Claim Missing Document
Check
Articles

KONSEP GREEN SETTLEMENT DALAM PENATAAN PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK Debby Budi Susanti; Gaguk Sukowiyono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 1 (2024): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i1.9162

Abstract

Permukiman masyarakat kampung kota yang sebagian besar memiliki kondisi padat penduduk sangat rawan untuk mendapat julukan sebagai permukiman kumuh karena minimnya fasilitas terkait utilitas yang dirancang sebelumnya oleh pemerintah setempat. Hal tersebut masih ditambah lagi dengan kondisi masyarakat kampung kota yang sebagian besar berada pada level menengah ke bawah atau yang lebih dikenal dengan sebutan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga sangat membutuhkan bantuan dari pihak lain misalnya pemerintah daerah dan para akademisi untuk memberikan konsep penataan permukiman yang lebih baik dengan menyesuaikan kemampuan yang dimiliki oleh penduduk yang bermukim di daerah tersebut. Konsep hunian yang mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi secara mandiri yang memiliki konsep green-settlement diharapkan mampu menjadi solusi terbaik untuk permasalahan masyarakat.
GEDUNG REKTORAT KAMPUS ITN MALANG TEMA: GREEN ARCHITECTURE Bunga Syafirah S. A. N; Gaguk Sukowiyono; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Institut Teknologi Nasional Malang merupakan salah satu perguruan tinggi di Kota Malang yang berdiri sejak tahun 1969. Perancangan Gedung Rektorat ITN Malang bertujuan untuk mendukung adanya tuntutan pengembangan Kampus ITN Malang kedepannya dan pengembangan Kampus II khususnya. Rencana pengembangan kampus tersebut telah tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan 2015-2035 ITN Malang. Perancangan Gedung Rektorat ITN Malang akan berfungsi sebagai pusat pelayanan dan pengelolaan administrasi kampus. Metode perancangan dengan pengumpulan data primer dan sekunder serta melakukan analisa hingga menghasilkan konsep dan hasil akhir berupa gambar rancangan. Perancangan menggunakan tema Green Architecture dengan memperhatikan citra dan identitas dari ITN Malang yang memilik tata ruang maupun sirkulasi yang efisien bagi pengguna. Pengaplikasian 6 prinsip dari Brenda dan Robert Vale (1991) dalam perancangan Gedung Rektorat ITN Malang ini akan menjadi pelengkap sarana dan prasarana penyeimbang suasana kegiatan akademik dan administrasi yang belum tersedia di Kampus II ITN Malang.
TEDUWISATA KERAJINAN BATIK DAN BAMBU DESA BATANGAN KABUPATEN BANGKALAN MADURA TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Osa Cevina Andaru; Gaguk Sukowiyono; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bangkalan merupakan tempat pengembangan pelestarian budaya dan menjadi salah satu warisan di Pulau Madura. Seiring berjalannya waktu, masyarakat kota menganggap kesenian tradisional mulai usang dan kurangnya fasilitas terhadap wisata di Madura. dari hal tersebut potensi seperti batik tanjung bumi dan olahan bambu di desa batangan yang belum terekspos dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi. Lalu, karena wilayah ini cukup panas dan gersang dengan penerapan tema arsitektur tropis dapat mengantisipasi permasalahan tersebut terhadap fasade bangunan. Metode perancangan yang digunakan dengan cara observasi, wawancara, analisa data, dan dokumentasi.Untuk merancang sebuah obyek eduwisata kerajinan batik dan bambu dengan penerapan arsitektur tropis yaitu memberikan sebuah bukaan, secondary skin dan orientasi bangunan agar memberikan kenyamanan thermal bagi penghuninya dan fungsi obyek ini bermanfaat dalam memberikan fasilitas edukasi mengenai kerajinan batik dan bambu bagi wisatawan lokal maupun asing.
