Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Linguistic Validation of Indonesian Version of the Audit of Diabetes-Dependent Quality of Life Questionnaire Putri Amelia Rooswita; Yunita Nita; Elida Zairina; Gesnita Nugraheni; Libriansyah Libriansyah
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 3 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v8i32021.293-300

Abstract

Background: One of the impacts experienced by diabetes mellitus patients is a decrease in their quality of life. The Audit of Diabetes-Dependent Quality of Life (ADDQoL) is a widely used individualized diabetes-specific quality of life measure. However, there was no version available in the Indonesian language. Objective: This study is aimed to undertake linguistic validation, including a cultural adaptation of the ADDQoL questionnaire into the Indonesian language. Method: The original developer granted permission to use and modify the questionnaire. The international linguistic validation procedure developed by the Mapi Research Institute was used. There were six steps involved: forward translation, reconciliation, back translation, expert panel review by a psychologist and clinician, cognitive debriefing with diabetes patients, and proofreading. Result: Problems that arose during the linguistic validation process were resolved by finding conceptually equivalent alternatives and changing sentence structures to achieve equivalence in language, concept, and culture with the original version of the ADDQoL. The developer's team reviewed and discussed all actions taken. Cognitive debriefing interviews with five respondents showed that the ADDQoL questionnaire was simple to understand. Conclusion: The Indonesian version of the ADDQoL is linguistically and culturally validated. Further studies are needed to confirm the structure and reliability of the Indonesian ADDQoL.
Pengaruh Sumber Informasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terkait Program Vaksinasi COVID-19 Ahmad Rafii; Niken Diyah Ayu Diyanti; Ahmad Hisyam Khairuddin; Alfi Husnul Nadya; Derestya Ayike Kurniasukma; Gesnita Nugraheni; Putri Ajeng Pitaloka; Hendardi Dwi Novanto; Fa’izah Lailiartika Ramadhani; Firsty Ananda Ayu Berliana; Himas Rahmah Hikmat; Mavita Isnain Aini; Ramadhannia Khair; Vinka Novia Yuliana; Windy Widyaningrum; Zulfia Birlanthy
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i1.37448

Abstract

Kejadian pandemi COVID-19 yang berlangsung selama berbulan-bulan di Indonesia telah merenggut banyak korban jiwa serta menimbulkan banyak kerugian lainnya. Hal ini tentunya akan berdampak pada aspek sosial, ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu program pemerintah dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19 dengan melaksanakan program vaksinasi, namun adanya hoax mengenai vaksin COVID-19 yang banyak ditemukan pada media sosial berpotensi memberikan dampak negatif berupa kurangnya cakupan vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber informasi terhadap pengetahuan dan sikap responden mengenai program vaksinasi COVID-19. Penelitian ini bersifat cross-sectional dengan menggunakan metode survei online dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner dalam bentuk google form yang disebarkan secara online melalui media sosial seperti WhatsApp dan Line. Survei ini diikuti oleh 284 responden yang didominasi dengan reponden berjenis kelamin perempuan, berusia 18-25 tahun, dan pelajar. Responden dengan sumber informasi dari tenaga kesehatan, media sosial, serta televisi mendapatkan skor pengetahuan yang lebih baik daripada responden yang lebih sering menggunakan internet dan radio sebagai sumber informasi (P<0,005). Masih banyak responden (32-58%) yang belum memiliki pengetahuan mengenai efek samping vaksinasi COVID-19, keamanan orang-orang dengan penyakit penyerta, dan kondisi tertentu yang boleh untuk dilakukan vaksinasi. Penting untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan terutama melalui media sosial sebagai media terbanyak yang diakses responden. Media lain seperti website yang terpercaya juga perlu diperbanyak atau lebih disosialisasikan, sebagai upaya promosi kesehatan untuk menyeimbangkan berita hoax yang banyak beredar di internet.
Translation and Cultural Adaptation of Multi-Attribute Utility Instrument (MAUI) Indonesian Version of the 15D Questionnaire Dian Parwati; Libriansyah; Gesnita Nugraheni; Yunita Nita
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v10i22023.162-172

