Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Dan Realisasi Wearable Antenna Untuk Mendeteksi Kanker Payudara Gina Hapshah Arrahmah; Bambang Setia Nugroho; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wearable antenna memberikan kemudahan dalam bidang medis, selain terdiri dari bahan yang fleksibel dan dapat dibengkokkan juga harganya yang murah. Wearable antenna harus di desain sesuai dengan hasil rancangan simulasi pada software simulasi elektromagnetik 3D dengan frekuensi kerja 2,45 GHz sehingga tidak terjadi kesalahan ketika proses perealisasian. Pada Tugas Akhir ini telah dilakukan perancangan serta realisasi antena mikrostrip yang akan digunakan sebagai pendeteksi kanker payudara pada frekuensi 2,45 GHz menggunakan metode microwave imaging. Perancangan antena dilakukan dengan menggunakan software simulasi elektromagnetik 3D. Analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah membandingkan perbedaan nilai medan listrik atau E-Field antena pada jaringan payudara tanpa kanker dan dengan kanker. Parameter yang telah dicapai menunjukkan antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 2,45 GHz berdasarkan simulasi diantaranya memiliki nilai return loss ≤ -10 dB dan cakupan bandwidth yang lebar antara 2,4 GHz -2,4835 GHz pada frekuensi kerja 2,45 GHz. Untuk perancangan antena direalisasikan dengan menggunakan bahan fleksibel yaitu Rogers Duroid RT3003 (𝜺𝒓= 3 dan h = 0,75 mm). Hasil fabrikasi memiliki nilai VSWR dibawah 2 dan nilai return loss dibawah -10. Antena fabrikasi terbukti dapat bekerja dengan baik ketika mendeteksi realisasi pemodelan struktur jaringan payudara tanpa kanker dan dengan kanker yang dilihat dari hasil nilai return loss menunjukkan dapat mendeteksi adanya perbedaan material. Kata Kunci: wearable antenna, microwave imaging, deteksi kanker payudara Abstract Wearable antennas provide convenience in the medical field, in addition to consisting of flexible and bendable materials as well as low prices. Wearable antennas must be designed in accordance with the results of the simulation design on the 3D electromagnetic simulation software with a working frequency of 2.45 GHz so there is no error during the realization process. In this Final Project has been carried out the design and realization of microstrip antennas that will be used as a breast cancer detector at a frequency of 2.45 GHz using the microwave imaging method. Antenna design is done using 3D electromagnetic simulation software. The analysis conducted in this Final Project is to compare the difference in the value of the electric field or E-Field antenna in breast tissue without cancer and with cancer. The parameters that have been achieved indicate that the antenna can work well at 2.45 GHz frequency based on simulations including having a return loss value ≤ -10 dB and a wide bandwidth coverage between 2.4 GHz -2.4835 GHz at 2.45 GHz working frequency. For antenna design is realized by using a flexible material that is Rogers Duroid RT3003 (𝜺𝒓= 3 and h = 0.75 mm). The fabrication results have a VSWR value below 2 and a return loss value below -10. Fabrication antennas are proven to work well when detecting the realization of the modeling of breast tissue structure without cancer and with cancer as seen from the results of the return loss value can detect any material differences Keywords: wearable antenna, microwave imaging, breast cancer detection.
