Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Analisis Biaya Dan Waktu Menggunakan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) Pada Proyek Telkom Manyar-Surabaya. Rosyid, Rizal; Sarya, Gede; Beatrix, Michella; Oetomo, Wateno
Extrapolasi Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.5 KB)

Abstract

AbstrakTime cost trade off merupakan kompresi jadwal untuk mendapatkan proyek yang lebih menguntungkan dari segi waktu (durasi), biaya, dan pendapatan. Tujuannya adalah memampatkan proyek dengan durasi yang dapat diterima dan meminimalisasi biaya total proyek. Pengurangan durasi proyek dilakukan dengan memilih aktivitas tertentu. Analisa dimulai dengan melakukan penyusunan jaringan kerja ( network diagram ) dengan menggunakan microsoft project. Setelah itu dilakukan proses crashing menggunakan penambahan pekerja dan penambahan jam kerja yang terdapat pada jalur kritis. Selanjutnya melakukan perhitungan dengan metode time cost trade off untuk mencari nilai crash cost dan cost slope yang terdapat pada jalur kritis. Dari hasil analisa yang dilakukan diperoleh durasi proyek normal 639 hari kalender setelah dilakukan proses crashing kegiatan penambahan jam kerja menjadi 622 Hari dan tenaga kerja menjadi 623 hari kalender dan biaya proyek awal sebesar Rp. 250.320.084.731 setelah dilakukan proses crashing kegiatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja diperoleh biaya sebesar Rp. 250.559.140.422 dan penambahan jam kerja sebesar Rp. 252,734,398,495. Sehingga dapat disimpulkan dengan metode time cost trade off terjadi pengurangan durasi dan peningkatan biaya. Kata Kunci : crashing kegiatan, jadwal, jalur kritis, percepatan, time cost trade of. AbstractTime cost trade off is a schedule compression to get projects that are more profitable in terms of time (duration), costs, and income. The aim is to compress the project to an acceptable duration and minimize the total project cost. The reduction in project duration is done by selecting certain activities. The analysis begins by preparing a network diagram (network diagram) using Microsoft Project. After that the crashing process is done using the addition of workers and additional hours of work contained in the critical path. Next do the calculations with the time cost trade off method to find the value of the crash cost and cost slope contained in the critical path. From the results of the analysis, the normal duration of the project is 639 calendar days after the process of crashing, adding work hours to 622 days and labor to 623 calendar days and the initial project cost of Rp. 250,320,084,731 after the process of crashing activities with an alternative addition to labor obtained a fee of Rp. 250,559,140,422 and additional working hours in the amount of Rp. 252,734,398,495. So that it can be concluded with the time cost trade off method there is a reduction in the duration and increase in costs. Keywords: crashing activities, schedules, critical paths, acceleration, time cost trade of. 
STUDI ANALISIS BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK TELKOM MANYAR-SURABAYA. Rosyid, Rizal; Sarya, Gede; Beatrix, Michella; Oetomo, Wateno
EXTRAPOLASI Vol 17 No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i1.3615

