Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TINGKAT IV LANUD SAM RATULANGI Sondakh, Yunissia Jibriel; Wowor, Ribka E.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi mendapat keluhan dari pasien berkaitan dengan dimensi mutu yaitu bukti fisik dan kehandalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi. Jenis Penelitian menggunakan penelitian survey bersifat analitik dengan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang bersifat cross sectional study. Penelitian di lakukan pada bulan Agustus-November 2019 di Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi. Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi sebanyak 73 rsponden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis data dilakukan uji univariat dan bivariat, kemudian dilakukan uji statistik Chi-sqaure dilanjutkan dengan uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji statistik maka diperoleh nilai p value untuk hubungan dimensi bukti fisik dengan kepuasan pasien adalah 0,001,  p value kehandalan dengan kepuasan pasien  0,192, nilai p value untuk hubungan dimensi daya tanggap dengan kepuasan pasien 0,002, nilai p value untuk hubungan dimensi jaminan dengan kepuasan pasien adalah 0,731, dan nilai p value untuk hubungan dimensi empati dengan kepuasan pasien adalah 0,004. Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara antara dimensi mutu pelayanan bukti fisik, daya tanggap dan perhatian dan tidak ada hubungan antara dimensi pelayanan kehandalan dan jaminan pada pasien rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi. Kata Kunci : Mutu Pelayanan, Kepuasan, Pasien ABSTRACT Quality of health service in the Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV received complaints by patients relating to the quality dimension of physical evidence and reliability. The purpose of this research is to  know whether  there is a link between the quality of health services and the satisfaction of Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV. The type of research using research survey is analytic with quantitative research method with cross sectional study design. Research was done in August-November 2019 at the Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV. The sample in this study was the inpatient Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV, a total of 73 respondents. The instruments used are questionnaires and data analysis with univariate and bivariate tests, and then using the Chi-sqaure statistical test followed by the Fisher Exact test. The results showed based on statistical test then obtained the value of P value for the relationship dimension of tangible with patient satisfaction is 0.001, p value reliability with patient satisfaction 0.192, value P value for relationship dimension responsiveness with Patient satisfaction 0.002, the value of P value for the relationship of the assurance dimension with the satisfaction of the patient is 0.731, and the value of P value for the relationship dimension of empathy with patient satisfaction is 0.004. So, there is a relationship between the quality dimension of tangible, responsiveness and empaty and no link between the dimensions of reliability services and assurance in inpatient Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV. Keywords : Service Quality, Satisfaction, Patient
HUBUNGAN ANTARA STATUS AKREDITASI PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI KOTA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT Yewen, Maria Rosita; Korompis, Grace E. C.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akreditasi puskesmas bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada puskesmas, sehingga dari mutu pelayanan kesehatan yang ditingkatkan dapat memberikan kepuasan bagi pasien atau masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan dapat dinilai dari reliability, responsiveness, assurance, dan empathy, tangible. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei analitik menggunakan pendekatan cross sectional, yang dilakukan pada bulan Juli-Desember tahun 2018 pada dua puskesmas yaitu Puskesmas Sorong Barat dan Puskesmas Malawei di Kota Sorong. Sampel penelitian diambil dari pasien yang berkunjung ke puskesmas dengan jumlah masing-masing sampel per puskesmas 100 responden sehingga jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini 200 responden yang diambil secara purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Mann Whitney U Test dengan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Sorong Barat (belum terakreditasi) yang merasa puas sebanyak 36% dan tingkat kepuasan pasien pada Puskesmas Malawei (terakreditasi madya) pasien yang merasa puas sebanyak 66%, selanjutnya berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney U Test diperoleh nilai p=0,000, maka dengan demikian dinyatakan kedua variabel berhubungan. Terdapat hubungan antara status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien. Perlu adanya peningkatan pelayanan bagi kedua  puskesmas yaitu Puskesmas Sorong Barat dan Puskesmas Malawei yang tidak hanya sebatas pelayanan kesehatan saja tetapi secara menyeluruh seperti ketepatan waktu dan kecepatan dalam melayani pasien di loket pendaftaran, rekam medik dan setiap poli sehingga tidak mengakibatkan pasien menunggu terlalu lama dan pasien dapat merasa lebih puas dengan pelayanan yang diperoleh. Kata kunci: Status Akreditasi Puskesmas, Kepuasan Pasien ABSTRAKHealth center accreditationis aimed to improve the quality of health services in health centers, so that the quality of better health services