Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

H HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PANTI ASUHAN UJUNGGURAP TAHUN 2018 mastiur napitupulu; Sri Darmini Pulungan
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 4 No 3 (2020): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/thenursing.v4i3.893

Abstract

ABSTRACT Scabies is a disease of significant public health significance as it is a substantial contributor to global morbidity and mortality. a factor in the high prevalence of scabies related to personal hygiene.The purpose of this study was to see the relationship between personal hygiene and the incidence of scabies. This type of research is in the form of an observational survey with a case-control approach. The research was conducted In ujung gurap orphanage. The study population was 150 people with a sample of 76 people (38 people in the case group and 38 people in the control group). The sampling technique uses "random sampling". Analysis of the data used is chi-square. The results of the study showing a Relation of significant between personal hygiene and the occurrence of scabies p=0.005 (p < 0,05), OR velue 4,293 times (95% CI : 1,625-11,346). To Recommended for orphanages to follow counseling from the health department and other health workers so that orphanages know how to avoid or prevent scabies.
HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEBERHASILAN MINUM OBAT PASIENTUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULAK TANO KAB. PADANG LAWAS UTARA Mastiur Napitupulu
Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Komunitas Kesehatan Masayarakat Volume 2 Nomor 1, Juli 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36090/jkkm.v2i1.750

Abstract

Tuberculosis (TB) is an important health problem now. The number of new TB ccase in indonesia was 420.994 cases in 2017. The purpose of this study was to determine the relationship between the role of the Superintendent of Swallowing Drugs (PMO) with the Success of Taking Drugs for Lung Tuberculosis Patients. The study design used correlational research with a sample of 40 pulmonary TB patients and the sampling technique was total sampling. This research was conducted in August 2109 until February 2020. Measuring instruments using a questionnaire sheet Then tested with the chi-square test with an alternative that is the fisher test. The results of this study indicate the P-value = 0,000 <0.05 there is a significant relationship between PMO and the success of taking TB patient medication. There is a significant relationship between the role of PMO on the success of TB treatment at the Ulak Tano Health Center and the community can understand the role of PMO for pulmonary TB sufferers.
NILAI ROKOK PADA PROSESI ADAT BATAK ANGKOLA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Hotma Royani Siregar; Mastiur Napitupulu; Masrina Munawarah Tampubolon; Adi Antoni; Yanna Wari Harahap; Natar Fitri Napitupulu; Febrina Angraini Simamora
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.769 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i3.2814

Abstract

Rokok sangat berpengaruh dan sangat penting peranannya bagi kebudayaan Indonesia, seperti dalam acara adat pada saat pernikahan, peringatan kelahiran anak, syukuran atau bahkan kematian, rokok merupakan suatu hal yang dekat dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rokok pada prosesi adat di Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologis. lima partisipan dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colllaizi. Hasilnya analisa data terdapat lima tema, yaitu: (1) Budaya menyediakan rokok, (2) Meningkatkan kemampuan dan konsentrasi berfikir, (3) Membuat suasana lebih akrab, (4) Menghilangkan kebosanan, (5) Penghargaan terhadap tokoh masyarakat yang telah hadir pada prosesi adat. Rokok menjadi budaya dan kebutuhan bagi berlangsungnya prosesi adat Batak Angkola di Kota Padangsidimpuan.
Karakteristik Pasangan Usia Subur dengan Pemanfaatan Pelayanan Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal: Characteristics of Couples of Childbearing Age Using Family Planning Services in the Work Area of North Panyabungan Public Health Center, Mandailing Natal Regency Mastiur Napitupulu; Anto J. Hadi; Srianty Siregar; Sholatiah
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 6: JUNE 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.102 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i6.2479

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan masalah utama yang dihadapi Indonesia, hingga saat ini telah dilakukan berbagai usaha untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, terutama melalui pengendalian angka kelahiran atau fertilitas. Upaya penurunan angka kelahiran ini dilakukan dengan berbagai cara pemakaian kontrasepsi kepada pasangan usia subur. Tujuan: untuk mengetahui hubungan karakteristik pasangan usia subur dengan pemanfaatan pelayanan keluarga berencana di wilayah kerja Puskesmas Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study di Puskesmas Panyabungan Utara terhadap populasi dan sampel sebanyak 83 pasangan usia subur dengan teknik pengambilan sampel secara total sampel serta analisa data yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan umur (p=0,002), jarak kepelayanan (p=0,000), pengetahuan (p=0,000) dengan pemanfaatan pelayanan keluarga berencana. Kesimpulan: diperoleh ada hubungan umur, jarak kepelayanan dan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan keluarga berencana. Diharapkan pasangan usia subur agar lebih aktif memanfaatkan pelayanan keluarga berencana.
PENGEMBANGAN DESAIN LITERASI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA DESAIN FASHION UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Olivia Feby Mon Harahap; Mastiur Napitupulu
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.09 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.4426

