Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Peningkatan Kompetensi Membaca Kritis dan Analitis bagi Siswa SMA Hiariej, Chrissanty; Noya van Delzen, June Carmen
Gaba-Gaba : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Bidang Pendidikan Bahasa dan Seni Vol 5 No 2 (2025): Gaba-Gaba: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Bidang Pendidikan Bahasa dan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/gabagabavol5iss2pp94-105

Abstract

Reading is an essential language skill. While reading is often considered a passive activity, it actually involves active thought processes. In education, reading skills are mandatory. This is because it is assumed that one can acquire information, knowledge, and new experiences through reading. Through reading, people can broaden their thinking, sharpen their vocabulary, and broaden their horizons. Reading is also essential for anyone seeking to advance and improve themselves. Through reading, everyone can develop critical thinking skills. This critical thinking ability needs to be developed in high school students. Critical reading enables students not only to absorb information but also to understand, compare, and assess its accuracy and relevance. Analytical reading, on the other hand, helps students identify the structure of arguments, relationships between ideas, and the implicit meanings within a reading passage. These two skills are closely related to improving literacy and developing critical thinking skills in students. However, based on observations and national assessment results, Indonesian students' reading literacy skills are still relatively low, particularly in the areas of critical and analytical thinking. Therefore, improving critical and analytical reading competencies for high school students will serve as a benchmark for implementing activities to improve critical and analytical reading competencies for high school students. This activity is expected to be beneficial not only in improving scores in national assessment reports but also in building a crucial foundation for a smarter, fairer, and more competitive future for Indonesian education.
STRATEGI IMPLIKATUR PERCAKAPAN ANAK USIA 3—6 TAHUN Hiariej, Chrissanty
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol1no3hlm179-190

Abstract

Implikatur percakapan merupakan bagian dari pertuturan yang digunakan untuk menyampaikan maksud penutur. Umumnya implikatur sering ditemukan dalam percakapan orang dewasa. Namun, setelah diteliti, implikatur juga dapat muncul dalam percakapan anak-anak. Anak-anak khususnya usia 3—6 tahun sudah memahami dan mengekspresikan perasaan, keinginan dan harapan mereka yang diperoleh dari keluarga, lingkungan, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi implikatur percakapan bahasa Indonesia anak usia 3—6 tahun. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik yang dipakai dalam pangumpulan data implikatur percakapan anak usia 3—6 tahun di Ambon adalah teknik observasi, teknik pemancingan, teknik rekaman, teknik catatan lapangan. Penganalisisan data penelitian ini menggunakan metode padan alat penentu pragmatis. Prosedur penganalisisan data dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan untuk menjawab semua rumusan masalah penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur percakapan anak usia 3—6 tahun muncul ketika anak bersama banyak orang, seperti berada dengan kumpulan teman-teman yang sebaya, dan orang dewasa di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi implikatur percakapan anak usia 3—6 tahun terdiri atas delapan strategi, yaitu strategi pemberian petunjuk, pemberian petunjuk asosiasi, praanggapan, pemahaman, pernyataan lebih, ironi, penggunaan metafora, dan pertanyaan retoris.
PELESTARIAN BAHASA TULEHU BERBASIS SINERGISITAS MASYARAKAT DAN SEKOLAH DI KECAMATAN SALAHUTU, MALUKU TENGAH da Costa, Romilda Arivina; Lewier, Mariana; Hiariej, Chrissanty; Ode, Safira Hasanah Aulia
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol3no1hlm447-456

