Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan dan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Kabung melalui Pelatihan Pembuatan Sirup Pala Warsidah, Warsidah; Safitri, Ikha; Minsas, Sukal; `B Aritonang, Anthoni; Muliadi, Muliadi; Apriansyah, Apriansyah; A. Kushadiwijayanto, Arie; S.J Sofiana, Mega; A.Nurrahman, Yusuf; Idawati, Nora; Risko, Risko; Irwan Nurdiansyah, Sy.; Imam Prayitno, Dwi; Helena, Shifa
Literasi Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v1i1.1267

Abstract

The coastal area of ​​Kabung Island is an area of ​​Karimunting Village, Bengkayang Regency, which has a population of around 300 families, whose main livelihood is fishing. Water conditions are very risky due to bad weather, such as strong waves, making it impossible to go to sea, causing new activities for people to plant gardens by utilizing makeshift land and plantation commodities along the hills on the island.Apart from coconuts and cloves, nutmeg is a plantation commodity that is widely available in this region. The training for the processing of syrup from the flesh of the nutmeg for the people of Kabung Island is to improve the skills and welfare of the people of Kabung Island who have previously carried out simple processing of nutmeg by drying the seeds and making candied nutmeg. The training is carried out by direct processing of nutmeg in front of the Kabung island community who are also participants in this activity.This activity was attended by 50 participants consisting of 15 men and 35 women. Based on the questionnaire before the activity started, it showed that 40% had already known and read about the processing of nutmeg syrup, while 30% of the participants had made simple syrup preparations from nutmeg pulp. Then the evaluation conducted after the activity showed that 80% of the participants were able to make good nutmeg syrup, including packaging and labeling of the resulting products.
Intervensi Aroma Amis Teh Sargassum polycystum Dengan Variasi Daun Kesum, Kulit Lemon, Kulit Buah Naga Fuadah, Aisah Samrotul; Minsas, Sukal; Prayitno, Dwi Imam
Oseanologia Vol 3, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v3i2.82033

Abstract

Minuman teh Sargassum polycystum merupakan salah satu produk olahan rumput laut berbentuk serbuk kasar dalam kemasan kantong teh celup.. preparasi bahan melalui proses pengeringan dan pemotongan kasar untuk menghasilkan formulasi teh terbaik yang tidak beraroma amis, disukai konsumen dan memiliki aktivitas antioksidan. Formulasi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Sargassum polycystum, daun kesum, kulit lemon, kulit buah naga dengan komposisi kontrol 1:1, formula 1 (Sargassum polycystum : kulit lemon), formula 2 (Sargassum polycystum : daun kesum), formula 3 (Sargassum polycystum : kulit buah naga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh Sargassum mengandung senyawa fukoidan, aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 135 µg/mL, dengan formulasi terbaik yang disukai konsumen terdapat pada formulasi F2 (Sargassum polycystum : daun kesum) dengan nilai hedonik 3,5 (tidak suka-suka).  
Laju Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii Metode Keramba Bambu Apung Kurungan di Melanau Barat Pulau Lemukutan Minsas, Sukal; Gusdiar, Handre; Idiawati, Nora
Akuatiklestari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i2.4442

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii dan korelasi pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan parameter lingkungan fisika dan kimia perairan. Penelitian ini menggunakan bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan dengan berat awal 80 g (berat basah) selama 50 hari penanaman. Metode budidaya yang digunakan yaitu keramba bambu apung kurungan. Hasil penelitian memperoleh pertumbuhan rumput laut dengan nilai berat akhir 292,18 g, pertumbuhan mutlak 212,18 g dan laju pertumbuhan spesifik 5,3% per hari. Hasil korelasi parameter lingkungan arus, kedalaman dan kecerahan menunjukkan korelasi kuat dan parameter lingkungan DO, salinitas, suhu, pH, nitrat, dan fosfat menunjukkan korelasi sangat kuat.
Struktur Komunitas Makrozoobentos di Setapuk Besar Kalimantan Barat Ramadhan, Bayu; Minsas, Sukal; Sofiana, Mega Sari Juane
Akuatiklestari Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i2.5025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos di Setapuk Besar, Singkawang, Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juni 2022. Penentuan stasiun penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, berdasarkan rona lingkungan. Stasiun I berada di pemukiman, Stasiun II berada di dermaga kapal, dan Stasiun III berada jauh dari pemukiman dan dermaga kapal. Makrozoobentos diambil dari sampel sedimen. Sedimen diambil dengan coring berdiamater 2,5 inchi sedalam 40 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi makrozoobentos yaitu 4 kelas dan 18 jenis. Kisaran indeks keanekaragaraman makrozoobentos 1,5-2,0 dikategorikan sedang, indeks keseragaman makrozoobentos 0,77-0,96 dikategorikan tinggi, indeks dominansi makrozoobentos 0,14-0,32 dikategorikan sedang.
Potential Sources of Raw Water in Coastal Areas, Jawai and South Jawai Districts, Sambas Regency, West Kalimantan Samiat, Samiat; Idiawati, Nora; Siregar, Sepridawati; Minsas, Sukal
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 1 (2025): January 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.1.35-42

