Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN REST AREA DAN PUSAT OLEH-OLEH AMPELDENTO TEMA: ARSITEKTUR HI-TECH Mochammad Saiful Azhar; Gaguk Sukowiyono; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ampeldento merupakan desa yang berada di Pakis Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki lokasi yang strategis, sering dilalui banyak kendaraan, terdapat juga dua gerbang tol yang mengampit lokasi ini dengan jangkauan yang cukup dekat. Fenomena lain yang berkembang, tentang banyaknya penduduk yang membuat lapak dipinggir jalan, dan juga belum adanya tempat untuk menaampung UMKM desa. Selain itu, terdapat juga permasalahan pada lokasi yang berada dibekas tanah persawahan, dan ketika hujan luapan sungai sering turun kelokasi ini. Terkait dengan fenomene tersebut, ide perancangan rest area dan pusat oleh-oleh merupakan solusi yang dapat diterapkan untuk memfasilitasi pengendara dan UMKM desa. Pendekatan dengan penggunaan tema rancangan Arsitektur Hi-Tech, diharapkan dapat mendukung rest area dan menjadi solusi dari permasalah terkait karakteristik lahan, dengan teknologi bangunannya. Metode perancangan yang diterapkan pada rancangan ini yaitu observasi melalui literatur serta melakukan survey lapangan. Dengan demikian rancangan ini dapat menjadi point of iterst dari Kawasan sekitar, dapat menampung UMKM, memfasilitasi pengendara, dan mengatasi permasalahan pada tapak.
PERANCANGAN RESTAREA DAN COTTAGE DI DESA TUMPAKREJO TEMA: ARSITEKTUR BRUTALISME Satria Aditya Perkasa; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tumpakrejo yang berdekatan dengan Jalur Lintas Selatan yang berfungsi sebagai jalur wisata dan berdekatan dengan pantai Wonogoro. Adanya keinginan dari pemerintah Desa Tumpakrejo untuk memiliki sebuah fasilitastas umum, yaitu Restarea dan Cottage. Rencana lokasi pembangunan berada dipinggir Jalur Lintas Selatan, dengan maksud untuk untuk memberikan fasilitas kepada pengendara dan wisatawan yang akan berkunjung Desa Tumpakrejo. Lokasi tapak dikelilingi hutan dan bukit yang dapat menjadi potensi dalam perancangan bangunan. Tema yang digunakan yaitu, Arsitektur Brutalisme menjadikan landamark pada kawasan tersebut namun masih memenuhi fasilitas untuk pengendara dan wisatawan. Metode yang digunakan dalam perancangan ini, diawalai dari perumusan masalah yang selanjutnya dianalisa kemudian mendapatkan sebuah konsep yang nantinya akan mendai desain dari bangunan rest area dan cottage. Ciri khas pada rancangan yaitu fasad yang berbentuk setengah lingkaran yang memanjang yang berulang-ulang dengan eksterior semen exposed dan juga banyak fasilitas yang dapat memenuhi wisatawan dan pengendara seperti toilet umum, UMKM, Masjid, Café & Restoran, Cottage,dll.
BANTUAN TEKNIS PERENCANAAN DETAIL DESAIN PUJASERA DESA KALISONGO, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Breeze A. S. Maringka; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.4632

Abstract

Desa Kalisongo adalah salah satu desa di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang terkenal sebagai kawasan industry wisata perkebunan. Keberadaan wisata perkebunan ini berdampak pada ketersediaan fasilitas penunjangnya. Salah satu fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan petik buah adalah tempat parkir kendaraan yang sekaligus menjadi tempat istirahat (rest area) bagi wisatawan yang akan menuju Kota Batu sebagai kota wisata. Untuk pengembangan rest area tersebut, sudah tersedia dokumen pra rancang yang salah satunya berisi tentang pra rancang pujasera (Maringka et al 2021), yang sekarang ini akan di bangun. Untuk merealisasi pembangunan pujasera, dilakukan pengumpulan data tentang lokasi dan lingkungan sekitarnya dengan cara survey lapangan kembali bersama-sama antara pimpinan desa dengan tim pengabdian kepada masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang, selanjutnya data-data yang sudah diperoleh tersebut dianalisa dan disesuaikan dengan dokumen pra rancang sebelumnya untuk menjadi dasar pengembangan rancangan detail desain pujasera. Hasil bantuan teknis detail desain ini adalah; gambar-gambar untuk pelaksanaan pembangunan, rencana kerja dan syarat-syarat serta rencana anggaran biaya bangunan.
