Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Promosi Kesehatan dan Pelaksanaan Pemberian Imunisasi BCG Pada Bayi 0-2 Bulan Diklinik Deby Cyntia Yun Purnamasari, Eka; Dewi, Eva Ratna; Br Sinuhaji, Lidya Natalia; Sembiring, Adelina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyaraka Pelita Nusantara Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Loddos Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69688/jpmp.v2i1.182

Abstract

Cakupan imunisasi dasar pada tahun 2009 menunjukkan bahwa dari jumlah sasaran 4.461.341 bayi, cakupan imunisasi BCG 93,8%, DPT 69,6%, Polio 1 76,6%, Polio 4 92,4%, campak 91%.  Hasil survey pengabdian di klinik Deby cyntia yun, masih ada bayi yang terlewatkan untuk imunisasi BCG, dikarenakan Ibu terlalu takut untuk membawa bayi nya imunisasi karena usia bayi masih 2 bulan. Peran ibu dalam program imunisasi sangat penting, sehingga pemahaman yang tepat tentang imunisasi sangat diperlukan. Tujuan  Mengatasi masalah Kesehatan yang dialami ibu tentang pentingnya imunisasi dasar pada bayi usia 0-2 bulan di Klinik Deby Cyntia Yun, Dari  tabel  1  didapatkan  hasil  pengetahuan  ibu  saat  dilakukan  prestest  sebelum  Promosi  Kesehatan  (penyuluhan)  yaitu  pengetahuan  ibu  yang  baik  ada 3 responden ibu  (20%)  dan pengetahuan ibu yang cukup ada 5 Responden (33,3%), Serta  Pengetahuan Ibu yang Kurang ada 7 responden (46,7%). hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI masih kurang. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) hasil yang didapatkan yaitu pengetahuan ibu yang baik  ada  9 Responden (60%)  dan  pengetahuan  ibu  yang  cukup  ada 5 Responden  (33,3%) dan yang kurang 1 Responden (6,7%) Sehingga dapat  disimpulkan, pengetahuan ibu  tentang  ASI  eksklusif  meningkat  setelah  diberikan penyuluhan (Promosi). Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan pemberian Imunisasi BCG pada Bayi 0-2 Bulan di Klinik Bidan deby Cyntia Yun dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan gerakan imunisasi nanti, sehingga dengan adanya pemberian imunisasi semua penyakit pada balita dapat dicegah sedini mungkin. dari hasil yang didapat adanya peningkatan kesadaran orang tua sebanyak 75% terhadap pentingnya pemberian imunisasi dasar pada balita. Kondisi demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kesadaran peserta dan kemampuan melakukan identifikasi kebutuhan imunisasi pada bayi di wilayah klinik bidan deby Cyntia Yun.
Pendampingan Kelompok Tani Hutan untuk Perbaikan Manajemen Lahan Agroforestri Kopi di Hutan Pendidikan Universitas Brawijaya (UB Forest) Kurniawan, Syahrul; Kusumawati, Irma Ardi; Prayogo, Cahyo; Nuraini, Yulia; Nugroho, Gabryna Auliya; Purnamasari, Eka; Mardiani, Mila Oktavia; Hairiah, Kurniatun
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 2 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v2i1.31

Abstract

Sejak 2016 Universitas Brawijaya memperoleh mandat dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan Republik Indonesia untuk mengelola kawasan hutan dengan tujuan khusus menjadi Hutan Pendidikan dan Pelatihan bernama UB Forest. Kawasan UB Forest (541 ha) awalnya berupa kawasan produksi dengan tanaman utama pinus, mahoni dan suren. Dalam perkembangannya, sekitar 70% dari luasan UB Forest telah bergeser menjadi lahan agroforestri (AF) berbasis kopi. Petani kopi di UB Forest menghadapi 2 masalah utama yaitu (1) penurunan kesuburan tanah akibat manajemen lahan yang tidak tepat dan (2) produksi kopi yang rendah (100-400 kg/ha) akibat tutupan kanopi pinus yang rapat sehingga cahaya matahari yang diterima tanaman kopi menjadi rendah. Oleh karena itu, civitas akademik UB melakukan penelitian bersama tentang “Perbaikan Manajemen Cahaya dan Ketersediaan Hara untuk pohon Kopi di UB Forest” yang hasilnya disampaikan kepada petani melalui kegiatan pengabdian masayarakat (PKM). Tujuan PKM  antara lain: (1) Transfer ilmu pengetahuan tentang pengaturan cahaya dengan memangkas cabang pohon kopi dan penaungnya; (2) Membangun semangat dan memotivasi kelompok tani hutan (KTH) untuk mengelola lahan AF kopi; (3) Mengajak KTH untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produksi kopi sekaligus menjaga lingkungan UB Forest; (4) Mendapatkan umpan balik dari petani kopi tentang hasil penelitian sebelumnya dan menggali informasi penelitian yang dibutuhkan petani untuk masa yang akan datang. Hasil kegiatan pendampingan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan peran aktif petani dalam: (1) pengelolaan pohon penaung sebagai upaya optimalisasi intensitas cahaya untuk tanaman kopi, dan (2) perbaikan manajemen pemupukan melalui pengolahan residu panen kopi menjadi pupuk organik, dan aplikasinya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik.
Pengembangan Literasi Budaya Melalui Permainan Tradisional Congklak Di Era Digital Bagi Anak Usia Dini Purnamasari, Eka; Sefriyanti, Sefriyanti
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 10 No 1 (2025): JANUARI
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jip.10.1.133-140