AGROWISATA GLAMPING GROUND TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Moh Rikzan Wagianto; Gaguk Sukowiyono; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Alas Rajah merupakan desa yang memiliki banyak potensi alam yang mendukung ekonomi desa diantaranya pertanian, perternakan, dan wisata. Desa Alas Rajah sudah memiliki wisata berupa penyewaan tempat dan alat berkemah namun tidak memiliki fasilitas yang memadai. berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkannya perancangan Agrowisata untuk mewadahi sektor pertanian, sedangkan Glamping Ground untuk memaksimalkan potensi desa wisata. Kondisi iklim pada tapak yaitu tropis kering, agar merespon kondisi iklim di desa tersebut perancangan ini menggunakan konsep Arsitektur Tropis. Metode perancangan yang digunakan yaitu melakukan survey secara langsung, wawancara, dokumentasi, serta didukung dengan menggunakan data dari internet, e-jurnal, e-book arsitektur dan makalah arsitektur. Fungsi dan fasilitas berupa Agrowisata Glamping Ground diharapkan mampu membuat daya tarik tersendiri bagi warga sekitar maupun wisatawan dari luar pulau Madura.
KAMPUNG NELAYAN DI KOTA JAYAPURA TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Putri Safira Nur Andini; Gaguk Sukowiyono; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Nelayan Hamadi Jayapura ialah sebuah perkampungan yang mayoritas penduduk suku Bugis yang bekerja sebagai nelayan dan pedagang. Kampung nelayan ini terletak di Kelurahan Hamadi, distrik Jayapura Selatan, Jayapura Papua yang merupakan pusat perdagangan ikan terbesar di Kota Jayapura. Tujuan perancangan adalah untuk mengetahui kriteria rancangan yang sesuai dengan kebutuhan, kesehatan, dan kesejahteraan di kampung nelayan Hamadi serta menerapkan rancangan tema arsitektur neo-vernakular kedalam bangunan hunian kampung nelayan Hamadi. Tema arsitektur neo-vernakular digunakan perancangan ini dengan menerapkan pola tipologi arsitektur Bugis dengan menerapkan bentuk, tatanan ruang, material, ornament yang di transformasikan dalam tampilan yang kontemporer. Hasil rancangannya berupa 3 type hunian berjumlah 50 unit dan fasilitas penunjang seperti masjid, balai warga, TPI, galangan perahu, tambak, dermaga, mercusuar dan ruang komunal. Untuk kondisi lahan di atas laut maka menerapkan struktur panggung yang mencirikan bentuk arsitektur tradisional Bugis yang menggunakan tiang kayu sebagai penopang dinding dan atap. Didapat kriteria rancangan yang dapat digunakan dan sesuai dengan kebutuhan dari kampung nelayan serta dihasilkan rancangan arsitektur neo-vernakular mengikuti khas penduduk masyarakat Bugis pada bangunan hunian kampung nelayan Hamadi.
Wisata Edukasi Integrated Farming di Desa Kemantren TEMA: Arsitektur Berkelanjutan Yohanes Andrian Eka Prasetya Hendra Putra; Gaguk Sukowiyono; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemantren adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa Kemantren mencakup area seluas 165.55 kilometer persegi dengan populasi sekitar 11.126 orang. Hal ini berpengaruh pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya, sehingga perlu penanganan khusus terutama pada pengolahan sampah. Salah satunya mengkolaborasikan tempat pembuangan sampah terpadu (reduce, reuse, recycle), dengan Integrated farming guna mengedukasi mengenai pengolahan limbah menjadi produk yang berkontribusi dalam sistem Integrated Farming yang dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai potensi sumber daya yang tersembunyi. Oleh karena itu, perlu perancangan yang membutuhkan fasilitas pengolahan sampah secara berkelanjutan yaitu wisata edukasi integrated farming. Tujuan dari perancangan ini untuk menciptakan bangunan yang tidak hanya berfungsi secara teknis, tetapi juga mendukung kesejahteraan lingkungan dan masyarakat dalam jangka panjang. Metode perancangan yang digunakan dengan pendekatan tema arsitektur berkelanjutan melibatkan integrasi aspek-aspek berkelanjutan dalam setiap tahap proses perancangan. Hasil dari rancangan ini dapat memberikan edukasi bagi pengelola, masyarakat sekitar dan penggunjung agar dapat menjalani kehidupan berkelanjutan.