OPTIMALISASI LAHAN MIRING DI SEKITAR SEMPADAN SUNGAI SEBAGAI PELINDUNG SUMBER MATA AIR Gaguk Sukowiyono; Debby; Breeze Maringka
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.6113

Abstract

Konservasi sumber mata air sangat diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan kuantitas air yang ada. Upaya konservasi alami dan buatan dibutuhkan mendukung usaha tersebut. Selain itu, secara tidak langsung konsep-konsep desain yang muncul juga dibutuhkan untuk mengurangi kondisi rawan longsor yang ada pada tapak. Partisipasi masyarakat di sekitar tapak sangat dibutuhkan untuk upaya tersebut. Sinergitas antara masyarakat dan pemerintah setempat dalam mewujudkan optimaslisasi perlindungan sumber mata air diperlukan sebagai modal utama bagi keberhasilan konservasi.
PERANCANGAN RUMAH SUSUN PADA AREA KUMUH DI KOTA KEDIRI TEMA: ARSITEKTUR HIJAU Nabih Ahmad Faiz; Gaguk Sukowiyono; Adhi Widyarthara
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan kepadatan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya di Kota Kediri, menyebabkan bertambahnya kebutuhan hunian serta berkurangnya lahan hijau yang tersedia. Dari kepadatan penduduk yang semakin bertambah akan menimbulkan permasalahan area kumuh dan tidak layak huni, skripsi ini membahas tentang Perancangan Rumah Susun yang menjadi alternatif solusi yang dapat direalisasikan kedepannya sehingga mengurangi kepadatan penduduk. Dalam perancangan ini nantinya akan menerapkan tema arsitektur hijau baik pada bangunan dan lingkungan tapak. Arsitektur hijau adalah gaya arsitektur yang memperhatikan pemakaian sumber daya alam, seperti bahan bangunan dan bahan bakar serta fungsi dari bangunan itu sendiri (Brenda dan Robert Vale,1991). sehingga dapat memberikan solusi pada ruang hijau yang dibutuhkan Kota Kediri. Dengan memberikan hunian yang layak kepada masyarakatnya. Metode yang diterapkan pada perancangan ini yaitu observasi melalui literatur ataupun buku yang membahas tentang perancangan rumah susun serta malakukan survei pada area yang akan dijadikan tapak perancangan. Sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan area kumuh di kediri dengan menerapkan perancangan yang tepat dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
DESA EDU WISATA SUMBEREJO TEMA: ARSITEKTUR EKOLOGI Hanifa Imania Azmi; Gaguk Sukowiyono; Ghoustanjiwani Adi Putra
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dominasi sumber daya di Kota Batu adalah pertanian. Potensi ini digunakan pemerintah daerah untuk menjadikan Kota Batu sebagai Kawasan Wisata Agropolitan dengan konsep Desa Wisata. Potensi pertanian terdapat pada Desa Sumberejo yang berada di Kawasan wisata yang juga berpotensi terciptanya limbah pasca panen yang membludak. Pemanfaatan potensi dilakukan dengan menciptakan fasilitas edu wisata berupa pertanian dan pengolahan limbah pasca panen dengan mengumpulkan isu dan data yang diolah dengan pendekatan Arsitektur Hemat Energi yang mengacu pada prinsip Arsitektur Ekologi. Dengan demikian diharapkan perancangan ini dapat memberikan solusi inovatif dari permasalahan limbah pertanian Desa Sumberejo dengan menyediakan sarana pengolahan limbah yang dapat menjadi daya tarik wisata edukasi pertanian, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah serta menjadi pemasukan bagi masyarakat sekitar.
