Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH BEBAN HIDROLIK MEDIA DALAM MENURUNKAN SENYAWA AMMONIA PADA LIMBAH CAIR RUMAH POTONG AYAM (RPA) Muhammad Al Kholif; Rhenny Ratnawati
WAKTU Vol 15 No 1 (2017): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v15i1.426

Abstract

Limbah rumah potong ayam (RPA) umumnya mengandung zat pencemar seperti Biological Oxygen Deman (BOD), Chemical Oxygen Deman (COD) dan Amonia yang tinggi. Umumnya senyawa pencemar tersebut terbentuk dalam pencernaan lipid. Kandungan ammonia pada limbah rumah potong ayam umumnya melebihi baku mutu yang sudah ditetapkan. Biofilter anaerob merupakan salah satu metode pengolahan limbah cair yang dapat diterapkan untuk mengolah air limbah RPA. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengkaji kemampuan beban hidrolik media dalam menurunkan senyawa amonia pada air limbah RPA. Beban hidrolik media yang digunakan terdiri dari tiga variasi yaitu diantaranya 0,006 m3/m2media.hari, 0,009 m3/m2media.hari dan 0,015 m3/m2media.hari. Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu media karbon aktif untuk menurunkan beban pencemar ammonia pada air limbah RPA dengan sistem biofilter anaerob tercelup aliran upflow. Reaktor yang digunakan dalam percobaan ini adalah terdiri dari 3 reaktor dengan ukuran berbeda-beda. Efisiensi penyisihan kandungan amonia disimpulkan bahwa penerapan beban hidrolik media 0,006 m3/m2media.hari mampu menyisihkan senyawa ammonia lebih dari 95%.
SUBSURFACE (SSF) CONSTRUCTED WETLAND UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH LAUNDRY Rhenny Ratnawati; Aprilia Talarima
WAKTU Vol 15 No 2 (2017): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v15i2.711

Abstract

Air limbah laundry mengandung kadar amonium (NH3), fosfor (PO4), dan deterjen yang tinggi. Constructed wetland atau sistem rawa buatan merupakan salah satu alternatif teknologi yang sederhana, mempunyai biaya operasional dan pemeliharaan yang relatif murah untuk mengolah air limbah laundry. Berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh dalam sistem SSF constructed wetland. Penelitian ini bertujuan: 1) mengkaji kadar NH3 dan PO4 pada limbah laundry dengan SSF constructed wetland, 2) mengkaji kemampuan tumbuhan melati air (Echinodorus palaefolius) dan kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam penurunan kadar NH3 dan PO4. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan sistem kontinyu. Variasi jenis tumbuhan yang digunakan adalah melati air (Echinodorus palaefolius) dan kayu apu (Pistia stratiotes L.). Air limbah laundry diambil dari salah satu usaha industri laundry skala rumah tangga di daerah Sidoarjo. Parameter yang diukur adalah nilai suhu, pH, kadar NH3, dan PO4. Tumbuhan yang akan digunakan pada penelitian memiliki kondisi awal dengan umur dan tinggi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penurunan kadar NH3 adalah sebesar 70-82%, sedangkan penurunan kadar PO4 mencapai 83-88%. Jenis tumbuhan yang paling efektif dalam menurunkan kadar NH3 dan PO4 pada air limbah laundry dengan menggunakan SSF constructed wetland adalah tumbuhan melati air (Echinodorus palaefolius).
PROSES DESINFEKSI PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK MENJADI AIR BERSIH SEBAGAI AIR BAKU AIR MINUM Rhenny Ratnawati; Sugito Sugito
WAKTU Vol 11 No 2 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v11i2.815