Abstract

The coastal areas of Jawai and South Jawai Districts are located in Sambas Regency, Pontianak, West Kalimantan, which have limited access to clean water needs, especially for drinking water needs. This research was conducted in several villages in Jawai District and South Jawai District. Samples taken from the village were rainwater, drilled well water, mountain water, shallow well water, and ditch water, which were then analyzed for chemical, physical, and microbiological parameters. The research aims to determine the potential of raw water sources in the Jawai and South Jawai sub-districts to fulfill the need for clean water and drinking water based on the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 2, 2023, concerning environmental health quality standards for drinking water media and water use designations based on the Government of the Republic of Indonesia No. 82, 2001, concerning Water Quality Management and Water Pollution Control. Based on Government Regulation no. 82, 2001, from the results of water analysis in Jawai District, only rainwater has values that are still ≤ parameter quality standards, while in South Jawai District, mountain water and rainwater have values that are still ≤ parameter quality standards. Therefore, this water source is included in the category of first-class water, namely water whose designation can be used for raw drinking water and other purposes that require the same water quality as that use. Based on the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 2, 2023, rainwater, mountain water, and drilled well water are unsuitable for drinking water use. Based on the STORET method, the water quality status is included in class B, namely the 'lightly polluted' category.
Keanekaragaman Bivalvia di Pantai Pulau Datok Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara Savaria, Sri; Helena, Shifa; Minsas, Sukal
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2025): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v8i1.87912

Abstract

Pantai Pulau Datok memiliki banyak kekayaan sumber daya alam salah satunya adalah bivalvia. Kepadatan bivalvia di suatu ekosistem berperan penting dalam struktur rantai makanan dan sangat ditentukan oleh faktor lingkungan yang sesuai dengan sifat biologinya. Penelitian ini bertujuan untuk komposisi, struktur komunitas bivalvia dan parameter lingkungan di Pantai Pulau Datok. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2024 dengan menggunakan metode purposive random sampling di empat stasiun. Pengambilan sampel bivalvia dilakukan dengan metode kuadran transek berukuran 1 x 1 dengan 5 titik pengulangan secara acak pada setiap stasiun penelitian. Hasil penelitian menunjukan terdapat 13 spesies bivalia yaitu Solen leanus, Tegillarca granosa, Placamen chloroticum, Meretrix meretrix, Pelecyora insularum, Gafrarium divaricatum, Mysia undata, Atrina vexillum, Vasticardium pectiniforme, Semele cordiformis, Hiatula chinensis, Dallitellina rostrata dan Latona faba. Indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 0,30-1, indeks keseragaman (E’) antara 0,23- 0,49, indeks dominansi (C) berkisar 0,55-0,89.
Estimasi Karbon Serasah Daun Mangrove Di Desa Sungai Bakau Kecil Kabupaten Mempawah Hartisa, Natasia Selvi; Safitri, Ikha; Minsas, Sukal
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.70037

Abstract

Mangrove sebagai salah satu ekosistem pesisir memiliki peran ekologis penting dalam upaya mitigasi pemanasan global yaitu sebagai penyerap karbon. Desa Sungai Bakau Kecil Kabupaten Mempawah memiliki vegetasi mangrove yang tumbuh secara alami maupun hasil penanaman. Ekosistem mangrove tersebut dapat berperan sebagai parameter blue carbon dengan mengikat CO2 dari atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis laju produksi dan kandungan karbon serasah daun mangrove di Desa Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pengambilan sampel serasah daun mangrove dilakukan selama 15 hari dengan menggunakan litter trap berukuran 1 x 1 m2 dengan mesh size 0,2 cm. Litter trap dipasang di 3 stasiun pengamatan dengan dua kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian, laju produksi serasah daun mangrove di Desa Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat berkisar antara 15,95"“20,13 ton/ha/tahun. Sedangkan, kandungan karbon yang tersimpan pada serasah daun mangrove sebesar 12,77"“15,14 tonC/ha/tahun. Oleh karena itu, hutan mangrove di Desa Bakau Kecil dapat berperan penting dalam penyimpanan karbon untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
Kepadatan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Kawasan Mangrove Setapuk Besar Ramadhan, Bayu; Sofiana, Mega Sari Juane; Minsas, Sukal
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.74928

