Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The effect of kegel exercises on urinary incontinence in menopausal women in the Banyuwangi Hindu elderly community Kusumawati, Diana; Christiana, Indah; Widhi Candra Dewi, Ni Kadek
Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 01 (2024): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v15i01.29966

Abstract

Introduction: Urinary incontinence refers to an individual's inability to restrain or control the discharge of urine due to weakness of the pelvic floor muscles and bladder muscles that are unable to control urine. This causes contamination of skin diseases in the genital area, quality of sleep, and decubitus. Prevention efforts can be provided with non-pharmacological therapy by doing Kegel exercises to stretch the pelvic floor muscles. The mechanism of action strengthens the capacity of the bladder sphincter. Objectives: This study aimed to determine the effect of Kegel exercises on urinary incontinence in postmenopausal women in the Banyuwangi Hindu elderly community in 2023. Methods: This research employed a pre-experimental research design with a one-group pre-test post-test research design of 18 respondents using a purposive sampling technique. Statistical analysis using the Wilcoxon test. Results: The study's results before the intervention were those who experienced urinary incontinence in the elderly with a minimum value of 13, a median value of 17.50, and a maximum value of 22. After the intervention, those experiencing urinary incontinence had a minimum value of 4, a median value of 7.44, and a maximum value of 12.  The findings of this research, analyzed using the Wilcoxon Test with SPSS, yielded a significance value of p = 0.000, which is less than 0.05. This indicates that Kegel Exercise has an impact on Urinary Incontinence in Menopausal Women in the Banyuwangi Hindu Elderly Community in 2023. Conclusions: Kegel exercises contract, increase muscle tone, improve healing by up to 50%, and form a supporting structure for the pelvis, vagina, urethra, and rectum to affect the inability to urinate under control.
Hubungan Sikap Ibu Hamil dengan Tindakan Screening HIV-AIDS Kusumawati, Diana; Agustina, Eva; Dwi Ariyani, Anita; Hidayatin, Nur; Christiana, Indah
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i4.2492

Abstract

Ibu hamil sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Infeksi HIV pada ibu hamil dapat menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan ibu dan janin. Selain berisiko tertular HIV, bayi yang dilahirkan dari ibu yang hidup dengan HIV juga menghadapi ancaman kematian. Rendahnya tingkat kepatuhan ibu hamil dalam melakukan tes HIV menjadi kendala utama dalam upaya pencegahan penularan HIV secara vertikal. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan akan status HIV dan ketidakaksesan terhadap terapi antiretroviral (ARV) selama masa kehamilan. Tujuan:mengetahui Hubungan antara sikap ibu hamil dengan tindakan screening HIV AIDS di Puskesmas Kalibaru.Penelitian menggunakan desain analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu hamil yang datang di puskesmas kalibaru kulon dan pengambilan sample secara accidental sampling sehingga didapatkan sample sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan observasi dan quesioner. Analisa dengan uji chi square menggunakan SPSS 22 for windows. Hasil penelitian hampir seluruhnya responden bersikap positif terhadap tindakan screening sebanyak 25 responden (83%) dan bersedia dilakukan screening test. Hasil analisa menggunakan uji fisher exact testdiperoleh data Asymp. Sig. (2-tiled)= 0,000, alpha < 0,05 yang berarti ada hubungan signifikan antara sikap ibu hanil dengan tindakan screening di Puskesmas Kalibaru Kulon. Tindakan screening perlu di sosialisasikan oleh tenaga kesehatan terutama pada saat melaksanakan ANC, dengan di berikanya penyuluhan dan konseling diharapkan ibu hamil akan mengetahui dan memahami tentang HIV. Dan pada akhirnya para ibu hamil akan bersikap positif melakukan pemerikaan screening HIV AIDS. Kata kunci : sikap ibu hamil, tindakan screening, HIV-AIDS
Dinamika Hukum Perdata Internasional dalam Pengakuan Pernikahan WNI di Luar Negeri Laila Anggraini, Fita; Kusumawati, Diana; Ghalidza Adhevi, Muhammad; Mul Erowati, Eti
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1b (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025 (TAMBAHAN)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1b.2695

Abstract

In the era of globalization, inter-country marriages are increasingly common, including among Indonesian citizens (WNI) who choose to marry abroad. However, the recognition and validity of such marriages in Indonesia is a complex legal challenge. This article aims to explore the dynamics of International Private Law in the context of recognizing Indonesian citizens' marriages abroad, as well as identifying the legal challenges faced and solutions that can be implemented to increase legal certainty and protect the rights of Indonesian citizens. The research method used is qualitative with a descriptive analytical approach, utilizing secondary data sources such as legal literature, regulatory documents and case studies. The research results show that the marriage recognition mechanism involves a complicated administrative process, including registration at the Indonesian representative office and legalization of documents. Challenges faced include differences in legalization procedures between countries and a lack of information regarding the steps that must be taken. To increase legal certainty, it is recommended that regulations be harmonized, increase legal dissemination, and use digital technology in the marriage recognition process. It is hoped that this research can provide useful policy recommendations for protecting the rights of Indonesian citizens who marry abroad.
Pendidikan Kesehatan dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Pencegahan Anemia Indriani, Ninis; Kusumawati, Diana; Sholihin, Sholihin; Izzah, Ukhtul; Diniati, Dian Luvi
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): In Progress Issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.861