Abstract

Permasalahan air bersih semakin berkembang akibat kerusakan lingkungan danpencemaran air limbah domestik. Upaya pengolahan air limbah domestik dilakukan untukmereduksi bahan organik dan logam-logam yang mencemari air permukaan sebagai bahan bakuair bersih.Aplikasi Biofilter terpadukan dengan teknologi filtrasi berbasis multimedia filter dapatmenghasilkan air bersih yang memenuhi standar sehingga menghemat energi proses dan biayapengolahan. Air olahan dapat ditingkatkan sebagai air baku untuk air bersih dan air minum. Padapenelitian ini dilakukan kajian proses Desinfeksi pada pengolahan air limbah domestik menjadi airbaku yang dapat dikembangkan menjadi air bersih dan air minum. Penelitian dilakukan secaraterpadu menggunakan aplikasi Biofilter dengan Fltrasi dilanjutkan dengan proses Desinfeksi.Reaktor Biofilter tersusun secara terpadu dengan kombinasi reaktor anaerobik dan aerobikmenggunakan media batu koral diameter 1-2 cm untuk optimalisasi removal bahan organik.Filtrasi dilakukan dengan menggunakan resin katio-anion, pasir silika dan manganess greensand.Desinfeksi menggunakan bahan Kaporit dengan dosis 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm,300 ppm, 350 ppm, dan 400 ppm untuk menurunkan kandungan bakteri Escherecia Coli. Sampelair limbah yang digunakan adalah air limbah Puskesmas.Target yang ingin dicapai adalah untukmemperoleh air baku air bersih atau air minum dari air limbah domestik yang memenuhi bakumutu.Data kualitas air dianalisis di laboratorium menggunakan metode penelitian air secaralengkap untuk parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis. Perbandingan parameter antara kualitasinfluen dan efluen menunjukkan kapasitas unjuk kerja reaktor dan proses desinfeksi. Hasilpenelitian menunjukan bahwa pada pemberian kaporit dengan dosis 350 ppm dan 400 ppm telahdiperoleh air olahan yang tidak mengandung bakteri Esherecia Coli sehingga memenuhi bakumutu kualitas air bersih sesuai Permenkes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 Hasil penelitian iniberupa air olahan memenuhi syarat yang dapat dimanfaatkan kembali (recycle) sehingga dapatmenekan biaya operasional institusi yang menghasilkan air limbah.
STUDI POTENSI BEBAN PENCEMARAN KUALITAS AIR DI DAS BENGAWAN SOLO Rhenny Ratnawati
WAKTU Vol 10 No 2 (2012): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v10i2.873

Abstract

Sumber air pada DAS Bengawan Solo ini berpotensi bagi usaha-usaha pengelolaan dan pengembangan sumber daya air antara lain digunakan untuk kebutuhan domestik, air baku air minum dan industri, irigasi dan lain-lain. Di sisi lain, DAS Bengawan Solo menerima pencemaran air dari point sources dan non point sources. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengkaji potensi beban pencemaran kualitas air yang masuk ke DAS Bengawan Solo (yang melewati 9 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur); 2) Penentuan status mutu DAS Bengawan Solo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai BOD tidak memenuhi baku mutu kelas II (3 mg/L). Bila dibandingkan dengan baku mutu kelas III (6 mg/L) rata-rata nilai BOD juga tidak memenuhi baku mutu tersebut . Sedangkan parameter COD dan DO menunjukkan dapat memenuhi baku mutu kelas II (25 mg/L dan 4 mg/L). Sementara itu, dari 10 (sepuluh) titik sampling terdapat 8 (delapan) titik dalam kategori Cemar Ringan, 1 (satu) titik dalam kategori Cemar Sedang, dan 1 (satu) titik dalam kategori Cemar Berat. Nilai Indeks Pencemaran Air (IPA) berkisar antara 2,9285 sampai dengan 11,7185. Nilai Indeks Pencemaran Air (IPA) dari hulu ke hilir menunjukkan hasil semakin meningkat yang berarti mutu air semakin menurun.
DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA Rhenny Ratnawati; Muhammad Al Kholif; Sugito Sugito
WAKTU Vol 12 No 2 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v12i2.915

Abstract

Poliklinik menghasilkan air limbah domestik yang bersifat infeksius. Oleh karenanya airlimbah tersebut harus diolah agar memenuhi baku mutu lingkungan sehingga tidak mengakibatkanterjadinya penyakit. Aplikasi biofilter untuk mengolah air limbah domestik poliklinik dapatmereduksi beban organik terlarut sehingga menghasilkan efluen yang layak dibuang ke badan air.Efluen yang dihasilkan dapat ditingkatkan sebagai air baku untuk air bersih. Tujuan dalam penelitian ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah airlimbah poliklinik UNIPA Surabaya dengan menggunakan biofilter. Teknologi biofilter dipilih karenakeunggulannya dalam meremoval pencemar organik dengan tingkat efisiensi tinggi sampaidengan 95%. Biofilter tidak membutuhkan lahan yang luas serta menggunakan media yang sangatmurah menjadikan kelebihan tersendiri dari teknologi ini. Metode penelitian ini menggunakan datadokumentasi dan observasi lapangan bangunan gedung poliklinik UNIPA Surabaya. Datakebutuhan air bersih diprediksikan berdasarkan kebutuhan air yang digunakan untuk operasionalpoliklinik. Hasil penelitian ini berupa desain IPAL Biofilter yang meliputi dimensi bangunan dangambar teknik IPAL serta perhitungan biaya yang siap diaplikasikan untuk mengolah air limbahyang dihasilkan oleh poliklinik UNIPA Surabaya.
PEMANFAATAN EFFECTIVE MICROORGANISM (EM) LIMBAH SAYUR UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH LAUNDRY Rhenny Ratnawati; Annisa Rifka Alifia
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 12 No 2 (2020): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.951 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v12i2.96