Abstract

This study aims to analyze the traditional game of congklak on cultural literacy and character development of early childhood students in the digital era. The research method uses descriptive qualitative. The subjects of this study were one class B teacher and 20 children aged 5-6 years. Data collection through direct observation, in-depth interviews with teachers, and student participation in congklak game sessions to obtain a holistic picture. Data analysis techniques using Three triangulation techniques, namely source triangulation, technique triangulation, and time triangulation, were used to assess the validity of the research data. The results of the study showed that the traditional game of congklak can develop students' cognitive, affective, and psychomotor skills and can develop cooperation and honesty. In addition, students' learning motivation and understanding of local cultural heritage are increasingly developing. The traditional game of congklak has succeeded in integrating holistic character education and strengthening national cultural identity in the school curriculum.
Pemanfaatan Fly Ash pada Beton Non Pasir di Lingkungan Ekstrem Purnamasari, Eka; Antonius, Antonius; Setiyawan, Prabowo
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol. 7 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v7i1.6035

Abstract

No-Fines Concrete is a lighter type of porous concrete, which is made by removing sand from conventional concrete mixes. Fly Ash is a by-product waste from Steam Power Plants (PLTU) which use coal as fuel, in the form of fine, light, round particles and has pozzolanic properties. This research aims to evaluate the effect of using fly ash in No-Fines concrete in extreme environments, especially in peat swamp environments. The use of No-Fines concrete as a construction material is expected to reduce dependence on natural sand and utilize industrial waste such as fly ash. The peat swamp environment which has the characteristics of acidic and porous soil provides its own challenges in construction, so concrete with appropriate mechanical and physical properties is needed. The research results are expected to show that the addition of fly ash can improve the technical properties of concrete, especially in terms of strength and durability in peat swamp environments. It is hoped that it will contribute to developing environmentally friendly concrete materials and supporting the sustainability of construction in areas with extreme soil conditions. Apart from that, the use of fly ash as an additional material can help reduce industrial waste, while producing concrete that is economical and efficient to use.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan Br Surbakti, Sempa Kita; Purnamasari, Eka; Agussamad, Indra; Sihombing, Verti; Sitompul, Lewi
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 Desember 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i4.13101

