Globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, terutama pada perkembangan fisik, mental, dan sosial generasi muda, yang relevan dengan konflik seputar identitas budaya. Museum Sang Nila Utama di Pekanbaru, Provinsi Riau, merupakan sumber daya pendidikan penting bagi generasi muda dan landmark budaya Malaysia. Museum ini menampilkan berbagai koleksi sejarah, kerajinan tradisional, pakaian adat, dan permainan tradisional Melayu Riau seperti gasing, congkak, dan layang-layang yang mengajarkan keterampilan sosial, kerja sama, dan kreativitas. Melalui upaya Dinas Kebudayaan Riau di bidang pendidikan, pengembangan fasilitas, dan promosi, museum ini secara bertahap meningkatkan minat publik, terutama di kalangan pemuda, dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal di tengah modernisasi dan digitalisasi. Arsitektur dan filosofi museum yang dibangun di Malaysia juga memperkuat rasa identitas budaya. Studi deskriptif kualitatif ini menggunakan observasi, narasi, dan dokumentasi untuk memahami peran museum dalam menghadapi globalisasi dan melestarikan budaya lokal di Riau. Hasil penelitian menunjukkan betapa pentingnya museum sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini dalam memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat