Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH PENYULUHAN SEKS PRANIKAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA A, Andi Sastria; Astriani, Rani; Roesmono, Bambang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.875 KB)

Abstract

dilakukan sendiri, dengan lawan jenis, maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama. Salah satu cara untuk menekan perilaku seks bebas pada remaja yaitu dengan memberikan penyuluhan seksualitas, yang merupakan cara penyebaran pesan mengenai kesehatan reproduksi dalam hal ini pendidikan seks yang di dalamnya merupakan pesan pentingnya bahaya seks. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penyuluhan seks pranikah terhadap pengetahuan dan sikap remaja di SMK Lamario Watansoppeng. Metode penelitian ini yaitu Pra eksperimental rancangan One Group Pretest-Posttest. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh remaja kelas X dan XI di SMK Lamario Watansoppeng yang berjumlah 38 orang (total sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pre-test dan post-test penyuluhan kepada responden untuk diisi dan diobservasi langsung terhadap pengetahuan dan sikap remaja kelas X dan XI di SMK Lamario Watansoppeng yang dilakukan oleh peneliti. Setelah data terkumpul, selanjutnya data diolah, diedit, dikoding dan ditabulasi, kemudian data tersebut dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan uji statistik Wilcoxon. Hasil dari pengolahan data pada pengetahuan didapatkan p = 0,000 (?<0,05), dan pada sikap didapatkan nilai p = 0,000 (?<0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan seks pranikah terhadap pengetahuan dan sikap remaja di SMK Lamario Watansoppeng. Disarankan kepada pihak sekolah untuk menambahkan materi tentang pendidikan seksual ke dalam mata pelajaran kesehatan reproduksi untuk mencegah remaja melakukan seks pranikah.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KINERJA STAFF STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP Sastria, Andi
JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self efficacy adalah sebuah keyakinan tentang probabilitas bahwa seseorang dapat melaksanakan dengan sukses beberapa tindakan atau masa depan dan mencapai beberapa hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kinerja staff di STIKES Muhammadiyah Sidrap Tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff STIKES Muhammadiyah Sidrap dengan jumlah sampel 45 responden. Hasil penelitian dengan menggunakan uji person chy square, didapatkan nilai P=0,001 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan kinerja staff. Diharapkan kepada pihak institusi untuk meningkatkan terus self efficacy dengan melakukan seminar motivasi atau pun pelatihan yang berkaitan dalam meningkatkan kepercayaan dan keyakinan akan kemampuan diri staff karena berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan masih ada beberapa staff dipersoalan kepercayaan diri agak rendah.
Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Fadli, Fadli; Safruddin, Safruddin; Ahmad, Andi Sastria; Sumbara, Sumbara; Baharuddin, Rohandi
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 6, No 1 (2020): VOL 6, NO 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v6i1.24546

Abstract

ABSTRAKTenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagai garda terdepan penanganan, pencegahan, dan perawatan pasien Covid-19 mengalami kecemasan karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketersediaan alat pelindung diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi kecemasan petugas kesehatan dalam pencegahan Covid-19. Penelitian kuantitatif mengunakan metode obsevasional analitik dengan rancangan cross-sectional ini dilakukan di tiga Rumah Sakit dan  sembilan Layanan Kesehatan pada bulan April 2020. Penentuan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sampel 115 reponden. Uji pearson chi-square dilakukan untuk menilai hubungan antara kecemasan dan usia, jenis kelamin, status keluarga, kejujuran pasien, ketersediaan peralatan perlindungan pribadi, dan pengetahuan. Masing-masing variabel independen dievaluasi menggunakan analisis uji regresi logistik untuk menetukan variabel yang paling berpengaruh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh usia (p=0.024); status keluarga (p=0.022); kejujuran pasien (p=0.034); ketersediaan alat pelindung diri (0.014); pengetahuan (p=0.030) terhadap kecemasan petugas. Dari hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel ketersediaan alat pelindung diri yang paling berpengaruh terhadap kecemasan (r=0.517;CI=1.34-8.06), yang artinya ketersediaan alat pelindung memilliki pengaruh 51.7% terhadap kecemasan petugas kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan perhatian yang sangat besar kepada petugas kesehatan yang berada digarda terdepan dalam pencegahan covid-19 terkait masalah kebutuhan alat pelindung diri sesuai protokol dari WHO. ABSTRACTHealth workers in carrying out their duties as the frontliners in handling, preventing and caring of COVID-19 patients experience anxiety caused by several factors and one of them is the availability of personal protective equipment (PPE). This study is conducted to determine some factors that mostly influence the anxiety of health workers in preventing of Covid-19. Quantitative research is used by analytical obsevational methods with cross-sectional design and is conducted in three Hospitals and nine Health Services in April 2020. Sampling techniques used cluster random sampling (n=115. Person          chi-square tests are conducted to assess the relationship between anxiety and age, family status, availability of personal protective equipment, and knowledge. Independent variable is evaluated using logistic regression test analysis to determine the most influential variable. The results of this study indicate that there are influences of age (p-value=0.024); family status (p-value=0.022); patient honesty (p-value=0.034); the availability of personal protective equipment (p-value=0.014); knowledge (p-value=0.030) on staffs’ anxiety. The logistic regression test result clarifies that the availability of personal protective equipment is the most influential on anxiety (r=0.517; CI=1.34-8.06), which means the availability of protective devices has a 51.7% influence on the anxiety of health workers in preventing of Covid-19. Therefore, the government must pay great attention to health workers who are at the frontliners in preventing covid-19 related to the problem of personal needs for personal protective equipment based on the protocol from WHO.
Anxiety of Health Workers in the Prevention and Management of Covid-19 in Sidrap Regency Fadli, Fadli; Ahmad, Andi Sastria; Safruddin, Safruddin; Sumbara, Sumbara; Baharuddin, Rohandi
Unnes Journal of Public Health Vol 9 No 2 (2020): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v9i2.38436

