Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Strategi Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan Sebagai Upaya Konservasi Mangrove di Kabupaten Bangka Selatan Sapanli, Kastana; Kusumastanto, Tridoyo; Yulianto, Gatot; Sadelie, Agus; Kurniawan, Fery; Putra, Aditya Handoyo; Akhrianti, Irma; Mardyani, Yeyen; Indah, Mega Natasha; Fauzan, Fatih Ahmad
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1048-1052

Abstract

Pengembangan ekonomi berkelanjutan di kawasan mangrove Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten ini memiliki hutan mangrove yang cukup luas, menghasilkan jasa-jasa lingkungan dan memberikan potensi berbagai kegiatan ekonomi khususnya di sektor perikanan yaitu silvofishery. Selain itu juga potensi pengembangan wisata ekowisata mangrove yang dapat dikombinasikan dengan usaha kepiting bakau. Namun demikian terdapat permasalahan adanya kerusakan ekosistem mangrove akibat aktivitas manusia seperti penambangan timah dan konversi lahan menjadi tambak. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam pengembangan silvofishery di kawasan mangrove serta adanya keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi. Diperlukan strategi yang tepat dari hulu hingga hilir melalui pemberdayaan masyarakat, rekomendasi kebijakan yang dapat diusulkan di antaranya peningkatan regulasi dan penegakkan hukum, peningkatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, dan kolaborasi antar sektor.
FRESHWATER STINGRAY FISHERMEN’S INCOME IN MUSI RIVER, PALEMBANG CITY, SOUTH SUMATRA Septiani, Nabila Nur; Wijayanti, Pini; Azzahra, Sahaya Aulia; Nikmah, Lailatun; Sapanli, Kastana
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 15 No. 2 (2024): Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v15i2.51720

Abstract

Freshwater stingrays are one of the catches targeted by fishers in the Musi River of Palembang City. However, freshwater stingrays are listed as endangered species by the IUCN, and Indonesian government regulates their preservation. Prohibiting the capture of freshwater stingrays can have significant impact on the livelihoods of fishers around the river. This research was designed to analyze fishers’ income and identify the contribution of freshwater stingray catches toward fishers’ income. According to income analysis, the results show that the average fishers’ income is around IDR 269,542.13 - 655,287.47 per trip per day with an R/C ratio to the total cost is 3.78 in the regular season and 2.14 in the low season. The share of freshwater stingray catches toward the total income ranges from 14.22% to 20.93%. Keywords: elasmobranch, livelihood, profit sharing, sustainable fisheries
Model Transmisi Intergenerasi Perikanan Tangkap di Pesisir Selatan Nelonda, Selli; A Kinseng, Rilus; Sapanli, Kastana; Novindra, Novindra
Jurnal Ecogen Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Ecogen
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jmpe.v8i1.16433

Abstract

This research aims to identify the determining factors for the transmission of fishing between generations and analyze the intergenerational model with the variable parental support in creating sustainable livelihood activities in coastal areas. This research uses a seemingly unrelated bivariate probit regression model and multinomial logistic regression with 270 samples. The results show that the intergenerational transmission of fishing work depends on the father's hopes and also the child's wishes, while the father's hopes of wanting his child to become a fisherman like himself (which is the cause of endogeneity) depends on the child's liking for the sea, the education of household head, the experience of household head. steps, the conditions of fishing business and community participation. From the multinomial logistic regression model, the results show that variables that describe economic and social conditions play an important role in the decision to occur intergenerational transmission. 
ANALISIS SUSTAINABLE LIVELIHOOD NELAYAN SUKU BAJO DI KAMPUNG WURING KECAMATAN ALOK BARAT KABUPATEN SIKKA Ibrahim, Sofian; Sapanli, Kastana; Suhana
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 8 No 3 (2024): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.8.3.275-287

Abstract

Masyarakat nelayan suku Bajo Kampung Wuring merupakan salah satu bagian masyarakat pesisir yang bisa beradaptasi dan mampu memanfaatkan sumberdaya perikanannya. Namun mayoritas nelayan suku Bajo masih hidup serba keterbatasan terutama nelayan kecil dan buruh nelayan. Nelayan suku Bajo masih memiliki masalah dengan keberlanjutan hidupnya dari masalah sosial, ekonomi dan lingkungan serta dampak perubahan iklim. Perubahan iklim seperti permukaan air laut naik, gelombang tinggi, hujan deras dan badai sangat mempengaruhi keberlanjutan hidup nelayan suku Bajo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status aset sustainable livelihood suku Bajo di Kabupaten Sikka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2023 di Kampung Wuring Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Metode penelitian yang digunakan analisis sustainable livelihood adalah Multiaspect Sustainability Analysis (MSA) untuk menilai status keberlanjutan. Hasil penelitian dalam analisis status sustainable livelihood nelayan suku Bajo di Kampung Wuring dengan total nilai rata-rata sebesar 48,3. Sustainability nilai yang tertinggi adalah aspek human capital (73,4), social capital (73,4) dan economic and financial capital (53,4), sedangkan aspek yang terendah adalah physical capital (40) dan natural capital (26,6). Sehinga perlu perhatian khusus terhadap fakor natural capital kerena memiliki nilai status kurang berkelanjtan. Kata kunci: capital, keberlanjutan, nelayan, suku Bajo
NILAI EKONOMI EKOSISTEM KARANG PULAU PARI DAN PENGELOLAAN BERKELANJUTAN Naufalzuhdi, Achyar; Yulianto, Gatot; Sapanli, Kastana
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 8 No 3 (2024): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.8.3.255-266

Abstract

Terumbu karang Pulau Pari Kepulauan Seribu berperan penting dalam sektor perikanan dan pariwisata, namun tidak terlepas dari ancaman kerusakan akibat aktivitas manusia dan dampak perubahan iklim. Nilai ekonomi dan pengelolaan berkelanjutan diperlukan agar jasa ekosistem dapat dimanfaatkan secara terus-menerus hingga dimasa mendatang. Tujuan dari penelitian ini untuk menduga nilai ekonomi karang dan karakteristik masyarakat yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi, serta menentukan strategi pengelolaan secara berkelanjutan. Metode survey digunakan dalam pengumpulan data dengan kuisioner dan observasi. Nilai ekonomi ekosistem dianalisis menggunakan Contingent Valuation Method untuk mengukur nilai WTP masyarakat atas jasa ekosistem. Karakteristik masyarakat yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi karang menggunakan model regresi linier berganda. Analisis program berkelanjutan menggunakan Analytical Hierarchy Process untuk menghasilkan alternatif prioritas. Hasil penelitian diperoleh besaran nilai WTP masyarakat atas jasa ekosistem Rp9.500 dengan nilai total WTP Rp384.750.000 per tahun sebagai nilai ekonomi karang. Karakteristik masyarakat yang berpengaruh adalah pendapatan, artinya pendapatan yang meningkat maka meningkat pula nilai ekonomi ekosistem karang. Analisis AHP menunjukkan strategi pemberdayaan masyarakat sebagai alternatif prioritas sehingga direkomendasikan sebagai strategi pengelolaan secara berkelanjutan. Program pelatihan dan pendampingan masyarakat diperlukan dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang yang berkelanjutan. Kata kunci: kesediaan membayar, pengelolaan berkelanjutan, Pulau Pari