Articles
HUBUNGAN VARIASI MODEL PENGADUKAN MENGGUNAKAN TEKANAN AIR DAN WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP KADAR KEKERUHAN DAN WARNA AIR GAMBUT SUMUR GALI DI DESA KAPUR KUBU RAYA
Venny Aulia Oktaviani;
Zainal Akhmadi;
Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v1i1.70
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Permasalahan air yang sering muncul adalah pada air tanah dimana ditemukan kadar kekeruhan dan warna dengan bentuk fisik coklat kemerahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penurunan kadar kekeruhan dan warna pada air gambut sumur gali menggunakan pengadukan tekanan air dan waktu pengendapan. Metode yang digunakan dalam Desain penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quast Experiment) dengan jumlah sampel sebanyak 36 sampel dengan 6 kali perlakuan dan 4 kali pengulangan. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen ulang yaitu, pre and post test desain. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Beda Dua Mean. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar kekeruhan dan warna pada air gambut sumur gali sebelum dan sesudah diolah dengan pengolahan pengadukan menggunakan tekanan air dan waktu pengendapan. Air gambut sumur gali yang diolah masih berada diatas nilai ambang batas yang ditentukan. Pada penurunan kadar kekeruhan sebelum dan sesudah pengolahan pada air gambut sumur gali dengan rata-rata penurunannya terdapat di waktu pengendapan 90 menit sebesar 17 NTU pada perlakuan kedua dengan ukuran selang 10 meter sedangkan penurunan kadar warna sebelum dan sesudah pengolahan pada air gambut sumur gali dengan hasil rata-rata penurunannya terdapat di waktu pengendapan 90 menit sebesar 43 TCU pada perlakuan kedua dengan ukuran selang 10 meter.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA GURU DI SD 16 PONTIANAK UTARA
Yuliana Herlina;
Taufik Anwar;
Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 2 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v1i2.161
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan sabun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada guru di SD Pontianak Utara. Populasi penelitian ini adalah seluruh Guru di SD 16 Pontianak Utara berjumlah 24 orang, dan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 responden, didapat persentase 96,67% hasil pengetahuan kriteria baik dan 66,67% hasil perilaku kriteria cukup baik. Kesimpulan penelitian ini adalah hampir seluruh responden berpengetahuan kriteria baik, dan lebih dari sebagian yang kriteria perilakunya cukup baik. Saran diharapkan bagi peneliti yang selanjutnya lebih lanjut meneliti hubungan pengetahuan dan perilaku terhadap cuci tangan pakai sabun.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KEMATIAN LALAT RUMAH (Musca domestica)
Mita Rusadi;
Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 2 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v1i2.232
Lalat rumah merupakan vektor pembawa penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia antara lain diare, disentri, kolera, dan tyhpus. Pengendalian lalat dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida nabati yang terbuat dari bahan alami salah satunya dengan menggunakan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak daun salam terhadap kematian lalat rumah (Musca domestica). Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen semu (Quasy Experiment). lalat yang digunakan berjenis lalat rumah (Musca domestica), dikontakkan dengan konsentrasi ekstrak daun salam 4%, 6%, 8%, 10%, 12%, serta terdapat kontrol yaitu etanol 70% yang tidak ditambahkan larutan apapun. Pengamatan kematian lalat dilakukan selama 6 jam dan setelah 24 jam dengan 5 kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu terdapat perbedaan dengan variasi konsentrasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan p= 0,036.
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 PONTIANAK TIMUR KECAMATAN PONTIANAK TIMUR KOTA PONTIANAK
Mega Silvia Anggraini;
Zainal Akhmadi;
Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 2 No 1 (2023): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v2i1.244
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengetahuan dan Tindakan PHBS pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 05 Pontianak Tmur Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling menggunakan aplikasi Random Number Generator Plus untuk menentukkan masing – masing responden di setiap kelas. Dan untuk Teknik Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa kelas IV dan V sebagian besar dengan kategori kurang dengan persentase (43,94%). Sedangkan untuk tindakan kategori kurang dalam dalam menerapkan PHBS dengan persentase (46,97%). Kesimpulan dari hasil penelitian tentang Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar 05 Pontianak Timur adalah kategori kurang. Diharapkan untuk mengadakan kegiatan penyuluhan dan juga diharapkan berjalannya kegiatan UKS.
