Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI TERHADAP PENGGUNAAN VIRTUAL CLASS ” GOOGLE CLASSROOM” Wiwin Kobi; Sunarty Suly Eraku; Hendra Hendra; Rusiyah Rusiyah
Jurnal Edu Research Vol. 10 No. 1 (2021): Jurnal Edu Research
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.411 KB) | DOI: 10.30606/jer.v10i1.1080

Abstract

Revolusi 4.0 mengubah paradigma pendidikan dan pembelajaran. Perubahan paradigma pendidikan yang berpusat pada guru kini berpusat pada peserta didik. Pembelajaran luring mulai ditinggalkan dan gantikan dengan pembelajaran daring yiatu yang dikenal dengan pembelajaran online. Banyaknya aplikasi pembelajaran online semakin memudahkan para pendidik dalam mentransfer meteri dan pemberian tugas. Salah satu aplikasi yang sering digunakan dalam pembelajatan online atau virtual class yaitu google classroom. Google classroom mempunyai fitur bagi pengajar untuk mengelola kelas, membuat tugas, membuat kuis, berbagi materi, serta mengevaluasi langsung hasil kerja siswa. Manfaat google classroom yaitu menghemat waktu, dapat di akses dimana saja, dan berbagi informasi dengan cepat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi UNG. Penelitian bertujuan melihat persepsi mahasiswa terhadap penggunaan google classroom. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator pertama pembelajaran geografi rata-rata mahasiswa yang menjawab sangat setuju 27,4%, setuju yaitu 33,9%, agak setuju 20,8%, agak tidak setuju 13,1%, tidak setuju 2,4%, dan sangat tidak setuju 2,45. Hal ini menunjukan Google Classroom dalam pembelajaran geografi efektif dilihat dari respon positif dari mahasiswa. Pada indikator kedua yaitu Performa Google Classroom menunjukan bahwa aplikasi tersebut sangat membantu memudahkan menyimpan dokumen, sangat jelas dan mudah dipahami, sangat efektif dan efisien dalam segi waktu. Hal ini terlihat rata-rata mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebesar 39,3%, setuju 42,9%, Agak setuju15,5%, agak tidak setuju 2,4%, tidak setuju dan sangat tidak setuju 0%. Indikator ketiga Penerimaan mahasiswa terhadap kemudahan Google Classroom menunjukan rata-rata mahasiswa menjawab sangat setuju sebesar 34,2%, setuju 43,9%, agak setuju19,4%, agak tidak setuju 1,5%, tidak setuju dan sangat ntidak setuju 0,5% Hal ini menunjukan google Classroom sangat mudah digunakan. Indikator kempat Pengaruh Sosial Terhadap Penggunaan Google Classroom menunjukan rata-rata menjawab sangat setuju sebesar 29,5%, setuju 38,4%, agak setuju 17,9%, agak tidak setuju 7,1%, tidak setuju dan sangat tidak setuju3,6%. Ini menunjukan lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap penggunaan Google Classroom.
IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH PANAS BUMI DESA PANCURAN KECAMATAN SUWAWA SELATAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SHCLUMBERGER Meilan Demulawa; Wiwin Kobi
Jambura Physics Journal Vol 1, No 2 (2019): October 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.532 KB) | DOI: 10.34312/jpj.v1i2.5386

Abstract

KAJIAN GEOGRAFI EKONOMI: STUDI KASUS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUKU BAJO DI POPAYATO, GORONTALO Wiwin Kobi; Hendra Hendra
JAMBURA GEO EDUCATION JOURNAL Vol 1, No 1 (2020): Jambura Geo Education Journal (JGEJ)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jgej.v1i1.4637

Abstract

The purpose of this study was to analyze the conditions and forms of social and economic interaction of the Bajo people in Pohuwato Regency. This study uses a qualitative descriptive approach. The results showed that the social and economic conditions of the Bajo tribe had a low level of health and education in the Torosiaje Jaya and Bumi Bahari villages. In the village of Torosiaje, the level of environmental awareness is still lacking. In terms of work, they work as fishermen, the income is higher in the Torosiaje Village compared to the income in the Torosiaje Jaya Village and Bumi Bahari Village, which is classified as poor. The social-economic characteristics of the Bajo in the Torosiaje village in terms of education and health are still low. While income is high. In the village of Torosiaje Jaya in terms of education and health is low. But environmental awareness is high. Some work as fishermen and some choose other workers. Her income is low and belongs to the poor category. In the village of Bumi Bahari in terms of education and health is still low. But environmental awareness is high. Some work as fishermen, some choose other jobs. Income is low and belongs to the poor category. The social interaction carried out by the Bajo is generally good. With the characteristics of rural interaction that relies on cooperation and mutual help to help fellow Bajo and Bajo tribes with the surrounding community.
Gerakan Masyarakat Sadar Stunting di Desa Helumo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara Wiwin Kobi; Nurfaika Nurfaika
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 5 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i5.12378