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder that cannot be cured and progressively develop into a complication affecting the patient's health-related quality of life (HRQoL). The utility is a measure of preference-based HRQoL. Indirect utility measurements can be measured using the Multi-Attribute Utility Instrument (MAUI) instrument, one of which is the 15D questionnaire that has never been translated and adapted culturally in Indonesian. Objective: Translating and culturally adapting the 15D questionnaire to Indonesian diabetes mellitus patients. Methods: The translation process was carried out through the stages of forward translation, reconciliation, and backward translation involving two qualified translators and three experts in their field. The pilot test stage involved eight respondents consisting of 6 diabetes mellitus patients and two healthy individuals. Results: Problems in the linguistic validation process led to more conformity of word equivalents from the original to the target language. The agreement found was in the area of semantic equivalence, idiomatic equivalence, and experiential equivalence. The problem was resolved by reconciliation during the Focus Group Discussion, which translators and experts in their field attended and discussed with the original author to get equality of meaning in terms of language and culture. The Indonesian version of the 15D questionnaire tested on eight respondents showed results that were easy to understand and straightforward. Conclusion: The Indonesian version of the 15D questionnaire is valid from the linguistic and cultural adaptation stage. Further research is needed relating to the validation and reliability of the questionnaire.
Pelatihan Penggunaan Obat Secara Benar dan Cara Mengatasi Efek Samping Bagi Penderita Tuberculosis (TB) di Kabupaten Pamekasan Abdul Rahem; Yuni Priyandani; Arie Sulistyarini; Ana Yuda; I Nyoman Wijaya; Gusti Noorrizka Veronika Ahmad; Gesnita Nugraheni; Wahyu Utami; Umi Athiyah; Liza Pristianty; Andi Hermansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/.v3i1.5550

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang menjadi peringkat kedua sebagai penyebab kematian dalam golongan penyakit infeksi setelah penyakit infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kabupaten Pamekasan menduduki peringkat kelima di Jatim dalam hal kasus TBC tersebut, setelah Kabupaten Sumenep, Lumajang, Kota Malang, dan Jember. Kondisi yang ada penderita TB tidak patuh menggunakan obat karena merasa tidak nyaman dan takut terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat TB tersebut. Sementara para pengelola TB tidak dapat memberi jalan keluar atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh penderita. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan berkomitmen untuk meningkatkan  pemahaman pengelola TB di Puskesmas terkait penggunaan obat yang rasional dan cara mengatasi efek samping dari semua obat TB, sehingga mereka dapat membantu para penderita menjalankan pengobatan jangka panjang tanpa merasa takut. Metode kegiatan berupa pelatihan tentang Pengobatan TB pada pengelola TB Puskesmas dan Penglola obat pada Puskesmas di Kabupaten Pamekasan. pelaksanaan kegiatan pada tanggal 16 oktober 2021 bertempat di aula Balai Redjo, di Pamekasan. Peserta sebanyak 53 orang yang terdiri dari perawat, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Hasil evaluasi terhadap pemahaman peserta  menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman yaitu dengan nilai rata-rata 65,98 setelah pelatihan dan 45,22 sebelum pelatihan dengan p wikcoxon signed ranks test = 0,000. Kesimpulan Pelatihan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman pengelola TB dan Penglola obat Puskesmas di Kabupaten Pamekasan terkait pengobatan TB dan cara mengatasi efek samping obat TB.
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat tentang Peredaran Obat dan Makanan secara Daring Nabila Azzahra Putri Sujarwo; Sevana Prabha Dewi; Sonia Mirari Primanita; Clairine Angelia; Dita Salsabila Choiron; Hasna Kurnia Dewi; Zahra Penta Apsari Ginting; Brahma Wisnu Kusuma Wardhana; Savira Rizky Meisya Amalia; Armitha Fesha Ayura; Gesnita Nugraheni
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i2.42730