Antena Mikrostrip Dual Band Bahan Fleksibel Frekuensi 2,45 Ghz Dan 5,85 Ghz Untuk Aplikasi Telemedis Phaksi Ghagono Awang Murti; Levy Olivia Nur; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Salah satu penggunaan teknologi telekomunikasi adalah telemedis. Telemedis adalah salah satu teknologi telekomunikasi untuk melakukan pelayanan kesehatan jarak jauh. Salah satu komponen untuk mendukung telemedis adalah antena wearable. Penggunaan antena wearable diharapkan mampu membuat nyaman pada saat digunakan oleh pasien. Dengan melihat kondisi Indonesia, yang memiliki wilayah yang luas serta jumlah penduduk yang padat. Kebutuhan akan pemerataan kesehatan menjadi masalah yang terus dicari solusinya. Telemedis diharapkan mampu untuk menjadi solusi dari permasalahan kurangnya pemerataan kesehatan. Pada penelitian tugas ahkir ini, telah dirancang antena mikrostrip dengan patch rektangular dengan slot rektangular menggunakan teknik pencatuan feed-line pada frekuensi Industry Scientific and Medical (ISM) 2,45 GHz dan 5,85 GHz dan menggunakan bahan Roger 3003C sebagai substrat yang memiliki ketebalan sebesar 0,75 mm dan nilai permitivitas bahan sebesar 3,0. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 2,45 GHz dan 5,85 GHz dengan bandwidth total sebesar 59,9 MHz dan nilai gain untuk 2,45 GHz sebesar 6,347 dB dan pada frekuensi 5,85 sebesar 5,276 dB dengan pola radiasi unidirectional. Pada antena yang sudah direalisasikan memiliki nilai VSWR dibawah 2 dan nilai return loss dibawah -10 dengan gain yang dihasilkan untuk frekuensi 2,45 GHz sebesar 4,195 dB dan pada frekuensi 5,85 sebesar 2,426 dB. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Telemedis, Wearable, Fleksibel, Phantom ABSTRACT One of the uses of telecommunications technology is telemedicine. Telemedicine is one of the telecommunication technologies for conducting long-distance health services. One component to support telemedicine is a wearable antenna. The use of wearable antennas is expected to make it comfortable when used by patients. By looking at the condition of Indonesia, which has a large area and a dense population. The need for health equity is a problem that continues to find a solution. Telemedicine is expected to be a solution to the problem of lack of health equity. In this task study, microstrip antennas with rectangular patches with rectangular slots have been designed using Industry Scientific and Medical (ISM) feed-line rationing techniques 2.45 GHz and 5.85 GHz and use Roger 3003C as a substrate that has thickness of 0.75 mm and the material permittivity value of 3.0. Simulation results show that the antenna can work well at frequencies of 2.45 GHz and 5.85 GHz with a total bandwidth of 59.9 MHz and a gain value of 2.45 GHz at 6.347 dB and at a frequency of 5.85 at 5.276 dB with a pattern unidirectional radiation. The realized antenna has a VSWR value below 2 and the return loss value below -10 with the gain generated for the 2.45 GHz frequency of 4.195 dB and at the frequency of 5.85 at 2.426 dB.. Keywords: Microstrip Antenna, Telemedicine, Wearable , Flexible , Phantom
Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Berbentuk L Array Pada Frekuensi 9,4 Ghz Untuk Aplikasi Radar Cuaca Fajar Gunawan; Levy Olivia Nur; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tingkat curah hujan yang tinggi yang dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat maka pada penelitian ini dibuat sebuah antena Radar cuaca dimana patch yang dirancang tersebut berbentuk L pada frekuensi X band yaitu pada 9,4 GHz, dimana penelitian sebelumnya sudah dirancang antena mikrostrip pada frekuensi X band dengan susunan linier. Sedangkan pada penelitian ini dirancang antena mikrostrip berbentuk L array pada frekuensi 9,4 GHz supaya didapatkan resolusi yang lebih bagus, dapat mendeteksi partikel-partikel yang lebih kecil dengan sensitifitasnya yang lebih tinggi, dimana frekuensi X band jaraknya jauh lebih dekat ke target. Dengan metode array, matching impedance dan slot supaya didapatkan spesifikasi yang diinginkan. Dimana, hasil parameter–parameter yang diinginkan dari antena tersebut, diantaranya : memiliki VSWR ≤ 2 , return loss ≤ -10 dB, gain≥ 10 dBi, bandwidth ≥ 60 MHz, Pola Radiasi Unidireksional. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Radar cuaca, X-band, Array Abstract High rainfall levels that can cause negativity if not addressed quickly and precisely, in this study, patch traffic Radar antennas are designed according to the X band frequency, namely at 9.4 GHz, where studies that have previously been designed microstrip antenna in X band type with linear arrangement. While in this study designed an L array microstrip antenna at a frequency of 9.4 GHz obtained better resolution, can test smaller particles with higher sensitivity, while the X band frequency is higher on target. With the array method, matching impedances and slots obtained obtained the desired specifications. Where, the desired parameters from the antenna are expected to have VSWR ≤ 2, return loss ≤ -10 dB, gain ≥ 10 dBi, ≥ 60 MHz Bandwidth, Unidirectional Radiation Pattern. Keywords: Microstrip antenna, weather radar, X-band, array
Desain Dan Implementasi Antena Susun Mikrostrip Dengan Patch Persegi Panjang Pada 2,4 Ghz Menggunakan Distribusi Arus Dolph Chebyshev Anastasia Vera Ruth; Nachwan Mufti A; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada era komunikasi modern ini dibutuhkan perangkat antena yang ringan, murah, dan mudah untuk melakukan instalasi. Banyak perangkat transmisi yang membutuhkan antena dengan spesifikasi ini, dan spesifikasi tersebut bisa didapatkan pada antena mikrostrip. Namun kelemahan dari antena mikrostrip adalah gain yang kecil hanya sekitar 5 dB. Oleh karena itu dilakukan penyusunan antena lebih dari satu elemen dengan tujuan mendapatkan gain yang besar. Pada antena susun diperlukan distribusi arus, contohnya seperti binomial, uniform, dan Dolph-Chebyshev. Distribusi arus ini berguna untuk mengurangi side lobe dan beamwidth yang lebar. Pada penelitian ini dirancang antena susun lima elemen mikrostrip dengan frekuensi kerja 2,4 GHz dengan distribusi dolph-chebyshev. Adapun spesifikasi yang diinginkan adalah; VSWR ≤ 2, return loss ≤ -10 Db, dengan pola radiasi unidireksional dan polarisasi linear. Pada proses realisasi digunakan bahan substrat FR-4 dengan konstanta dielektrik bernilai 4,4 serta ketebalan ketebalan 1,6 mm. Pada akhir proses penelitian dilakukan perbandingan antara hasil simulasi dengan hasil pengukuran. Hasil pengukuran dari antena menunjukkan bahwa VSWR 1,2285 dengan return loss -21,462 dB, pola radiasi elips dan polarisasi sirkular. . Kata kunci: antena mikrostrip, distribusi arus, antena susun, Dolph-Chebyshev Abstract In this modern era of communication, antenna devices that are lightweight, inexpensive, and easy to install are needed. Many transmission devices require antennas with this specification, and these specifications can be found on microstrip antennas. But the disadvantage of microstrip antennas is the small gain of only about 5 dB. Therefore, the antenna is arranged more than one element with the aim of getting a large gain. The array antenna requires the distribution of current, for example binomials, uniforms, and DolphChebyshev. This current distribution is useful to reduce side lobes and wide beamwidth. In this study, the antenna designed for stacking five microstrip elements with a working frequency of 2.4 GHz with the dolph-chebyshev distribution. The desired specifications are; VSWR ≤ 2, return loss ≤ -10 Db, with unidirectional radiation patterns and linear polarization. In the realization process the FR-4 substrate material is used with a dielectric constant of 4.4 and thickness of 1.6 mm. At the of the process, the simulation results and the measurements results are compared. The measurement results of the antenna show that VSWR 1.22285 with a return loss of -21,462 dB, elliptical radiation patterns and circular polarization. Keywords: microstrip antenna, current distribution, array antenna, Dolph-Chebyshev