can provide satisfaction for patients or communities who receive health services. The quality of health services can be assessed from reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible. To find out the relationship between the accreditation status of the health center and the level of patient satisfaction in Sorong City, West Papua Province. The type of this research is quantitative research with analytical survey research method using a cross sectional approach, which was conducted in July-December 2018 in two puskesmas namely the West Sorong Health Center and Malawei Health Center in Sorong City. The study sample was taken from patients who visited the health center with the number of each sample per health center 100 respondents so that the number of respondents in this study as many as 200 respondents were taken by purposive sampling. The analysis used was the Mann Whitney U Test with α = 0.05. Based on the results of the study found the level of satisfaction of patients in the West Sorong Health Center (not accredited) who felt satisfied as much as 36% and patient satisfaction level in Malawei Health Center (middle accredited) patients who were satisfied as much as 66%, then based on the Mann Whitney U Test the value of p = 0,000, so it is stated that the two variables are related. There is a relationship between the accreditation status of the health center and the level of patient satisfaction. There needs to be an increase in services for the two puskesmas, namely the West Sorong Health Center and the Malawei Health Center which are not only limited to health services but as well as the timeliness and speed of serving patients at registration counters, medical records and poly so that patients do not wait too long and patients can feel more satisfied with the services obtained. Keywords: Health Center Accreditation Status, Patient Satisfaction
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Nibong, Clara Rosalia; Kolibu, Febi K.; Mandagi, Chreisye K. F.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan dan pengadaan obat merupakan tahap yang penting dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan di suatu pelayanan kesehatan. Dari jenis permintaan obat yang dibutuhkan di bulan Juli dari 66 jenis obat yang diminta hanya terdapat 11 jenis obat dan alkes yang diterima sesuai permintaan, sisanya sebanyak 52 jenis obat yang tidak terpenuhi sesuai yang diminta dan sebanyak 3 jenis obat yang diberi berlebih jumlahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mendalam mengenai perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Sario Kota Manado.Jenis penelitian ini menggunakan metode Kualitatif bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang proses pengadaan obat di Puskesmas Sario. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara mendalam dengan Informan penelitian yang dipilih menurut tanggung jawab yang bersangkutan dengan penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 (Empat) informan yang terdiri dari Kepala Puskesmas Sario, Penanggung Jawab Gudang Obat di Puskesmas Sario, Kepala Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Manado, dan Staff Apotik di Puskesmas Sario. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode untuk perencanaan dan pengadaan obat yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado dan Puskesmas Sario berbeda, perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas Sario menggunakan metode Konsumsi. Sedangkan metode perencanaan dan pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kota Manado berbeda-beda sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsinya masing-masing. Masalah kekosongan obat di Puskesmas Sario disebabkan pendanaan yang tidak mencukupi dari pemerintah dan kurangnya respon dari PBF (Pedagang Besar Farmasi). Pengadaan obat JKN melalui e-katalog tidak dapat menyediakan sesuai dengan jumlah yang diminta, jadi ketika didistribusi ke Puskesmas mengalami kekurangan.Kata Kunci: Perencanaan, PengadaanABSTRACTMedicine planning and procurement are two important steps in fulfilling the need of medicines in a certain unit of health service. Looking at the drug demand in July,out of the 66 types of drug demanded, only 11 types of drug and medical devices met the demand. 52 types did not meet the demand while the other 3 excess the demanded amount. The objective of this research is to obtain a deeper information regarding the drug planning and procurement in Puskesmas Sario Manado. This research uses the qualitative method in order to obtain a deeper information regarding the process of drug procurement in Puskesmas Sario. The data collected by doing an interview with informants whose tasks are related to this research. The informants were chosen based on their resposibilities. There are 4 (four) informants, namely The Head of Puskesmas Sario, Penanggung Jawab Gudang Obat Puskesmas Sario, The Head of The Pharmacy Installation of Manado Health Department and a Staff of Puskesmas Ssrio Drugstore. The result of this research shows that the methods of drug planning and procurement used by both Manado Health Department and Puskesmas Sario are different to each other. The drug planning in Puskesmas Sario uses the Comsumptionmethod while the Manado Health Department uses various methods according to each officer's tasks and functions. The problem in drug supply in Puskesmas Sario is caused by the insufficient funding from the government and the lack of response from the PBF (Pedagang Besar Farmasi). The drug procurement via e-catalog is not able to provide the sufficient amount of drug demanded, causing the lack of drug distributed to the Puskesmas.Keywords: Planning, Procurement