Abstract

Saat ini, masyarakat banyak melakukan pembelian obat dan makanan secara daring. Meskipun pemerintah Indonesia sudah memiliki peraturan tentang obat dan makanan yang diedarkan secara daring, tetapi masih banyak ditemukan obat dan platform yang tidak sesuai dengan peraturan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan mengetahui pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang peredaran obat secara daring. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jenjang D3 hingga S1 yang berkuliah di perguruan tinggi yang berlokasi di Kota Surabaya. Kriteria inklusi responden adalah pernah melakukan pembelian obat secara daring selama 2 tahun terakhir, bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner dengan lengkap. Pengambilan data dengan survei online menggunakan kuesioner. Validasi kuesioner dilakukan dengan validasi isi dan rupa. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Sebanyak 127 orang berpartisipasi pada survei ini. Hasil penelitian menunjukkan 63,8% (n=81) responden memiliki tingkat pengetahuan kategori sedang terkait pemahaman pembelian obat secara daring. Dari 333 alasan membeli obat secara daring, aspek kepraktisan merupakan alasan yang terpopuler (69,29%). Dari 199 obat yang dibeli secara daring, obat bebas merupakan yang terbanyak dibeli oleh responden (41,73%). Halodoc merupakan platform paling banyak dipilih oleh responden (61,42%). Alasan memilih platform tersebut karena sebanyak 65,40% responden melihat tokonya sudah terverifikasi. Mayoritas pengetahuan masyarakat tentang peredaran obat pada kategori sedang. Sehingga perlu ditingkatkan lagi khususnya terkait obat-obat yang dilarang diedarkan secara online. Apoteker diharapkan terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai cara peredaran obat dan makanan yang benar.
Hubungan Pengetahuan Terhadap Penerimaan Vaksin Covid-19 Pada Wanita Hamil Di Jawa Timur Anggraini, Dhea; Nursabila Sukma, Savina Nida; Priyono, Qiara Amelia Putri; Rachmawati, Dhita Dwi; Alifiansyah, Mochamad Radika Tory; Putri , Devinda Prihandini Auliya; Rahmalia, Firda; Maulidya, Sakinah; Pangestu, Chesilia; Youfin , Fandistria Fauqo Nuril Al; Nirmala , Afrida Yunda; Putri, Tania Permata; Felita; yusuf, Annisa fitryani; Nugraheni, Gesnita
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.46168

Abstract

Vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap infeksi virus Corona. Vaksinasi menjadi salah satu cara paling efektif dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan risiko infeksinya, terutama untuk populasi rentan seperti wanita  hamil. Akan tetapi, besarnya risiko infeksi COVID-19 berbanding terbalik dengan penerimaan vaksin pada wanita  hamil. Beberapa penyebab wanita  hamil menolak divaksinasi adalah persepsi yang salah terkait vaksin COVID-19. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan wanita hamil terhadap penerimaan vaksinasi COVID-19 di Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan studi observasional menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik accidental sampling pada wanita  hamil yang berdomisili di Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan secara offline dan online dengan menyebar kuesioner melalui media sosial. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik dengan membuat tabel distribusi frekuensi univariat, menguji normalitas Kolmogorov-Smirnov, dan Uji Korelasi Spearman. Penelitian ini diikuti oleh 92 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil penelitian didapat 90 (97,8%) wanita  hamil sudah divaksin, dengan 36 wanita  hamil (39,1 %) sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Terdapat 41 responden (44,6%) masuk ke tingkat pengetahuan kategori sedang. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan penerimaan vaksin yang ditandai dengan frekuensi vaksinasi yang telah diterima (p=0,019; r=0,243). Maka dari itu, dibutuhkan adanya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan wanita  hamil terkait vaksinasi COVID-19 agar penerimaan wanita  hamil terhadap vaksin dapat meningkat.
Pengetahuan, Sikap, dan Kesediaan untuk Menerima Vaksin Booster COVID-19 pada Masyarakat di Jawa Timur Fauzia, Firdha; Hermawan, Joshua El'Nissi; Zairina, Elida; Nugraheni, Gesnita
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i2.46888