Abstract

Bahasa daerah akhir-akhir ini menjadi permasalahan karena cukup banyak yang telah ditinggalkan penuturnya, terutama generasi muda. Mereka menggantikan bahasa daerahnya dengan bahasa lain (terutama dengan lingua franca atau bahasa pengantar) sehingga bahasa daerahnya mulai dan terus tergerus. Padahal, bahasa daerah mencirikan identitas dan mencerminkan budaya. Untuk itu, membangun kesadaran generasi muda sebagai pewaris bahasa daerah identik dengan membangun kecintaan generasi muda akan bahasa daerahnya. Dengan melihat korelasi timbal baliknya dengan pendidikan, maka dalam membangun kecintaan berbahasa daerah yang bermuara pada pelestariannya, maka penelitian menyangkut pelestarian bahasa Tulehu berbasis sinergitas masyarakat dan sekolah di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan situasi kebahasaan di tengah masyarakat penutur bahasa Tulehu dan mengidentifikasi ranah-ranah penggunaan bahasa Tulehu. Dengan pendekatan kualitatif, metode yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan data adalah observasi, survei, dan wawancara. Sumber data penelitian adalah para responden dan para informan dari generasi muda (GM), generasi transisi (GT), dan generasi lanjut usia (GL) yang berprofesi tenaga edukatif, pensiunan, petani, pedagang, juga tukang bangunan, serta generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian memberi gambaran bahwa penggunaan bahasa Tulehu masih berlangsung pada ranah keluarga, ranah transaksi, dan ranah adat dengan tingkat kekerapan di bawah 50%. Di samping itu, kosakata yang dimiliki oleh para penutur pun sudah sangat mengerucut dalam perbandingan antara penutur GL, GT, dan GM.
RETORIKA INTERPERSONAL DALAM RESPONS ADU MULUT ORANG AMBON MELALUI MEDIA SOSIAL (KAJIAN SOSIOPRAGMATIK) Pesiwarissa, Leonora Farilyn; Hiariej, Chrissanty; Soffianto, Intan Rukmawati
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol3no1hlm437-446

Abstract

Suatu respons dengan menggunakan kata-kata biasanya merupakan wujud kebahasaan yang berupa tuturan verbal maupun nonverval. Makna yang terkandung pada respons pun menjadikan percakapan sejalan dengan konteks yang tersirat dan tersurat secara retorik. Hal itu menjadikan hampir semua percakapan dalam komunikasi memberikan kontribusi yang menjadikan adanya variasi percakapan. Variasi percakapan yang banyak ditampilkan berdasarkan fakta pada era 4.0 ini adalah sejumlah perilaku yang muncul lebih personal yang mengarah secara retorik. Retorika personal diperlihatkan melalui ungkapan, pernyataan emosi yang bertujuan menjelaskan keadaan batin penutur agar diketahui mitra tutur. Jika respons yang ditunjukkan mengarah pada hal yang sifatnya emosional, baik positif atau negatif dapat menjadikan tuturan dipahami secara berbeda berdasarkan latar belakang penutur. Oleh karena itu, tidak mudah memaknai suatu tuturan, apalagi mengenali maksud yang tersirat pada tuturan. Efek yang akan terjadi ketika ketidaksesuaian antara maksud penutur dengan orang lain mejadikan pertuturan terkendala, bahkan salah paham. Respons yang dihasilkan pun akan menyebabkan terjadi adu mulut atau saling berbalas tulisan dengan ungkapan-ungkapan tertentu. Umumnya respons yang mempunyai efek besar pada aktivitas penutur dinyatakan pada media sosial. Dalam hal ini dikhususkan pada media facebook. Hal ini disebabkan karena pengguna media sosial ini banyak dan dapat dibaca oleh sebagian besar keluarga, teman, patner kerja bahkan orang asing. Dengan demikian, fenomena ini dapat dijadikan sebagai suatu kajian penelitian bahasa yang mengarah pada kajian sosiopragmatik, yang bertujuan mendeskripsikan bentuk, fungsi dan perilaku retorika interpersonal dalam respons adu mulut orang Ambon melalui media sosial. Metode penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Untuk menganalisis data yang diperoleh. Tentu saja dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian kualitatif.
BENTUK DAN FUNGSI SAPAAN DALAM BAHASA BANDA DI OHOI BANDA ELI KECAMATAN KEI BESAR UTARA TIMUR KABUPATEN MALUKU TENGGARA Hurulean, Yunus Hardi; Pattiasina, Petrus J.; Hiariej, Chrissanty
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol4no1hlm617-632