Abstract

Stunting atau kondisi gagal tumbuh merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Permasalahan stunting pada balita berhubungan dengan kemiskinan masyarakat. Prevalensi stunting balita Indoensia pada tahun 2015 sebesar 36,4%. Hal ini menjelaskan bahwa sekitar 8,8 juta balita mengalami masalah tinggi badan dibawah standar sesuai usianya. Organisasi Kesehatan dunia menyatakan sekitar 20% kejadian stunting terjadi pada saat bayi berada dalam kandungan. penyebabnya antara lain asupan makanan ibu selama hamil yang kurang bergizi sehingga nutrisi janin sedikit yang erat kaitannya dengan kemiskinan. Factor penyebab lainnya  yaitu MPASI ( Makanan Pendamping Asi) bayi usia dibawah 2 tahun yang kurang berkualitas, akses pelayanan Kesehatan yang terbatas, serta kurangnya pengetahuan ibu mengenai makanan bergizi. Sosialisasi mengenai Stunting di Desa Helumo merupakan salah satu kegiatan pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKNT Periode II. Adapun Tujuan dari diadakan sosialisasi Stunting ini  sebagai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil terhadap pencegahan stunting pada balita.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERPINDAHAN KALOR DENGAN METODE PRAKTIKUM DI KELAS V SD IT QURRATU ‘AYUN KOTA GORONTALO Meilan Demulawa; Herinda Mardin; Wiwin Kobi; Anisa Handani Uno; Desy Nuraini Lakutu; Sitti Resti Despianti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2022): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.432 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i3.3806

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi mengenai perpindahan kalor bagi peserta didik kelas V SD IT Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah metode praktikum dengan menggunakan pendekatan partisipatif aktif. Pelaksanaan kegiatan ini pada hari rabu tanggal 09 Maret 2022 pukul 08.00-12.00 WITA berlokasi di ruang kelas V SD IT Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 28 orang yang kesemuanya merupakan peserta didik kelas V SD IT Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo. Fasilitator yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas 3 orang dosen dan 3 orang mahasiswa. Melalui pelatihan ini, peserta bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan berpartisipasi aktif dalam melaksanakan praktikum perpindahan kalor secara konduksi. Kegiatan sosialisasi mengenai perpindahan kalor ini sangat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik karena menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi perpindahan kalor khususnya perpindahan kalor secara konduksi. Kegiatan sosialisasi perpindahan kalor menggunakan metode praktikum berpendekatan partisipatif aktif mampu meningkatkan pemahaman peserta didik yang ditunjukkan berdasarkan presentase dari hasil mengerjakan soal sebelum kegiatan sosialisasi perpindahan kalor secara konduksi sebesar 52% yang menjawab benar pertanyaan mengenai perpindahan kalor secara konduksi menjadi 87% yang menjawab benar setelah dilakukan kegiatan sosialisasi perpindahan kalor secara konduksi, sehingga terjadi peningkatan sebesar 35%.
Nilai Kearifan Lokal Pada Rumah Adat Dulohupa Kota Gorontalo Masruroh Masruroh; Sunarty Suly Eraku; Wiwin Kobi; Nadiya Tamau
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.067 KB) | DOI: 10.29303/jseh.v9i1.197

Abstract

In the midst of the rampant currents of globalization, where humans are busy with modern concepts and thoughts, indigenous peoples are trying to continue to carry out and maintain their traditions, so that culture remains preserved along with the development of globalization. Dulohupa traditional house is one of the Traditional Houses in the Gorontalo area, there are local wisdom values in the Dulohupa traditional house that have meanings and principles in various aspects of the life of the Gorontalo people. The purpose of this study is to introduce local wisdom in the Dulohupa Traditional House in Gorontalo. This study used descriptive qualitative method, the subjects in this study were obtained using interview techniques to information consisting of managers and local communities. The results of this study show that the Dulohupa traditional house consists of elements that have their own characteristics in the form of a stage that describes the house as a human body. The roof part symbolizes the head, the body of the house depicts the body, and the support of the house depicts the legs. The philosophical value of each component of the building includes the value of trust, the value of responsibility, the value of unity and oneness.
ANALISIS MISKONSEPSI MAHASISWA GEOGRAFI PADA TERM PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK THREE- TIER TEST Wiwin Kobi
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jkpi.v3i2.350