Abstract

Laundry waste contains detergent and phosphate which cause environmental pollution, eutrophication and serious health problems in humans. One of the alternative technologies for laundry waste treatment that is environmentally friendly is Effective Microorganisms (EM). Utilization of vegetable waste as EM is carried out because decomposing vegetables have many microorganisms contained. Microorganisms in vegetables are thought to reduce organic waste. This research aimed to assess the efficiency of reducing COD and phosphate levels in laundry wastewater using EM vegetable waste. The number of reactors consisted of 4 reactors where the EM dosage was 0%, 5%, 10% and 15%, respectively. The results showed that the highest efficiency levels of COD with a dose of 0%, 5%, 10% and 15% were 10.2%, 43.9%, 51% and 59.9%. Whereas for the phosphate level the highest reduction efficiency was at a dose of 0%, 5%, 10% and 15% respectively, namely 0.7%, 53.2%, 56.5% and 65.2%. The effective dose to reduce COD and phosphate in laundry waste is 15%.
Kombinasi Media Filter Cangkang Kerang (Anadara Granosa) Zeolit Kerikil dan Resin Anion Resin Kation untuk Menurunkan BOD, COD, pH, Kekeruhan, dan Salinitas Pada Air Laut Pungut Pungut; Sri Widyastuti; Yoso Wiyarno; Rhenny Ratnawati
SNHRP Vol. 4 (2022): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 4 Tahun 2022
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Indonesia telah tercemar oleh berbagai polutan, hal ini menjadi ancaman sangat serius bagi makhluk hidup baik hewan air dan manusia. Ancaman polutan ini akan mengganggu usaha di bidang perikanan seperti budi daya ikan dan udang serta usaha tambak garam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan parameter BOD, COD, Salinitas, Kekeruhan, dan pH pada air laut dengan menggunakan kombinasi teknologi filtrasi, adsorpsi, dan pertukaran ion dengan dua reaktor yang berbeda. Media filter yang digunakan sebagai adsorbant adalah penggunaan cangkang kerang darah (Anadara Granosa Liin) yang merupakan limbah perikanan yang melimpah. Sampel air laut diambil dari Pantai Kenjeran Surabaya dan Pantai Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Reaktor dalam penelitian adalah Reaktor A menggunakan media cangkang kerang darah berukuran 3 mesh dengan ketinggian media 15 cm, zeolit dengan ketinggian media 5 cm, dan kerikil dengan ketinggian media 5 cm. Reaktor B menggunakan media cangkang kerang darah berukuran 3 mesh dengan ketinggian media 5 cm, resin anion dengan ketinggian media 5 cm, resin kation dengan ketinggian media 5 cm, zeolit dengan ketinggian media 5 cm, dan kerikil dengan ketinggian media 5 cm. Diperoleh hasil penurunan terbaik BOD sebesar 7.5 mg/L (14.23 persen), COD sebesar 19.3 mg/L (15.10 persen), salinitas 2.9 ppt (11.74 persen), kekeruhan 110.8 NTU (82.50 persen), dan dapat menstabilkan pH dengan nilai 6.72 – 7.52.
Adsorpsi Emisi Amonia pada Proses Pengomposan Limbah Padat Rumah Potong Hewan menggunakan Media Kompos Matang Sugito; Rhenny Ratnawati
SNHRP Vol. 2 (2019): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 2 Tahun 2019
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.147 KB)