Abstract

Dewasa kini, penggunaan literasi media sosial sebagai media pembelajaran telah menjadi suatu optional dalam pembelajaran bahasa Inggris. Literasi media sosial dalam pembelajaran bahasa Inggris menyuguhkan ragam informasi dalam hal pengetahuan maupun pengalaman untuk dapat memahami serta menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhannya. Melalui literasi media sosial, ragam informasi dapat dipilih, dipilah, serta diimplementasikan ke dalam ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris. Tujuan yang hendak dicapai adalah mengembangkan desain literasi media sosial dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi mahasiswa desain fashion Universitas Aufa Royhan di Padangsidimpuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Research and Development dengan menerapkan model pengembangan Research and Development (R &D) yang akan digunakan dalah model 4D, yakni define, design, develop, dan disseminate. Akan tetapi, pengembangan tersebut dibatasi sampai pada tahap design, yakni menentukan model pembelajaran bahasa Inggris bagi mahasiswa melalui literasi media sosial. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa jenis design literasi media sosial yang dibutuhkan mahasiswa adalah pengembangan media sosial Facebook. Kemudian materi-materi yang dibutuhkan di dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka antara lain pembelajaran bahasa Inggris yang bersikan materi-materi specific vocabulary dalam bidang fashion serta vidio-vidio pembelajaran bahasa Inggris lainnya, seperti how to serve costomer dan promote product of fashion.
PKM TOT ROM Bagian Tubuh Leher, Spina, Serfikal Pada Lansia Di Panti Jompo Basilam Desa Tonga Padangsidimpuan mastiur napitupulu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 1 (2021): Vol.3 No.1 April 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan pada manuskrip ini adalah TOT ROM bagian tubuh leher, spina, serfikal pada lansia di panti jompo basilam desa tonga adangsidimpuan. Proses menua menimbulkan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang di derita. TOT (Training of Trainer) adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi orang yang diharapkan setelah selesai pelatihan mampu menjadi pelatih dan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada orang lain. Latihan Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Pemeliharaan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi, disertai latihan Range of Motion (ROM) dapat meningkatkan dan mempertahankan kekuatan otot dan fleksibilitas persendian. Latihan ini dilakukan pada dua orang perwakilan lansia yang nantinya berperan sebagai pelatih dan para lansia yang juga mengikuti pelatihan sebanyak 34 lansia petugas, pelatihan ini dilakukan selama 2 hari, dengan menggunakan media LCD, poster, leafleat. Evaluasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan check list dengan penilaian evaluasi struktur, proses dan hasil dari pelatihan bahwa petugas dan para lansia aktif dan mampu melakukan ROM bagian tubuh leher, spina, serfikal
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE DENGAN METODE PENYULUHAN KESEHATAN PADA ANAK ASRAMA PANTI ASUHAN UJUNGGURAP PADANGSIDIMPUAN mastiur napitupulu; Haslinah Ahmad; Natar Fitri Napitupulu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 3 (2021): Vol. 3 No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v3i3.563

Abstract

Personal Hygiene pada anak asrama panti asuhan ujunggurap padangsidimpuan. Personal Hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seseorang yang sakit, biasanya dikarenakan masalah kebersihan yang kurang diperhatikan. Sedangkan kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Tujuan Personal Hygiene adalah untuk meningkatkan derajat seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki Personal Hygiene yang kurang dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan percaya diri seseorang dan menciptakan keindahan. Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang dapat di tempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau losmen. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, tanya-jawab dan diskusi, peserta penyuluhan adalah anak asrama penghuni panti asuhan, evaluasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan check list dengan penilaian evaluasi struktur, proses dan hasil. Kata Kunci : Personal Hygiene, penghuni asrama. ABSTRACT Personal Hygiene for boarding children at the Ujung Gurap Padangsidimpuan Orphanage. Personal Hygiene is a way of human self-care to maintain their health. Maintenance of personal hygiene is necessary for individual comfort, safety and health. Someone who is sick, usually due to hygiene problems that are not paid attention to. While personal hygiene is an action taken to maintain the cleanliness and health of a person for physical and psychological well-being. The purpose of Personal Hygiene is to improve one's degree, maintain one's personal hygiene, improve Personal Hygiene which is less able to prevent disease, increase one's confidence and create beauty. Dormitory is usually a building with rooms that can be occupied by several occupants in each room. Its residents stay in dormitories for a longer period of time than in hotels or inns. The activities carried out were counseling, question-answer and discussion, the counseling participants were dorm residents, the evaluation was carried out by observers using a check list with evaluation of the structure, process and results. Keywords : Personal Hygiene, dorm residents
Pengembangan Pangan Lokal Dali Horbo sebagai Makanan Pendamping untuk Mengatasi Balita Stunting di Kabupaten Tapanuli Utara: Improving Dali Horbo as a Complementary Food to Reduce Stunting in North Tapanuli Regency Yusnina Maisyaroh; Mastiur Napitupulu; Anto J. Hadi; Adi Antoni
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 10: OCTOBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i10.4210