Abstract

Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi pada mahasiswa geografi Angkatan 2020. Miskonsepsi dapat diidentifikasi menggunakan tes diagnostik three-tier test test ini terdiri dari 20 soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi miskonsepsi pada mahasiswa geografi Angkatan 2020 terkaiat term pembelajaran yang terdiri dari model pembelajaran, strategi, metode, teknik, sertaa taktik pembelajaran. Miskonspsi tejadi pada semua sub materi dengan presentase sebesar 70,4% dari 45 mahasiswa. kategori misonsepsi false negative, sebesar (2%) , miskonspsi pada kondisi false positive sebesar (51%), dan kategori miskonsepsi murni sebesar ( 18%).
PEMODELAN KAWASAN REHABILITASI MANGROVE DI KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO MENGGUNAKAN PEMODELAN SIG Wiwin Kobi; Daud Yusuf
Cross-border Vol. 5 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemodelan kawasan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo menggunakan Pemodelan SIG. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Pemodelan SIG untuk menentukan lokasi kawasan rehabilitasi mangrove di Pesisir selatan Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu wilayah Provinsi Gorontalo bagian Selatan yaitu Kab. Pohuwato. Metode yang digunakan adalah pemodelan sistem informasi geografis yaitu metode skoring dan pembobotan. Metode skoring adalah suatu metode pemberian skor atau nilai terhadap masing-masing value parameter untuk menentukan tingkat kemampuannya. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Sedangkan metode pembobotan atau disebut juga weighting adalah suatu metode yang digunakan apabila setiap karakter memiliki peranan berbeda atau jika memiliki beberapa parameter untuk mementukan kemampuan lahan atau sejenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah yang memenuhi kriteria untuk wilayah rehabilitasi mangrove berada di Kecamatan Popayato Timur, Kecamatan Lemito, Kecamatan Wanggarasi, Kecamatan Randangan dan Kecamatan Patilanggio. Kecamatan Marisa, Kecamatan Popaya, Kecamatan Buntulia dan Kecamatan Marisa hanya sebagian kecil wilayah yang disarankan untuk rehabilitasi mangrove yang disebabkan kondisi mangrove di kecamatan ini masih cukup baik.
Inovasi Berkelanjutan: Memperkuat Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Wisata Hiu Paus yang Berkelanjutan di Desa Botubarani Sunarty Suly Eraku; Moch. Rio Pambudi; Wiwin Kobi
Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi Vol 2, No 1 (2023): Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/geojpg.v2i1.20003

Abstract

Pariwisata berkelanjutan merupakan konsep pariwisata yang memberikan prioritas pada keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pariwisata berkelanjutan sangat penting untuk melindungi lingkungan sebagai aset yang berharga. Indikator pariwisata berkelanjutan diantaranya lingkungan, ekonomi, sosial budaya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi pada subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, minat, dan motivasi. Subyek penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan wisata meliputi perangkat desa, pelaku UMKM, wisatawan, dan masyarakat sekitar. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan beberapa langkah meliputi, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemerintah desa mengembangkan program antara lain a) menjaga kebersihan kampung, b) sapta pesona, c) pembuatan cindramata, d) pengusaan bahasa Inggris, dan e) pengembangan homestay. Berbagai jenis UMKM dapat ditemukan di kawasan ini, seperti penyewaan perahu, penjual cindramata, dan penyewaan homestay. Perkembangan pariwisata hiu paus terjadi pergeseran profesi yang menarik di kalangan masyarakat. Banyak dari masyarakat yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan kini beralih profesi menjadi pemandu wisata hiu paus. Kesimpulan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa partisipasi seluruh elemen telah memenuhi indikator lingkungan, indikator ekonomi, dan indikator sosial budaya.
GERAKAN BERSAMA: MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN MENGURANGI SAMPAH DI PANTAI TAMENDAO GORONTALO Liayong Pratama, M Iqbal; Yusuf, Daud; Maryati, Sri; Rusiyah, Rusiyah; Kobi, Wiwin; Masruroh, Masruroh; Pambudi, Moch Rio; Asrul, Asrul
Amare Vol. 3 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52075/ja.v3i1.428

Abstract

In the context of increasing global concern for environmental issues, beach cleaning activities at Tamendao Beach in Gorontalo have become very important as a response to the accumulation of plastic waste, which threatens the coastal environment and marine biota. This activity aims to increase public awareness of the importance of maintaining environmental cleanliness, especially in coastal areas, and reduce plastic waste accumulation through cross-sector collaboration and active community participation. The methods used include initial surveys to evaluate the level of rubbish accumulation, planning cleanup strategies, resource mobilization, participant training, and beach cleanup activities involving sorting and processing rubbish. The results show success in collecting large amounts of plastic waste, increasing public environmental awareness, and showing the importance of cross-sector collaboration in maintaining a clean environment. In conclusion, this activity had a significant positive impact on the surrounding environment. It emphasized the need for a follow-up plan to ensure the sustainability of environmental conservation efforts at Tamendao Beach and the surrounding area.