Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Renewable Therapy Potential of Allogeneic Bone Marrow-Derived Mesenchymal Stem Cells for Idiopathic Pulmonary Fibrosis Bawono, Aloysius Krishartadi Damar; Balqis, Gasela Zalianti; Haq, Rais Amaral; Sari, Ratna Dewi Puspita; Utama, Winda Trijayanthi; Daulay, Suryani Agustina
Journal Medical Informatics Technology Volume 2 No. 2, June 2024
Publisher : SAFE-Network

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37034/medinftech.v2i2.34

Abstract

Idiopathic pulmonary fibrosis (IPF) is a rare chronic respiratory disease characterized by progressive fibrotic changes in lung tissue of unknown origin, resulting in severe decline in lung function and poor prognosis with a median survival of 3 to 5 years. Current pharmacological therapies, including nintedanib and pirfenidone, aim to slow disease progression but are limited by side effects and lack of efficacy in reversing established fibrosis. This literature review explores emerging therapeutic approaches for IPF using data from PubMed, Google Scholar, and ScienceDirect databases. The review highlights mesenchymal stem cell (MSC) therapy, specifically allogeneic bone marrow-derived MSCs, as a promising option. MSC therapy demonstrates superior efficacy in improving forced vital capacity (FVC) by 3.7%, surpassing the effects of nintedanib (3.3%) and pirfenidone (-4.8%), while exhibiting minimal adverse effects. The findings underscore the potential of MSC therapy as a renewable treatment option for IPF, suggesting a paradigm shift towards addressing both disease progression and lung function restoration in affected individuals.
Hubungan Paparan Debu Kayu dengan Permasalahan Sistem Respirasi pada Pekerja Industri Mebel Ferdian, Ruben; Sirait, Naomi Elfriede; Situmorang, Cindy Miranda; Sari, Ratna Dewi Puspita; Utama, Winda Trijayanthi; Daulay, Suryani Agustina
Media Ilmiah Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/miki.v2i3.358

Abstract

Penyakit Paru Akibat Kerja (PPAK) adalah kondisi kesehatan yang timbul sebagai akibat dari pajanan berbagai bahan berbahaya di tempat kerja. Debu kayu, yang dihasilkan oleh proses penggergajian dan pengamplasan di industri mebel, adalah salah satu contoh bahan yang dapat menyebabkan PPAK. Paparan debu kayu dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, termasuk penurunan persentase kapasitas vital (VEP1/KVP), batuk, mengi, bronkitis kronis, sesak dada, dan asma. Kajian literatur ini membahas tentang hubungan paparan debu kayu dengan permasalahan sistem respirasi pada pekerja industri mebel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debu kayu dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada sistem pernafasan, serta dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi pekerja yang terpapar debu tersebut. Debu kayu yang terbawa udara ini mempunyai dampak yang besar terhadap kesehatan hidung individu di lingkungan tersebut, khususnya karyawan. Dalam industri mebel, debu kayu dapat dihasilkan oleh berbagai proses, termasuk penggergajian dan pengamplasan. Debu kayu yang terbawa udara ini mempunyai dampak yang besar terhadap kesehatan hidung individu di lingkungan tersebut, khususnya karyawan. Oleh sebab itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap PPAK serta melakukan upaya pencegahan yang efektif untuk mencegah timbulnya penyakit ini. Pencarian dilakukan dalam rentang waktu tahun 2018-2023 melalui pangkalan data seperti Google Scholar, Pubmed, dan ScienceDirect, dengan menggunakan kata kunci yang mewakili seperti "debu kayu", "pekerja mebel", dan "sistem respirasi”. Proses penelitian melibatkan beberapa langkah, dimulai dengan pencarian dan pengumpulan artikel dari jurnal-jurnal ilmiah dan referensi dari buku yang dapat dijadikan landasan atau pedoman penelitian.
Potensi Tanaman Obat Untuk Mengatasi Tuberkulosis Resisten Obat: Kajian Literatur Prayogi, Norbertus Marcell; Hafizh, Ahmad Fauzan; Widjaja, Jovan; Sari, Ratna Dewi Puspita; Utama, Winda Trijayanthi; Daulay, Suryani Agustina
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 3 (2024): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i3.15091

