Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Perbedaan Handrub Berbasis Alkohol Dan Non Alkohol Terhadap Zona Hambat Escherichia coli Setianingtyas, Woro Ariandini; Rahayu; Agus Suprijono, Moch.
Media Farmasi Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.678 KB) | DOI: 10.53359/mfi.v17i1.145

Abstract

Escherichia coli (E. coli) menjadi patogen penyebab tersering dari infeksi nosokomial. Upaya pencegahan dari patogen tersebut dapat dilakukan dengan melakukan handrub. Berbagai layanan kesehatan menyediakan handrub berbasis alkohol ataupun non alkohol. Tujuan penelitian ini bermaksud mengetahui perbedaan handrub berbasis alkohol dan non alkohol terhadap zona hambat E. coli. Penelitian eksperimental menggunakan post test only group design. Subjek uji berupa E. coli berkepekatan kuman sesuai standart 0,5 Mac Farland setara dengan 1,5x108 CFU/ml dikultur pada medium Muller Hinton Agar (MHA). Paper disc direndam dalam cairan handrub berbasis alkohol (chlorhexidine gluconate 0.5% dan ethanol 70%) dan non alkohol (hypochlorous acid) selama 15 menit, diletakkan di atas medium kultur berisi E. coli. Disc dibuat sebanyak 16 buah untuk tiap handrub, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C dilanjutkan dengan pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan E. coli menggunakan jangka sorong. Rata-rata zona hambat E. coli di handrub berbasis alkohol 21,8 ± 2,77 mm; sedangkan pada handrub berbasis non alkohol sebesar 2,4 ± 4,61 mm. Nilai p uji Mann Whitney sebesar 0,000 artinya rata-rata zona hambat E. coli antara kedua jenis handrub berbeda signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa handrub berbasis alkohol lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan E. coli dibandingkan dengan handrub berbasis non alkohol.
Pemberdayaan Remaja untuk Peningkatan Kesehatan Reproduksi Melalui Program SAMBA (Bersama Remaja Tuban Bangun Bangsa) Prasetyo, Budi; Prasetyo, Muhammad Rizkinanda; 'Izza, Alifina; Khairunnisa, Zalfa Dinah; Cahyaningtyas, Fabella Elisa; Rizal, M. Masrur; Poempida, Fayka Putri Poempida; Pranadyan, Rizki Pranadyan; Andriyanti, Andriyanti; Ningtyas, Woro Setia Ningtyas; Dharmayanti, Hanifa Erlin; Yusuf, Muhammad; Tunjungseto, Arif; Setianingrum, July; Rukmini, Rukmini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1770

Abstract

Pernikahan dini pada remaja memiliki dampak serius pada kesehatan, sosial dan ekonomi, dengan kelompok berpendidikan rendah atau status ekonomi rendah paling rentan. Remaja yang menikah dini berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, persalinan, serta masalah kesehatan mental. Kehamilan dini atau di luar nikah merupakan penyebab utama pernikahan dini pada remaja yang membawa risiko kesehatan dan memerlukan intervensi yang komprehensif. Tingginya pernikahan dini dan kehamilan remaja di pedesaan Indonesia berdampak negatif pada perkembangan fisik, hormonal, psikologis remaja, serta meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Kurangnya pengetahuan reproduksi dan kontrol seksual pranikah remaja memerlukan intervensi komunitas untuk mengatasi masalah ini. Kabupaten Tuban menjadi fokus program edukasi reproduksi karena tingginya pernikahan dini. Program ini memberikan edukasi komprehensif dan partisipatif kepada remaja, termasuk melalui modul GACHA yang interaktif dan pemilihan kader remaja untuk mencegah perilaku berisiko.
Pelatihan Konselor Sebaya Di SMP Negeri 5 Malang Amalia, Rize Budi; Sukmawardani, Putri Utami; Ningtyas, Woro Setia; Restiningsih, Restiningsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1895

Abstract

Latar belakang : Anemia merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, dengan prevalensi 29,9% pada wanita usia 15-49 tahun di seluruh dunia (WHO, 2021), dan 32% pada remaja Indonesia usia 15-24 tahun (RISKESDAS, 2018). Kejadian anemia pada remaja putri sering terkait dengan ketidakpatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), yang dipengaruhi oleh pola menstruasi, aktivitas fisik, dan asupan gizi. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB), namun tingkat kepatuhan konsumsi TTD masih rendah. Di Kota Malang, capaian TTD pada remaja putri baru mencapai 40% pada 2023. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader sebaya di SMP Negeri 5 Malang dalam memberikan konseling dan edukasi terkait anemia, guna mengoptimalkan pencegahan anemia pada remaja putri. Metode : Pengabdian Mayarakat ini menerapkan Pre test, post test, pemberian materi, praktek menjadi konselor dan peer teaching. Kesimpulan : Pelatihan konselor sebaya di SMP Negeri 5 Malang berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader sebaya dalam konseling dan edukasi anemia, terbukti dengan hasil post-test yang lebih tinggi dari pre-test. Praktik konseling dan peer teaching, didukung pendampingan Tim Pengabdian Masyarakat, juga memperkuat kemampuan kader dalam menyampaikan informasi secara efektif.
RELATIONSHIP BETWEEN POST SECTIO CAESAREA MATERNAL PAIN AND BREASTFEEDING AT MGR.GABRIEL MANEK SVD HOSPITAL ATAMBUA Ngatwati, Ngatwati; Ningtyas, Woro Setia; Sampurna, Mahendra Tri arif; Djuari, Lilik
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v14i1.7640

