Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Kemampuan Penalaran Induktif Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bilangan Bulat di MTs Habib Sholeh Kubu Raya Ridwan, Muhammad; Nurdiana, Riyanti; Fitriana, Ika Sari
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran induktif siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal cerita bilangan bulat di MTs Habib Sholeh Kubu Raya. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis secara mendalam bagaimana siswa mengumpulkan informasi, menemukan pola, dan menarik kesimpulan atau hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dari soal cerita matematika. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita secara logis, serta kurangnya soal-soal yang menstimulasi penalaran induktif dalam proses pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 15 siswa kelas VII, yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori kemampuan berdasarkan skor tes dan hasil wawancara, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen penelitian berupa tiga soal cerita bilangan bulat yang disusun berdasarkan indikator penalaran induktif: (1) mengumpulkan data (data gathering), (2) menemukan pola (finding pattern), dan (3) menarik hipotesis (hypothesis generation). Validasi terhadap instrumen dilakukan dengan indeks Aiken, yang menunjukkan bahwa seluruh instrumen berada dalam kategori valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi (27%) dapat menjalankan semua tahapan penalaran induktif dengan tepat. Mereka mampu mengidentifikasi informasi penting dari soal, menemukan pola secara konsisten, dan menyusun hipotesis secara logis serta sesuai dengan data yang diperoleh. Dalam wawancara, siswa dalam kategori ini mampu menjelaskan proses berpikir mereka secara reflektif dan runtut. Sementara itu, siswa dengan kemampuan sedang (60%) umumnya mampu menyelesaikan soal dengan benar, namun masih terdapat ketidaktepatan dan ketidaklengkapan dalam menyajikan data maupun dalam menarik kesimpulan. Mereka cenderung memahami maksud soal, tetapi kesulitan menuliskan proses secara lengkap dan logis. Sedangkan siswa dengan kemampuan rendah (13%) mengalami hambatan signifikan sejak tahap awal, seperti dalam memahami maksud soal, mencatat informasi yang relevan, hingga menyusun pola dan hipotesis. Menariknya, beberapa dari mereka memberikan jawaban yang benar, tetapi berdasarkan dugaan atau keberuntungan, bukan dari proses penalaran yang terstruktur. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa kemampuan penalaran induktif siswa dalam menyelesaikan soal cerita bilangan bulat masih sangat bervariasi. Mayoritas siswa belum mampu mengaitkan informasi secara utuh dan logis untuk menyusun solusi yang tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan induktif siswa secara bertahap. Saran praktis diberikan kepada siswa agar lebih aktif dalam melatih kemampuan berpikir logis melalui soal cerita yang menantang. Guru juga diharapkan menyusun soal yang sesuai dengan indikator penalaran induktif dan mendorong siswa untuk mengeksplorasi pola serta menarik kesimpulan sendiri. Penelitian ini juga membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk mengkaji faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kemampuan penalaran induktif, seperti gaya belajar, motivasi, dan kecerdasan emosional.
Pengembangan Komik Pembelajaran Matematika pada Materi Pecahan untuk Siswa SMP Faqihil Muqoddam Fauziyah, Syarifah; Nurdiana, Riyanti; Nizarrahmadi, Nizarrahmadi
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2025): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/j-pimat.v7i2.5519

Abstract

Kesulitan dalam memahami materi pecahan masih menjadi tantangan utama bagi siswa SMP dan berdampak pada rendahnya kemampuan matematis secara keseluruhan. Di SMP Alfaqihil Muqoddam, hasil observasi dan asesmen awal menunjukkan bahwa siswa mengalami hambatan pada keterampilan prosedural maupun representasi konsep pecahan. Kondisi ini menegaskan perlunya media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep sekaligus menarik minat belajar, terutama bagi siswa dengan ketertarikan rendah terhadap matematika. Penelitian ini bertujuan mengembangkan komik pembelajaran matematika pada materi pecahan untuk siswa kelas VII sebagai media alternatif yang kontekstual, menarik, dan sesuai karakteristik kognitif siswa. Metode yang digunakan ialah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE—Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Komik yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, serta diuji coba secara terbatas melalui uji perorangan dan kelompok kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komik layak digunakan (skor ahli media 3,7; ahli materi 4,2), praktis (uji perorangan 4,7; kelompok kecil 3,9), dan efektif meningkatkan hasil belajar, dengan kenaikan nilai rata-rata dari 28 (pretest) menjadi 86 (posttest). Penelitian menyimpulkan bahwa komik matematika materi pecahan mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menjadi media pendukung pembelajaran yang efektif.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Komik Matematika, Materi Pecahan