Perancangan Dan Realisasi Purwarupa Sistem Komunikasi Satelit Nano Dengan Menggunakan Modul RF4463PRO – 433 Ikhwan Muzzaki; Levy Olivia Nur; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Satelit nano merupakan salah satu jenis satelit buatan manusia yang memiliki ukuran kecil yaitu 1U (10 cm x 10 cm x 10 cm) dimana ukuran tersebut berdasarkan standar cube – sat dan memiliki massa 1 – 10 kg. Pada satelit nano ini, terdapat sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan antar segmen angkasa (satelit) dan juga segmen bumi (stasiun bumi) atau biasa disebut dengan sistem komunikasi satelit. Selain digunakan untuk berkomunikasi antar segmen, sistem komunikasi satelit ini juga dapat digunakan untuk mengontrol seluruh fungsi dari satelit oleh stasiun bumi. Pada sistem komunikasi satelit nano ini biasanya menggunakan pita frekuensi UHF (Ultra High Frequency) dan juga VHF (Very High Frequency). Kemudian frekuensi yang digunakan pada penelitian ini adalah frekuensi VHF sebesar 145 MHz. Adapun untuk melakukan proses pengiriman data pada sistem dibutuhkan sebuah modul yang mampu bekerja pada frekuensi VHF yaitu modul RF4463PRO. Selain itu, terdapat sebuah mikrokontroler yang digunakan untuk membantu modul RF4463PRO dalam melakukan pemrosesan data pada sistem. Hasil dari penelitian tugas akhir ini adalah purwarupa sistem komunikasi satelit nano yang menggunakan modul RF4463PRO dengan frekuensi 145 MHz. Setelah purwarupa sistem komunikasi satelit selesai dirancang, dilakukan percobaan dengan mengirim data antar segmen dengan baudrate yang berbeda dan juga modulasi yang berbeda. Oleh karena itu, purwarupa sistem komunikasi satelit ini dibuat berdasarkan dua segmen, yaitu segmen angkasa dan juga segmen bumi. Kata kunci— satelit nano, sistem komunikasi satelit, modul RF4463PRO, VHF
Perancangan Reconfigurable Antena 5G Untuk Frekuensi 3.5 GHz dan WiFi-6 Untuk Frekuensi 5 GHz Ngurah Pratyusa Dharma Cretrya; Levy Olivia Nur; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Teknologi komunikasi yang digunakan dewasa ini pada umumnya adalah selular dan jaringan lokal atau biasa disebut wireless fidelity (wi-fi). Salah satu perangkat penting dalam penyediaan layanan telekomunikasi adalah keberadaan antena. Antena beroperasi pada frekuensi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Untuk teknologi selular sudah menyentuh generasi kelima atau fifth generation (5G) saat ini. Sedangkan teknologi jaringan lokal sudah menyentuh generasi keenam, yaitu wireless fidelity 6 (wi-fi 6). Antena renconfigurable yang dirancang pada penelitian ini berkerja pada frekuensi 3.5 GHz untuk jaringan selular 5G dan 5 GHz untuk wi-fi. Perancangan antena pada penelitian ini menggunakan patch model bow-tie. Sistem dari reconfigurable antenna ini menggunakan brick pada perancangan simulasi perangkat lunak. Pada fabrikasi, copper tape digunakan untuk menggantikan fungsi brick. Antena yang dirancang pada simulasi perangkat lunak mampu berfungsi sebagai antena reconfigurable saat menggunakan brick sebagai copper tape. Pada fabrikasi didapatkan hasil return loss -30.36102338 dB pada saat frekuensi 3.5 GHz, namun pada frekuensi 5 GHz mengalami pergeseran frekuensi resonan menjadi 4.92 GHz. Kata kunci— Antena mikrostrip, reconfigurable antenna, bow-tie, 5G, wi-fi 6.
Perancangan dan Realisasi Antena Planar Bowtie untuk Aplikasi GPR Annisa Safira Rachman; Levy Olivia Nur; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—GPR merupakan sistem yang sangat berguna untuk proses pendeteksian benda-benda yang berada atau terkubur di dalam tanah dengan kedalaman tertentu tanpa harus menggali tanah. Komponen penting pada Aplikasi GPR adalah antena, terdiri dari antena pemancar dan penerima. Perancangan antena ini menggunakan media substrat FR-4 Epoxy yang memiliki konstanta dielektrik (Er) 4.4, ketebalan substrate (h) 3.2 mm dan dielektrik loss tangent (tan5) 0.025. Rancangan dan realisasi ini dibentuk dalam dimensi substrat 20 x 20 cm2 dengan struktur lapis bawah substrat serta penambahan slot pada groundplane. Untuk teknik pencatuan menggunakan mikrostrip feedline dengan impedansi 50. Aplikasi GPR model 51600s yang menggunakan frekuensi 1.6 GHz. Dari hasil yang didapat pada simulasi di frekuensi 1.6 GHz yaitu return loss sebesar -16.29 dB dengan range frekuensi 1.523-1.636 GHz, kemudian untuk lebar bandwith yang dicapai keseluruhan sebesar 113.9 MHz yang terukur pada VSWR 1.36. Pada hasil pengukuran yaitu return loss sebesar -12,123 dB dengan range frekuensi 1.5-1.58 GHz, kemudian untuk lebar bandwith yang dicapai keseluruhan sebesar 80 MHz yang terukur pada VSWR 1.658 dB. Hasil simulasi dan pengukuran telah didapat dan diamati bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada saat pengukuran karena adanya keterbatasan kabel, alat maupun realisasi antena. Kata kunci— antena planar bowtie, GPR, bandwith.
