Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Rochmah, Siti Nor; Utomo, Arief Cahyo
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 4 No. 02 (2024): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Mei 2024
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v4i02.739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui metode Show and Tell pada pembelajaran tematik siswa kelas VI SD Negeri Trangsan 01, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Tahun Ajaran 2023/2024. Keterampilan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini, meliputi aspek pelafalan, aspek parabahasa, aspek kebahasaan, aspek isi pembicaraan, dan aspek bahasa tubuh. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Trangsan 01 yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Objek penelitian adalah keterampilan berbicara siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Teknik validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara siswa sebesar 9% yaitu pada siklus I sebesar 63% (kategori baik), kemudian meningkat menjadi 72% (kategori baik) pada siklus II. Dengan demikian melalui penggunaan metode Show and Tell pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VI SD Negeri Trangsan 01, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Peningkatan Kreativitas Pada Siswa Kelas IV Menggunakan Model Project Based Learning SDN Trangsan 01 Rifa'i, Sutikno Agung; Utomo, Arief Cahyo
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 4 No. 02 (2024): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Mei 2024
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v4i02.748

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode IPAS dan menerapkan model Project Based Learning. Melibatkan 17 siswa kelas IV di SD Negeri Trangsan 01, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diperoleh dari wawancara, observasi, serta kuesioner kepada guru dan siswa. Identifikasi masalah mencakup kurangnya kreativitas siswa, kurangnya keaktifan dalam menjawab pertanyaan, dan penggunaan referensi yang monoton. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menggunakan model Project Based Learning. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kreativitas siswa dari pra-siklus (48%) hingga siklus pertama (64%) dan siklus kedua (81%). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Project Based Learning efektif meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas IV di SD Negeri Trangsan 01.
SMART E-Learning dengan Pendekatan STEAM-3R Bagi Guru dalam Mewujudkan Program School Well-Being Rusnilawati, Rusnilawati; Rahman, Farizky; Utomo, Arief Cahyo; Fadlilah, Umi; Hening, Putri Pramesti; Susanto, Edi; Harmanto, Bambang
Buletin KKN Pendidikan Vol. 5, No. 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v5i2.23166

Abstract

STEAM merupakan pendekatan interdisipliner yang mengarahkan siswa untuk menggunakan Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), Seni (Art) dan Matematika (Mathematics) dalam konteks masalah nyata. Model pembelajaran Flipped Learning menjadi model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan secara hybrid atau blended dengan berbagai platform e-leaning dan aplikasi seperti Liveworksheet. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2023 dengan 34 peserta guru sekolah dasar. Hasil observasi pada beberapa SD di Surakarta menunjukkan penggunaan teknologi masih belum optimal. Sekolah yang sudah Terakreditasi A masih kesulitan dalam menerapkan teknologi pembelajaran e-learning. Selain itu, permasalahan sampah merupakan hal yang tidak asing lagi dibicarakan terutama di daerah perkotaan seperti Kota Surakarta. Program 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) merupakan salah satu prinsip utama dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan. Integrasi pendekatan STEAM-3R dapat menjadi sebuah inovasi untuk implementasi pengelolaan sampah di Sekolah Dasar. Tahap pelatihan meliputi, sosialisasi pembelajaran, penyuluhan pengembangan, koordinasi pembuatan video, koordinasi pembuatan kelas e-learning, dan koordinasi penerapan. Materi yang diberikan meliputi: implementasi pendekatan STEAM, Flipped Learning, Canva, Liveworksheet, dan Kantin Pasta. Pelatihan ini memberikan hasil, yaitu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran inovatif, meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan kelas E-learning, meningkatkan kemampuan dalam mendesain video interaktif. Hasil dari pelatihan memberikan dampak yang sangat baik terhadap program school well-being melalui penerapan tugas project berbasis 3R berbantuan aplikasi liveworksheet
Pengenalan Kebudayaan Tradisional melalui Pendidikan Seni Tari pada Anak Usia Dini di BA Aisyiyah Ngadirejo, Sukoharjo Utomo, Arief Cahyo; Widyawati, Lisa; Supyanti, Rika; Guntur, Nanda; Dhita, Lely Aprillia Arin; Rahmadhanti, Ayu; Pratama, Ervha Arien; Riskiana, Akmalia; Amilia, Nadia Yuni; Marwan, Muhammad
Buletin KKN Pendidikan Vol. 1, No. 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v1i2.10791