Abstract

The spread of Covid-19 disease has reached epidemiological criteria which need to be declared a pandemic because it has infected more than 100,000 people in 100 countries. The purpose of this study was to determine the criteria for anxiety levels in health workers in the prevention of covid-19. In carrying out their duties, most of health workerd experienced anxiety due to lack of personal protective equipments and family safety. This study uses a a cross sectional survey design and cluster random sampling techniques with 80 respondents. The results showed that the average health workers 52 respondets (65.0%) had experienced mild anxiety, 11 respondents (13.8%) had experienced moderate anxiety, and 2 respondents (2.5%) had experienced severe anxiety and 15 respondents (18.8%) who didn’t experienced anxiety.The contributing factor is the lack of personal protective equipment, so the health workers worried to transmited the corona virus to their family. They also felt stigmatized because they felt related to patients infected by the virus. In addition, the patients honesty when visited health services, many of them keep it a secret of a visit history to the plague area or areas that have suffered many cases of Covid-19.
Hubungan Stres Kerja Dan Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Dwiyana, Novita; Sastria, Andi; Kassaming, Kassaming
JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jiki.v9i1.247

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan medis kepada masyarakat untuk menunjang kesehatan dan kesembuhan pasien. di setiap rumah sakit selalu memerlukan seorang perawat dan mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-tugas yang dikerjakannya dan mampu menunjukkan prestasi kerja yang baik kepada instansi yang terkait, perawat juga harus selalu menjaga sikapnya di depan pasien, atasan maupun dengan sesama perawat agar hubungan yang di jalankan berjalan dengan apa yang diinginkan dengan asuhan keperawatan yang komprehensif juga merupakan pekerjaan yang mempunyai tingkat stres yang tinggi,dan beban kerja bagi perawat. Jenis peneitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptik dan rancangan yang digunakan Cross sectional. Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara. Populasi dalam penelitian ini semua perawat yang bekerja di rs bhayangkara. Sampel penelitian ini sebanyak 32 orang. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa adanya hubungan antara stres kerja dengan (p=0,002), dan tidak ada hubungan antara Beban Kerja dengan (p=0,061) dengan Kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Diharapkan hasil peneliti ini meningkatkan wawasan tentang stres kerja, beban kerja dan kepuasan kerja perawat.
Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupten Sidrap tahun 2020 Ahmad, Andi Sastria; Azis, Abdul; Fadli, Fadli
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 4 No 3 (Juli 2021 )
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v4i03.448

Abstract

Stunting is a condition that can occur from the age of the womb to less than 2 years who experience malnutrition. Children who suffer from stunting will experience growth disorders and cognitive disorders. The purpose of this study was to analyze the factors associated with the incidence of stunting in children under five in the work area of ​​the Empagae Health Center, Sidrap District. Correlational research with sampling techniques using consecutive sampling techniques with 52 respondents who meet the sample criteria. The analysis test results using somers'd correlation test with the results of the study showed that there was a moderate correlation between the role of the officer and the incidence of stunting (p-value = 0.018; OR = 0.33), there was a strong correlation between parenting and stunting (p-value) = 0,000; OR = 0.82), and there is a moderate correlation between posyandu visits and stunting events in infants (p-value = 0.002; OR = 0.43). So that a mother should be better at providing care for toddlers so that nutritional intake in children can be met for stunting prevention and be more active in participating in posyandu activities, so that toddlers can obtain nutritional intake and monitor nutritional status and get the latest information from health workers in stunting prevention.
Donasi Masker Untuk Kesehatan Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Hasanuddin, Indirwan; Fadli, Fadli; Sulaeman, Sulaeman; Purnama, Jumiarsih; Sastria, Andi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 2 No 01 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 02 Nomer 01 Tahun 2021
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.145 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v2i01.971