WISATA WATERPARK DAN HOTEL DI DESA BATANGAN KABUPATEN BANGKALAN TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Agung Setya Wahyudi; Gaguk Sukowiyono; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten sebagai tujuan transit utama dari Pulau Jawa melalui Selat Madura. Hal tersebut membuat Kabupaten Bangkalan sering sekali dikunjungi untuk perdangan maupun wisata sehingga dibutuhkannya sebuah sarana penunjang seperti hotel sebagai fasilitas akomodasi. Kabupaten Bangkalan memiliki sebuah desa yaitu Desa Batangan ,dimana terdapat sebuah potensi besar seperti sumber air berupa sumur bor yang belum dimanfaatkan sehingga dibutuhkan sebuah objek yang dapat memanfaatkan air dan menjadi daya tarik wisata, seperti Waterpark. Untuk beradaptasi dengan kondisi iklim sekitar Wisata Waterpark dan Hotel, Metode perancangan yang digunakan yaitu pendekatan konsep arsitektur tropis dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara,dokumentasi,dan internet. Konsep arsitektur tropis ini memaksimalkan penghawaan angin dengan bukaan dan mengurangi paparan sinar matahari dengan memberi secondary skin ,sehingga bangunan pada tapak dapat beradaptasi dengan iklim sekitar.
TABANAN DANCE CENTER, BALI TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR I Putu Herry Bayu Pratama; Gaguk Sukowiyono; Adhi Widyarthara
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Bali terkenal dengan Kesenian dan Tradisinya. Salah satu contoh daerah yang memiliki banyak kesenian yaitu Kabupaten Tabanan, contohnya yaitu seni tari yang bisa dijadikan potensi untuk mengembangkan pariwisata akan tetapi belum tersedia wadah atau tempat khusus bagi para seniman tari untuk mengembangkan karyanya. Sehingga diperlukan sarana pengembangan kesenian tari yang bertujuan untuk mewadahi kegiatan pendidikan, pagelaran, sekaligus tempat wisata kesenian tari yaitu Tabanan Dance Center. Seiring berkembangnya zaman, dunia arsitektur berkembang menjadi lebih modern dengan menggunakan tema Arsitektur Neo-Vernakular memiliki tantangan tersendiri dikarenakan pada proses perancangan maupun mendesain sebuah bangunan harus tetap menjaga budaya maupun ciri khas dari arsitektur lokal. Perancangan Tabanan Dance Center ini menggunakan metode linier yaitu proses desain yang berkelanjutan, dengan adanya Tabanan Dance Center ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tabanan.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PMI DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR KONTEKSTUAL Agnestri Tesalonika; Gatot Adi Susilo; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Pendidikan dan Pelatihan PMI di Kota Malang merupakan sebuah tempat untuk mewadahi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepalangmerahan. Tempat ini untuk memfasilitasi pengurus, anggota, dan relawan PMI untuk kegiatan Diklat Dasar dan Diklat Spesialisasi. Kota Malang memiliki iklim yang hampir sama dengan kabupaten Malang, yaitu musim hujan dan kemarau. Lokasinya yang rentan terdampak gempa bumi dapat menyebabkan kerugian bagi manusia sehingga adanya PMI Kota Malang dapat meningkatkan kesadaran bagi masyarakat dan relawan dalam membantu bencana. Perancangan “Pusat Pendidikan dan Pelatihan PMI di Kota Malang dengan tema Arsitektur Kontekstual” bertujuan untuk mendukung kegiatan belajar, simulasi, dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dari anggota didik PMI seperti adanya fasilitas pendukung yaitu Lapangan, perpustakaan, serta Asrama. Metode yang digunakan dalam perancangan diperoleh dari survey lapangan, dokumentasi, dan wawancara serta data sekunder berasal dari buku, karya ilmiah, dan website. Pada Konsep perancangannya memperhatikan kontekstual dari fisik bangunan, tapak bangunan, dan kontras atau kecocokan bangunan dengan sekitarnya. Pusdiklat ini diharapkan mampu menampung dan memberikan fasilitas untuk pelaku anggota didik dan pendidik diklat PMI di kota Malang.