Abstract

Semua bahasa mempunyai bahasa tutur sapa sama halnya dengan bahasa Banda, yakni sistem yang mempertautkan seperangkat kata-kata atau ungkapan yang dipakai untuk menyapapara pelaku dalam satu peristiwa sehingga sapaan juga merupakan kesantunan berbahasa. Penutur bahasa Banda merupakan masyarakat kepulaun Banda yang bermigrasi ke Kepulaun Kei pada masa penjajahan Belanda dan mereka membangun dua desa yakni Desa Banda Eli dan Desa Banda Elat yang ada di pulau Kei Besar selain itu masyarakat Banda juga tetap menjaga dan melestarikan bahasa Banda dengan sangat baik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi sapaan dalam bahasa Banda di Ohoi Banda Eli Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan data penelitian yaitu data verbal berupa tuturan dalam bahasa Banda di Ohoi Banda Eli Kecamatan Kei Besar Utara Timur Kabupaten Maluku Tenggara yang terdapat sapaan dalam komunikasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Bahasa Banda memiliki empat bentuk sapaan dan juga ditemukan 4 fungsi sapaan. Empat Bentuk sapaan yaitu, bentuk sapaan berdasarkan jenis kelamin yang terbagi menjadi 2 yakni sapaan terhadap laki-laki dan sapaan terhadap perempuan. Berikunya bentuk sapaan berdasarkan usia yang terbagi menjadi 4 yakni sapaan untuk usia 50 tahun ke atas, sapaan untuk usia menengah, sapaan untuk usia dewasa, dan sapaan untuk usia remaja dan anak-anak. Bentuk sapaan selanjutnya adalah bentuk sapaan berdasarkan status sosial, dan bentuk sapaan berdasarkan pronomina.Berikutnya 4 fungsi sapaan yaitu fungsi regulasi, fungsi pemerian, fungsi interaksi dan fungsi perorangan
PERTARUNGAN KATA DALAM SLOGAN POLITIK (KONTEKS PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI MALUKU): SUATU KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS Pesiwarissa, Leonora F.; Hiariej, Chrissanty; Wuarlela, Mouren
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol4no2hlm705-720

Abstract

Studi wacana sebagai bagian dari perkembangan ilmu linguistik yang berorientasi pada lingustik fungsional, membahas tentang bahasa dalam penggunaannya dan akan selalu terkait konteks. Melalui wacana, seseorang atau sekelompok masyarakat dapat diidentifikasi, bahkan ideologi, kepribadian, dan perilakunya dapat dikenali. Pada kenyataannya, wacana sering dimanfaatkan untuk kepentingan kekuasaan, salah satunya wacana politik. Wacana politik tidak terlepas dari stuktur-stuktur lingual yang menyusunnya. Melalui aspek kebahasaan itulah wacana politik dideksripsikan dan dianalisis untuk mengungkap ideologi dan kekuasaan yang tersembunyi dibalik wacana politik tersebut. Untuk tujuan politik dalam konteks pemilihan kepala daerah, slogan dijadikan sebagai salah satu alat yang ampuh untuk menarik perhatian masyarakat hanya dengan ‗kata-kata‘ demi tujuan utama yakni kemenangan. Pemanfaatan slogan memungkinkan adanya pertarungan secara tidak langsung antarcalon pemimpin maupun antarpemilih. Salah satu bentuk pertarungan yang acapkali tidak disadari dan dipahami oleh masyarakat adalah pertarungan kata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deksriptif dengan jenis penelitian AWK. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode AWK Fairloucgh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertarungan kata dalam slogan sebagai bagian dari wacana politik pada ranah pemilihan kepala daerah Maluku merepresentasikan: (1) Ideologi paslon sebagai bentuk pemertahanan kekuasaan yang tampak pada struktur lingual akronim dari nama paslon, kalimat imperatif berisi ―promosi‖ sebagai pendukung dan penegasan. (2) Ideologi paslon sebagai bentuk perebutan kekuasaan yang tampak pada akronim dari nama paslon, katakata formal dan informal dengan simbol-simbol kedaerahan,dan rujukan pribadi. (3) Cara pandang pemilih terhadap paslon terkait sinergi janji dan realisasi yang merepresentasikan sikap, karakter, tindakan, serta kinerja paslon dalam memimpin.
STRUKTUR CERITA “BULU PAMALI” (Analisis Struktur dan Makna Cerita Naratif Levi-Strauss) Hiariej, Chrissanty; Wuarlela, Mouren
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2023): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol5no1hlm835-844