DESA EDU WISATA SUMBEREJO, KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR BIOTECH ORGANIK (BIONIK) Aqilah Berliana Triciandita; Gaguk Sukowiyono; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu memiliki potensi yang besar dalam sektor pemenuhan kebutuhan pangan di bidang pertanian. Adanya potensi tersebut mewujudkan Kota Batu sebagai Kawasan Agropolitan yang dimana pembangunan kawasan pertanian dan wisata didukung penuh oleh pemerintah kawasan. Salah satu kawasan yang sedang dalam perencanaan pembangunan pertanian dan wisata yakni Desa Sumberejo yang didesain dalam penerapan tema Arsitektur Bionik. Pada penerapan tema Arsitektur Bionik ini secara efektif memperhatikan dan membantu memecahkan masalah teknis kerusakan lingkungan kawasan dengan sistem dan metode biologis yang ditemukan di alam dalam sistem dan teknologi modern. Dimana pada penerapannya tampak pada visual dan utilitas bangunan. Dengan demikian upaya perancangan bisa mewadahi serta memfasilitasi masyarakat dalam pertanian, perdagangan, peternakan, dan bisnis kepariwisataan yang berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan bagi pengguna dan lingkungan.
PUSAT PERTUNJUKAN SENI TARI TRADISIONAL DI KOTA MAKASSAR TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Andi Muh Bahrul Ulum Aaz; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni Tari di Indonesia merupakan seni warisan budaya dan keanekaragaman suku bangsa Indonesia yang memiliki keunikan masing-masing, khusunya seni tari yang berada di provinsi Sulawesi Selatan yang dimana berbagai tarian yang berbagai asal daerah, seperti Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. Dengan menggunakan tema Arsitektur Neo Vernakular yaitu pencampuran antara unsur modern, budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Dengan menggunakan bentuk dari dasar bangunan rumah Tradisional Toraja pada Gedung Pusat Pertunjukan Seni Tari Tradisional di Kota Makassar, yang memiliki ciri khas bentuk atap yang memiliki kemiripan dengan garis tanduk kerbau dengan adanya bangunan tersebut diharapkan Gedung ini mampu menjadi jembatan bagi para pelaku seni khusunya daerah Sulawesi Selatan serta menjadi wadah bagi para pelaku seni untuk mengekspresikan tarian mereka dan diharapkan pula Gedung ini mampu menjadi ikon bangunan Kebudayaan di Sulawesi Selatan yang mencakup kegiatan seni dan budaya.
KONSEP KONSERVASI SUNGAI METRO SEBAGAI STRATEGI RESILIENSI KAMPUNG KOTA Debby; Gaguk Sukowiyono; Hery Setyobudiarso
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.6960

Abstract

Sungai Metro merupakan salah satu sungai yang membelah Kawasan kampung kota di Kota Malang. Sungai tersebut menjadi salah satu sumber air yang dipergunakan oleh penduduk sekitarnya untuk aktifitas sehari-hari, juga untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan persawahan di sekitarnya. Sehingga upaya konservasi sungai perlu dilakukan agar kualitas fisik sungai dan volume air yang ada pada sungai tersebut tetap dapat terjaga keberlanjutannya. Selain itu, upaya konservasi Sungai Metro juga diharapkan dapat mendukung kebertahanan kampung kota yang berada di kawasan sekitarnya. Penelitian ini akan diarahkan pada riset terkait konsep-konsep yang dapat dilakukan sebagai upaya konservasi sungai dan kebertahanan masyarakat kampung kota melalui metode penelitian deskriptif kualitatif.