Abstract

Setapuk Besar adalah salah satu wilayah pesisir yang berada di Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat. Daerah ini memiliki ekowisata mangrove yang berbasis konservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Luas hutan mangrove Setapuk Besar adalah 26,1 ha. Makrozoobentos adalah salah satu kelompok biota yang hidup di kawasan mangrove. Kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos dapat dijadikan sebagai indikator awal kualitas lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos di kawasan mangrove Setapuk Besar. Titik penentuan stasiun (Stasiun I dan II) menggunakan metode purposive sampling. Makroozoobentos diambil dari sedimen dengan menggunakan coring berdiameter 2,5 inch dengan panjang 40 cm secara vertikal dan diayak dengan ukuran mesh 0,5 mm. Spesimen diidentifikasi denga mikroskop stereo. Jumlah individu yang diperoleh kemudian dianalisis kepadatan dan keanekaragamannya. Kepadatan tertinggi makrozoobentos adalah Stasiun I dengan 4 kelas, yaitu Gastropoda (1 jenis), kelas Bivalvia (3 jenis), kelas Malascotraca (1 jenis) dan kelas Thecostraca (1 jenis).Indeks keanekaragaman (H"™), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C) pada Stasiun I   adalah 1,5 (keanekaragaman sedang), 0,96 (keseragaman tinggi), dan 0,23 (dominansi rendah), secara berurutan.
Kelimpahan Kerang Bambu (Solen sp.) di Pantai Mutiara Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara Dahliana, Dahliana; Warsidah, Warsidah; Helena, Shifa; Safitri, Ikha; Minsas, Sukal
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.72968

Abstract

Kerang bambu (Solen sp) merupakan jenis moluska yang hidup pada daerah pesisir dengan substrat dasar berupa pasir berlumpur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan kerang bambu yang ada di Pantai Mutiara Kecamatan Sukadana. Pengambilan data penelitian dilakukan menggunakan metode sistematik sampling dengan penarikan secara horizontal. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 2 spesies solen sp di Pantai Mutiara yaitu Solen corneus Lamerckii dan Solen leanus Dunker dengan kelimpahan 27,6 ind/m2. Hasil uji korelasi kelimpahan solen sp. di pantai Mutiara dengan parameter lingkungan salinitas, pH, DO, suhu dan kecepatan arus sebesar 0,6121. Nilai tersebut menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kelimpahan kerang bambu. Hasil uji korelasi statistik hubungan kelimpahan dengan substrat yaitu terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kelimpahan kerang bambu dengan substrat yaitu sebesar 0,796.
Analisis Kesesuaian Ekowisata Pantai Tengkuyung Desa Sungai Nibung Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya Edo, Leonardus; Minsas, Sukal; Nurrahman, Yusuf
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2025): July
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v8i2.94555

Abstract

Pengembangan kawasan Pantai Tengkuyung sebagai tujuan ekowisata bahari memerlukan pengetahuan tentang kondisi dan keberadaaan sumberdaya alam yang ada. Letak Pantai Tengkuyung ini berada di Desa Sungai Nibung menjadikan jarak nya jauh dari ibu kota Pontianak, sehingga diperlukan adanya investasi besar karena beberapa keterbatasan seperti aksesibilitas, serta sarana dan prasarana dasar. Sehubungan dengan data kondisi tersebut, penting bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan wilayah. Kesesuaian lahan untuk membangun wisata bahari mutlak memerlukan dukungan data dan informasi yang berbasiskan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian wisata pantai tengkuyung serta mengkaji potensi sumberdaya alam yang ada di Kawasan Wisata Pantai Tengkuyung serta untuk menganalisis kesesuaian Kawasan Wisata Pantai Tengkuyung. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tengkuyung Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan analisis kesesuaian wisata. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kawasan Wisata Pantai Tengkuyung sudah sangat sesuai (S1) untuk kegiatan wisata pantai kategori rekreasi dengan nilai 91%, untuk kegiatan rekreasi pantai.