Abstract

Berbagai cara dilakukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya yang salah satunya adalah program vaksinasi. Saat ini, pemerintah juga mengeluarkan Surat Edaran tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga (booster) untuk meningkatkan proteksi individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan kesediaan masyarakat di Jawa Timur untuk menerima vaksin booster COVID-19. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross-sectional menggunakan instrumen berupa kuesioner. Responden adalah masyarakat Kota Surabaya yang berusia 18-64 tahun yang didapatkan secara accidental sampling. Analisis statistik dilakukan dengan metode deskriptif. Sebanyak 119 masyarakat Jawa Timur berpartisipasi pada penelitian ini. Didapatkan tingkat pengetahuan sebanyak 105 (88,2%) responden termasuk dalam kategori cukup dan 14 (11,8%) responden termasuk dalam kategori baik. Pada bagian sikap responden menunjukkan sejumlah 26 (21,8%) termasuk kategori netral dan 78,2% (n=93) termasuk kategori positif. Penerimaan vaksin booster COVID-19, jumlah responden yang sudah melakukan adalah sejumlah 80(67,2%) dan yang bersedia secepatnya menerima vaksin ini sebanyak 21 (17,2%). Disisi lain, terdapat masyarakat yang tidak bersedia menerima vaksin booster COVID-19 sebanyak 15 (12,6%) dikarenakan masih mempunyai keraguan terhadap efektivitas, takut akan efek samping, dan merasa dosis yang diterima sudah cukup untuk melindungi dari COVID-19. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di Jawa Timur telah menunjukkan pengetahuan, sikap, dan penerimaan yang tinggi terhadap vaksin booster COVID-19.
Profil Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku mengenai Penggunaan Cleanser sebagai Upaya Pencegahan Acne Vulgaris Siska Cahyaning Tyas; Anisa Wahyu Oktavia; Fairuz Zabadi Asyrofany; Diah Destisya Azzahra; Firly Afnauriza Tedja Kanzaffa; Sabrina Salsabila Yuliani; Kamila Lestari Ramadhanti; Shella Effie Irna Nurhaliza; Azahra Nidya Prameswari; Salsabilla Hafizha; Sekar Ayu Isna Wardani; Gesnita Nugraheni
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.53126

Abstract

Jerawat (Acne vulgaris) adalah salah satu permasalahan kulit paling umum dialami masyarakat. Jerawat sering dianggap sebagai masalah kulit biasa, namun dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Salah satu upaya dalam mencegah timbulnya jerawat adalah dengan memperhatikan kebersihan wajah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai penggunaan cleanser dalam mencegah acne vulgaris. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan melalui survei. Responden yang berpartisipasi sejumlah 110 orang diperoleh menggunakan metode accidental sampling. Kriteria inklusi responden, yaitu masyarakat usia 18-64 tahun yang berdomisili di Surabaya. survei dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang sudah divalidasi isi dan rupa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan data disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,5% responden memiliki pengetahuan baik dan 4,5% memiliki pengetahuan rendah mengenai definisi jerawat, penyebab jerawat, dan pengetahuan mengenai cleanser. Seluruh responden menunjukkan sikap yang positif. Hampir seluruh responden telah menggunakan cleanser secara rutin. Mayoritas responden merasakan efektivitas penggunaan pembersih wajah secara rutin dapat membantu mencegah munculnya jerawat. Profil pengetahuan, sikap, dan perilaku responden sudah cukup baik. Namun, pengetahuan responden masih bisa ditingkatkan lagi terutama pada cara menggunakan cleanser untuk mengoptimalkan pencegahan jerawat.
The Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Pengetahuan Ibu di Surabaya tentang Ruam Popok dan Penanganannya Sanggar Wachono; Dhavindra Salsabila Prasetyo; Salma Dina Adila; Kevin Kurniawan Wiyogo; Keysha naila andhany; Khansa Nayla Fida; Mayomi Zhafirah Ardani; Syafira Annisa Permatasari; Gaskar Armaichika; Rosita Artauli Silalahi; Gesnita Nugraheni
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.53154