Rancang Bangun Antena Persegi Mikrostrip Susunan Array Series Untuk Aplikasi Uplink Esm Missile Sudung Parjuangan Parhusip; Levy Olivya Nur; Yussi Perdana Saputera
eProceedings of Engineering Vol 8, No 4 (2021): Agustus 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Microstrip Antenna Gain Enhancement using Multilayer Substrate and Superstrate Structure for Space-Based ADS-B Surveillance edwar EDWAR; Gilda Priscilla; Levy Olivia Nur; Putri Indra Wahyuningsih; Amanda Nurul Islam Ali
JMECS (Journal of Measurements, Electronics, Communications, and Systems) Vol 9 No 2 (2022): JMECS
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmecs.v9i2.5707

Abstract

Aircraft traffic monitoring is an important part in increasing flight security. Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) is used to run this task. The authority usually uses ground-based ADS-B signal receiver to monitor the aircraft traffic. However, this system is unable to detect the aircraft position when it is in a remote area. -based ADS-B can be the solution to this problem with the increase in the surveillance coverage by installing the ADS-B receiver system on a satellite platform such a . To enable this system, a high gain antenna is needed. This paper investigated a superstrate multilayer microstrip antenna as a candidate for this technology. The multilayer substrate and superstrate structure were combined with a microstrip antenna to achieve a high gain performance without increasing the antenna dimension significantly. The multilayer method produced 4.327 dBi of antenna gain and it was rising into 4.946 dBi after being integrated with the superstrate layer by a computer simulation. The fabricated antenna gain was 4.505 dBi which was still considerably high compared to the other previous works. This antenna was designed by following the CubeSat form factor standard so it can be installed into the spacecraft easily.
WEARABLE ANTENNA DUAL BAND WITH ELECTROMAGNETIC BAND GAP (EBG) STRUCTURE FOR HEALTH APPLICATIONS Haniifah Arif Ash-Shiddiq; Harfan Hian Ryanu; Levy Olivia Nur
CEPAT Journal of Computer Engineering: Progress, Application and Technology Vol 2 No 01 (2023): February 2023
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/cepat.v2i01.5811

Abstract

Telemedicine can solve several issues in the healthcare system. The wearable antenna works with the Industrial, Scientific, and Medical (ISM) band for wireless body area network (WBAN) communications. Wearable antennas are lightweight, easy to make, and so on. This antenna application's bandwidth is limited by the thin substrate. This research will create a wearable planar monopole antenna with a circular patch that can operate at 2,4 and 5,8 GHz. Antenna without the UC-EBG structure and antenna with the UC-EBG structure were tested. The simulation results without UC-EBG show that the return loss is -14.629 dB and -28,639 dB, the VSWR is 1,456 and 1,077, the bandwidth is 4988 MHz, and the gain is 2,517 dBi and 4,270 dBi. The simulation results with the addition of UC-EBG show that the return loss is -13,835 dB and -17,46 dB, the VSWR is 1,511 and 1,309, the bandwidth is 1480 MHz and 2320 MHz, and the gain is 2,869 dBi and 5,208 dBi. The measurement results with UC-EBG show that the return loss is -13,134 dB and -18,421 dB, the VSWR is 1,566 and 1,273, the bandwidth is 1080 MHz and 960 MHz, and the gain is 2,198 dBi and 4,98 dBi.
