Penumpukan limbah farmasi di rumah tangga menimbulkan risiko serius terhadap lingkungan dan kesehatan akibat penyimpanan serta pembuangan obat yang tidak tepat. Meskipun kesadaran akan isu ini terus meningkat, banyak rumah tangga di Indonesia masih kurang memahami pengelolaan limbah farmasi yang benar, termasuk metode pembuangan yang sesuai serta pentingnya memahami istilah seperti Tanggal Kedaluwarsa (Expiration Date/ED) dan Periode Setelah Dibuka (Period After Opening/PAO). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi edukasi dalam meningkatkan pengetahuan rumah tangga mengenai penyimpanan dan pembuangan obat yang aman. Melalui survei pre dan post-intervensi yang dianalisis menggunakan uji t setelah dilakukan uji normalitas, hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta yang signifikan secara statistik (p < 0,05). Temuan ini menegaskan bahwa edukasi berperan penting dalam mendorong pengelolaan limbah farmasi yang bertanggung jawab. Sebagai kesimpulan, penelitian ini mendukung penerapan program edukasi yang luas dan mudah diakses sebagai solusi terhadap permasalahan limbah farmasi rumah tangga. Implementasi program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, memperbaiki praktik pengelolaan limbah farmasi, serta berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.