STUDENT CENTER AND COMMUNAL SPACE ITN MALANG DI KOTA MALANG JAWA TIMUR TEMA: ARSITEKTUR BERKELANJUTAN Mentari Akbarani; Gaguk Sukowiyono; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intitut Tekenologi Nasional Malang yang terletak pada dataran tinggi Kota Malang merupakan perguruan tinggi dalam bidang institut, dengan jumlah mahasiswa yang mencapai sebanyak kurang lebih 5.115. Sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan pada lingkungan kampus untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan salah satunya adalah Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Pusat kegiatan mahasiswa (PKM) merupakan gedung kegiatan yang multi-functional sebagai jantung kegiatan mahasiswa di universitas yang dapat menawarkan berbagai macam program, seperti kegiatan ekstrakulilkuler, pelayanan mahasiswa dan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan seperti berkumpul, berdiskusi, atau melakukan aktifitas organisasi kemahasiswaan hingga pengembangan minat dan bakat. Banyaknya kegiatan mahasiswa ITN Malang, namun terbatasi oleh fasilitas yang kurang dalam lingkup internal kampus, menyebabkan mahasiswa untuk lebih melakukan kegiatan di luar tanpa pengawasan yang baik. Sehingga perlunya Student Center sebagai ajang ITN Malang untuk mewadahi dan memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa, yang pada proses perancangannya menggunakan metode desain oleh Christopher Jones untuk menghasilkan rancangan yang merespon isu dan permasalahan yang dituju. Student Center ITN Malang menerapkan tema Arsitektur berkelanjutan pada pengaplikasian fasad hingga utilitas untuk menciptakan rancangan bangunan yang dapat meminimalisir penggunaan energi.
Co-Authors Abdul Wahab Asya’ Roni Adhi Widyarthara Agha Primatio Agnes Claretta Diputra Agnestri Tesalonika Agung Setya Wahyudi Alfy Oktavia Aliza Alga Lintang Pratama Amar Rizqi Afdholy Andi Muh Bahrul Ulum Aaz Andika Yuniawan Yusuf1 Andrya Putra Pratama Aqilah Berliana Triciandita Ardelia Benedicta Adji Arief Setiyawan Aryuanto Soetedjo Bagas Reyvaldy Nurwahid Bagus Septian Wibisono Bambang Joko Wiji Utomo Bambang Wiji Utomo Bayu Teguh Ujianto Breeze Maringka Budi Fathony Bunga Syafirah S. A. N Carry Umi Zaindriminati Daim Triwahyono Debby Debby Debby Budi Susanti Denya Solehma Deodato Zolla Vidal Do Carmo Da Silva Devon Sanggrama Aradea Dhaifah Hauradita Dian Khusnul Khatima Didiek Suharjanto Dimas Iqbal Syehan Pratama Dina Silvi Sakinah Eko Debby Prasustiawan Erwin Sanjaya F. Yudi Limpraptono Fachrizal Hendro Prasodjo Fida Dina Amaliah Fikri, Mohammad Alfa Zaidanil Firda Syam Dwi Arini Friska Bella Bunga Setyowati Putri Pamikat Gatot Adi Susilo Ghoustanjiwani Adi Putra Hadi Prastiawan Hamka Hanifa Imania Azmi Hanna Cynthia Febriandi Hery Setyobudiarso I Putu Herry Bayu Pratama IM. Hambali Imam Darma Aji Irrine Budi Sulistiawati Jarot Wahyono Ken Ade Tamarully Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Komang Yudha Tri Atmaja Lalu Mulyadi Linda Setyowati M. Abdul Kohar Maria Istiqoma Maringka, Breeze A. S. Mega Putri Lailiyah Mentari Akbarani Midarasta Kuswinda Mochammad Choirur Rozikin Mochammad Saiful Azhar Moh Rikzan Wagianto Mohammad Delvi Saputra Mohammad Erfan Muhammad Al Fatih Abubakar Muhammad Putra Muljanto, Widodo Pudji Nabih Ahmad Faiz Osa Cevina Andaru Prayu Victor Hurulean Putri Herlia Pramitasari Putri Safira Nur Andini Rania Cyrilla Dwiputri Redi Sigit Febrianto Renaldy Putera Liano Ricky Yoga Pratama Rizky Iman Maulana Rolando Sakinah Fitraini Samiun Satria Aditya Perkasa Satria Wardiman Seftyan Hadi Susilo Shella Rafsanjani Solly Aryza Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Susanti, Debby Budi Syauqi Maulana Fathoni Titin Uswatun Hasanah Tri Handoko Virginia Hayatinnufus Yacobus Adnan Sukamto Maay Yohanes Andrian Eka Prasetya Hendra Putra Yoshi Lusiana Sari Yugo Adi S Zaky Gianeda Putra Panjalu Zulfan Maulidi Dwi Bagus Zulfani , Dyah Erika Mining Aurora Zulhija Nur Bimantara