Co-Authors Aan Sahat M P Turnip Achmad Munir Achmad Munir Adha Suhariyono Adit Kurniawan Aisyah Novfitri Ajie, Lenggana Bayu Alhafizh, Dzaki Aloysius Adya Pramudita Alvian Raharjo Aji Amanda Nurul Islam Ali Analisa Nadhira Lestari Anastasia Vera Ruth ANGGELINA, IRSANDI Annisa Safira Rachman Arfan Ridwan Hartawan Arfan Ridwan Hartawan Austin Bengeth I. Tambunan Auzano Rabyndra Zhafiri Azka Maulani Azka Maulani Bambang Setia Nugroho Bengawan Alfaresi Budi Syihabuddin Damayanti, Nabila Rizqa Daniel Christian Sianipar Degit Refniawan Dwi Banyu Prawito Dwiyanto Dwiyanto Dzecky Dzackwan Hady Edwar EDWAR EDWAR EDWAR Fadiel, M. Gani Fajar Gunawan FARDAN FARDAN Fauziah, Regita Nurul Ghazwa Azizul Asdhar Ghehena Latipah Adha Sahara Gilang Dewangga Gilda Priscilla Gina Hapshah Arrahmah Hafizha, Syahna Hafshin Habibie Tanjung Hamsy, Muhammad Daffa Hania Silva Khairani Haniifah Arif Ash-Shiddiq Harfan Hian Ryanu Hawary Siddik Hendro Fransniko Situmeang Heroe Wijanto I Made Santanu Wiryawan Ikhwan Muzzaki Ikhwanul Arif Qhalbina A Irhamni, Robby Iwan Iwut Tritoasmoro Izzan Radhi Mafazi Jamal, Muh. Arham Jones A.S., Kevin Jumria, Ummi Karimafikri, Aisha Aulia Khoirul Anwar Lazuardi Rea Rizkina Liska Ammai Lutfianne Rafasari M Eiqko Eiqko M Fitriansyah Eka Putra M Imas Maesharoh M. Maulana Nugraha Macho Revelino Siahaan Masna, Haris Azmil Mochamad Ryan Fajar Nurdin Muhammad Agy Ramdhan Muhammad Daffa Hamsy Muhammad Fadhil Muhammad Fathan Hizbuddin Muhammad Rustiyarso Nabila Rizqa Damayanti Nabilah, Nisrina Nachwan Mufti A Nawawi, Zainudin Ngurah Pratyusa Dharma Cretrya Nopian Teguh Susyanto Nopian Teguh Susyanto Nugroho, S.T., M.T, Dr. Bambang Setia Nurhaliza, Salwa Pandu Andika Darmawan Phaksi Ghagono Awang Murti Putra, Ari Yanuar Putri Indra Wahyuningsih Putri Indra Wahyuningsih Radial Anwar, Radial Raeida Widyananda Raihan Anshari Raihan, Mochamad Alif Raihan, Muhammad Wildan Rasheed Abdurrahman Mulyadi Rasheed Abdurrahman Mulyadi Rayhan Almahdy Raymondus Kevin Regita Nurul Fauziah Rendy Anugerah Reza Firsandaya Malik Reza Firsandaya Malik Riansyah, Aldi Rina Pudji Astuti Ruben Samuel Marojahan Purba Salim, Akhmad Raihan Salwa Salsabila Salwa Salsabila Saputra, Yusuf Eka Sevierda Raniprima Siddik, Hawary Sitepu, Karolina Sitorus, Saidhatul Munawaroh Stepen Martinus Tarigan Sudung Parjuangan Parhusip Sugihartono Sugihartono Susilawati Susilawati Syahna Hafizha Tri Cahyani, Kenita Umar Muaz`zad Hsb Ummi Jumria Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Wenda Adi Irawan Winala, Isra Putri Windi Andaresta Nurul Hakim YUNITA, TRASMA Yussi Perdana Saputera Yustina Wahyu Andika Yustina Wahyu Andika Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Zahara Nur Fikana Zainudin Nawawi Zuchra Latifah Zulfi Zulfi