Abstract

Ruam popok merupakan inflamasi akut yang banyak terjadi pada kulit bayi dan balita di dalam area popok, yaitu di sekitar alat kelamin, pantat, serta pangkal paha bagian dalam. Pengetahuan tentang ruam popok diketahui turut berpengaruh pada keberhasilan terapi dan pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman Ibu mengenai ruam popok dan penanganannya serta menganalisis hubungan faktor demografi dengan pengetahuan. Penelitian ini bersifat cross-sectional, yang dilakukan melalui survei. Kriteria inklusi responden yaitu (1) seorang Ibu, (2) berusia minimal 19 tahun, (3) memiliki anak yang menggunakan popok. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner berisi 23 item dan telah divalidasi isi dan rupa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial. Sebanyak 106 responden berpartisipasi pada survei ini. Data demografi menunjukkan bahwa proporsi terbesar ada pada rentang 25-29 tahun (28,3%), tamat SMA (42,5%), tidak bekerja (38,7%), memiliki penghasilan 1,5-4,5 juta per bulan (40,6%), serta memiliki 2 anak (47,2%). Ruam popok dialami pada anak dari lebih dari sebagian responden (66%). Usia tersering saat mengalami ruam popok yaitu 8 bulan, dengan tingkat keparahan ringan (41,5%). Sekitar seperlima dari total responden penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan sedang (19,8%) dan melakukan penanganan sendiri untuk mengatasi ruam popok (50,9%). Tingkat pendidikan dan penghasilan memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki Ibu (p≤0,05). Pengetahuan ibu mengenai ruam popok dapat lebih ditingkatkan khususnya terkait macam penyebab ruam popok dan pengobatannya. Promosi kesehatan terkait ruam popok diperlukan terutama pada ibu dengan tingkat pendidikan dan penghasilan yang rendah, agar ruam popok dapat dicegah dan ditangani dengan baik.
PENGARUH PELATIHAN TANGGAP TUBERKULOSIS DAN PENDAMPINGAN MINUM OBAT TERHADAP PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DESA DI KECAMATAN BLUTO Rahem, Abdul; Wijaya, I Nyoman; Ifadotunnikmah, Farida; Rahmadi, Mahardian; Achmad, Gusti Noorrizka Veronika; Athiyah, Umi; Yuda, Ana; Zulkarnain, Bambang Subakti; Nugraheni, Gesnita; Ardianto, Chrismawan; Sumarno, Sumarno; Aryani, Toetik; Budiatin, Aniek Setiya; Hermansyah, Andi; Sulistyarini, Arie; Priyandani, Yuni; Sukorini, Anila Impian
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 3 (2024): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/s8534m26