HUBUNGAN MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BUDI MULIA KOTA BITUNG Muntiaha, Christania R.; Kolibu, Febi K.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya asuhan kesehatan. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Kepuasan pasien adalah indikator pertama dari rumah sakit dan ukuran mutu pelayanan. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan bulan April-Juli 2018 di Rumah Sakit Budi Mulia Kota Bitung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien rawat inap dari bulan Januari-Maret sejumlah 1.922, sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap pada kelas I, II, dan III 95 pasien. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariate dengan menggunakan uji korelasi spearman. Hasil Penelitian : Menunjukkan H1 diterima artinya ada hubungan mutu jasa pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Budi Mulia Kota Bitung dengan nilai p= 0,002 (Pvalue < 0,05), dan nilai koefesien korelasi didapatkan 0,315**. Mutu Jasa Pelayanan kesehatan 52,6% memilih baik dan tingkat kepuasan pasien 60% yang merasa puas. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan mutu jasa pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Budi Mulia. Pasien rawat inap merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan karena mutu jasa pelayanan kesehatan sudah baik di Rumah Sakit Budi Mulia Kota Bitung.Kata Kunci : Mutu Jasa Pelayanan Kesehatan dan Tingkat Kepuasan PasienABSTRACTBackground : The quality of health services is the degree of fulfillment of health care. Hospitals are health care institutions that provide health services such as inpatient, outpatient and emergency services. Patient satisfaction is the first indicator of a hospital and a measure of service quality.Method : This was a descriptive analytic quantitative research with cross sectional study design. This research was conducted in April-July 2018 at Budi Mulia Hospital, Bitung City. The population in this study were all inpatients from January to March totaling 1,922 patients, and the samples in this study were inpatients in class I, II, and III which was 95 patients. The instrument used was a questionnaire. Data analysis was univariate analysis and bivariate analysis using Spearman correlation test. Results : This study showed the correlation between the quality of health care services and the level of inpatients satisfaction at Budi Mulia Hospital in Bitung City, with p value = 0.002 (p value <0.05), and correlation coefficient value was 0.315 **. There was 52.6% respondents chose good for health service quality and 60% patients who felt satisfied for satisfactory level.Conclusion : There was a significantly correlation between the quality of health care services and the level of inpatients satisfaction at Budi Mulia Hospital. If the quality of health services improved patient satisfaction rate will increase.Keywords: quality of health care Services and the level of inpatients satisfaction
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Kountul, Yoga P. D.; Kolibu, Febi K.; Korompis, Grace E. C.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa merupakan individu dan bagian dari integrase pelayanan kesehatan, menjadi kelompok yang rentan terhadap stress yang berasal dari kehidupan akademik. Stress yang biasanya dialami mahasiswa disebabkan adanya tuntutan kehidupan dan tanggung jawab akademik. Setiap semester akan terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mengalami stress. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan jenis kelamin dan pengaruh teman sebaya dengan stress mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Seluruh mahasiswa semester 3 sampai semester 7 yang terdaftar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi merupakan populasi dari penelitian ini dan sebanyak 257 mahasiswa digunakan sebagai sampel penelitian. Uji statistik chi square digunakan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan pengaruh teman sebaya dengan stress mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin dan pengaruh teman sebaya dengan stress mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Jenis Kelamin, Pengaruh Teman Sebaya, Stres Mahasiswa. ABSTRACTStudents are individuals and part of integrase health services, being a group that is vulnerable to stress that comes from academic life. Stress that is usually experienced by students is due to the demands of life and academic responsibility. Every semester there will be an increase in the number of students who experience stress. The study was conducted with the aim of knowing the relationship of sex and peer influence with student stress in the Public Health Faculty of Sam Ratulangi University, Manado. This study is an analytical study with a cross sectional approach. All students from semester 3 to semester 7 who were registered at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University were the population of this study and as many as 257 students were used as research samples. The chi square statistical test was used to determine the relationship of sex and peer influence with student stress in the Public Health Faculty of Sam Ratulangi University, Manado. The results showed that there was a relationship between gender and peer influence with student stress in the Public Health Faculty of Sam Ratulangi University, Manado.  Keywords: Gender, Peer Influence, Stress of Student.