Abstract

Cerita rakyat sebagai bagian dari sastra lisan berperan penting dalam memahami, mengenal dan melestarikan budaya. Cerita rakyat menjadi media budaya yang menggambarkan latar belakang sosial suatu daerah. Meskipun berperan penting, kenyataannya di negeri Latuhalat, Dusun Waimahu, cerita rakyat salah satunya mitos dengan judul Bulu Pamali tidak banyak diketahui oleh masyarakat pemiliknya, khususnya pemuda dan anak-anak. Oleh sebab itu pemaknaan terhadap tempat keramat yang diberi nama Bulu Pamali sebagai rujukan mitos Bulu Pamali di negeri Latuhalat hanya sebatas tempat keramat tanpa pemaknaan mendalam tentang asal usul tempat tersebut. Oleh sebab itu dilakukanlah analisis mitos Bulu Pamali dengan menggunakan teori struktur naratif oleh C. Levi Strauss yang menghubungkan setiap kata dengan bentuk atau susunan sosial masyarakat Latuhalat, menguraikan setiap kode yang ada, serta menyingkapkan amanatnya. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan struktur cerita “Bulu Pamali”. Metode yang digunakan adalah teori struktur naratif oleh C. Levi Strauss untuk menganalisis mitos Bulu Pamali. Analisis yang dilakukan adalah analisis bentuk-bentuk kata yang tidak mengandung arti secara harafiah melainkan dihubungkan dengan bentuk atau susunan sosial masyarakat. Hasil Penulisan ini dikaji berdasarkan isi, Analisis Struktural dan Penafsiraan, dan wujud konflik batin sosial.
TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA 4 – 5 TAHUN DI DUSUN OLAS RT 01 DESA LOKKI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT (SBB) Alsip, Hardianti; Sasabone, Carolina; Hiariej, Chrissanty
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol5no2hlm873-892

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif Anak Usia 4 – 5 Tahun di Dusun Olas RT 01 Desa Lokki Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik rekaman dan teknik catatan lapangan untuk menyimak dan mencatat tuturan direktif yang berupa kata, frasa, dan kalimat Anak Usia 4 – 5 Tahun di Dusun Olas RT 01 Desa Lokki Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Sumber data adalah tuturan atau percakapan Anak Usia 4 – 5 Tahun di Dusun Olas RT 01 Desa Lokki Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang berjumlah 8 anak. Hasil Penelitian, ditemukan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif Anak Usia 4 – 5 Tahun di Dusun Olas RT 01 Desa Lokki Kabupaten Seram Bagian Barat, diantaranya; bentuk tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, langsung tidak literal, dan bentuk tindak tutur tidak langsung tidak literal. Fungsi tindak tutur direktif meliputi, fungsi tindak tutur direktif permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberiana izin, dan nasihat.
Analysis Morphology Errors in Undergraduate Theses from the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Pattimura University Polibu, Julyanty Misye; Pattiasina, Petrus Jacob; Hiariej, Chrissanty
Mirlam: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2024): MIRLAM: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/mirlamvol5no1hlm39-48

Abstract

Language errors are an inevitable aspect of the language acquisition process, including thesis composition, but language error analysis represents an endeavor to utilize language effectively and adhere to linguistic conventions. A frequent error in word construction pertains to morphological structure. This study aims to examine the types of morphological errors in student theses. This study included library procedures along with reading and note-taking methods for data collecting. This study identifies the following types of morphological errors: (1) omission of affixes; (2) improper application of affixes; (3) erroneous spelling of affixes frequently utilized as prepositions; (4) incorrect spelling of prepositions as affixes; (5) reduplication; (6) composition; (7) sounds that require softening. Thesis authors or students familiar with informal contexts often exhibit a deficiency in fundamental writing conventions and lack proficiency in correct spelling. Other scholars may examine the manifestations of linguistic faults in the domains of phonology or syntax within student theses.
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA DAERAH DALAM PEMBELAJARAN DARING Hiariej, Chrissanty; Patty, Jusak
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1609

Abstract

The appropriate use of Indonesian and local languages in online learning has become a significant concern in academic settings. Using Indonesian can facilitate effective communication between educators and learners from diverse cultural and local language backgrounds. Meanwhile, using local languages can help learners understand the material better, especially for those more familiar with the language. This training aims to enhance the understanding and skills of students in the Indonesian Language and Literature Education Program at the Faculty of Language and Literature Education, Pattimura University, in using both languages effectively and contextually. The online training session was conducted on 8 December 2023, involving 47 participants. The training materials covered understanding the functions and positions of Indonesian and local languages, ethics and norms in language usage in online learning, and effective communication strategies and practices using both languages. Teaching methods included lectures, discussions, case studies, and practical exercises facilitated by competent language experts. Evaluation was carried out through questionnaires, observations, and participant feedback. The evaluation results indicated that the training session achieved its targeted success indicator, with a minimum of 80% of participants experiencing improved understanding and proficiency in using both languages appropriately. Participants felt that this training increased their confidence in Indonesian and local languages. In addition, participants felt more confident in using both languages in various online learning situations, and their communication skills in both languages improved. It is concluded that continuous training involving competent facilitators and regular updates of training materials are necessary to ensure sustained improvement in language skills within academic environments.