang merupakan indicator dari produktivitas karyawan arubaito. Berdasarkan uji validitas r hitung lebih besar dari r tabel (0,2785) maka data dikatakan valid dan berpengaruh secara nyata.
Inklusi Keuangan pada Industri Kreatif Berskala Mikro Kecil dalam Pengembangan Wilayah Masyarakat Pedesaan di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara Mohammad Yusri; Abdul Rahman Cemda; Khairunnisa Rangkuti
PERSPEKTIF Vol. 11 No. 3 (2022): PERSPEKTIF - July
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v11i3.7211

Abstract

Limited access to finance is a major obstacle in the development of an area, especially rural communities. This study aims to analyze financial inclusion in the Micro Small-Scale Creative Industry towards the development of rural communities in Binjai City. This research uses a qualitative research approach with a case study method. Furthermore, a series of observations and interviews were conducted on the informants through a purposive sampling technique which was further developed through the snowball sampling technique. The results of the study inform that financial inclusion in micro-small-scale creative industries that are managed that are less educated, small-scale, have limited assets and are located in rural areas tend to have limited financing information as well as major obstacles so that the development of rural communities does not increase. The diversity of regional characteristics such as internet access and the use of financial inclusion in the creative industry, especially in obtaining banking information, alternative sources of financing that are more diverse can encourage improvements in the development of rural community areas in Binjai City. This study recommends the importance of education through training and mentoring as well as the use of the internet for Micro Small Scale Creative Industry entrepreneurs in rural Binjai City.
NILAI TAMBAH TANAMAN GAHARU (AQUILARIA MALACCENSIS) SEBAGAI TEH HERBAL DI KABUPATEN LANGKAT Gustina Siregar; Khairunnisa Rangkuti; Herwinda Syahrani Sitorus
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 3, No 1 (2022): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaharu merupakan tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang mengandung              resin atau damar wangi dan menghasilkan aroma harum yang menjadi ciri khas dari gaharu, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetik, dupa, pengawet, serta untuk keperluan adat. Teknologi kedokteran telah membuktikan bahwa gaharu dapat dimanfaatkan sebagai obat anti asmatik, anti mikroba, stimulan kerja syaraf dan memperlancar pencernaan. Daun gaharu dapat diolah menjadi teh gaharu herbal dan memiliki manfaat untuk mengobati berbagai penyakit yang kronis. Penelitian dilaksanakan di C.V. Cahaya Gaharu, dengan tujuan untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah pengolahan daun gaharu menjadi teh gaharu. Data yeng dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder dengang metode pengumpulan data indept interview dan observasi. Metode analisis data dilakukan dengan metode Hayami dan deskriptip. Perhitungan nilai tambah yang didapat dari daun gaharu menjadi teh gaharu herbal sebesar 0,41 % dengan harga bahan baku 1 kg seharga Rp. 25.000 dapat menghasilkan 60 kotak. Satu kotak teh gaharu herbal Rp. 12.500 dengan modal 1 kotak Rp. 7.000/kotak  sehingga dalam satu kali proses produksi dapat menghasilkan 300 kotak teh gaharu herbal, penerimaan CV. Cahaya Gaharu untuk satu kali proses produksi Rp.3.750.000 dengan biaya produksi sebesar Rp. 2.100.000. Sehingga bisa disimpulkan bahwa nilai tambah yang     diperoleh sebesar Rp. 1.518.000 dengan rasio nilai tambah sebesar 0,72% dengan Manfaat dan keunggulan dari teh gaharu herbal dapat memperlancar pencernaan, mendetoksifikasi tubuh, mencegah penuaan dini, menurunkan kolestrol, sebagai antioksidan, meningkatkan stamina kesehatan tubuh, Kata Kunci: gaharu, teh, nilai tambah 
Agrowisata Kebun Jeruk Hijau Manis dan Strategi Pengembangannya Sasmita Siregar; Khairunnisa Rangkuti; Enda Gemilang Prandini
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 6, No 1 (2022): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v6i1.12023

Abstract

This study aims to determine the characteristics of tourists, identify internal and external factors, and analyze development strategies that can be applied to Sweet Green Orange Garden Agrotourism in Pematang Kuing Village, Sei Suka District, Batu Bara Regency. Data analysis was carried out by means of descriptive analysis and SWOT analysis. The results showed that the internal factors that influence the development of agro-tourism are strength factors, including panorama, entrance ticket prices, facilities, and supervision, weakness factors are business location far from the city center, promotion that is not optimal, capital, and poor road access. not too good, the opportunity factor consists of the taste of tourists visiting back to nature tourist sites, increased visits on weekends, technological developments, employee capabilities, and cooperation with other parties, while the threat factor is tourists who tend to visit new tourist sites, the emergence of other agro-tourism, as well as the high level of competition; The alternative strategy obtained through the results of the SWOT matrix analysis consists of six alternative strategies to develop Sweet Green Orange Garden Agrotourism in Pematang Kuing Village.
UTILIZATION OF EUCALYPTUS GRANDIS LEAF WASTE IN THE PRODUCTION OF VCO BASED LIQUID SOAP Desi Ardilla; Khairunnisa Rangkuti; M. Taufik
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol. 9 No. 2 (2023): February
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v9i2.8535