Abstract

Tuberculosis (TB) is one of the leading causes of death from infectious diseases worldwide. Indonesia ranks as the country with the second-highest number of TB cases after India. TB awareness training and medication adherence support for village health cadres are strategic steps to enhance their capacity in supporting TB treatment. This study aims to analyze the impact of TB awareness training and medication adherence support on improving the knowledge of village health cadres. A pre-experimental study with a pretest-posttest design was conducted involving 50 village health cadres in Bluto Subdistrict, Sumenep Regency. Data were collected using questionnaires administered before and after the training. Analysis was performed using the Mann-Whitney test. There was a significant increase in the knowledge scores of village health cadres regarding TB (pretest: 3.50 ± 1.65; posttest: 5.64 ± 2.70; p<0.05) and anti-TB drug side effects (pretest: 7.66 ± 4.07; posttest: 15.04 ± 3.11; p<0.05). The training also successfully enhanced the cadres' understanding of TB symptoms, prevention, and treatment, including drug side effects. TB awareness training and medication adherence support significantly improved the knowledge of village health cadres, making them more competent in supporting TB control efforts at the community level.
Co-Authors Abdul Rahem Abdul Rahem, Abdul Ade Prima A. S. Afil Qurrota A'yuni Agustina Gianina Ahmad Hisyam Khairuddin Ahmad Rafii Aileen Syifa Ghifari Ajeng D. Sari Akbar T. Firman Alfi Husnul Nadya Alifiansyah, Mochamad Radika Tory Alvina Dewi A Ana Yuda Andi Hermansyah Anggraini Kusuma Anggraini, Dhea Anisa Wahyu Oktavia Anita Dwi Ristanti Annisa Riski Azzahrani Arianti Z.C Arie Sulistyarini Ariesta Yusuf Armitha Fesha Ayura Aulia Rozita Rahma Azahra Nidya Prameswari Binati Binati Brahma Wisnu Kusuma Wardhana Budiatin, Aniek Setiya Chrismawan Ardianto Cindy Alicia Estherline Clairine Angelia Dania Ayu Windasari Derestya Ayike Kurniasukma Devina Setiawan Devitasari Dhavindra Salsabila Prasetyo Diah Destisya Azzahra Dian Parwati Dian Retno Savitri Dinda Ayu M. Diona Eldytananda Dirani Dirani Dita Salsabila Choiron Doni Sofyan Fajar Elida Zairina Ella Yurika Elsa Shisyana Hingis Enrico Gading Ramadhan Esti Rossa Larasati Fairuz Izza Nabila Fairuz Zabadi Asyrofany Fakhriyah Dinina Farida Ifadotunnikmah Fatimah Rustika Putri Faturrohmah, Azza Faturrohmah, Azza Fauzia, Firdha Fa’izah Lailiartika Ramadhani Felita Fiqi Ervianoer M Firly Afnauriza Tedja Kanzaffa Firmansyah Ardian Ramadhani Firsty Ananda Ayu Berliana Fitri Nurmalasari Frederic Grorio Duka Gaskar Armaichika Gusti Noorrizka Veronika Ahmad Hasna Kurnia Dewi Hendardi Dwi Novanto Henny Utami Setiawan Hermansyah, Andi Hermawan, Joshua El'Nissi Himas Rahmah Hikmat Hudiya Syadida I NYOMAN WIJAYA Indah Septiani Intan A. Cahyasari Irene Natasia L Jamhari Jamhari Kamila Lestari Ramadhanti Kevin Kurniawan Wiyogo Keysha naila andhany Khansa Nayla Fida Kholidah Febriani Kiki Antafa N Lia A. Mulya Libriansyah Libriansyah Libriansyah Liza Pristianty Mahardian Rahmadi Margareth Liu Maulidya Nur H Maulidya, Sakinah Mavita Isnain Aini Mayomi Zhafirah Ardani Meidia Savira Mellyana, Fransisca Miranda Wisnu Hapsari Moch Davit Abdul Majid Mochammad Sya’ban Irawan Mohd Ridhuan Awang Muhammad Yusuf Patamani Nabela Nailiatu Rohmah Nabila Azzahra Putri Sujarwo Nabila Nur Alfidah Nabilah Lutfi Namira Shalawasabila Naufal Farhan N Nauri Nabiela Annisa Niken Diyah Ayu Diyanti Nirmala , Afrida Yunda Nur Fauziah Nur S. Hidayatullah Nuril Fikriyah Nurriza Rahmadhaningtyas Nursabila Sukma, Savina Nida Nurul Cholifah Pangestu, Chesilia Pertiwi K. Yekti Priyandani, Yuni Priyono, Qiara Amelia Putri Putri , Devinda Prihandini Auliya Putri Ajeng Pitaloka Putri Amelia Rooswita Putri Hamidah Khairunnisa Putri, Tania Permata Qonita Azmi Bachmid Rachmawati, Dhita Dwi Rahmah, Lidya Rahmah, Lidya Rahmalia, Firda Ramadhannia Khair Rofiah, . Rofiah, . Rohmah Atiqoh Rosita Artauli Silalahi Rufiatid Darojatul F Ruth Marcelyna Ndoen Sabrina Salsabila Yuliani Salma Dina Adila Salsabilla Hafizha Salsabilla Kristinawati Salvana Sekar Nucifera Sanggar Wachono Saraswati, Alya Savira Rizky Meisya Amalia Sekar Ayu Isna Wardani Sesi Aufil Risa Kaila Atmanegara SETIAWAN, Catur Dian Sevana Prabha Dewi Shella Effie Irna Nurhaliza Sherly Maidasari Silda Sabila Rahma Silvy Restuning Lailis Siska Cahyaning Tyas Soemiati, . Soemiati, . Sonia Mirari Primanita Sukorini, Anila Impian Sumarno . Syafa Revita Syafira Annisa Permatasari Tiara P. Asriningrum Toetik Aryani Umi Athijah Umi Athiyah Umi Athiyah, Umi Urfah Nadhirah Vida Softyana Vidia Dwi Pratiwi Vinka Novia Yuliana Wahyu Utami Windy Widyaningrum WITA SARASWATI, WITA Wynne Tara Youfin , Fandistria Fauqo Nuril Al Yuda, Ana Yuni Priyandani Yunita Nita Yunita Nita Yusril Hidayat yusuf, Annisa fitryani Zahra Penta Apsari Ginting Zulfia Birlanthy Zulkarnain, Bambang Subakti