Abstract

Rumah Potong Hewan (RPH) merupakan unit pelayanan yang melakukan aktivitas pemotongan hewan ternak namun selain menghasilkan produk daging juga menghasilkan limbah padat berupa rumen dan sisa pakan. Proses komposting dapat mereduksi volume limbah padat RPH juga menghasilkan gas amonia yang dapat mencemari lingkungan, menghambat aktivitas mikroorganisme pada proses komposting, dan pemanasan global. Salah satu upaya untuk mereduksi gas amonia yaitu dengan menggunakan media biofilter. Penelitian bertujuan untuk mengkaji efisiensi penurunan emisi gas amonia menggunakan media adsorben kompos matang. Metode penelitian ini adalah menggunakan 8 reaktor komposter terpadukan dengan reaktor biofilter yang digunakan untuk mereduksi gas amonia pada proses komposting. Proses komposting dilakukan secara aerobik selama 50 hari. Variabel dalam penelitian ini adalah komposisi bahan baku proses komposting (60% rumen:40% jerami, 50% rumen:50% jerami, 40% rumen:40% jerami, dan 100% rumen) dan jenis rumen sapi yang digunakan (BX dan Madura). Media biofilter berupa kompos matang. Analisis gas amonia menggunakan metode Nessler dengan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media adsorben kompos matang memiliki efisiensi sebesar 90% pada R1 dicapai pada proses komposting hari ke-40. Kata kunci: Biofilter, Emisi gas amonia, Komposting, Kompos matang, Limbah padat rumah potong hewan.
PEMBUATAN KARBOL ORGANIK SEREH RAMAH LINGKUNGAN DI KELURAHAN DUKUH MENANGGAL KECAMATAN GAYUNGAN KOTA SURABAYA Sri Widyastuti; Rhenny Ratnawati; Indah Nurhayati; Muhammad Al Kholif; Pungut Pungut
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 3, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.212 KB) | DOI: 10.25105/juara.v3i2.13886

Abstract

The Residents of Dukuh Menanggal Village have planted family medicinal plants, including lemongrass. But people do not understand the use of lemongrass plants into environmentally friendly organic carbolic acid. The purpose of this Community Service (PkM) activity is to optimally use lemongrass as an organic carbolic acid in order to increase economic value and make people aware of the importance of disinfectants during a pandemic condition like the current one. The method used to achieve the objectives of this activity is community empowerment regarding the use of yard land for family medicine gardens and empowerment of optimal land use to preserve the environment and prevent environmental pollution and climate change. The implementation of the PkM program includes: site surveys, preparation of facilities and infrastructure, coordination with the sub-district government, procurement of tools and materials, counseling and training, monitoring and evaluation. The target group is PKK women. The results obtained before the community service activities were that the residents did not know how to make carbolic acid as much as 57.1 and did not know the function of carbolic acid as a natural disinfectant as many as 71.4. While the results obtained after the service was carried out, residents knew how to make carbolic acid as much as 71.4 and knew the function of carbolic lemongrass as much as 80.9. The response from residents regarding this service is very good. Residents of Dukuh Menanggal Village, Gayungan District, Surabaya have started to feel the results of environmentally friendly organic carbolic products that can be used daily.
REDUCTION OF AMMONIA EMISSIONS FROM THE COMPOSTING OF SLAUGHTERHOUSE SOLID WASTE USING ZEOLITE Rhenny Ratnawati; Sugito Sugito
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 3, NUMBER 2, APRIL 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1446.325 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v3i2.5795

Abstract

The process of aerobic composting the slaughterhouse (SH) solid waste generate ammonia emissions. Aim: The objective of this research to study the ability of the adsorbent to use zeolite to reduce ammonia gas emissions during the composting process of SH solid waste. Methodology and Results: Reduction of ammonia emission is conducted during the aerobic composting process which is 50 days. The raw material composition of the composting process used was 100% rumen contents, 60% rumen contents: 40% straw, 50% rumen contents: 50% straw, and 40% rumen contents: 60% straw. Zeolite used in the form of granular size 100 mesh. The result of the research showed that the level of release of ammonia gas emissions during the composting process could be reduced by zeolite. Conclusion, significance, and impact study: The efficiency of reducing ammonia gas emissions using zeolite adsorbents in the composting process of SH solid waste ranges from 98.09 - 99.40% on average. Zeolite is an adsorbent that has high adsorption power because it has many pores and has a high ion exchange high capacity and serves as an absorbent cation that can cause environmental pollution.