FAKTOR-FAKTOR YANG BEHUBUNGAN DENGAN TIMBULNYA GANGGUAN KULIT PADA NELAYAN DI KELURAHAN POSOKAN KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG Wibisono, Gloria N.; Kawatu, Paul A.T.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kulit yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan yang mengenai kulit seperti jamur dan atau ruam, gangguan lain merupakan gejala penyakit yang mengenai kulit, Gangguan kulit di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup berarti. Nelayan adalah individu yang aktif dalam melakukan penangkapan ikan dan binatang air lainnya oleh sebab itu nelayan memiliki peluang besar terkena gangguan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis factor apa saja yang berhubungan dengan gangguan kulit pada nelayan di Kelurahan Posokan Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, dengan sampel berjumlah 75 nelayan di Kelurahan Posokan Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung, data yang diambil pada nelayan sesuai keinginan dari peneliti yang menurut peneliti sesuai dengan penelitiannya, penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2019. Nelayan di Kelurahan Poskan Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung yang mengalami gangguan kulit berjumlah 25 responden 33,3%. Nelayan dengan personal hygiene baik berjumlah 58,7% Nelayan dengan usia ³45 tahun 36,0% dan nelayan <45 tahun 64,0%. Nelayan dengan masa kerja ³6 tahun 81,3% sedangkan nelayan dengan masa kerja <6 tahunberjumlah 18,7%. Hasil  penelitian ini memperoleh nilai p=0,00 <0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor personal hygiene dengan gangguan kulit.  Hasil penelitian hubungan faktor usia dengan gangguan kulit bahwa tidak terdapat hubungan dengan nilai p= 0,173. Hasil penelitian hubungan faktor masa kerja dengan gangguan kulit memperoleh nilai p=0,84.Nelayan diharapkan lebih menjaga personal hygiene (kebersihan diri) untuk menjaga kesehatan, perbiasakan selalu mencuci tangan, sela-sela jari dan mencuci kaki, sela-sela jari kaki  mengunakan sabun pada air yang mengalir setelah selesai bekerja, serta perbiasakan mandi dan mengganti pakaian setelah melaut untuk mencegah timbulnya gangguan kulit. Kata kunci: Gangguan kulit, Personal hygiene, Usia, Masa kerja.  ABSTRACTSkin problems is a disease or problems on the skin that appear in form of molds and rashes, and those are also can be symptoms to skin disease. Skin problems is a critical health problem in Indonesia and therefore. Fishermen are individuals who are active in catching fish and other aquatic animals, therefore fishermen have the opportunity to be exposed to skin disorders due to seawater, because the concentration of salt attracts water from the skin, in this case seawater is the cause of chronic skin dermatitis with primary stimulating properties. But skin diseases may also be caused by fungi or sea animals. This thesis has the purpose of analyzing the factors that associated with skin problems to Fishermen in Kelurahan Pasokan Kecamatan Lembeh Utara Bitung City.This thesis use analytical survey for the design complemented by Cross sectional design. Sample collected by Purposive sampling technique with 75 respondents of fishermen in Kelurahan Posokan, Kecamatan Lembeh Utara Bitung city. The data taken by the researcher is suitable for the research. The research carried out from November to December 2018. The relationship test of this research used chi square test with significance level of a = 0.05. There were 25 fishermen 33,3% in Keluarahan Posokan Kecamatan Lembeh Utara Bitung city with skin problems, 58,7% of fishermen that have good personal hygiene and 41,3% of fishermen with deficient of personal hygiene. Fishermen aged ³45 years old 36,0% and Fishermen aged <45 years old 64,0%. Fishermen with ³6 years of labor period 81,3 and 18,7% fishermen with <6 years of labor period. The result of this research was acquired with value of p=0,00 that showed a significant relationship of personal hygiene factors and skin problems, there is no significant relationship between the fishermen?s age factor with skin disorder with value of p= 0,173.Fishermen are supposed to keep their personal hygiene to keep their health, by trying to always wash their fingers and toes interspaces with soap and flowing water, and always take shower and put on new chlothes after fishing to prevent skin problems. Keywords : Skin Problems, Personal Hygiene, Age, Labor period.