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis. Indonesia berkontribusi secara signifikan terhadap beban TB global, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 969.000 kasus TB di negara ini. Pengobatan utama untuk TB adalah menggunakan beberapa antibiotik yang dikenal sebagai obat anti-tuberkulosis (OAT). Namun, penggunaan antibiotik dalam pengobatan meningkatkan risiko resistensi antibiotik. Resistensi terhadap antibiotik merupakan masalah yang dihadapi dunia dalam pengobatan infeksi bakteri, termasuk TB. Penggunaan ekstrak tanaman sebagai terapi alternatif untuk TB telah menjadi fokus penelitian. Tanaman obat tradisional telah digunakan untuk berbagai penyakit di banyak budaya di seluruh dunia. Tanaman-tanaman ini mengandung senyawa aktif yang memiliki potensi untuk melawan bakteri dan memiliki sifat-sifat yang mendukung penyembuhan serta meminimalkan efek samping. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk merangkum berbagai penelitian ekstrak tanaman dari seluruh dunia untuk memahami potensi ekstrak tanaman sebagai terapi alternatif untuk TB, khususnya TB yang resisten terhadap obat. Studi ini menggunakan pencarian komprehensif dari tiga basis data (Pubmed, Google Scholar, dan Science Direct) dari tahun 2018 hingga 2023. Hasil menunjukkan bahwa berbagai ekstrak tanaman telah ditemukan memiliki aktivitas antimikroba terhadap M. tuberculosis, termasuk Lophira lanceolata, Zanthoxylum Leprieurii, Echinops Amplexicaulis, Acacia hockii, Albizia coriaria, Combretum molle, Warburgia ugandensis, dan Aphloia theiformis. Nilai Konsentrasi Minimum Inhibitor (MIC) dari ekstrak ini berkisar dari 0,0488 hingga 1.500 mg/mL.
Peningkatan Kemampuan Pekerja Peternakan Ayam Petelur dalam Identifikasi Bahaya Potensial dan Masalah Kesehatan Angraini, Dian Isti; Febriani, Wiwi; Daulay, Suryani Agustina; Nisa, Lutfi Khoirun; Ramadhan, Rifqi Ihza
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4486

Abstract

Peternakan ayam petelur merupakan salah usaha yang banyak ditemukan termasuk di Lampung Selatan. Usaha ini sangat menjanjikan karena permintaan akan telur ayam yang selalu tinggi untuk pemenuhan kebutuhan protein. Pada lingkungan kerja di peternakan ayam petelur memiliki bahaya potensial, yang dapat berupa bahaya fisika, biologi, kimia, ergonomi, maupun psikososial. Pajanan bahaya potensial secara berlebihan menjadi potensi risiko masalah kesehatan berupa gangguan, cedera ataunkerusakan pada tubuh pekerja sehingga diperlukan upaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis bahaya potensial yang berisiko untuk menjaga kondisi pekerja dan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan para pekerja di peternakan ayam petelur “X” di Lampung Selatan dalam mengidentifikasi bahaya potensial dan masalah kesehatan di lingkungan kerja. Metode yang akan dilakukan adalah dengan edukasi melalui ceramah dan diskusi interaktif, pemutaran video, dan simulasi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dan bertempat di peternakan ayam petelur “X” Kabupaten Lampung Selatan. Peserta berjumlah 7 orang yang merupakan karyawan dan pimpinan peternakan ayam petelur tersebut. Hasil pengabdian didapatkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta sebanyak 85,7% menjadi pemahaman yang baik, 14,3% peserta memiliki pemahaman cukup baik, dan tidak ada peserta memiliki pemahaman yang kurang mengenai identifikasi bahaya potensial dan masalah kesehatan di lingkungan kerja. Hasil kegiatan ini mendapatkan bahwa bahaya potensial yang ada berasal dari ergonomi dan psikologis; Pimpinan peternakan ayam petelur tersebut telah menetapkan waktu untuk melakukan stretching bagi para pekerja dan meningkatkan komunikasi dua arah dalam menghadapi permasalahan yang ditemui. Kesimpulan hasil kegiatan ini yaitu peningkatan kemampuan identifikasi bahaya potensial dan masalah kesehatan di lingkungan kerja ini dapat mencegah pekerja mengalami masalah kesehatan, cedera atau penyakit akibat kerja.
Perbandingan Berbagai Airway Clearance Therapy Yang Paling Efektif Dalam Pengeluaran Sputum Pada Pasien Pneumonia Prianti, Vreyza; Natasha, Messya; Sabrina, Michelle; Sari, Ratna Dewi Puspita; Utama, Winda Winda Trijayanthi; Daulay, Suryani Agustina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 10 (2024): Volume 11 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i10.15506