Abstract

AbstractTime cost trade off is a schedule compression to get projects that are more profitable in terms of time (duration), costs, and income. The aim is to compress the project to an acceptable duration and minimize the total project cost. The reduction in project duration is done by selecting certain activities. The analysis begins by preparing a network diagram (network diagram) using Microsoft Project. After that the crashing process is done using the addition of workers and additional hours of work contained in the critical path. Next do the calculations with the time cost trade off method to find the value of the crash cost and cost slope contained in the critical path. From the results of the analysis, the normal duration of the project is 639 calendar days after the process of crashing, adding work hours to 622 days and labor to 623 calendar days and the initial project cost of Rp. 250,320,084,731 after the process of crashing activities with an alternative addition to labor obtained a fee of Rp. 250,559,140,422 and additional working hours in the amount of Rp. 252,734,398,495. So that it can be concluded with the time cost trade off method there is a reduction in the duration and increase in costs.AbstrakTime cost trade off merupakan kompresi jadwal untuk mendapatkan proyek yang lebih menguntungkan dari segi waktu (durasi), biaya, dan pendapatan. Tujuannya adalah memampatkan proyek dengan durasi yang dapat diterima dan meminimalisasi biaya total proyek. Pengurangan durasi proyek dilakukan dengan memilih aktivitas tertentu. Analisa dimulai dengan melakukan penyusunan jaringan kerja ( network diagram ) dengan menggunakan microsoft project. Setelah itu dilakukan proses crashing menggunakan penambahan pekerja dan penambahan jam kerja yang terdapat pada jalur kritis. Selanjutnya melakukan perhitungan dengan metode time cost trade off untuk mencari nilai crash cost dan cost slope yang terdapat pada jalur kritis. Dari hasil analisa yang dilakukan diperoleh durasi proyek normal 639 hari kalender setelah dilakukan proses crashing kegiatan penambahan jam kerja menjadi 622 Hari dan tenaga kerja menjadi 623 hari kalender dan biaya proyek awal sebesar Rp. 250.320.084.731 setelah dilakukan proses crashing kegiatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja diperoleh biaya sebesar Rp. 250.559.140.422 dan penambahan jam kerja sebesar Rp. 252,734,398,495. Sehingga dapat disimpulkan dengan metode time cost trade off terjadi pengurangan durasi dan peningkatan biaya. 
PONDASI DAN DINDING FABRIKASI ALTERNATIF KOMPONEN PEMBANGUNAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI INDONESIA Oetomo, Wateno; Santoso, Budi
EXTRAPOLASI Vol 7 No 01 (2014)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v7i01.953

Abstract

Pembangunan rumah sejahtera tapak merupakan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah(MBR).  Harga jual  sudah ditetapkan dan letak pembangunan yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia sesuai domisili masyarakat yang membutuhkannya. Pembatasan harga akan menyebabkan tiga konstrain dalam proses pembangunan, biaya, mutu, waktu, perlu pengaturan khusus.  Obyek penelitian ini adalah pembangunan perumahan Merak Indah Regency di Tuban; dalam penelitian ini komponen pondasi dan dinding penyekat diganti dengan komponen fabrikasi; dan dengan metode konsep dasar nilai (earned value) dianalisa dan dibandingkan antara pembangunan secara konvensional dan pembangunan dengan penggantian pondasi dan dinding penyekat secara fabrikasi; antara biaya; waktu; dan mengasumsikan mutu adalah setara.  Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi penghematan waktu pelaksanaan 25 %; dan terjadi kelebihan biaya pelaksanaan sebesar 13,86 % dari biaya yang direncanakan; namun demikian kelebihan biaya ini dapat dikonversikan dengan percepatan waktu pelaksanaan.Kata kunci: superwall; rumah fabrikasi.
PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA (Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda) Oetomo, Wateno; ., Rudiansyah
EXTRAPOLASI Vol 7 No 02 (2014)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v7i02.964