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MEROKOK PEMUDA GMIM PAULUS TEMPOK KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Pantow, Dewi Christie; Kairupan, B .H. Ralph; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok merupakan suatu kebiasaan pada masyarakat yang banyak ditemui dalam kehidupan sahari-hari, di berbagai tempat dan kesempatan. Untuk itu penyuluhan kesehatan berupaya agar masyarakat lebih menyadari dan mengetahui bagaimana cara memlihara kesehatan mereka bagaimana untuk menghindari dan mencegah  hal- hal yang merugikan  kesehatan mereka maupun kesehatan orang lain. Pemuda memiliki resiko untuk merokok karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka dari itu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap pemuda sehingga tahu dan memahami bahaya dari rokok. Tujuan adalah menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap pada pemuda Jemaat GMIM Paulus Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif bersifat, Quasi Eksperimen One Group Pre-Test and Post- Test. Populasi adalah seluruh pemuda GMIM Paulus Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Sampel yaitu 43 pemuda. Instrument penelitian ini yakni kuisioner, leaflet, slide presentasi dan alat tulis menulis. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean pre-test pengetahuan yaitu 1,23 dan post-test pengetahuan yaitu 1,74, nilai mean pre-test sikap yaitu 1,65 dan pada post-test sikap yaitu 1,65. Hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen terdapat perbedaan dengan nilai p value = 0,000 (α<0,05). Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap kelompok komtrol dan eksperimen dengan hasil p value = 0,000(α<0,05). Penyuluhan kesehatan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pemuda GMIM Paulus Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap, Pemuda ABSTRACTSmoking is a habit in society that is often found in daily life, in various places and opportunities. For this reason, health education seeks to make people more aware and know how to maintain their health, how to avoid and prevent things that are detrimental to their health and the health of others. Youth have the risk of smoking because it is influenced by the surrounding environment, therefore it is done to improve the knowledge and attitudes of young people so that they know and understand the dangers of smoking. The aim is to analyze the effect of health education on knowledge and attitudes on youth of the GMIM Jamaat Paulus Tempok District, Tompaso District, Minahasa Regency. The research method is quantitative research, Quasi Experiment One Group Pre-Test and Post-Test. The population is all GMIM youth Paulus Tempok, Tompaso District, Minahasa Regency. The sample is 43 youth. The research instruments were questionnaire, leaflet, presentation slide and writing stationery. Data analysis using t test. The results showed that the mean value of pre-test knowledge was 1.23 and the post-test knowledge was 1.74, the mean value of pre-test attitudes was 1.65 and the post-test attitude was 1.65. The results of the pre-test and post-test experimental groups there are differences with the value of p value = 0,000 (α <0.05). The effect of health education on the knowledge and attitude of the control and experimental groups with the results of p value = 0,000 (α <0.05). Health counseling has an effect on increasing the knowledge and attitudes of GMIM youth Paulus Tempok, Tompaso District, Minahasa Regency. Keywords: Health Education, Knowledge, Attitude, Youth
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LIUN KENDAGE TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Salensehe, Zardvita Octavia; Kolibu, Febi K.; Mandagi, Chreisye K.F
KESMAS Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang tidak mudah disembuhkan apabila pasien tersebut tidak patuh minum obat. Kepatuhan minum obat adalah tingkah laku penderita atau pasien dalam memberikan suatu tindakan dan upaya secara terautur dalam menjalani pengobatan yang diberikan oleh profesional kesehatan atau tenaga kesehatan. Peran keluarga adalah hak dan kewajiban yang dilakukan oleh anggota keluarga sesuai dengan status atau kedudukan dari anggota keluarga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Desain penelitian bersifat survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan November. Penelitian ini menggunakan total populasi pasien tuberkulois yang memeriksakan diri di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sampel yang didapat sebanyak 46 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrument penelitian yaitu kuesioner dari peneliti Yoisangadji untuk menggukur hubungan antara peran kelurga dan kepatuhan minum obat. Analisis yang digunakan merupakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji fisher’s exact. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable peran keluarga dengan kepatuhan minum obat didapatkan nilai p=0,012 menggunakan uji statistik Fisher’s Exact test sehingga p ≤ α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberculosis di Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Saran yang dapat diberikan kepada pasien harus patuh dalam meminum obat sampai masa pengobatan selesai.Kata kunci: Peran keluarga, kepatuhan minum obat ABSTRACTTuberculosis is a disease that is not easily cured as patients who are not fit to take medication. Compliance with taking medication is the behavior of the patient or patient in providing assistance and treatment linked to in the treatment given by a health professional or health worker. The role of the family is the rights and obligations carried out by family members in accordance with the status or position of the family member. This study was conducted to determine the relationship between family and taking medicine in tuberculosis patients at the Liun Kendage Tahuna District General Hospital, Sangihe Islands Regency. Design of analytic survey research using cross sectional study design. The research was carried out at the disease clinic in Liun Kendage Tahuna General Hospital, Sangihe Islands Regency in November. This study used a total population of tuberculosis patients who examined themselves in the disease clinic at the Liun Kendage Tahuna District General Hospital, Sangihe Islands Regency. Samples obtained were 46 patients who met the inclusion and exclusion criteria. The research instrument was a questionnaire from researcher Yoisangadji to explore the relationship between the role of family and participation in taking medicine. The analysis used is univariate analysis and bivariate analysis using fisher's exact test. The results of this study indicate that the family role variable by drinking and drinking obtained p value = 0.012 using Fisher's exact test statistic so that p ≤ α = 0.05, it can be concluded that it is related to the family relationship with drugs related to tuberculosis treatment at the General Hospital Kendun Tahunage Liun District, Sangihe Islands Regency. Advice that can be given to patients must be obedient in taking medication until the treatment period is over.Keywords: Role of family, participation in taking medicine
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS PACEDA KOTA BITUNG Sorongan, Meytha J.; Kolibu, Febi K.; Maramis, Franckie R.R
KESMAS Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk mengukur kontribusi individu terhadap organisasinya adalah kinerja. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Tujuan penelitan yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan komunikasi dengan kinerja pegawai di Puskesmas Paceda Kota Bitung. Metode penelitian adalah survei analitik dengan desain penelitian yaitu cross sectional (potong lintang). Penelitian di lakukan di Puskesmas Paceda Kota Bitung dan waktu pelaksanaanya bulan Oktober sampai bulan Desember tahun 2019. Responden ialah pegawai yang berada di Puskesmas Paceda Kota Bitung. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang ada di Puskesmas Paceda yang berjumlah 42 pegawai. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Pengolahan data yang digunakan uji Chi Square test, untuk tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil penelitian didapatkan kinerja baik 52,4 %, motivasi 59,5 %, komunikasi 57,1 %, sehingga memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja pegawai (p-value = 0,000 < 0,05) dan adanya hubungan antara komunikasi dengan kinerja pegawai (p-value = 0,001 < 0,05). Kata Kunci: Motivasi, Komunikasi, Kinerja Pegawai ABSTRACTOne way of measuring individual contributions to their organization is performance. Performance is essentially what employees do or don't. Performance is an overall outcome or success rate for a given period in carrying out a task in comparison to the various possible standards of work, target, or criteria specified in advance and has been agreed together. The aim of the research is to know the relationship between motivation and communication with the performance of employees in Paceda Puskesmas City Bitung. The research method is an analytical survey with a research design that is cross sectional (cut latitude). Research is done in Paceda Puskesmas City Bitung and the time of its implementation in October until December of the year 2019. The respondent is a clerk in Paceda Puskesmas, Bitung City. The population in this research is all employees in Paceda Puskesmas, amounting to 42 employees. Analysis of the data used in the form of univariate analysis and Bivariat analysis. Processing data used test Chi Square test, to a significance level of 95% (α = 0.05). The results of the study gained a good performance of 52.4%, motivation 59.5%, communication 57.1%, demonstrating a significant relationship between the motivation and performance of employees (p-value = 0,000 < 0.05) and the relationship between communication with employee performance (p-value = 0.001 < 0.05). Keywords: Motivation, Communication, Empleyee Work