KONSEP RANCANGAN TAMAN REKREASI UNTUK PEMANFAATAN LAHAN TERBUKA HIJAU DI PUNCAK DIENG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Breeze A. S. Maringka; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 1 (2024): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i1.6063

Abstract

KONSEP RANCANGAN TAMAN REKREASI UNTUK PEMANFAATAN LAHAN TERBUKA HIJAU DI PUNCAK DIENG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Breeze A. S. Maringka Dosen Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: breezemaringka@gmail.com Gaguk Sukowiyono Dosen Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: gaguksukowiyono@yahoo.com Debby Budi Susanti Dosen Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: budisusantidebby@gmail.com ABSTRAK Desa Kalisongo dulunya terkenal sebagai kawasan perkebunan rakyat yang menghasilkan jeruk, namun pada perkembangannya lahan perkebunan mulai hilang dan tergantikan oleh semakin berkembangnya perumahan-perumahan. Cepatnya pertumbuhan perumahan yang disediakan oleh pengembang membuat timbulnya permasalahan pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang kurang diperhatikan, dan lebih parah lagi ruang terbuka hijau pada desa ini tidak terawat yang memberi kesan kumuh. Proses desain yang dilakukan berdasarkan referensi dan penyesuaian dari teori Bryan Lawson. Berdasarkan analisis penyusunan konsep pintu masuk ke dalam taman dibagi menjadi pintu masuk utama dan pintu masuk pendukung. Tugu Identitas dibuat minimalis dan sederhana dengan menggunakan beton lalu diberi batu alam sebagai penutup permukaannya dan diberi tulisan identitas menggunakan material aluminium komposit. Hardscape pedestrian menggunakan material paving block warna merah dilengkapi dengan guiding block warna kuning. Hardscape area bermain berisi terowongan. Hardscape area baca menggunakan tempat duduk yang dibentuk abstrak. Hardscape area santai berbentuk lingkaran mengelilingi pusat taman/titik fokus utama taman. Hardscape area olahraga didesain mengikuti bentuk tapak. Hardscape area parkir meliputi paving sebagai penutup tanah, atap kanopi parkiran motor, rak sepeda. TPS menggunakan hardscape berupa dinding. Kata kunci : Rancangan Taman Rekreasi, Lahan Terbuka Hijau ABSTRACT Kalisongo Village was once famous as a people's plantation area that produced oranges, but in its development, the plantation land began to disappear and was replaced by the development of housing estates. The rapid growth of housing provided by developers has created problems with social facilities and public facilities that have received little attention, and even worse, the green open spaces in this village are not maintained which gives the impression of slums. The design process was carried out based on references and adjustments from Bryan Lawson's theory. Based on the analysis of the drafting of the concept, the entrance to the park is divided into the main entrance and the supporting entrance. The Identity Monument is made minimalist and straightforward by using concrete and then giving natural stone as a surface covering and giving identity inscription using aluminum composite material. Pedestrian hardscape uses red paving block material supplemented with yellow guiding blocks. The hardscape of the play area contains tunnels. The hardscape of the reading area uses an abstract-shaped seat. Hardscape relaxing area in a circle around the center of the garden/the main focal point of the garden. The hardscape of the sports area is designed to follow the shape of the site. The hardscape of the parking area includes paving as ground cover, a canopy roof for motorbike parking, and bicycle racks. TPS uses hardscape in the form of walls. Keywords : Recreational Park Design, Green Open Land PENDAHULUAN Desa Kalisongo adalah desa yang ada di Kecamatan Dau. Kabupaten Malang yang tumbuh berkembang menjadi kota. Desa ini dulunya terkenal sebagai kawasan perkebunan rakyat yang menghasilkan jeruk, namun pada perkembangannya lahan perkebunan mulai hilang dan tergantikan oleh semakin berkembangnya perumahan-perumahan. Cepatnya pertumbuhan perumahan yang disediakan oleh pengembang membuat timbulnya permasalahan pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang kurang diperhatikan, dan lebih parah lagi ruang terbuka hijau pada desa ini tidak terawat yang memberi kesan kumuh. Terdapat juga permasalahan pada sarana untuk bersosialisasi, olahraga dan rekreasi untuk masyarakat di lingkungan tersebut yang tidak memadai. Dengan memperhatikan kondisi yang ada, selanjutnya masyarakat telah mengusulkan penyediaan sarana rekreasi dan olahraga pada lahan terbuka hijau yang sudah ada tetapi kurang terawat kepada pengembang dan kepala desa. Sesuai dengan usulan tersebut maka Kepala Desa telah permintaan bantuan kepada LPPM ITN Malang agar dapat memberikan bantuan teknis berupa penugasan kepada Tim Dosen dan Mahasiswa untuk melaksanakan perencanaan taman bermain pada lahan terbuka hijau yang sudah ada, lahan tersebut memiliki luas total 2.309,65 m2. Lokasi tapak berada pada pertemuan antara Perumahan Puncak Dieng Eksklusif dengan Bukit Dieng Permai dan Akses jalan Istana Dieng serta Lembah Dieng. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Tanam Pengertian taman secara umum adalah sebuah lahan terbuka hijau dengan luasan tertentu didalamnya terdapat pepohonan, perdu, rerumputan, semak, dan sebagainya yang dapat digabungkan dengan bahan lainnya yang telah dikreasikan. Berdasarkan peraturan oleh (Menteri Pekerjaan Umum, 2008) tentang Pedoman Penyedian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, pengertian ruang terbuka hijau adalah berupa area jalur, memanjang atau mengelompok yang umumnya bersifat terbuka dan tempat tumbuh beberapa tanaman yang tumbuh secara alamiah ataupun yang sudah direncanakan. Menurut (Ashihara, 1970), selain indah secara estetika, dalam perancangan taman perlu adanya proses penataan dan pemilihan secara detail pada setiap elemen-elemen taman yang dapat membuat taman menjadi lebih fungsional. Adapun 3 kategori klasifikasi elemen taman, yaitu: Berdasarkan jenis dasar elemen ; Elemen alami (ciptaan Tuhan). Elemen non-alami (buatan manusia) Berdasarkan kesan yang ditimbulkan ; Elemen lunak (soft material), Seperti tanaman, air, satwa. Elemen keras (hard material), seperti, patung, pagar, paving, bangku taman, pergola, lampu taman dan kolam. Berdasarkan kemungkinan perubahan. Elemen mayor (elemen yang sulit diubah), contohnya seperti pantai, gunung, sungai, kabut, hujan, suhu, kelembaban udara, angin, radiasi matahari, angin dan petir. Elemen minor (elemen yang dapat diubah) contohnya seperti, tanaman, bukit kecil, sungai kecil dan elemen buatan manusia. 2.2. Teori Tema Rancangan Taman Menurut (BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur, 2021) Iklim tropis umumnya berada pada rentang 0° - 23° lintang utara dan lintang selatan dari belahan bola dunia. Indonesia termasuk dalam iklim tropis karena terletak tepat di sekitar garis katulistiwa. Menurut (Susanto, 1984) modernisasi adalah proses pembangunan kesempatan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan. Kesimpulan Tema Rancangan Taman Berdasarkan Teori 1) Taman Tropis Taman tropis adalah perpaduan dalam kombinasi banyak jenis tanaman dengan berbagai jenis varian jenis tumbuhan dan tanaman yang tumbuh subur dengan adaptasi iklim tropis. 2) Taman modern Pengertian taman modern disini adalah sebuah taman yang memiliki wahana dan alat-alat bermain lebih modern dan beda dari wahana dan alat-alat bermain pada taman bermain konvensional lainya, selain dari aspek wahana dan alat bermain, konsep modern ini juga akan diterapkan pada pola-pola hardsacape pada taman dengan unsur gradasi dan kontras. 3) Taman Tropis Modern Konsep taman bermain tropis dengan sentuhan modern, konsep taman ini adalah desain taman yang menerapkan prinsip-prinsip perancangan taman tropis yang dikombinasikan dengan unsur-unsur modern wahana bermain ataupun melalui pola hardscape taman. Selain menggunakan tanaman tropis, pada konsep taman ini pemilihan jenis tanaman juga dapat menerapkan jenis tanaman non-tropis METODE PENYUSUNAN KONSEP RANCANG Menurut Lawson (2005) peta proses desain menunjukan negosiasi antara permasalahan dan solusi dengan masing-masing dilihat sebagai refleksi dari analisis, sintetis, dan evaluasi, namun dalam peta tersebut tidak menunjukan arah aliran dari satu aktivitas ke beberapa aktivitas lainya atau titik awal dan akhir. Diagram 1. Peta Umum Proses Desain Sumber : (Lawson, 2005) Analisis adalah urutan dan penataan masalah, Sintetis dicirikam oleh sebuah upaya untuk berkembang dan menciptakan respon terhadap permasalahan dan memberikan solusi. Evaluasi melibatkan evaluasi kritis yang disarankan solusi terhadap tujuan yang telah diidentifikasi dalam fase analisis. Sebagai tolak ukur dalam proses perancangan konsep rancangan taman rekreasi untuk pemanfaatan lahan terbuka hijau di Puncak Dieng, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Berikut merupakan peta proses desain yang dilakukan berdasarkan referensi dan penyesuaian dari teori Bryan Lawson: Diagram 2. Penyesuaian Peta Proses Desain Sumber : Analisa Pribadi, 2022 Berikut merupakan kerangka atau alur proses dalam penyusunan konsep rancang taman untuk pemanfaatan lahan terbuka hijau di Puncak Dieng, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Diagram 3. Kerangka alur proses penyusunan konsep rancangan taman Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 ANALISIS PENYUSUNAN KONSEP Konsep Pintu Masuk Taman Pintu masuk ke dalam taman dibagi menjadi pintu masuk utama dan pintu masuk pendukung. Pintu masuk utama didesain dengan jalur yang tegas dan lurus menuju ke arah pusat taman yaitu pohon beringin. Komponen hardscape yang dipakai sebagai jalur adalah paving block berwarna merah dan guiding block berwarna kuning dengan lebar jalur 3 meter serta diberi lampu taman sebagai penerang pintu masuk. Komponen softscape yang ada pada pintu masuk utama berupa rumput gajah mini dan pohon tanjung. Gambar 1. Konsep Pintu Masuk Utama. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Pintu masuk pendukung juga didesain tegas lurus menuju pusat taman dengan diberi tangga menuju area duduk dengan tinggi per anak tangganya 10 cm, lebar anak tangga 50 cm, lebar tangga 300 cm, jumlah anak tangga 7 buah dan lebar bordes 4,55 m. Komponen hardscape yang dipakai sebagai jalur adalah paving block berwarna merah dan guiding block berwarna kuning dengan ukuran jalurnya adalah 3 meter serta diberi lampu taman sebagai penerang pintu masuk. Softscape yang ada pada pintu masuk pendukung ada pohon pucuk merah, rumput gajah mini, dan pohon palem raja. Gambar 2. Konsep Pintu Masuk Pendukung 01. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Gambar 3. Konsep Pintu Masuk Pendukung 02. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Tugu Identitas Tugu Identitas dibuat minimalis dan sederhana dengan menggunakan beton lalu diberi batu alam sebagai penutup permukaannya dan diberi tulisan identitas menggunakan material aluminium komposit. Gambar 4. Konsep Tugu Identitas Depan Parkir. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Gambar 5. Konsep Tugu Identitas Pinggir Jl. Terusan Dieng Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Pedestrian Hardscape pedestrian menggunakan material paving block warna merah dilengkapi dengan guiding block warna kuning dengan lebar jalur pedestrian adalah 1,5 meter. Gambar 6. Konsep Pedestrian Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Bermain Hardscape area bermain berisi terowongan diameter 1,85 meter dengan material beton warna kuning dan garis outline dengan perkerasan lantai acian warna ungu. Fasilitas yang diterapkan pada tempat bermain berupa wahana putaran dan area bermain pasir. Gambar 7. Konsep Area Bermain Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Baca Hardscape area baca menggunakan tempat duduk yang dibentuk abstrak sehingga menimbulkan kesan modern dan dibuat memanjang agar menimbulkan efek garis fokus kearah pusat taman. Material yang dipakai pada tempat duduk adalah beton yang area sampingnya ditempel dengan batu alam. Grass block dipakai sebagai penutup tanah. Softscape yang diterapkan pada area taman adalah tanaman penutup tanah (Rumput Gajah Mini), tanaman pembatas (Rumput Boxwood). Gambar 8. Konsep Area Baca Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Santai Hardscape area santai berbentuk lingkaran mengelilingi pusat taman/titik fokus utama taman. Meliputi tempat duduk beton yang bagian sampingnya dilapisi batu alam dan penutup tanahnya menggunakan paving block warna merah dan abu-abu dilengkapi guiding block warna kuning. Softscape yang ada pada area santai meliputi pohon beringin sebagai tanaman peneduh dan pusat taman/titik fokus utama taman, pohon kerai payung sebagai tanaman peneduh. Gambar 9. Konsep Area Santai Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Olahraga Hardscape area olahraga didesain mengikuti bentuk tapak yaitu segitiga dengan diberi garis pedestrian pada area olahraga sebagai pembatas zona fitness dan zona callistenic material pedestrial yang berwarna kuning menggunakan acian dan untuk penutup tanahnya menggunakan grass block. Fasilitas yang disediakan yaitu alat fitness taman dan tiang olahraga callistenic. Softscape meliputi palm putri sebagai tanaman peredu dan rumput boxwood sebagai tanaman pembatas. Gambar 10. Konsep Area Olahraga Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Parkir Hardscape area parkir meliputi paving sebagai penutup tanah, atap kanopi parkiran motor, rak sepeda. Softscape meliputi pohon pucuk merah sebagai tanaman perdu. Gambar 11. Konsep Area Parkir Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep TPS TPS menggunakan hardscape berupa dinding sebagai pembatas dan softscape berupa bambu jepang dan lidah mertua sebagai perdu untuk mengurangi bau yang ditimbulkan sampah. Gambar 12 Konsep Tempat Pembuangan Sampah Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Lanskap Taman Gambar 13. Site Plan Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Gambar 14. Mata Burung Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 DAFTAR PUSTAKA Arifn, H. S. (2006). Penjagaan tanaman hiasan tampil menawan. Jakarta: Synergy Media. Ashihara, Y. (1970). Exterior Design in Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold. BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur. (2021). Buku Saku Klimatologi - Iklim dan Cuaca Kita. Kota Malang: BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur. Hartati, A., & Ernawati, J. (2018). Pola Pemanfaatan RUang Pada Taman Tematik di Kota Malang (Studi Kasus : Merbabu Family Park dan Taman Slamet). Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya. Lawson, B. (2005). How Designers Think. Routledge. Menteri Pekerjaan Umum. (2008). 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Susanto, A. S. (1984). Sosiologi Pembangunan. Kota Surakarta: Bina Cipta. Wahyuni, E., & Qomarun. (2013). Identifikasi Lansekap Elemen Softcape dan Hardscape Pada Taman Balekambang Solo. Sinektika Vol.13 No.2, 116.