Abstract

Pneumonia adalah penyebab kematian terbesar di dunia, dengan 15 negara memiliki angka kematian yang paling tinggi diakibatkan pneumonia, termasuk Indonesia yang menempati posisi kedelapan dengan jumlah kematian mencapai 22.000 jiwa. Pneumonia bisa terjadi kepada anak-anak, orang dewasa, ataupun lansia dan kejadian pneumonia tersering berada di negara bagian Asia Selatan dan Afrika. Fisioterapi dada dan pernapasan bibir (pursed lip breathing) adalah dua teknik yang sering digunakan dalam fisioterapi respirasi untuk membantu pengeluaran sputum yang efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fisioterapi dada sama efektifnya dengan pernapasan bibir (pursed lip breathing) dalam pengeluaran sputum pada pasien pneumonia. Fisioterapi dada melibatkan serangkaian gerakan dan manipulasi pada dada dan area toraks yang dirancang untuk merangsang pengeluaran sputum, serta memberikan stimulasi fisik yang lebih aktif pada dada dan paru-paru. Pengawasan fisioterapis yang terlatih memungkinkan untuk penyesuaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien, yang dapat meningkatkan efektivitasnya. 
Terapi Non-Farmakologi pada Pasien Insomnia: A Literature Review Putri, Meilani; Daulay, Suryani Agustina; Carolia, Novita; Sukohar, Asep
Medula Vol 14 No 9 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i9.1262

Abstract

Insomnia is a condition characterized by difficulty initiating sleep despite having adequate time and opportunity. Globally, the majority of insomnia sufferers are women, with approximately 10% of the world’s population estimated to experience severe insomnia. The management of insomnia typically begins with the principles of Consultation, Information, and Education (CIE). In cases of severe insomnia, further intervention often involves pharmacological therapy through medication. The primary class of drugs prescribed for insomnia patients generally belongs to the benzodiazepine group, which acts as a central nervous system depressant, muscle relaxant, and sedative. However, pharmacological treatment should always be complemented with non-pharmacological therapy. Notably, non-pharmacological interventions serve as the first-line treatment for patients with mild to moderate insomnia. This review article aims to evaluate the effectiveness of various non-pharmacological therapies for managing insomnia, which is recognized as the most prevalent sleep disorder worldwide. The literature review was conducted by searching databases such as PubMed, Google Scholar, and ScienceDirect using the keywords “Insomnia,” “Therapy,” and “Non-Pharmacological.” Based on the search results, seven relevant articles were selected for review. The findings from these studies indicate that effective non-pharmacological interventions for insomnia management include Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia (CBT-I), hypnotherapy, audiovisual stimulation, aerobic and endurance exercises, acupuncture, and Pre-Sleep Dim Light Therapy (LT).
Identifikasi Kandungan Senyawa Aktif dan Penentuan Massa Jenis Ekstrak Etanol Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) Naufal, Muhammad Ariq; Susianti; Daulay, Suryani Agustina; Carolia, Novita
Medula Vol 14 No 9 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i9.1320

Abstract

Water apple (Syzygium aqueum) is a plant widely utilized by publics for both consumption and medicinal purposes. Traditionally, it is used as an alternative treatment for diarrhea, headaches, and cough. The method to maximize the potential of water apple leaves is by extracting the active compounds in it. These extracts have potential as antioxidants, anti-inflammatory, anti-cholesterol, antidiabetics, and antidiarrheal agents. Previous studies have shown that water apple leaves contain various active compounds such as alkaloids, flavonoids, terpenoids, saponins, and phenolics. This research aimed to analyze the active compounds and determine the density of the water apple leaf extract. The study was conducted as a laboratory-based experimental research at the Botany Laboratory, FMIPA University of Lampung. The method employed was maceration of water apple leaves using 96% ethanol as a solvent, followed by qualitative phytochemical tests and density determination. Qualitative tests conducted included assessments for flavonoids, terpenoids, tannins, saponins, phenolics, alkaloids, and steroids. The density of the extract was determined by measuring the mass of the extract using an analytical balance and dividing it by its volume. The results showed that maceration using 96% ethanol yielded 110.62 grams of extract with a yield percentage of 11.062%. Phytochemical tests revealed the ethanol extract contained flavonoids, phenolics, tannins, saponins, alkaloids, and steroids. The density of the ethanol extract was calculated to be 0.9209 g/mL.
Peningkatan Kemampuan Pekerja Peternakan Ayam Petelur dalam Identifikasi Bahaya Potensial dan Masalah Kesehatan Angraini, Dian Isti; Febriani, Wiwi; Daulay, Suryani Agustina; Nisa, Lutfi Khoirun; Ramadhan, Rifqi Ihza
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4486