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI SMK KRISTEN GETSEMANI MANADO Entjaurau, Reviyanti; Kolibu, Febi K.; Korompis, Grace E. C.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah kesehatan baik secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah remaja di SMK Kristen Getsemani Manado. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di SMK Kristen Getsemani Manado  dan waktu pelaksanaannya pada bulan Januari tahun 2020. Responden dalam penelitian ini yaitu siswa dan siswi yang ada di SMK Kristen Getsemani Manado. Sampel dalam  penelitian ini adalah siswa dan siswi yang berjumblah 100 orang. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Pengolahan data yang digunakan uji Chi Square test. Hasil penelitian didapatkan responden dengan pengetahuan kurang  baik 54%,  responden dengan perilaku beresiko 36%, dan perilaku kurang beresiko 18%, sehingga memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah (p-value = 0,05 < 0,05) adanya hubungan antara sikap kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah (p-value = 0,05 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut, Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksul pranikah remaja di SMK Kristen Getsemani Manado dan terdapat hubungan antara sikap tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah remaja di SMK Kristen Getsemani Manado. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku seksual pranikah, Remaja ABSTRACTReproductive health is health both physically, mental and social welfare in whole to the issues related to systems and functions and reproductive processes and not just a condition that is free of disease and disability. The objective of the research is to know the relationship between knowledge and attitude about reproductive health with teenage sexual prefectional behavior in SMK Christian Getsemani Manado. The research method is quantitative by using analytical survey method with cross sectional study approach. The study was conducted in the SMK of Christian Getsemani Manado and its implementation time in January 2020. Respondents in this study are students and students in SMK Christian Getsemani Manado. The sample in this study is a student and the student who quantities 100 people. Data analysis used in the form of univariate analysis and bivariate analysis. Data processing used Chi Square test test. The results of research, responded with less common knowledge of 54%, respondents with 36% risky behavior, and less than 18% risk behavior, thus showing significant relationships between reproductive health knowledge with prantic sexual behavior (P-value = 0.05 (0.05) of the relationship between reproductive health attitudes with prantic sexual behavior (P-value = 0.05 (0.05). Based on the results of research that has been done, the following conclusions, there is a relationship between knowledge of reproductive health with teen's sexual behavior in SMK Christian Getsemani Manado and have a relationship between attitudes on reproductive health with teenage behavior of pranjoine in SMK Christian Getsemani Manado.   Keywords: Knowledge, attitude, prejuited sexual behavior, teenagers
Co-Authors Adam, Hilman Adisti A. Rumayar, Adisti A. Ardiansa A.T Tucunan, Ardiansa A.T Asnawi, Rawia B H. R. Kairupan Bagania, Wiwin A. Budi T. Ratag Chreisye K.F Mandagi, Chreisye K.F Demar, Angellina I. Doda, Diana V.D. Entjaurau, Reviyanti Franckie R. R. Maramis Franckie R.R Maramis, Franckie R.R Frencelia, Derek Y Gabriel, Rantung Natalia Gobel, Sri Radhawati Goni, David D. Grace Debbie Kandou Grace Korompis Kadi, Nurhaliza Kairupan, Yehezkiel Karen Kaseger, Meylita S. M. Kawatu, Paul A.T Khoirurrizza, Mohammad Kountul, Yoga P. D. Lahiwu, Renaldy J.C. Lalintia, Friskyla S. Lasarus, Loritma Liong, Cecilia Meysin Mamahit, Filia Sisilia Mamonto, Sutria Mandagi, Chreisye K. F Mandagi, Chreisye K. F. Mandagi, Chreisye K.F. Maramis, F .R.Raymond Maramis, Franckie R.R. Maureen I. Punuh, Maureen I. Mentang, Jelly Juliany Misah, Jesicca Cestly Herity Mokalu, Jounetha A.W Mongdong, Stinky Renaldo Mundung, Cyntia A. Muntiaha, Christania R. Najoan, Gabriella Windy Nandar, Stenly T. Nibong, Clara Rosalia Pantow, Dewi Christie Paul A. T. Kawatu, Paul A. T. Paul A.T. Kawatu Prastowo, Prully Diana Puasa, Djunita D.A Pusungunaung, Sriwahyuni W. Rana, Stephany Rattu, A. J.M. Rianna J Sumampouw Rio, Ivana Bella Putri Rorimpandey, Aldio Jum Agung Rosang, Merkuri C. D. Rumayar, Adisty A. Rumpa, Finy J. A. Runtuwene, Kurviasni S. Sahae, Etlinda Sahala, Indra Salawangi, Glady Endayani Salensehe, Zardvita Octavia Seguh, Finsensius Sondakh, Yunissia Jibriel Sorongan, Meytha J. Suak, Meilindah C.C Sulaemana Engkeng, Sulaemana Sumampow, Rine Debora Jhona Sumenda, Cristi N. Suoth, Lery F. Tinamonga, Zein Toliaso, Cynthia Sisilia Tumurang, Marjes N. Unso, Melkifo Rafles Warouw, Claudya Nathasya Wibisono, Gloria N. Woodford B. S. Joseph Wowor, Ribka Wowor, Ribka E. Wurangian, Prisilia K. Yacob, Desriana M.L Yewen, Maria Rosita