Abstract

 In 2019, the world population reached 7.7 billion people. This number will increase by 1.08% from 2018, equivalent to 7.6 billion people. Over the past decade, the world's population has grown steadily at an annual rate of 1-1.2% per year. In 2050 the world population is estimated to only grow by 0.53%, the maternal mortality ratio is a measure of the level of service provided to mothers during childbirth.The aim of the research was to determine the factors that influence the 3-month injectable birth control contraceptive in Pekan Sawah Village. Carrying out research in the Pekan Sawah village.The research design used was descriptive with a cross sectional design. The research sample was all 92 women. The data collection instrument was a questionnaire regarding age, knowledge, education, parity and the choice of 3-month injectable birth control contraception. Data were analyzed using the Chi Square test.Univariate results: 92 respondents, the majority of respondents' ages were in the 21-35 years category, 35 people (38%), most had sufficient knowledge, 65 people (70.7%), most had secondary education, 49 people (53.5%), most had parity. 28 people (30.4%) were in category 2, most of the 3-month family planning injections were in the sufficient category, 76 people (82.6%). Bivariate results show that there is a relationship between the factors age (pvalue=0.008), knowledge (pvalue=0.036), education pvalue=(0.05), and parity (pvalue=0.014) in selecting a 3-month injectable birth control contraceptive.To increase Health Promotion and health motivation through IEC (Communication, Information and Education) regarding Family Planning and contraceptives does not only involve facilities at Health Institutions but also all families. Keywords: 3-month injectable contraceptive, knowledge, education ABSTRAK Pada tahun 2019, Populasi dunia mencapai 7,7 miliar jiwa. Jumlah ini akan meningkat 1,08% dari 2018 setara dengan 7,6 miliar orang. Selama dekade terakhir, populasi dunia telah tumbuh terus pada tingkat tahunan sebesar 1-1,2% per tahun. Pada tahun 2050 populasi dunia diperkirakan hanya tumbuh sebesar 0,53%, rasio kematian ibu merupakan ukuran tingkat pelayanan yang diberikan kepada ibu saat melahirkan.Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan doi Desa Pekan Sawah. Pelaksanaan penelitian di desa pekan sawah.Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh wanita yang berjumlah 92 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai umur, pengetahuan, pendidikan, paritas dan pemilihan kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan. Data dianalisis dengan uji Chi Square.Hasil Univariat 92 responden yang mayoritas umur responden berada pada kategori 21-35 tahun sebanyak 35 orang (38%), sebagian besar pengetahuan Cukup sebanyak 65 orang (70.7%), Sebagian besar pendidikan Menengah sebanyak 49 orang (53.5%), sebagian besar paritas berada pada kategori 2 sebanyak 28 orang (30.4%), sebagian besar suntik KB 3 Bulan berada pada kategori cukup sebanyak 76 orang (82.6%). Hasil Bivariat menunjukkan adanya hubungan faktor umur (pvalue=0,008), pengetahuan (pvalue=0,036), pendidikan pvalue=(0,05), dan paritas (pvalue=0,014) dalam pemilihan alat kontrasepsi KB suntik 3 Bulan.Untuk meningkatkan Promosi Kesehatan dan motivasi kesehatan melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) mengenai Keluarga Berencana dan alat-alat kontrasepsi tidak hanya melibatkan sarana di Lembaga Kesehatan tetapi juga seluruh para keluarga. Kata Kunci: KB suntik 3 bulan, pengetahuan, pendidikan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Soromartini Sartini, Sartini; Purnamasari, Eka; Sinaga, Martaulina; Kristina Pangaribuan, Ingka; Viranthy Surbakti, Diana; Zebua, Oktaviani
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v4i1.842

Abstract

Stunting adalah suatu masalah kegagalan dan pertumbuhan tubuh pada balita yang berlangsung lama. Terdapat 22,2% anak di bawah usia 5 tahun,  sekitar 150,8 juta anak mengalami stunting di dunia di tahun 2017. Negara Indonesia jumlah stunting teringgi di .provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2017 dan 2018. Provinsi Sumatera angka prevalensinya 7,4% dan di puskesmas Samortani sebanyak 36 balita tahun 2020. Tujuan dari riset ini untuk diketahui faktor-faktor. yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di .Wilayah Kerja Puskesmas. Sonomartani Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2022. Riset ini merupakan survey analitik dan mempunyai rancangan cross sectional study. Seluruh ibu mempunyai balita stunting terdapat di Wilayah Kerja. Puskesmas Sanomartani sebanyak 26 orang merupakan populasi. Terdapat responden sebanyak 26 dengan teknik total sampling untuk memperoleh data yg inginkan. Perhitungan data memakai chi square. Hasil yang diperoleh bahwa pengetahuan ibu mayoritas baik yaitu 15 orang (57,7%), pola pemberian makan mayoritas kurang baik yaitu 17 orang (65,4%), pemberian ASI Eksklusif mayoritas tidak diberikan ASI Eksklusif yaitu 16 orang (61,5%), status stunting mayoritas stunting pendek yaitu 16 orang (61,5%). Serta ada korelasi pengetahuan (p= 0,000), pola pemberian makan (p= 0,000), pemberian ASI Eksklusif (p= 0,004), dengan kejadian. stunting pada balita. Ada korelasi antara pengetahuan, pola pemberian makan, pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian. stunting pada balita. Saran pada riset ini adaah ibu-ibu harus menambahkan pengetahuanya akan nutrisi pada makanan dan mengimplementasikannya dengan memberikan pola makan yang baik.