Pemanfaatan Kombinasi Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Dan Rumput Kumpai (Hymenachine amplexicaulis (Rudge) Nees) Sebagai Bahan Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Mol Tomat Dan Mol Kulit Nanas Di Desa Punggur Kecil
Fikri, Chairul;
Anwar, Taufik;
Suharno, Suharno
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 2 No 2 (2023): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v2i2.278
Eceng gondok dan rumput kumpai adalah bahan yang dapat digunakan untuk membuat kompos. Tujuan penelitian untuk menganalisa perbedaan waktu pematangan kompos bahan kombinasi Eceng Gondok dan Rumput Kumpai menggunakan MOL Tomat dan MOL Kulit Nanas. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi experimen) dengan populasi Eceng Gondok dan Rumput Kumpai. Penelitian ini menggunakan 5 kali penggulangan untuk MOL Tomat dan MOL Kulit Nanas. Analisis data menggunakan uji statistik parametrik one way anova. Hasil penelitian, waktu pematangan kompos menggunakan MOL Tomat paling lama pada dosis 30 ml selama 26 hari sedangkan yang paling cepat pada dosis 70 ml selama 14 hari. Waktu pematangan kompos menggunakan MOL Kulit Nanas paling lama pada dosis 30 ml selama 26 hari sedangkan yang paling cepat pada dosis 70 ml selama 14 hari. Kesimpulan penelitian, terdapat perbedaan signifikan antara tiap dosis MOL Tomat terhadap waktu pematangan kompos dengan nilai (p=0,000).
PERSEPSI PEDAGANG TENTANG KEBERSIHAN DAN SANITASI PASAR PURING KOTA PONTIANAK TAHUN 2023
Mutia, Mutia;
Anwar, Taufik;
Salbiah, Salbiah
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 1 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v3i1.285
Persepsi pedagang mengenai sampah sering kali tidak ditanggapi dengan baik oleh pedagang di Pasar puring sehingga menimbulkan penumpukan sampah yang berlebihan dan bisa berdampak terhadap kebersihan dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi pedagang tentang kebersihan dan sanitasi, dan menganalisis hubungan antara persepsi pedagang terhadap kebersihan dan sanitasi pasar puring Kota Pontianak. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional. Sampel yang digunakan 63 responden dengan Teknik Acak Sederhana (simple random sampling). Teknik untuk menganalisis data menggunakan uji chi square. Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Puring, Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini menggunakan uji chi square diperoleh hasil nilai sig/p value 0,03 < α 0,05 bahwa ada hubungan persepsi pedagang tentang kebersihan dan sanitasi pasar puring. Sebagian besar pedagang pasar puring mempunyai persepsi yang kurang baik dan kurang bersih tentang kebersihan dan sanitasi pasar puring. Kesimpulan hasil penelitian ini ada hubungan persepsi pedagang tentang kebersihan dan sanitasi pasar puring kota pontianak tahun 2023.
EFEKTIVITAS KOMBINASI PENGGUNAAN MOL AMPAS TEBU DAN MOL BONGGOL PISANG NIPAH TERHADAP KECEPATAN PEMATANGAN KOMPOS SAMPAH SAYUR DI PASAR PAGI KOTA PONTIANAK
Nabilah Putri Ananda;
Anwar, Taufik;
Susilawati Susilawati
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 2 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v3i2.341
Sampah sisa sayuran apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini yaitu ingin melihat perbedaan kecepatan pematangan kompos kombinasi MOL ampas tebu dan MOL bonggol pisang nipah. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan kombinasi mol ampas tebu dan mol bonggol pisang nipah. Sampel yang digunakan yaitu 40 sampel dengan 5 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis Uji One Way Anova. Hasil penelitian ini yaitu kecepatan pematangan kompos sampah sayur selama 21 hari dengan komposisi bahan sebanyak 15 kg. Adanya perbedaan di setiap variasi dosis terhadap kecepatan pematangan kompos dimana di setiap persentase memiliki kenaikan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kecepatan pematangan kompos sampah sayur menggunakan kombinasi MOL Ampas Tebu dan MOL Bonggol Pisang Nipah adalah pada dosis 50 ml selama 13 hari dan paling lama pada dosis 10ml selama 17,6 hari. Untuk proses pencacahan kompos harus lebih kecil sehingga kompos dapat mengurai lebih cepat.