Abstract

The pain experienced by the mother can result in the mother being reluctant to breastfeed her baby as soon as possible and preferring to focus on herself. This study aims to analyze the relationship between post sectio caesarea pain and breastfeeding at MGR.Gabriel Manek SVD Hospital Atambua. The method used a cross sectional approach. The  population in this study were post Sectio Caesarea mothers in the Anggrek room at MGR. Gabriel Manek SVD Hospital Atambua from May to June 2023. Based on existing criteria, sampling was carried out using a purposive sampling technique, a sample of 85 data were obtained. Data collection techniques were carried out using a questionnaire. Data analysis used univariate analysis was used to describe post-sectio caesarea maternal pain and to describe breastfeeding, while bivariate analysis used the Spearman correlation test to look for the relationship between pain and breastfeeding. The results of statistical analysis using the spearman correlation test, obtained a p value 0,001 (p value 0,05), which means there is a significant relationship between maternal pain after caesarean section and breastfeeding. The result of the correlation coefficient are 0,771, which shows that maternal pain after caesarean section and breastfeeding has a strong relationship.
Stunting Toddler Eating Patterns in The Pota Health Center Care Working Area East Manggarai District Prima Cardayo, Kamelia; Prasetyo, Budi; Setia Ningtyas, Woro
Matriks Jurnal Sosial dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Matriks: Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59784/matriks.v5i2.999

Abstract

Inappropriate feeding practices could be a major cause of stunting. Stunting was one of the problems in the growth process because it was associated with an increased risk of morbidity, mortality, and suboptimal brain development. Based on data obtained from the electronic data collection of community-based nutrition recording and reporting in East Manggarai district at August weighing in 2023 from 24,427 toddlers there were 2195 stunted toddlers or 9. 0%. Pota health center was one of the health centers in East Manggarai Regency with a high number of stunted toddlers, namely 107 children or 10. 9%. The purpose of this study was to determine, describe and analyze the feeding patterns of stunted toddlers at Pota health center, East Manggarai regency. Methods: this study used a qualitative method with phenomenological research approaches. The informants in this study consisted of 7 main informants, namely mothers who had stunted toddlers in the pota puskesmas working area who were taken by purposive sampling technique. Results: mothers' perceptions of stunting tended to be the physical signs of children without knowing the long-term effects. The pattern of exclusive breastfeeding was still not good where most children were not given exclusive breastfeeding and the pattern of complementary feeding was still inadequate from the age of administration, frequency, amount, texture, variety and not knowing the complementary feeding of breast milk. Conclusion: mothers' perceptions of stunting were only related to the physical signs of the child and most informants did not gave their children exclusive breastfeeding and the pattern of complementary feeding was still inadequate from the age of administration, frequency, quantity, texture, variety and did not knew complementary feeding of breast milk.
The Connection between Low Birth Weight and Knowledge Level Regarding the Incidence of Stunted in Kedunglumpang Vilangge and Dukuh Mojo Village Fadayeen Khoirun Nisa'; Woro Setia Ningtyas; Irwanto
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 7 No. 1 (2025): In Progress issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v7i1.1021

Abstract

Stunted It refers to a situation where a child's height or body length is below -2 standard deviations (SD) referencing the WHO growth and development standards, which arises from lack of inadequate nutritional intake. The main focus of this investigation is to investigate the research investigates the association between knowledge and prevelance rates of stunted in Kedunglumpang Village and Dukuh Mojo Village. This research employs a quantitative approach using an employing a case-control methodology. The study subject consists of children aged 2 – 5 years who lived in Kedunglumpang Village and Dukuh Mojo Village. This study involved 100 samples with 53 case samples and 47 control samples obtained using consecutive sampling the method employed utilized a questionnaire as the primary instrument from previous research. The methodological analysis method the statistical significance was assessed using chi-square. The findings indicate the statistical test yielded a p-value of 0.028, which less than α (0.05), indicating a statistically significant result, indicating a significant association between low birth weight and the risk of stunted. Similarly, the results of the quantitative analysis test for the level of knowledge showed a p-value of 0.009, meaning also below the threshold of α (0.05), indicating a significant correlational analysis knowledge level and the incidence of stunted. The odds ratio (OR) for the level of knowledge, Results indicate statistical significance at the 95% confidence level, is 4.141. This suggests that the case the group is 4.141 results suggest an increased risk stunted relative to the control group
Optimalisasi Support System Keluarga Dalam Menjaga Kesehatan Remaja Putri Sebagai Orang Tua Tunggal Sukmawardani, Putri Utami; Ningtyas, Woro Setia; Wittiarika, Ivon Diah
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.41136