Abstract

Anak usia dini dapat dikatakan sebagai masa keemasan (Golden Age), masa keemasan ini lebih mudah untuk menerima rangsangan positif yang dapat meningkatkan perkembangan kecerdasan yang baik. Media berperan penting memberikan rangsangan positif yang dapat menjadikan anak merasa nyaman dan senang. Salah satu media itu didapat melalui seni tari. Perkembangan kebudayaan saat ini perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Maka dari itu, diperlukan pengenalan kebudayaan sejak dini yang inovatif, kreatif, dan edukatif agar anak-anak memiliki ketertarikan untuk mempelajari kebudayaan. Seni tari memiliki ragam yang sangat banyak, oleh karenanya memilih ragam tari yang memiliki gerakan sederhana namun akan sarat akan makna. Maka dipilihlah Tari Semut dari Jember sebagai pengenalan kebudayaan pada anak usia dini di BA Aisyiyah Ngadirejo.
Penanaman Karakter Gotong Royong dan Tanggung Jawab melalui Metode Pembiasaan di Sekolah Dasar Hayati, Rimadhani Khusnul; Utomo, Arief Cahyo
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3248

Abstract

Saat ini banyak anak-anak diSD yang karakter gotong royong dan tanggung jawabnya itu masih rendah hal tersebut dikarenakan oleh kemajuan teknologi salah satunya gadget. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi dan nilai-nilai karakter gotong royong dan tanggung jawab yang tumbuh pada diri siswa melalui metode pembiasaan di SDN 02 Sringin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru, siswa, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan penanaman karakter gotong royong dan tanggung jawab melalui metode pembiasaan di SDN 02 Sringin. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembiasaa telah mengimplementasikan penanaman karakter gotong royong dan tanggung jawab di SDN 02 Sringin dengan bentuk kegiatan seperti piket kelas, kerja kelompok, atau tugas kelompok, kerja bakti, gemar berinfak, dan salat dhuha. Terdapat Faktor penghambat yaitu masih terdapat sifat lupa pada diri siswa dalam mengerjakan kegiatan shalat dhuha, tidak semua siswa mengisi kotak infak, masih ada beberapa orang tua kurang kerjasama dengan anak-anaknya. Oleh karena itu, perlu adanya pembiasaan pada siswa agar terbentuk karakter yang baik terutama gotong royong dan tanggung jawab serta diperlukannya kerjasama antar pihak
Peningkatan Kedisiplinan pada Mata Pelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Amalia, Renata Rizky; Utomo, Arief Cahyo
FONDATIA Vol 8 No 2 (2024): JUNI
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/fondatia.v8i2.4717

Abstract

This classroom action research aims to determine the impact of implementing the jigsaw type cooperative learning model on improving students' disciplinary attitudes in mathematics subjects. This research was carried out in the 2023/2024 academic year. This research was carried out in 2 cycles in class III of SD N Trangsan 1, Sukoharjo, consisting of 12 girls and 6 boys. The data analysis technique was carried out using a quantitative descriptive approach through success indicators which were used to measure the achievement of a disciplined attitude in the learning process in mathematics lesson content. Based on the results of research on disciplinary attitudes in cycle I, it was found that the average research results reached 70% which was in the sufficient category. Then in cycle II it reached 83% which was categorized as good. So it can be concluded that the jigsaw type cooperative learning model has been proven to be effective in improving students' disciplinary attitudes in mathematics subjects. This learning model can be applied as a learning model that is used to help teachers improve students' social and intellectual attitudes, especially discipline in learning mathematics.
Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika melalui Metode Make a Match Siswa Kelas V Sekolah Dasar Saputri, Oktaviana; Utomo, Arief Cahyo
FONDATIA Vol 8 No 2 (2024): JUNI
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/fondatia.v8i2.4718