Abstract

Sekolah merupakan tempat belajar, agar memenuhi kriteria bertaraf internasional atau disebut sekolah terpadu haruslah dilengkapi ruangan belajar yang sangat memadai serta fasilitas-fasilitas pendukung baik diarahkan untuk turut mendukung dalam pengembangan pendidikan di provinsi Kalimantan Timur, untuk itu Pemerintah Kota Samarinda menyusun langkah strategis melakukan pengembangan dan meningkatkan status sekolah tersebut yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat (konsumen) di wilayahnya. Waktu pelaksanaan proyek yang semula direncanakan dalam 430 hari kalender (Mei 2008-Juli 2009) pada akhirnya mengalami re-schedule (Mei 2010). Pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan (land clearing) pada Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda didominasi oleh penggunaan alat berat. Pemilihan dan penentuan komposisi setiap peralatan tergantung pada karakteristik penggunaan, pemilihan dan penentuan jumlah alat yang tepat agar peralatan dapat beroperasi secara efektif, biaya alat berat dapat ditekan seminimal mungkin sehingga tidak berakibat kesalahan dan kerugian.  Penyusunan penelitian ini menggunakan teori produktifitas alat berat, penentuan jenis dan jumlah alat sesuai dengan medan, lokasi dan jenis tanah yang digali. Komposisi alat yang dipakai akan mempengaruhi waktu dan biaya yang dibutuhkan dengan tujuan mencari hubungan antara biaya dan waktu yang optimum pada pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan pada pematangan lahan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda pada jam kerja normal yaitu 8 jam.   Hasil perolehan waktu optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan galian dan timbunan tanah pada Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda didapatkan hasil perhitungan yaitu 1.360 jam (170 hari) dengan jam kerja normal. Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 3.276.810.025,00 (Tiga milyar dua ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus sepuluh ribu dua puluh lima rupiah).Kata kunci : Alat Berat, Optimalisasi
ALTERNATIF LAIN ANALISIS STRUKTUR JALAN PERKERASAN LENTUR PADA PEMBANGUNANJALAN LINGKAR SELATAN KOTA PASURUAN Oetomo, Wateno
EXTRAPOLASI Vol 6 No 01 (2013)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v6i01.832

Abstract

Lalu lintas di kota – kota besar di di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Timur khususnya, setiaptahun terus meningkat. Lalu lintas apa (kah) untuk angkutan orang dan barang sangat padat sehingga sejakdini perlu diketahui kebutuhan biaya konstruksi perkerasan jalan, dimaksudkan untuk memastikan berapabesar biaya yang harus disediakan untuk pembangunan. Untuk membangun jalan baru adalah berdasarkanperkembangan lalu lintas yang ada. Pembangunan jalan lingkar selatan Kota Pasuruan dimaksudkan agarkemacetan lalu lintas tidak semakin besar. Perencanaan perkerasan lentur jalan metode Bina Marga 1987 danperencanaan perkerasan lentur jalan metode AASTHO 1986 dengan data yang sama dimaksudkan untukmengetahui secara pasti perbedaan tebal perkerasan sekaligus perbedaan biaya. Berdasarkan hasil analisadiketahui bahwa dengan metode Bina Marga 1987 diperoleh tebal lapis permukaan Laston 10 cm, tebal LapisPondasi Atas 25 cm, tebal Lapis Pondasi bawah 50 cm dengan total biaya Rp. 15.084.165.000, - sedangkandengan metode AASTHO 1986 diperoleh tebal lapis permukaan Laston 10 cm, tebal Lapis Pondasi Atas 25cm, tebal Lapis Pondasi bawah 45 cm dengan total biaya Rp. 14.443.765.000,- sehingga selisih biaya Rp.640.400.000,- atau biaya lebih ekonomis 4,25 % .Kata Kunci : Jalan, Perkerasan Lentur, Biaya
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH SEDERHANA (Studi Kasus : Perumahan Graha Arya Wiraraja, Perumahan Satelit Permai, Perumahan Griya Mapan, Perumahan Batu Kencana di Kabupaten Oetomo, Wateno; Lestari, Agustin Dwi
EXTRAPOLASI Vol 5 No 02 (2012)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v5i02.815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor harga, fisik bangunan, fasilitas, desain,lokasi terhadap keputusan pembelian rumah sederhana di Kabupaten Sumenep. Di samping ini penelitian inijuga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadapkeputusan pembelian rumah sederhana di Kabupaten Sumenep.Jumlah sampel yang digunakan analisis inisebanyak 170 orang yang menyebar di empat lokasi perumahan yaitu 17 responden dari Perumahan GrahaArya Wiraraja, 66 responden dari Perumahan Satelit Permai, 29 responden dari Perumahan Griya Mapan,58 responden dari Perumahan Batu Kencana. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Sampel RandomSampling (sederhana). Untuk mengetahui pengaruh faktor harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasiterhadap keputusan pembelian rumah sederhana di empat perumahan tersebut, digunakan SEM melaluiProgram Amos 20.0. Teknik analisis SEM untuk menguji 9 ( Sembilan ) hipotesis dengan α = 0,05.NilaiLoading Factor P (Regression Weights) pengujian hipotesis dari 9 hipotesis hanya 4 hipotesis yangberpengaruh signifikan bila dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05 yaitu Harga terhadap Lokasi, Hargaterhadap Keputusan Pembelian, Fasilitas terhadap Keputusan Pembelian, Lokasi terhadap KeputusanPembelian.Koefisien determinasi hasil Amos adalah sebesar 0,759. Hal ini menunjukkan variasi variabelvariabelbebas (eksogen) dapat menjelaskan 75,9% terhadap variabel terikat (endogen) atau variabelkeputusan pembelian. Sedangkan sisanya 24,1% dijelaskan variabel-variabel eksogen lain yang tidak diteliti.Kata kunci : keputusan membeli, harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasi
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSI DAN PERAWATAN ANTARA PERKERASAN JALAN LENTUR DAN PERKERASAN JALAN KAKU PADA PROYEK FRONTAGE ROAD (Studi Kasus pada Frontage Road Sisi Timur Jl. A. Yani Ruas BRI – Siwalankerto Kota Surabaya) Oetomo, Wateno; Sugiharto, Arif
EXTRAPOLASI Vol 6 No 02 (2013)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v6i02.838

Abstract

Pemerintah Kota Surabaya berupaya menanggulangi kemacetan lalu lintas kota terutama di pusat kotaJl. Ahmad Yani dengan jalan pembuatan Frontage Road. Pada saat pelaksanaan konstruksi ditemukan kondisidaya dukung tanah yang kurang memadai sehingga harus dilakukan upaya untuk melakukan stabilisasi tanahdalam pelaksanaan pembuatan lapis pondasi yang pada akhirnya akan menyebabkan pertambahan biayapelaksanaan pekerjaaan dari anggaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukanbertujuan untuk melakukan pengkajian apakah konstruksi jalan Frontage Road Jl A Yani ruas BRI –Siwalankerto yang semula menggunakan konstruksi perkerasan lentur apabila digantikan dengan konstruksiperkerasan jalan kaku akan memberikan keuntungan dari segi biaya pelaksanaan maupun aspek biayaperawatan operasional jalan tersebut sesuai umur rencana yang telah ditetapkan. Obyek pada penelitian iniadalah perkerasan jalan kaku dan lentur pada proyek frontage road Jl. A Yani ruas BRI – Siwalankerto KotaSurabaya. Instrumen dalam penelitian ini adalah efisiensi biaya antara jalan perkerasan kaku (Rigid) denganjalan perkerasan lentur (ATB) pada frontage road Jl. A Yani ruas BRI – Siwalankerto Kota Surabaya,meliputi penentuan kelas jalan, analisis desain tebal perkerasan, dan penentuan biaya-biaya. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah Library study dan Field Research. Hasil penelitian didapatkanbiaya perkerasan dengan umur rencana 20 tahun maka pilihan alternatif yang menguntungkan adalahperkerasan jalan kaku. Untuk biaya konstruksi dan perawatan perkerasan lentur adalah = Rp.4.349.025.189,00. Biaya konstruksi dan perawatan perkerasan kaku adalah = 2.977.338.623,00.Kata kunci : Perkerasan Jalan Lentur, Perkerasan Jalan Kaku, Proyek Frontage Road, Biaya Kontruksi.
KAJIAN TERHADAP RESIKO KUALITAS HUBUNGAN KONTRAKTUAL ANTARA KONTRAKTOR DAN SUBKONTRAKTOR BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN SPESIALIS PADA PROYEK KONSTRUKSI Oetomo, Wateno
EXTRAPOLASI Vol 8 No 01 (2015)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v8i01.980