Co-Authors Abdul Wahab Asya’ Roni Adhi Widyarthara Agha Primatio Agnes Claretta Diputra Agnestri Tesalonika Agung Setya Wahyudi Alfy Oktavia Aliza Alga Lintang Pratama Amar Rizqi Afdholy Andi Muh Bahrul Ulum Aaz Andika Yuniawan Yusuf1 Andrya Putra Pratama Aqilah Berliana Triciandita Ardelia Benedicta Adji Arief Setiyawan Aryuanto Soetedjo Bagas Reyvaldy Nurwahid Bagus Septian Wibisono Bambang Joko Wiji Utomo Bambang Wiji Utomo Bayu Teguh Ujianto Breeze Maringka Budi Fathony Bunga Syafirah S. A. N Carry Umi Zaindriminati Daim Triwahyono Debby Debby Debby Budi Susanti Denya Solehma Deodato Zolla Vidal Do Carmo Da Silva Devon Sanggrama Aradea Dhaifah Hauradita Dian Khusnul Khatima Didiek Suharjanto Dimas Iqbal Syehan Pratama Dina Silvi Sakinah Eko Debby Prasustiawan Erwin Sanjaya F. Yudi Limpraptono Fachrizal Hendro Prasodjo Fida Dina Amaliah Fikri, Mohammad Alfa Zaidanil Firda Syam Dwi Arini Friska Bella Bunga Setyowati Putri Pamikat Gatot Adi Susilo Ghoustanjiwani Adi Putra Hadi Prastiawan Hamka Hanifa Imania Azmi Hanna Cynthia Febriandi Hery Setyobudiarso I Putu Herry Bayu Pratama IM. Hambali Imam Darma Aji Irrine Budi Sulistiawati Jarot Wahyono Ken Ade Tamarully Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Komang Yudha Tri Atmaja Lalu Mulyadi Linda Setyowati M. Abdul Kohar Maria Istiqoma Maringka, Breeze A. S. Mega Putri Lailiyah Mentari Akbarani Midarasta Kuswinda Mochammad Choirur Rozikin Mochammad Saiful Azhar Moh Rikzan Wagianto Mohammad Delvi Saputra Mohammad Erfan Muhammad Al Fatih Abubakar Muhammad Putra Muljanto, Widodo Pudji Nabih Ahmad Faiz Osa Cevina Andaru Prayu Victor Hurulean Putri Herlia Pramitasari Putri Safira Nur Andini Rania Cyrilla Dwiputri Redi Sigit Febrianto Renaldy Putera Liano Ricky Yoga Pratama Rizky Iman Maulana Rolando Sakinah Fitraini Samiun Satria Aditya Perkasa Satria Wardiman Seftyan Hadi Susilo Shella Rafsanjani Solly Aryza Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Susanti, Debby Budi Syauqi Maulana Fathoni Titin Uswatun Hasanah Tri Handoko Virginia Hayatinnufus Yacobus Adnan Sukamto Maay Yohanes Andrian Eka Prasetya Hendra Putra Yoshi Lusiana Sari Yugo Adi S Zaky Gianeda Putra Panjalu Zulfan Maulidi Dwi Bagus Zulfani , Dyah Erika Mining Aurora Zulhija Nur Bimantara