Abstract

Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh coronavirus strain severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2 yang pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei Cina. Kasus Covid-19 yang meningkat di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Sidenreng Rappang maka solusi permasalahan yang dapat ditawarkan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait Covid-19 dan pencegahan penularannya melalui kegiatan pembagian masker. Untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat untuk mencegah penularan covid-19, salah satunya dengan menggunakan masker. Hasil pengabdian masyarakat mendapatkan respon yang positif karena sangat bermanfaat di saat pandemi covid-19 pembagian masker kepada warga sekitar. Masker diupayakan langsung dipakai saat berada di luar rumah.
Manajemen Diabetik dan Perawatan Mandiri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Mansyur Muhammad; Andi Sastria Ahmad
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus November-Desember 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk433

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a disease caused by impaired insulin secretion and insulin resistance. One aspect that plays an important role in the management of this disease is diabetes management because it is the first step in controlling blood sugar by patients in the treatment process. The purpose of this study was to determine the relationship between diabetes management and self-care. Correlational research with sampling techniques using consecutive sampling techniques with 31 respondents who meet the sample criteria. The results of the analysis test used the regresi linier test with results that showed that there was a strong correlation between diabetes management and independent care for patients with type 2 diabetes millitus (p-value = 0.000; r=0.745). So that diabetes management is better than patients with type 2 diabetes mellitus, it will affect the level of independence of patients in conducting self-care for the disease. Keywords: type 2 diabetes millitus; diabetic management; self care ABSTRAK Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit yang disebabkan oleh terganggunya sekresi insulin dan resistensi insulin. Salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam penatalaksanaan penyakit ini adalah manajemen diabetik karena sebagai langkah awal pengendalian gula darah dengan cara memandirikan pasien dalam proses perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan manajemen diabetik dengan perawatan mandiri. Penelitian korelasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan 31 responden yang memenuhi kriteria sampel. Hasil uji analisis menggunakan uji regresi linier dengan hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara manajemen diabetik dengan perawatan mandiri pasien diabetes millitus tipe 2 (p-value=0,000; r=0,745). Sehingga semakin baik manajemen diabetik pasien diabetes millitus tipe 2, maka akan mempengaruhi tingkat kemandirian pasien dalam melakukan perawatan diri terhadap penyakitnya. Kata kunci: diabetes millitus tipe 2; manajemen diabetik; perawatan mandiri
Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Gastritis Fadli Fadli; Resky Resky; Andi Sastria
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.779 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i2.1192

Abstract

The digestive system is a food/nutrition pathway from the entrance or input to output (excretion/elimination). Anatomically the digestive system or often called the digestive or gastrointestinal system consists of various kinds of organs from the oral cavity to the anus. Complaints in gastrointestinal patients can be related to local/intralumen disorders of the gastrointestinal tract for example the presence of duodeni ulcers, gastritis and so on. The purpose of this study was to determine the effect of dzikir therapy on pain intensity in gastritis patients. The study used a quasy experiment design with the Pre and Post Test Group design approach. This research was conducted from June to August 2018. Data collection in the Surgical Room of Nene Mallomo Hospital, Sidrap Regency was conducted every morning starting June 2, 2018 to August 25, 2018 with a total sample of 45 respondents. The results of this study found that p=0,000 with a significance level of p <α (0.05) where p <α so can be concluded that there is an effect of dzikir therapy on pain intensity in gastritis patients at Nene Mallomo Hospital, Sidrap Regency.
Analysis of Risk Factors for the Incidence of Stunting in Toddlers Andi Sastria Ahmad; Abdul Azis; Fadli
Journal of Health Science and Prevention Vol. 5 No. 1 (2021): JHSP Vol 5 No 1 - 2021
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jhsp.v5i1.415

Abstract

Stunting may have occurred since prenatal phases until the baby was 2 years old because of malnutrition. Children having stunting have a problem in growth and cognitive impairments. This study aims to analyze the risk factors of stunting among children under five in Empagae, Sidrap Regency. This correlational research study the correlation between posyandu visits, health workers' roles, and parenting on stunting. Technique sampling used was consecutive sampling with 52 respondents. The results showed that there was a moderate correlation between the health workers roles and stunting (p-value = 0.018; r = 0.33), strong correlation between parenting styles and stunting (p. -value = 0.000; r = 0.82), and moderate correlation between posyandu visits stunting (p-value = 0.002; r = 0.43). This research implies that mothers must fulfill nutrition to prevent stunting and be more active in posyandu activities to have nutrition monitoring. It is hoped that health workers have to control and monitor the nutritional status of toddlers, pregnant women, and mothers who have babies to prevent stunting.