Abstract

Latar Belakang: Pangan lokal Dali Horbo memiliki potensi besar sebagai makanan pendamping yang bermanfaat bagi balita yang mengalami stunting. Dali Horbo kaya akan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin A. Namun, saat ini pemanfaatan Dali Horbo sebagai sumber pangan belum dimaksimalkan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari pemberian Dali Horbo sebagai makanan pendamping bagi balita yang mengalami stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di Kecamatan Siborong-Borong terhadap populasi balita stunting sejumlah 194 anak. Teknik pemilihan sampel menggunakan purpossive sampling dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti, sehingga jumlah sampel yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah 12 balita yang mengalami stunting. Data dikumpulkan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan balita secara berkala, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam berat badan balita sebelum dan sesudah intervensi pada bulan pertama, kedua, serta ketiga, dengan tingkat signifikansi masing-masing 0.016, 0.003, dan 0.002 (<0.05). Demikian pula, terdapat perbedaan signifikan dalam tinggi badan balita sebelum dan sesudah intervensi pada bulan pertama, kedua, dan ketiga, dengan tingkat signifikansi masing-masing 0.017, 0.002, dan 0.034 (<0.05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian Dali Horbo sebagai makanan pendamping memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan berat dan tinggi badan balita yang mengalami stunting. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk melakukan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat Dali Horbo sebagai makanan pendamping bagi balita yang mengalami stunting.
Uji Daya Terima Agar-Agar Dali Horbo Sebagai Makanan Tambahan Balita Stunting Di Desa Siborong-Borong I Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara maisyaroh, Yusnina; Napitupulu, Mastiur; Hadi, Anto J.
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i1.5911

Abstract

Pendahuluan : Tapanuli Utara merupakan salah satu penghasil dali horbo tertinggi di Sumatera Utara. Dali horbo yang dijuluki keju khas Batak adalah makanan khas di daerah Tapanuli, yang terbuat dari susu kerbau yang sudah difermentasi. Tujuan : Menganalisis penerimaan balita stunting terhadap agar-agar dali horbo. Bahan dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan dua spesimen. Agar-agar dengan penambahan dali horbo sebanyak 700 gr dan agar-agar dengan penambahan dali horbo sebanyak 900 gr . Panelis dalam penelitian ini adalah semua balita stunting di Desa Siborong-Borong I yaitu 12 balita stunting. Uji penerimaan data dianalisis dengan uji Friedman. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Siborong-Borong I Kecamatan Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara. Hasil : Berdasarkan skor total penilaian, agar-agardali horbo dengan penambahan 700 gr dali horbo memiliki tingkat kesukaan yang lebih tinggi daripada agar-agar dali horbo dengan penambahan 900 gr dali horbo. Kesimpulan : Dalam pemilihan makanan tambahan untuk meningkatkan status gizi balita stunting, konsumen sebaiknya merekomendasikan agar-agar dengan dali horbo sebagai alternatif makanan tambahan sehat untuk memenuhi/menyediakan kecukupan gizi yang baik bagi balita stunting. Masih diperlukan diversifikasi pangan lain dengan penambahan susu kerbau sebagai pangan yang kaya nutrisi.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Pengendalian Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Tiroliyah, Anisa; Sagala, Nanda Suryani; Ritonga, Sukhri Herianto; Napitupulu, Natar Fitri; Simamora , Asnil Adli; Napitupulu, Mastiur; Siregar, Nurelilasari
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): In Progress Issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.940

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi disebut sebagai the silent Killer dan merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah Kesehatan hingga saat ini. Peningkatan kejadian hipertensi terus terjadi. Hal ini akan berakibat meningkatnya resiko terjadi berbagai komplikasi bahkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan pengendalian tekanan darah pada lansia hipertensi di puskesmas Pijorkoling. Metode: Jenis penelitian yang digunanakan yaitu kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 114 responden penderita hipertensi dengan jumlah sampel sebanyak 89 responden yang diambil menggunakan teknik porpusive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner IPAQ. Hasil: Hasil penelitian ini di analisa statistik dengan menggunakan uji kolerasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan pengendalian tekanan darah diperoleh P-Value = 0.000 < 0.05. diperoleh juga nilai r 0.837 maka hubungan antar aktivitas fisik dengan pengendalian tekanan darah sangat kuat. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah setiap peningkatan aktivitas fisik satu satuan, maka pengendalian tekanan darah akan meningkat 83,7%.