Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin

Islam Sebagai Sumber Hukum di Indonesia Roby; Mustar; Surya Sukti
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Mei)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i5.275

Abstract

Legal development in Indonesia is a complex process involving various issues, interests, and expectations. Islamic law has an important role in the formation of the national legal system as one of the recognized sources of law. However, the challenges faced in the integration of Islamic law with national law include the diversity of interpretations, harmonization with constitutional principles, and practical obstacles in implementation. This study uses a library method with a normative approach. The results of the discussion explain, namely, 1) The existence of Islamic law in Indonesia in the formation of legislation through the integration of religious norms into the current and future Indonesian national legal system using the Anglo-Saxon legal system model because the law will be applied to certain places, people and cases. 2) Islamic law has a strong influence in forming legal norms and values ​​in the national legal system. Islamic law in the legal system functions in three forms, first, Islamic law plays a role in filling the legal vacuum in positive law. Second, Islamic law contributes to the preparation of national law as a source of values. Third, Islamic law aims for rahmatan lil alamin, namely implementing and supervising its implementation in society.
Pembaruan Hukum Keluarga di Yaman Roby; Syarifudin; Ali Murtadho
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Mei)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i5.276

Abstract

This study aims to examine the transformation of family law in Yemen and the Family Law in Yemen. The research method used is library research. The transformation of family law in Yemen reflects a long journey influenced by social, political, and religious dynamics. As a country that adheres to Islamic law, Yemen adopts a family law system influenced by traditional Islamic schools of thought. Yemeni family law has undergone reforms, starting with the implementation of the Qanun al-Usrah in 1974 in South Yemen, leading to the enactment of Law No. 27 of 1998 after the unification of North and South Yemen. These reforms aim to adapt family law to modern social and political needs. However, despite progress in legal reforms, significant challenges remain in the implementation of family law, such as child marriage and child custody after divorce, which continue to face substantial barriers. This article examines the history, challenges, and transformation of family law in Yemen, as well as the need for further reforms to achieve justice and equality in family law.
KEBIJAKAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN BANTUAN SOSIAL: TINJAUAN VASEKTOMI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM Roby; Ibnu Elmi AS Pelu; Abdul Helim
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.511

Abstract

Program vasektomi yang disertai insentif bantuan sosial bagi pria miskin di Indonesia memunculkan ketegangan antara efektivitas pengendalian penduduk dan keharmonisan norma syariah. Artikel ini mengkaji legalitas vasektomi permanen menurut hukum keluarga Islam dan menilai keselarasan kebijakan negara dengan nilai maqāṣid al sharīʿah, khususnya ḥifẓ al nasl (perlindungan keturunan). Penelitian menggunakan pendekatan normatif doktrinal dengan analisis kualitatif terhadap regulasi BKKBN, fatwa Majelis Ulama Indonesia, literatur fikih keluarga, serta data lapangan sekunder tentang motivasi ekonomi peserta vasektomi. Hasil menunjukkan bahwa (1) sterilisasi permanen tanpa indikasi medis mendesak dipandang bertentangan dengan hak reproduksi dalam hukum Islam; (2) skema insentif sosial mendorong keputusan vasektomi karena motif ekonomi, bukan edukasi kesehatan; dan (3) absennya dialog mendalam antara pembuat kebijakan dan otoritas keagamaan memperlebar jurang penerimaan masyarakat. Artikel merekomendasikan kebijakan kontrasepsi sementara yang lebih sesuai syariah, edukasi reproduksi berbasis nilai agama, dan kolaborasi intensif negara ulama untuk menghasilkan regulasi sensitif budaya.
KAIDAH KEMUDARATAN HARUS DIHILANGKAN: ANALISIS TEORITIS DAN APLIKATIF DALAM HUKUM ISLAM KONTEMPORER Roby; Abdul Helim; Syaikhu
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.530

Abstract

Kaidah fikih al-ḍararu yuzāl (kemudaratan harus dihilangkan) merupakan salah satu prinsip utama dalam hukum Islam yang berfungsi sebagai pedoman universal dalam menetapkan hukum syariah. Kaidah ini menekankan pentingnya pencegahan dan penghilangan segala bentuk bahaya atau kerugian yang mengancam kehidupan manusia, baik dalam aspek agama, jiwa, akal, harta, maupun keturunan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam pengertian, landasan normatif, cakupan, serta relevansi kaidah ini dalam menghadapi berbagai tantangan kontemporer. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan, artikel ini menemukan bahwa kaidah al-ḍararu yuzāl tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga sangat aplikatif dalam berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, lingkungan, hukum keluarga, dan regulasi sosial. Prinsip ini juga menjadi dasar penting dalam proses ijtihad modern dan kebijakan publik yang berorientasi pada maqāṣid al-syarī‘ah. Dengan demikian, kaidah ini menunjukkan fleksibilitas dan daya tanggap hukum Islam terhadap dinamika zaman, serta memperkuat posisinya sebagai sistem hukum yang adil, berkemajuan, dan berorientasi pada kemaslahatan.