Abstract

Eucalyptus grandis  still not much used, especially the leaves. Besides being used as an industrial material, Eucalyptus is also used as a medicinal plant to cure infectious diseases, fever and rheumatism as well as being an antiseptic and can be applied in the form of bath soap. The purpose of this study was to determine the best combination of liquid body soap with the addition of eucalyptus leaf extract with various concentrations. The research method used was a laboratory experiment using a completely randomized design (CRD) method with the addition of eucalyptus oil A = 1% (w/w), B = 2% (w/w), C = 3% (w/w), D = 4% (w/w) and E = 5% in total VCO 80 oil, 40% KOH = 35 g, glycerin = 60 g, propyleneglycol = 35 g, three times the repetition. The parameters observed were the physicochemical properties of soap based on SNI Liquid Bath Soap 06-4085-1996 including free alkali content, namely A = 0.072%, B = 0.052%, C = 0.078%, D = 0.090$, E-), 104% , pH value, A= 8.36, B= 8.78, C= 8.80, D= 8.85 and E=8.94, Specific Gravity A= 1.008, B= 1.018, C= 1.009, D= 1.190, E = 1.014.
PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZYME BERBASIS LIMBAH SAYURAN DAN BUAH BAGI PETANI BAWANG Khairunnisa Rangkuti; Risnawati Risnawati; Sasmita Siregar; Akbar Habib; Ira Aprianti; Efrida Lubis
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3122-3130

Abstract

Salah satu sentra produksi bawang merah di Sumatera Utara adalah desa Tongging Kecamatan merek Kabupaten Karo. Kondisi geografis desa Tongging sangat potensial bagi usaha tani bawang merah. Bawang merah Tongging terkenal dan  sangat digemari karena rasa yang gurih dan aroma yang khas. Tetapi petani bawang banyak mengeluhkan produksi rendah dan harga bawang merah yang fluktuati. Produktifitas rendah karena penggunaan input usaha tani tidak optimal karena harganya yang mahal.  sehingga petani tidak memiliki modal yang cukup dalam membeli input pertanian seperti pupuk dan obat-obatan. Hal ini berdampak pada turunnya produksi bawang merah di desa Tongging. Untuk itu tim Pengabdian masyarakat fakultas Pertanian UMSU memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi petani dengan memberikan pelatihan pembuatan Eco enzyme berbasis limbah Sayuran dan buah-buahan. Eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk atau penyubur tanah alami.  Eco enzyme juga dapat mengusir hama tanpa menggunakan pestisida kimia. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, petani bawang merah di desa Tongging dapat membuat eco enzyme yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida alami yang ramah lingkungan.
Brackish Water Treatment into raw water using Moringa oleifera leaves as an adsorber at Habibie Mustafa College, Keramat Kubah Village, Tanjungbalai Town Desi Ardilla; Khairunnisa Rangkuti; Muhammad Taufik
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2020): ABDIMAS TALENTA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.938 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v5i2.5096

Abstract

This work aims to provide raw water from brackish water by reducing the salt content in brackish water to fresh water using the column method. Moringa leaves were chosen as the adsorber considering their high availability in partner locations. The location chosen was Habibie Mustafa's college in Tanjungbalai, North Sumatra. Brackish water treatment equipment is designed using a distillation system. In the column refining, the filter tubes used are made using PVC pipe with a height of 45 cm (Moringa leaves), a height of 35 cm (sand), and a height of 25 cm (charcoal). Each filter media in the tube is limited by using a palm fiber. The use of fibers is used as a barrier between the filter media so that the filter media remains in its position during the filtration process so that there is no mixing of the filter media in the filter tube. The results obtained are clean water that can be consumed according to drinking water quality standards. The results obtained were raw water with TDS specifications = 405 mg / L, turbidity 4 NTU, sulfate = 240 mg / L zinc = 2 mg / L, and Mn = 0.35 mg / L. The results obtained are still on the threshold of drinking water quality standard requirements by the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number: 492 / Menkes / Per / IV / 2010 concerning drinking water quality requirements