Abstract

Pekerjaan spesialis yang tidak dilaksanakan sendiri oleh kontraktor pada proyek konstruksi merupakan keniscayaan. Salah satu kebutuhan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan spesialis tersebut dibutuhkan subkontraktor, keberadaan subkontraktor untuk suatu kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak berkaitan dengan biaya, mutu dan waktu sangat diperlukan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut harus didukung oleh suatu kerjasama yang diikat dengan subkontrak meskipun pada kenyataannya masih belum dapat dilaksanakan dengan seadil-adilnya, utamanya menyangkut ketentuan dalam subkontrak yang berkaitan dengan resiko kualitas. Dalam penelitian ini akan mengkaji kaitannya dengan ketentuan terhadap isi yang ada dalam pasal-pasal subkontrak antara kontraktor dengan subkontraktor yang ada di Jawa Timur. Metode penelitian adalah mengkaji dari berbagai kasus (case study) terhadap isi dokumen terhadap 20 (duapuluh) subkontrak yang diambil secara acak (random sampling), dengan cara accidental sampling yang ditetapkan dari penelitian ini dari pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan subkontrak. Temuan dari penelitian ini menunjukkan pasal-pasal terhadap adanya penghindaran resiko kualitas dari hasil pekerjaan yang tidak memnuhi persyaratan, dan yang terjadi adalah lebih banyak mengatur tentang kewajiban-kewajiban subkontraktor, dan kurang dapat menjelaskan dampak hasil kualitas. Hal ini menunjukkan bahwa kurang mencerminkan adanya kerjasama yang baik diantara kontraktor dan subkontraktor. Saran dari penelitian ini adalah supaya dalam menentukan pasal-pasal subkontrak dapat ditetapkan seadil-adilnya terhadap resiko kualitas untuk menghindari terjadinya ketidak sesuaian kualitas yang tidak diharapkan.Kata Kunci : Kontrak, Kontraktor, Subkontraktor.
Analysis Of Water Balance Aspect On The Results Of Geo-electric Interpretation With Schlumberger Configuration Wulandari, Esti; Septoraharjo, Eko Rony; Nugroho, Laksono Djoko; Hudyantoro, Hudyantoro; Oetomo, Wateno
THE SPIRIT OF SOCIETY JOURNAL : International Journal of Society Development and Engagement Vol 4 No 2 (2021): March 2021
Publisher : LPPM of NAROTAMA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/scj.v4i2.1388

Abstract

The background of the problem is that the need for water for various purposes constantly increases in line with the population growth and changes in water use patterns caused by technological advances, industrial growth, and changes in land use. Moreover, from the existing problems, several problem formulations were obtained as the basis for identifying the presumption of groundwater presence, among others, 1). what is the magnitude of the infiltration rate in the study area in relation to the influence of land use conditions, 2). how the results of geo-electric interpretation using the Schlumberger configuration in estimating aquifer layers based on geo-hydrological aspects, and 3). how the effect of time and cost efficiency. Based on the results of the analysis and calculations, several things can be concluded, including: 1). the volume of the infiltration rate using the Horton method (q) by considering the land cover / land use conditions (C), it is known that the average infiltration capacity on the land in the study location per year is more than 200 cm / year, and has an effective enough infiltration capacity so that it is average. -the annual average can store water up to> 200 cm / year, 2). In that area, an aquifer layer was found at a depth of 30-50 meters at the GL 1 point, and the GL point at a depth of 22-55 meters, with the results of the analysis showing the ability of the land to carry out the infiltration process properly and validated from the results of geo-electric investigations, and 3). the results evaluation analysis is able to streamline the amount of operational costs for groundwater source investigations and the time of implementation
ANALYSIS OF TIME AND COST PERFORMANCE IN THE COMPLETION OF THE CONSTRUCTION PROJECT FOR THE REGIONAL DISASTER MANAGEMENT AGENCY (BPBD) BUILDING COMPLEX IN PASURUAN REGENCY, BUDGET YEAR 2023 Cahyono, Bagus; Marleno, Risma; Oetomo, Wateno
JOURNAL OF MANAGEMENT, ACCOUNTING, GENERAL FINANCE AND INTERNATIONAL ECONOMIC ISSUES Vol. 3 No. 2 (2024): MARCH
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/marginal.v3i2.1039