Abstract

Peternakan ayam petelur merupakan salah usaha yang banyak ditemukan termasuk di Lampung Selatan. Usaha ini sangat menjanjikan karena permintaan akan telur ayam yang selalu tinggi untuk pemenuhan kebutuhan protein. Pada lingkungan kerja di peternakan ayam petelur memiliki bahaya potensial, yang dapat berupa bahaya fisika, biologi, kimia, ergonomi, maupun psikososial. Pajanan bahaya potensial secara berlebihan menjadi potensi risiko masalah kesehatan berupa gangguan, cedera ataunkerusakan pada tubuh pekerja sehingga diperlukan upaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis bahaya potensial yang berisiko untuk menjaga kondisi pekerja dan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan para pekerja di peternakan ayam petelur “X” di Lampung Selatan dalam mengidentifikasi bahaya potensial dan masalah kesehatan di lingkungan kerja. Metode yang akan dilakukan adalah dengan edukasi melalui ceramah dan diskusi interaktif, pemutaran video, dan simulasi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dan bertempat di peternakan ayam petelur “X” Kabupaten Lampung Selatan. Peserta berjumlah 7 orang yang merupakan karyawan dan pimpinan peternakan ayam petelur tersebut. Hasil pengabdian didapatkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta sebanyak 85,7% menjadi pemahaman yang baik, 14,3% peserta memiliki pemahaman cukup baik, dan tidak ada peserta memiliki pemahaman yang kurang mengenai identifikasi bahaya potensial dan masalah kesehatan di lingkungan kerja. Hasil kegiatan ini mendapatkan bahwa bahaya potensial yang ada berasal dari ergonomi dan psikologis; Pimpinan peternakan ayam petelur tersebut telah menetapkan waktu untuk melakukan stretching bagi para pekerja dan meningkatkan komunikasi dua arah dalam menghadapi permasalahan yang ditemui. Kesimpulan hasil kegiatan ini yaitu peningkatan kemampuan identifikasi bahaya potensial dan masalah kesehatan di lingkungan kerja ini dapat mencegah pekerja mengalami masalah kesehatan, cedera atau penyakit akibat kerja.
PELATIHAN PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SABUN PADA KELOMPOK IBU PKK DI LAMPUNG SELATAN Ulandari, Atri Sri; Yuningrum, Hesti; Daulay, Suryani Agustina; Yunianto, Andi Eka; Astri, Desi; Riduan, Alya Izzaty
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26491

Abstract

Abstrak: Pada umumnya, pengusaha kuliner atau ibu rumah tangga menghasilkan limbah minyak goreng dari proses penggorengan, yang dikenal sebagai "minyak jelantah", yang berarti penggunaan minyak berulang kali. Banyak orang, seperti ibu rumah tangga atau pengusaha kuliner, belum menyadari dampak buruk dari mengkonsumsi minyak yang digunakan berkali-kali dan memanfaatkannya sebelum dibuang. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang cara menggunakan minyak jelantah sebagai bahan utama pembuatan sabun. Responden dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK salah satu desa di Lampung selatan yang berjumlah 25 orang. Responden diberi pretest terlebih dahulu. Sebelum pelatihan, pretest diberikan kepada responden untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang pelatihan yang akan diberikan. Setelah pelatihan, posttest diberikan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengetahuan ibu PKK meningkat setelah pelatihan, dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 8,44% dan nilai rata-rata post-test sebesar 9,08%.Abstract: In general, culinary entrepreneurs or housewives produce waste cooking oil from the frying process, known as "oil used", which means repeated use of oil. Many people, such as housewives or culinary entrepreneurs, are not yet aware of the negative impacts of repeated use of cooking oil and utilize it before throwing it away. The purpose of this service is to provide training on how to use used cooking oil as the main ingredient in making soap. A group of PKK women in Karang Anyar Village, South Lampung, held a demonstration of making soap using used cooking oil. A total of 25 people became respondents. Respondents were given a pretest first. The purpose of this service is to provide training on the use of used cooking oil as a basic ingredient for making soap. The PKK mothers' group in Karang Anyar Village, South Lampung, conducted a demonstration of making soap using used cooking oil. A total of 25 people became respondents. Before the training, a pretest was given to respondents to find out how far their knowledge was about the training that would be given. After the training, a posttest was given. The results of the descriptive analysis showed that the knowledge of PKK mothers increased after the training, with an average pre-test value of 8.44% and an average post-test value of 9.08%.