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan remaja menjadi masalah serius, termasuk di Indonesia, dengan perkiraan 1,5 per 1000 perempuan usia 10-14 tahun pada 2023. Meskipun angka kelahiran menurun, dampaknya buruk bagi kesehatan fisik, mental, dan masa depan remaja, serta berisiko menyebabkan komplikasi seperti anemia, preeklamsia, dan kelahiran prematur. Pencegahan kehamilan remaja merupakan agenda SDGs. Pencegahan kehamilan remaja melalui pendekatan komprehensif dan pemberian dukungan penting untuk mengurangi risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Tujuan: Mengoptimalkan support system keluarga dan mengevaluasi keefektifan intervensi dalam mendukung remaja putri sebagai orang tua tunggal.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif, sampel seorang remaja putri berusia 17 tahun, P1A0, dan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil: Remaja putri 17 tahun hamil dengan latar belakang sosial ekonomi rendah. Ibu dari remaja sangat perhatian, namun merasa khawatir dan menyalahkan diri sendiri. Kehamilan pertama diperiksa di trimester 3, dan mengalami persalinan prematur. Setelah melahirkan, mengalami gangguan produksi ASI. Awalnya, ayah dari remaja menolak kehamilan, namun kemudian memberikan dukungan. Ibu dari remaja membantu merawat cucunya, sementara keluarga menjauh dari lingkungan sekitar. Remaja belum menikah dan dikeluarkan dari sekolah. Simpulan: Asuhan komprehensif yang melibatkan support system keluarga efektif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ibu.
Peningkatan Pengetahuan Continuity of Care pada Bidan untuk Cegah AKI-AKB & Stunting Andriyanti, Andriyanti; Izzati, Dwi; Ningtyas, Woro Setia; Sabilillah, Nabilah
ABHIPRAYA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan dan Sains Vol 2 No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/abhipraya.v2i1.23758

Abstract

Stunting is one of the indicators to determine the quality of health services.. A strategic effort to overcome this is by implementing Midwife Continuity of Care (CoC) on the 1000 HPK (First Day of Life) by midwives. Probolinggo Regency has the 5th highest mortality rate in East Java Province with an MMR of 201 per 100,000 live births in 2022, while the IMR rate reaches 10.4 per 1,000 live births. One of the factors that influences this problem is the midwife's lack of knowledge regarding CoC care. Research shows that implementing CoC can significantly reduce the risk of maternal and neonatal complications. The aim of this community service activity is to increase midwives' knowledge regarding Continuity of Care. Methods include module development, training, and interactive discussions. The first stage is creating a CoC guide module for midwives and a parenting guide for parents. The second stage involves training for midwives and cadres on the concepts and implementation of CoC. Additionally, the activity is conducted in the form of interactive discussions and reflections on the CoC practices carried out by the midwives and cadres. The final stage is the ASAH (Asih, Asah, and Asuh) class for mothers with infants and toddlers, aimed at enhancing their knowledge in monitoring child growth and development. The results of this activity show an increase in midwives' knowledge of 21% after participating in training and simulations. The midwives involved also showed a commitment to implementing CoC in daily services, with the hope of contributing to improving the quality of sustainable midwifery services in their area. This program is expected to be an important step in and accelerate efforts to prevent MMR, IMR and Stunting in Indonesia
Peran Konselor Sebaya dalam Meningkatkan Pengetahuan tentang Anemia pada Remaja Putri Tingkat Sekolah Menengah Pertama di Malang Amalia, Rize Budi; Ningtyas, Woro Setia; Restiningsih, Restiningsih
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46539

Abstract

Anemia masih menjadi masalah kesehatan utama pada remaja putri di Indonesia, dengan kepatuhan terhadap suplementasi zat besi yang rendah. Konselor sebaya dinilai efektif dalam meningkatkan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja mengenai pencegahan anemia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas edukasi oleh konselor sebaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang anemia pada remaja putri tingkat sekolah menengah pertama di Malang. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pre test dan post test one group. Penelitian dilakukan di salah satu SMP di Kota Malang pada Oktober–November 2024 dengan 49 remaja putri kelas 7–9 sebagai responden, baik yang telah maupun belum menerima tablet tambah darah, dipilih melalui purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan anemia yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 54,59 pada pretest menjadi 81,12 pada posttest. Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan data tidak berdistribusi normal (p = 0,001; p < 0,05), sehingga analisis dilakukan menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil uji menunjukkan adanya perbedaan signifikan sebelum dan sesudah intervensi (p = 0,005; p < 0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa edukasi oleh konselor sebaya efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang anemia pada remaja putri dan dapat menjadi strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pencegahan anemia di lingkungan sekolah. Kata Kunci: konselor sebaya, remaja putri, anemia, edukasi, kesehatan.