Abstract

In the construction project of the Pasuruan Regency BPBD building complex, which is currently still ongoing, has experienced problems related to the schedule for the implementation of its activities. The problem in question is the delay in the schedule for the implementation of its activities, where the results of the progress realization are not in accordance with the schedule plan, through this writing an evaluation is carried out related to performance in the field through an approach using. The data analysis process is carried out by calculating analysis indicators including BCWS, BCWP and ACWP, the calculation of cost indicators consists of calculating the CV value, Cost Performance Index (CPI), ETC and EAC, and also calculating related to time indicators including calculating the SV value, Time Performance Index (SPI) and also calculating the time requirements / Estimated time (TE) in project completion. Based the results of  calculation / data analysis that has been carried out, the Cost Performance Index value CPI> 1 is obtained, and the SPI Time Performance Index value < 1, indicating that the realization cost is still below the plan cost with the achievement of progress realization which is also still below the plan schedule. while for the ETC value of project completion of Rp.2,148,176,877,000..148,176,877.17 with an EAC value of Rp.16,624,276,448.77 from the total contract value of Rp. 18,898,770,576.77. and related to the estimated time requirement for project completion (TE) obtained a time of 220.75 ⁓ 221 days, 11 days later than the time provided 210 days.
Co-Authors ., Rudiansyah Agus Firmanda, Yocky Ar Rasyied, Syahrur Rahman ARI SUSANTO Ariyanti, Menik Astasari, Arianti Widi Atmajaya, I Made Buda Atros, Pahridal Az Zahra, Karunia Bonny, Apde Budi Witjaksana, Budi Budy Wiryawan Cahyono, Bagus Didik Purnomo, Didik Djoko Nugroho , Laksono Djoko Nugroho, Laksono Dozier, Alpha Dwi Budi Santoso Dwi Purnomo Esti Wulandari Fadjarwati, Indah Fairuz Rahman, Refa Fajar, Chandra Fareza Akbar, Muhammad Fathony Maulidy, Ahmad Frengky Rumihin, Ony Gede Sarya, Gede Hadi, Suprapto Hariyanto, Tri Perwira Harris, Oscar Helmy Darjanto, Helmy Herry Widhiarto, Herry Hudyantoro, Hudyantoro Ikko Bagus Ismanto Indah Purwanty, Kharisma Irfan, Ahmad Irniawan, Dodik Irwanto, Aditya Koespiadi Kogoya, Desmin Laksono Djoko Nugroho Lestari, Agustin Dwi Mahendra, Muhammad Yusuf Marleno, Risma Meilasari, Shavica Kurnia Michella Beatrix Muhammad Wahyudi Muhammadun, Haris Muhammadun, Harris Nashrullah Arifin, Isyraq Nugraha, Coki Adianta Nugroho, Deden Pradana, Suresta Prasetiyo W., Arif Prasetyo, Djoko Puntodewo, Setyasto Purwayudhaningsari, Ranatika Putera, Rendra Pramana Putra, Ahmad Ferdiansyah Pratama Putra, Harisa Ramadhani Rahadian, Deni Rahman, Medio Duddian Wahyu Ramadhani, Ardhi Ramadiasri Putra, Prastya Rini Rahmawati, Rini Rival Sibuea, Josep Rosyid, Rizal Rusmin Rusmin, Rusmin S Siswanto Sajiyo , Sajiyo Sajiyo Sajiyo, Sajiyo Sari, Anindya Novita Septoraharjo, Eko Rony Setyawan, Dhimas Triadi Setyo, Mayogo Siswanto Sri Wiwoho Mudjanarko, Sri Wiwoho Sugiharto, Arif Sundari Sundari suparjan suparjan Teki Tjendani, Hanie Umarwoko Daniarto, Cornelius Wahyusetianingsih, Tri Wulandari , Esti