GAMBARAN PENERAPAN HYGIENE SANITASI MAKANAN DI RSUD Dr. SOEDARSO PONTIANAK
Dea Natania Salsabilla;
Taufik Anwar;
Fara Chitra
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 1 (2025): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v4i1.388
Hygiene sanitasi makanan diperlukan untuk melindungi makanan dari kontaminasi maupun mikroorganisme penular penyakit. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Rumah Sakit Dr.Soedarso merupakan rumah sakit terbesar yang ada di kota Pontianak dengan jumlah pasien pada tahun 2023 sebanyak 2099 orang. Rumah Sakit ini adalah salah satu unit kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan keadaan sanitasi dalam penanganan makanan di rumah sakit. karena orang sakit rentan terhadap penyakit sehingga perlu diawasi higiene sanitasi makanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hygiene sanitasi makanan dan jumlah angka kuman pada peralatan makanan pada pasien di RSUD Dr.Soedarso. Setelah dilakukan penelitian dari 6 prinsip makanan sudah memenuhi persyaratan kesehatan dari pemilahan bahan makanan diperoleh sebesar 100%, penyimpanan bahan makanan 94%, pengolahan bahan makanan 91%, penyimpanan makanan jadi 100%, pengangkutan makanan jadi 100%, penyajian makanan jadi 100%, dan personal hygiene sanitasi makanan 100%. Penelitian Hygiene sanitasi makanan dapat di kategorikan dengan baik karena 6 penerapan hygiene sanitasi makanan sudah sesuai dengan Permenkes RI NO 1096, 2011.
EFEKTIVITAS KOMBINASI TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) DALAM MENURUNKAN KADAR BOD (Biochemical Oxygen Demand) PADA LIMBAH TAHU
Ikhwa Sandika Nabila;
Paulina, Paulina;
Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 1 (2025): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v4i1.392
Pembuangan limbah cair industri tahu tanpa pengolahan yang memadai dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius akibat tingginya kandungan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem fitoremediasi menggunakan kombinasi tanaman kayu apu (Pistia stratiotes) dan kiambang (Salvinia molesta) dalam menurunkan kadar biochemical oxygen demand (BOD) pada limbah tahu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain One Group Pretest-Posttest. Variasi biomassa tanaman yang digunakan adalah 100 g, 200 g, 300 g, 400 g, dan 500 g dengan perbandingan 50:50. Fitoremediasi dilakukan selama lima hari dengan pemantauan kadar BOD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar BOD awal sebesar 1.763 mg/L mengalami penurunan berturut-turut menjadi 665 mg/L, 518 mg/L, 360 mg/L, 235 mg/L, dan 122 mg/L. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan pada tiap variasi berat kombinasi tanaman kiambang (Salvinia molesta) dan kayu apu (Pistia stratiotes) terhadap penurunan kadar BOD pada limbah tahu dengan waktu kontak selama 5 hari. Dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam menurunkan kadar BOD pada limbah tahu yang mudah ditemukan dan sederhana dalam penerapannya.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT DI WILAYAH PUSKESMAS KHATULISTIWA KELURAHAN BATU LAYANG KECAMATAN PONTIANAK UTARA
Yunia Rusmalita Sari;
Taufik Anwar;
Asmadi Asmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 1 (2025): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30602/jehast.v4i1.397
Penyakit kulit merupakan penyakit yang umum terjadi pada semua usia. Penyakit kulit di Puskesmas Khatulistiwa termasuk ke dalam 10 besar penyakit yang terjadi. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kebiasaan hidup dan lingkungan. Penyakit kulit dapat berkembang pada personal hygiene dan keadaan kebersihan lingkungan yang buruk. Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit di wilayah Puskesmas Khatulistiwa. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel yang akan di teliti yaitu sebanyak 82 orang dengan 41 sampel kasus dan 41 sampel kontrol. Penelitian ini menggunakan analisis data untuk mengetahui hubungan menggunakan chi-square. Responden personal hygiene yang memenuhi syarat sebanyak 33 responden (40,2%) dan responden yang memiliki personal hygiene yang tidak memenuhi syarat sebanyak 49 responden (59,8%). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai p-value = 0.000 maka, ha diterima yang terdapat hubungan antara personal hyginene dengan kejadian penyakit kulit dan analisis hubungan antara variabel menunjukkan nilai OR (odds ratio) = 6,445 (CI 95%= 2,383 – 17,436) yang artinya personal hygiene yang tidak baik berisiko 6,445 kali responden mengalami penyakit kulit dibandingkan dengan personal hygiene yang baik. Ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit.