Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH BERPRESTASI: STUDI TENTANG PENANAMAN NILAI DAN ETOS BERPRESTASI DI SMA KARANGTURI Yuliono, Agus
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 3, No 2 (2011): Tema Edisi: Pendidikan Karakter Perspektif Sosial Budaya
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v3i2.2313

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk budaya sekolah berprestasi, proses penanaman nilai dan etos berprestasi kepada peserta didik dan mengetahui implikasi dari pengembangan budaya sekolah berprestasi di SMA Karangturi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk budaya sekolah berprestasi di SMA Karangturi mencakup empat poin yaitu: keseimbangan antara pembinaan akademik dan nonakademik, penanaman karakter melalui pelajaran, budaya mencintai almamater dan pentingnya nilai kerokhanian. Penanaman nilai dan etos berprestasi pada peserta didik dilakukan melalui kegiatan orientasi sekolah, proses pembelajaran, evaluasi belajar, ekstrakurikuler, penghargaan prestasi, kecintaan terhadap almamater, keteladanan guru, kerjasama dengan orangtua peserta didik dan seragam patriot sebagai media penanaman budaya berprestasi. Implikasi penanaman pengembangan budaya sekolah berprestasi di SMA Karangturi terdapat dalam input (penerimaan siswa baru dan pencarian siswa berpotensi), proses (pengembangan program sekolah serta pengembangan kerjasama) dan output (prestasi akademik dan nonakademik serta jumlah alumni yang melanjutkan ke perguruan tinggi). The objective of this study is to describe a model of school achievement culture, the cultivation of values ​​and ethos of achievement to students and know the implications of the development of school culture on students’ achievement in Karangturi high school. This study used a qualitative descriptive approach. Techniques of collecting data were observation, interviews and documentation. This study uses sources and methods triangulation for data validation. The results show that the  school achievement culture in Karangturi high school contains four pillars, namely: a balance between academic and non-academic achievement, building character through the lesson, love the school and the importance of religious values. The building of values ​​and ethos of achievement on student is done through school orientation activities, learning process, evaluation, extracurricular achievement awards, love the school, teachers exemplary, cooperation with parents and students, patriot uniform as media to build achievement culture. The implications of the building of achievement culture manifest in the input (new admissions and the search for potential students), processes (development of school programs and development of cooperation) and output (academic and non-academic achievement and the number of alumni who go on to college).
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT PETANI KAKAO DI KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT MELALUI GERAKAN NASIONAL KAKAO Yuliono, Agus; Amran, Arman
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol 23, No 1 (2021): Innofarm : Jurnal Inovasi Pertanian
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/innofarm.v23i1.5693

Abstract

Berbagai permasalahan bermunculan menimpa perkebunan kakao, terbukti dari naik-turun maupun stagnansi pada tingkat produksi. Pemerintah bergerak untuk memecahkan kemerosotan produksi kakao dengan mengeluarkan kebijakan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (Gernas Kakao) yang dimulai sejak tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Gerakan Nasional Kakao terhadap peningkatan taraf hidup petani kakao di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat melalui penghitungan penghasilan para petani kakao sebelum dan setelah dilaksanakannya Gernas Kakao. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan kuesioner. Analisis kuantitatif digunakan untuk membandingkan dan mengolah data. Penelitian ini menunjukkan bahwa Program Gernas Kakao telah berhasil meningkatkan jumlah produksi kakao dan pendapatan para petani. Hasil B/C rasio kegiatan pada Program Gernas Kakao meliputi Peremajaan, Rehabilitasi dan intensifikasi menunjukkan angka >1 artinya Program Gernas Kakao layak untuk diterapkan dan dilanjutkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kakao. Dukungan, kerja sama dan sinergi dalam Program Gernas Kakao sangat diperlukan antara semua pemangku kepentingan untuk mencapai pemberdayaan petani kakao.
Social-Economic Immobility: A Study of Fishermen’s Struggle among Corporation Powers in the East Coast of Kalimantan, Indonesia Setiadi Setiadi; Agus Yuliono; Sonyaruri Satiti
Humaniora Vol 29, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.226 KB) | DOI: 10.22146/jh.22562

Abstract

A majority of fishermen in the coastal areas of Bumi Seribu Nyiur Melambai, East Kalimantan, Indonesia, are migrants from other islands of Indonesia. This paper presents results from a research of the fisherman community. Most of the fisherman came from lower-middle-class families. Both lower-and lower-middle-class fisherman have access to the development program, aids and others resources delivered by government and international corporate. This paper describes how most fisherman see and believe that Bumi Seribu Nyiur Melambai is an area of battle for many actors to upscale their economic and social mobility through accumulation of wealth and social status. Many fishermen express the ambiguity, uncertainty, and marginality of their social-economic status. The marginal status is caused by (i) Long Story of Unequal Social Structure; (ii) elite capture of programs and aids (iii) uncertainty and the loss of fishing area due to the presence of the company; (iv) Their technology are not able to resist the change of seasons. Data in this research are collected by qualitative and quantitative method, such as a participatory observation, in-depth interview, FGD, and survey.
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pulau Kabung dalam Memanfaatkan Limbah Perkebunan sebagai Minyak Atsiri Agus Yuliono; Warsidah Warsidah; Ikha Safitri; Anthoni B Aritonang; Mega Sari Juane Soafiana; Shifa Helena
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1166

Abstract

Pulau Kabung terletak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat dengan jumlah penduduk 600 orang yang memiliki mata pencaharian utama sebagai nelayan. Kondisi cuaca yang ekstrim dengan gelombang tinggi mengakibatkan penurunan produktivitas hasil tangkapan, sehingga masyarakat melakukan aktivitas berkebun dengan memanfaatkan lahan yang ada. Cengkeh dan Pala merupakan komoditas perkebunan yang memiliki banyak manfaat di berbagai bidang. Namun, daun cengkeh yang berguguran dan limbah hasil pengolahan daging buah pala belum banyak dimanfaatkan dan cenderung menjadi sampah. Pelatihan pembuatan minyak atsiri dalam memanfaatkan limbah perkebunan telah dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Dalam satu kali produksi membutuhkan bahan baku 200 kg dan proses destilasi selama 3-4 jam. Penyulingan daun cengkeh menghasilkan 4-5 L minyak, sedangkan daging pala menghasilkan 2-4 L. Minyak pala dijual dengan harga Rp. 20.000/botol ukuran 8 mL atau Rp. 750.000/L.
Usaha Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Keterampilan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Cairan Enzim dari Limbah Organik Rumah Tangga di Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara Agus Yuliono; Yusuf Arief Nurrahman; Shifa Helena; Ikha Safitri
Al-Khidmah Vol 4, No 2 (2021): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v4i2.3133

Abstract

Eko enzim adalah cairan hasil fermentasi limbah organik berupa kulit/daging buah-buahan dan sayuran dengan menggunakan substrat gula aren atau sari tebu (molase) dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10, selama waktu 3–6 bulan. Enzim yang dihasilkan berupa cairan kental berwarna coklat tua dan bau asam yang kuat. Enzim ini memiliki manfaat yang besar terhadap lingkungan baik udara maupun tanah, serta manfaat ekonomi bagi keluarga. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan pembuatan eko enzim dari limbah sayur dan buah-buahan dilakukan pada masyarakat Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya ibu rumah tangga dalam mengeliminir pembuangan limbah dapur ke lingkungan yang dapat terakumulasi sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan udara dan tanah, bahkan kadang menghambat saluran air pembuangan yang pada akhirnya dapat menyebabkan banjir saat musim hujan tiba. Kegiatan pelatihan dilakukan secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga, dengan metode edukasi melalui ceramah tentang manfaat enzim dari limbah organic sayuran dan buah-buahan serta praktek membuat eko enzim dari limbah rumah tangga yang masing-masing dibawa dari rumah untuk difermentasi. Antusiasme dan perhatian peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini sangat besar, terindikasi dari kemampuannya menjawab pertanyaan-pertanyaan post test yang diberikan oleh tim pelaksana setelah sebelum kegiatan diberikan pre test dengan kontent pertanyaan yang sama, peningkatan pengetahuan peserta dari yang rata-rata 30% menjadi 90-100%. Karena pelaksanaan pembuatan enzimnya dilakukan pada 19 Agustus 2021, cairan enzim dari proses fermentasi ini dapat dipanen pada 30 hari kemudian.
Peningkatan Keterampilan dan Perekonomian Masyarakat Pesisir Pulau Lemukutan melalui Pelatihan Pembuatan Snack Berbasis Rumput laut Ikha Safitri; Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Agus Yuliono
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): 2021: Edisi 2
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.247 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1872

Abstract

The waters of Lemukutan Island have the potential of natural resources, including seaweed. Since 2011, Lemukutan Island has been the largest seaweed cultivation center in West Kalimantan. However, the Covid-19 pandemic has attacked all sectors and caused a decline in prices for fishery-based food commodities. This condition causes the farmers to suffer losses and the seaweed cultivation activity also decreases. Training on making snacks and seaweed jelly boba has been carried out to revive the economy of the coastal communities of Lemukutan Island. This activity involves all levels of the community through representatives of each RT using a hybrid method. Training is carried out with strict health protocols. This activity aims to improve the skills of coastal communities in processing seaweed-based foods. The training participants were very enthusiastic, from the presentation about the benefits of consuming seaweed for human health to the practice of making seaweed snacks and jelly. ===== Perairan Pulau Lemukutan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah termasuk rumput laut. Sejak 2011, Pulau Lemukutan menjadi sentra usaha budi daya rumput laut terbesar di Kalimantan Barat. Namun, pandemi Covid-19 telah menyerang semua sektor kehidupan dan menyebabkan kemerosotan harga pada komoditas pangan berbasis perikanan. Kondisi ini mengakibatkan pembudi daya mengalami kerugian dan usaha budi daya rumput laut di Pulau Lemukutan juga menurun. Pelatihan pembuatan snack krenyes dan jelly boba rumput laut telah dilaksanakan untuk menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat pesisir Pulau Lemukutan. Kegiatan ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat Pulau Lemukutan melalui perwakilan tiap RT dengan metode hibrid. Pelatihan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang tegas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat pesisir dalam mengolah makanan berbasis rumput laut. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan, mulai dari pemaparan materi tentang manfaat dari mengonsumsi rumput laut bagi kesehatan manusia hingga praktik pembuatan snack dan jelly rumput laut.
COMMUNITY STRUCTURE OF MACROALGAE IN LEMUKUTAN ISLAND WATERS, WEST KALIMANTAN Ikha Safitri; Mega Sari Juane; Warsidah Warsidah; Shifa Helena; Sukal Minsas; Agus Yuliono
Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE VOLUME 8 NOMOR 1, 2022
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jiks.v8i1.17914

Abstract

Macroalgae or known as seaweed is one of the potential resources and is responsible for primary productivity in marine waters. Macroalgae plays an important role in marine ecosystems, provides food, oxygen, and habitat for several types of marine biota. Moreover, macroalgae have been reported as renewable resources in marine environment and widely used in various fields. The biodiversity and abundance of macroalgae are strongly influenced by aquatic environmental factors. Lemukutan Island is the largest inhabited island located in Bengkayang Regency, West Kalimantan and has the potential natural resources, including macroalgae. This Island can become a center for producing macroalgae that can be used to meet food needs both locally and domestically. The main objective of this study were to determine the community structure of macroalgae and the condition of the environmental physico-chemical parameters. The sampling locations were carried out in-situ at three stations and the determination of the sampling site was done by purposive random sampling method, by selecting an area based on the presence of macroalgae. The sampling of macroalgae was carried out using a quadratic transect with size of 10x10 m2 and the water quality parameters were measured using the AZ 8603 of WQC instrument. The study found 6 genera of macroalgae, such as Caulerpa, Halimeda, Padina, Turbinaria, Sargassum, and Gracillaria. Among the identified macroalgae, Phaeophyceae have the highest per cent contribution (50%), and Padina had the highest abundance (29.84 ind/m2). Lemukutan Island waters had a moderate level of diversity, high macroalgae uniformity, and dominance index in the low category. The aquaatic environmental factors influenced the abundance of macroalgae in Lemukutan Island waters.  
Etnomedisin Dayak Salako Di Kabupaten Sambas Donatianus BSE Praptantya; Agus Yuliono; Diaz Restu Darmawan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 2 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.74 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i2.2459

Abstract

Beragam penjelasan atas kondisi kesehatan tentu juga terdapat beragam tindakan untuk pengobatan. Langkah pengobatan tidak hanya terbatas pada usaha-usaha yang berbasiskan penjelasan medis ilmiah. Namun, juga ada usaha pengobatan yang melibatkan langkah-langkah yang berbasiskan budaya masyarakat setempat bahkan melibatkan hal-hal yang mengandung unsur spiritual. Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk menarasikan pengobatan tradisional pada Dayak Salako. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengobatan tradisional Dayak Salako ada melalui ritual pengobatan, melalui tanaman obat, rebusan dan tajok, serta perpaduan antara ramuan, mantra, air tawar, semburan dan conteng. Bagi orang Dayak Salako, definisi sakit adalah ketika munculnya keluhan-keluhan yang tidak nyaman dalam diri seseorang. Biasanya muncul gejala merasa lemah, badan letih, malas beraktivitas, pucat dan tidak memiliki semangat.  Sedangkan sehat adalah ketika masih bisa berkebun. Daun Juang memiliki peran penting dalam budaya Dayak Salako. Daun juang merupakan perantara dalam pengobatan tradisional Dayak Salako. Perubahan ekologis, sosial ekonomi, dan pengetahuan menjadi faktor yang mendorong perubahan masyarakat dalam merespon kondisi sehat dan sakit pada masyarakat Dayak Salako. Masyarakat Dayak Dayak Salako akan kembali lagi meminta bantuan para Hattra saat pengobatan modern tidak bisa memenuhi rasa kenyamanan orang suku Dayak untuk memenuhi kebutuhan mereka, yaitu kesehatan. 
Sosialisasi Konsumsi Hasil Laut sebagai Pangan Fungsional dalam Usaha Peningkatan Sistem Imunitas Tubuh selama Masa Pandemi Covid-19 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat Agus Yuliono; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Arie A. Kushadiwijayanto; Apriansyah Apriansyah; Yusuf A. Nurrahman; Anthoni B. Aritonang
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 2 No. 2 (2021): Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v2i2.195

Abstract

Virus Covid-19 telah menyebar secara luas di seluruh dunia dan berdampak pada berbagai sektor. Salah satu kebijakan pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus ini adalah dengan pembatasan aktivitas dan penerapan 3M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan) dalam beraktivitas. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, salah satunya adalah produk hasil laut. Informasi ini disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya perwakilan guru dan siswa SMA se Kota Pontianak, Kalimantan Barat dengan jumlah peserta 256 orang. Sosialisasi ini dilakukan melalui program PKM PS Ilmu Kelautan , FMIPA Universitas Tanjungpura dalam bentuk webinar dan disertai dengan pre-test dan post-test sebagai bentuk evaluasi. Salah satu hasil laut yang mengadung nutrisi yang tinggi adalah ikan. Ikan merupakan bahan pangan fungsional yang mengandung protein, vitamin, minesal, asam lemak omega-3 (PUFA), EPA, DHA, asam amino taurin. Ikan dengan kandungan gizi yang tinggi dan mudah diperoleh oleh masyarakat diharapkan dapat meningkatkan ketahanan gizi dan imunitas tubuh. Pemahaman peserta terkait materi konsumsi hasil laut sebagai pangan peningkat imunitas tubuh dengan indikator hasil kuisioner pre-test dan post-test meningkat dari 60-70% menjadi 90-100%. Respon dan antusiasme peserta tinggi yang ditunjukkan oleh peserta dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri.
Akseptasi modernitas beragama Orang Dayak di Kampung Nyarumkop Donatianus BSE Praptantya; Diaz Restu Darmawan; Jagad Aditya Dewantara; Efriani Efriani; Agus Yuliono
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 6 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v6i2.22165

Abstract

Kampung Nyarumkop sebagai pusat persekolahan misi Gereja Katolik, telah merepresentasikan modernitas dalam kehidupan orang Dayak. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek akseptasi, bentuk, dan pola akseptasi orang dayak terhadap agama mondial. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya dengan prosedur etnografis. Selama 6 bulan kami melakukan observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur, terhadap fenomena akseptasi agama mondial yakni Agama Katolik di tengah orang Dayak. Penelitian ini mengungkap akseptasi terhadap Agama Katolik oleh orang Dayak, terjadi karena terdapatnya domain psikologi, domain sosial dan domain budaya yang memiliki aspek keterbukaan terhadap hal-hal baru di luar diri mereka. Keterbukaan tiga domain ini mendorong orang Dayak di Kampung pada modernitas yang tampak dalam gejala global village dan Detradisionalisasi.   Nyarumkop village as the center of the Catholic Church's mission schooling has represented modernity in the life of the Dayak people. Thus, this study aimed to describe the aspects of the acceptance, form, and pattern of acceptance of the Dayak people towards the mondial religion. This research has used a cultural anthropological approach with ethnographic procedures. For six months we have conducted observations, in-depth interviews, and literature studies, on the phenomenon of acceptance of the mondial religion, namely Catholicism among the Dayak people. This research has revealed that the acceptance of Catholicism by the Dayak people occurs because of the psychological domain, social domain and cultural domain which have an aspect of openness to new things outside of themselves. The openness of these three domains has pushed the Dayak people in Kampung to modernity which can be seen in the symptoms of global village and detraditionalization.
Co-Authors . Apriansyah Abd Kodir Alamri, Annisa Risqa Alamri, Annisa Rizqa Amran, Arman Amriani Amir Andraeni, Vindy Anggi Jessica Anthoni B. Aritonang Anthoni B. Aritonang Antonia Sasap Abao Antonia Sasap Abao Arie A. Kushadiwijayanto Arie Antasari Kushadiwijayanto Arkanudin Arkanudin Ashari, Asri Mulya Asri Mulya Ashari Bambang Kurniadi Bambang Kurniadi, Bambang BSEP, Donatius Dahniar Th. Musa Desita Sari Dewantara, Jagad Aditya Diaz Restu Darmawan, Diaz Restu Donatius BSEP Dwi Gusmalawati Efriani Efriani Elfrida Ratnawati Eva Tavita Habibamirasabania Hanum, Aliyah Nur’aini Harahap, Reiki Nauli Helena, Shifa Hendro Susanto Ikha Safitri Ikha Safitri Jannati Jannati Lestari, Desriani Lucky Hartanti Lucky Hartanti Lucky Hartanti, Lucky Lukitowati, Suci Mega Sari Juane Mega Sari Juane Soafiana Mega Sari Juane Sofiana Mega Sari Juane Sofiana Muhammad Radhi Mukhlis Mutmainnah Neva Satyahadewi Novia Nurhidayanti Nurul Rushafah Azzahrawani Pamela Pamela Praptantya, Donatianus BSE R Puspito Harimurti Riska Nawila Riska Wati Risko, Risko Rita Kurnia Apindiati Riza Linda Rizalinda Rizalinda Rizka Maulidia Rupita Sari, Desita Setiadi Setiadi Sonia Utami Sonyaruri Satiti Sudirman Sudirman Sukal Minsas Susanto, Hendro Syarif Irwan Nurdiansyah Syarif Irwan Nurdiansyah Syarifah Ema Rahmaniah utami, sonia Vindy Andraeni Wahyudin Ciptadi Wardani, Dwi Sri Diah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Wati, Riska Yusuf A. Nurrahman Yusuf Arief Nurrahman Zakiah Hasan Gaffar Zulfian