Abstract

Application of the Make a Match learning method using paired cards containing questions and answers to increase students' active learning. The purpose of this study is to explain how the Make a Match learning approach is used to improve class V students' active learning in mathematics classes at SD N Trangsan 1. Class action research (PTK) is employed in this study. Planning, action, observation, and reflection are the four steps in each cycle of the Kemmis & McTaggart model that is being used. 17 students participated in the two rounds of this research in class V. Tests (formative tests) and non-tests (observations) were used to gather data. Based on the findings of the study activities conducted in the classroom, it can be said that the Make a Match approach to learning can boost students' engagement in mathematics. The average learning activity at SD N Trangsan 1 increased, namely in the pre-cycle 49,93% (very poor category), in cycle 1 it was 69,33% (enough category). After improvements were made from cycle 1 reflection, student learning activity in cycle II increased to 86,66% (very good category).
Peningkatan Kerjasama melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SD Alivia, Nafa Septian; Utomo, Arief Cahyo
FONDATIA Vol 8 No 2 (2024): JUNI
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/fondatia.v8i2.4742

Abstract

This study aims to evaluate the effectiveness of using the STAD cooperative learning model in enhancing students' cooperation in the Indonesian language subject. The method used is classroom action research consisting of two cycles with Kemmis and McTaggart design. The subjects of this study are 16 second-grade students at SD Negeri Trangsan 01. Data were collected through observation and interviews, then analyzed descriptively quantitatively and descriptively qualitatively. The results show that the average learning activity of students increased from 54% (less category) in the pre-cycle to 69% (sufficient category) in cycle I. After improvements based on the reflection of cycle I, students' learning activity in cycle II increased to 80% (good category). Therefore, it can be concluded that the STAD cooperative learning model has proven to be effective in enhancing students' cooperation in learning Indonesian. This learning model can be one of the options for teachers to improve students' cooperative attitudes in learning Indonesian.
Cultivation the Characters of Discipline and Honesty Through the Class Agreement Bulletin Board Amalia, Adilla Salsa; Utomo, Arief Cahyo
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 5 No 2 (2023): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v5i2.3036

Abstract

This research aims to describe the application of a class agreement bulletin board to foster the values of discipline and honesty. This research employed a qualitative method with a case research design conducted at MI Muhammadiyah Karanglo. The research participants consisted of six students from class V and the homeroom teacher of class V. Data collection techniques included observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques involved data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings are as follows: (1) The application of the class agreement bulletin board consists of 10 mutually agreed-upon rules, with consequences for those who violate them; (2) The implementation of the class agreement bulletin board effectively fosters the values of discipline and honesty through daily practice; (3) Challenges that arise include differences of opinion, internal student factors, and insufficient supervision from the teacher. The proposed solution is to conduct weekly evaluations. Thus, this research concludes that the application of the class agreement bulletin board functions effectively on a daily basis, fostering a sense of discipline and honesty among students at school. This is evidenced by the students consistently adhering to the rules and carrying out the agreed-upon consequences.
Pendidikan Antikorupsi: Penanaman Karakter Jujur melalui Kantin Kejujuran di Sekolah Dasar Restuningtyas, Arrum Bunga; Utomo, Arief Cahyo
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 12 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v12i1.30900

Abstract

The study aims to determine the honesty canteen's implementation, impact, and constraints. The type of research is qualitative descriptive with a case study method at SDN Polokarto 04. The type of data used is qualitative data. Data sources came from the principal, teachers, and students from Grade I to Grade VI. Data collection techniques used observation, interviews, and documentation. The study used three indicators of honesty: 1) not lying, 2) not taking items that do not belong to them, and 3) admitting mistakes. The results showed that implementing the honesty canteen uses the concept of self-service; buyers take their food and drinks to be purchased, pay themselves, and take their own change if needed. The most influential impact of implementing the honesty canteen in elementary schools is a behavior or character cultivation change. Embedded characteristics include practicing honesty with oneself and others and fostering independence and responsibility. Another impact seen from the indicators of honesty is that students are accustomed to speaking according to reality to create a transparent and trustworthy environment, students have responsibility regarding their belongings and do not take other people's property, and students dare to admit mistakes and can make it a lesson. The obstacles elementary school students face are difficulty counting and the absence of change when transacting in the honest canteen.