Abstract

Latar belakang: Kelompok remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia. Anemia defisiensi besi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar bagi remaja putri. Kurang pemahaman terkait penyebab anemia dan dampak yang di timbulkan apabila terjadi anemia merupakan salah satu penyebab perilaku hidup yang tidak sehat dan jauh dari upaya pencegahan anemia terutama pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan siswa remaja putri Metode: Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan one group pre-post test design tanpa menggunakan kelompok control. Penelitian dilakukan si salah satu SLTA di Kabupaten Banyuwangi. Sampel penelitian sebanyak 75 siswa, yang diberikan pre tes - pre tes sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengambilan sampel menggunakan purporsive sampling dan pengambilan data menggunakan kuesioner pengetahuan siswa tentang pencegahan anemia. Data hasil penelitian di analisis menggunakan uji T berpasangan jika data berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka data penelitian di analisis menggunakan uji Wilcoxon Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai pengetahuan siswa tentang pencegahan anemia meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan meskipun peningkatnnya tidak signifikan dengan nilai sebelum diberikan pendidikan kesehatan minimal 30 dan maksimal 100 dan nilai minimal 60 dan maksimal 100 setelah di berikan pendidikan kesehatan. Analisis lebih lanjut di peroleh nilai p value = 0,275 yang berarti tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesuah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia Kesimpulan: Pemberian pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia terbukti dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia, meskipun secara statistic tidak didapatkan perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia sebaiknya menjadi program sekolah dalam upaya peningkatan kesehatan warga sekolah. Melalui UKS , pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas untuk memberikan penyuluhan atau edukasi kesehatan kepada remaja putri secara berkesinambungan untuk menjadikan siswa memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat salah satunya adalah pencegahan anemia.
Edukasi dan Upaya Deteksi Penyakit Tidak Menular Melalui Pemeriksaan Kesehatan Masroni; Sholihin; Nazmi, Annisa Nur; Damayanti, Fransiska Erna; Munif, Badrul; Rudiyanto, Rudiyanto; Kusumawati, Diana; Indriani, Ninis; Izzah, Ukhtul; Ariyani, Anita Dwi; Anitarini, Fany; Hermanto, Andrik
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 3 No. 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v3i1.377

Abstract

Non-Communicable Diseases (NCDs) often undetected because they have no symptoms and there no complaints. Usually found at an advanced stage, so it will be difficult to cure and ends in disability and death. This situation creates large costs for sufferers, families and the state. NCDs can be prevented by controlling risk factors. Increasing public awareness and concern for NCD risk factors very important in controlling NCDs. Counseling, examinations and surveillance of NCD risk factors are forms of health efforts to prevent an increase in the prevalence of non-communicable diseases. The activity of the undergraduate nursing and professional nursing lecturer's service program which is integrated with Thematic KKN is in the form of providing information to the community about the risk factors for non-communicable diseases (PTM), followed by examining the risk factors for non-communicable diseases in the community in the Grogol Village area, Giri Banyuwangi District. The reason for choosing the location based on the Mojopanggung Community Health Center's annual report, it shows that the prevalence of non-communicable diseases such as hypertension, DM, gout is always included in the 10 most types of disease every year. Therefore, it is very important to provide education regarding hypertension, gout and blood sugar to the public to prevent complaints and bad impacts, so that it will extend life expectancy and increase the productivity of residents who experience these diseases.
Pendidikan Kesehatan dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Pencegahan Anemia Indriani, Ninis; Kusumawati, Diana; Sholihin, Sholihin; Izzah, Ukhtul; Diniati, Dian Luvi
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.861

Abstract

Latar belakang: Kelompok remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia. Anemia defisiensi besi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar bagi remaja putri. Kurang pemahaman terkait penyebab anemia dan dampak yang di timbulkan apabila terjadi anemia merupakan salah satu penyebab perilaku hidup yang tidak sehat dan jauh dari upaya pencegahan anemia terutama pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan siswa remaja putri Metode: Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan one group pre-post test design tanpa menggunakan kelompok control. Penelitian dilakukan si salah satu SLTA di Kabupaten Banyuwangi. Sampel penelitian sebanyak 75 siswa, yang diberikan pre tes - pre tes sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengambilan sampel menggunakan purporsive sampling dan pengambilan data menggunakan kuesioner pengetahuan siswa tentang pencegahan anemia. Data hasil penelitian di analisis menggunakan uji T berpasangan jika data berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka data penelitian di analisis menggunakan uji Wilcoxon Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai pengetahuan siswa tentang pencegahan anemia meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan meskipun peningkatnnya tidak signifikan dengan nilai sebelum diberikan pendidikan kesehatan minimal 30 dan maksimal 100 dan nilai minimal 60 dan maksimal 100 setelah di berikan pendidikan kesehatan. Analisis lebih lanjut di peroleh nilai p value = 0,275 yang berarti tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesuah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia Kesimpulan: Pemberian pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia terbukti dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia, meskipun secara statistic tidak didapatkan perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia sebaiknya menjadi program sekolah dalam upaya peningkatan kesehatan warga sekolah. Melalui UKS , pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas untuk memberikan penyuluhan atau edukasi kesehatan kepada remaja putri secara berkesinambungan untuk menjadikan siswa memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat salah satunya adalah pencegahan anemia.
Optimalisasi Program Pencegahan Stunting: Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Persepsi Keluarga Dewi, Elvira Sari; Choiriyah, Muladefi; Suryanto, Suryanto; Kumboyono, Kumboyono; Ismail, Dina Dewi Sartika Lestari; Wihastuti, Titin Andri; Habibie, Intan Yusuf; Istifiani, Lola Ayu; Kusumastuty, Inggita; Astari, Asti Melani; Ariska, Hanisa Iis; Rosuli, Ahmad; Pamungkas, Akhmad Yanuar Fahmi; Satrianto, Anang; Hermanto, Andrik; Ariyani, Anita Dwi; Munif, Badrul; Kusumawati, Diana; Rahmawan, Fajri Andi; Damayanti, Fransiska Erna; Prasetyawan, Riyan Dwi; Balqis, Rani Diana; Rudiyanto, Rudiyanto; Supriyanto, Supriyanto; Kawitantri, Orchidara Herning; Agustina, Mulya; Caressa, Dea Amanda; Toga, Erik; Roshanti, Dian; Amanda, Efina; Murdani, Agus Putra
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.1023

Abstract

Pendahuluan: Jumlah anak stunting di Desa Paspan, Banyuwangi, masih mengalami peningkatan, sehingga diperlukan optimalisasi upaya pencegahan untuk menghindari dampak negatif terhadap kehidupan anak. Pengetahuan dan persepsi ibu mengenai stunting merupakan faktor penting dalam upaya pencegahan kondisi ini. Tujuan penelitian mengkaji hubungan antara pengetahuan ibu tentang stunting dengan persepsi keluarga terhadap stunting pada ibu yang memiliki anak dengan stunting di Desa Paspan, Banyuwangi. Metode: Penelitian kuantitatif cross-sectional dilakukan di Desa Paspan, Banyuwangi, pada bulan Desember 2022. Kriteria inklusi dan eksklusi digunakan dan didapatkan 26 responden dari 32 populasi ibu anak dengan stunting. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri atas sepuluh pertanyaan tentang pengetahuan mengenai stunting dan sebelas pertanyaan tentang persepsi keluarga mengenai stunting. Uji korelasi gamma, dengan tingkat signifikansi 0,05, digunakan untuk mengkaji hubungan antara dua variabel.  Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai stunting (96%), sementara 84,6% memiliki persepsi yang cukup terhadap stunting. Hasil analisis uji korelasi gamma menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang stunting dengan persepsi keluarga terhadap stunting (p = 0,340; r = 1,000). Kesimpulan: Pengetahuan ibu mengenai stunting tidak selalu berkorelasi dengan persepsi keluarga terhadap stunting. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting memerlukan pendekatan holistik yang mempertimbangkan faktor sosial, budaya, dan lingkungan guna meningkatkan pemahaman serta mendorong perubahan perilaku masyarakat.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tahun 2022 Kusumawati, Diana; Maharani, Citra; Prasetyawan, Riyan Dwi
Nursing Information Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v2i2.314

Abstract

Pendahuluan: Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan pertama yang di tuntut untuk dapat memenuhi harapan masyarakat. Apabila pelayanan puskesmas yang diberikan baik maka akan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan pelayanan tersebut, namun sebaliknya jika pelayanan dirasa kurang memuaskan maka masyarakat semakin sedikit yang memanfaatkan pelayanan puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Bungatan. Metode: penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 50 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang faktor–faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di puskesmas. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-square. Hasil: Hasil Analisa data faktor tangibles (bukti nyata) didapatkan nilai p-value sebesar 0,602 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Tangibles (bukti nyata) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor reability (Keandalan) didapatkan nilai p-value 0,02 < α (0,05), maka ada hubungan antara Reability (Keandalan) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor responsiveness (ketanggapan) didapatkan nilai p-value 0,171 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Responsiveness (ketanggapan) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor Assurance (jaminan) didapatkan nilai p-value 0,597 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Assurance (jaminan) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor Empaty (empati) didapatkan nilai p-value 0,948 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Empaty (empati) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan. Kesimpulan: Faktor Reability (Keandalan) merupakan factor yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien. untuk itu puskemas sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus mampu mewujudkan faktor tersebut.