Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Dampak Keluarga Perokok Aktif dan Status Gizi Balita dengan Kejadian Ispa Pada Balita Hasmita, Hasmita; Yessi, Hilma; Asmaria, Mike; Anggita, Kheniva Diah; Dewi , Sandra; Yose , Prima; Armalini, Rika
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.43917

Abstract

Dampak rokok tidak hanya mengancam siperokok tetapi juga orang sekitarnya atau perokok pasif, termasuk balita yang tinggal bersama siperokok. Salah satu masalah yang seringkali timbul pada balita akibat paparan asap rokok adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak anggota keluarga perokok aktif dan status gizi balita dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian ini Analitik dengan metode penelitian Cross sectional . Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Sungai Geringging pada 27 April- 4 Mei 2020. Jumlah sampel 30 balita diambil secara Accidental sampling. Pengumpulan data diambil dengan cara mengambil data sekunder dengan membagikan kuesioner dan wawancara. Pengolahan data univariat dan bivariate dilakukan manual dengan analisa data uji statistic chi- square X2 hitung < X2 tabel. Hasil analisi univariat ditemukan dari 30 responden terdapat 56,6 % memiliki anggota keluarga perokok aktif, 66,6 % balita berstatus gizi baik dan 63,3 % balita tidak mengalami ISPA. Hasil analisis bivariat ditemukan nilai X2 Hitung (X2 Hitung > 3,841) artinya ada hubungan yang bermakna antara anggota keluarga perokok aktif (X2 Hitung= 13,25) dan status gizi balita (X2 Hitung=4,1) dengan kejadian ISPA. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ternyata ada dampak anggota keluarga perokok aktif dan status gizi balita dengan kejadian ISPA pada balita. Diharapkan tenaga kesehatan agar melakukan pembenahan perilaku orangtua terhadap ISPA, menyarankan orang tua untuk tidak merokok di dalam rumah dan mengedukasi para orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi balitanya. Balita yang mempunyai keluarga perokok 12 kali lebih tinggi beresiko ISPA.