Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberdayaan ibu PKK dalam pembuatan biopori berbasis limbah rumah tangga Isna Rahma Dini; Fauza Azmimelwa; Joko Setiawan; Rachmad Saputra
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 2 (2020): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.2.24-30

Abstract

Various kinds of activities carried out by PKK mothers in filling their time working at home during the Covid-19 pandemic, one of which is farming around the yard. This farming activity certainly requires useful fertilizers to increase plant fertility. Biopores is an effort that can be made to improve soil health and trigger the natural decomposition of organic matter. The organic material used can come from kitchen waste. So far, biopores are known as an effort to overcome standing water and are still not widely used to increase soil fertility. This service aims to provide information on the manufacture and application of biopores in plants so that they can increase soil fertility in cultivated plants. The method used consists of lecturing methods, hands-on practice, and evaluating the achievement of activities using achievement measures. Based on the results of the posttest evaluation, there was an increase in the knowledge of PKK mothers about biopores, where initially only 40% increased to 100%. In addition, the direct practice of making and applying biopores carried out on one of the PKK mothers is an indicator of the high interest of PKK mothers in applying biopores. It can be concluded that community service activities are quite effective in increasing the ability and interest of PKK mothers in applying biopores to plants around their house yards.
Pelatihan Pembuatan Jamu d alam Upaya Meningkatkan Imunitas Masyarakat Kelurahan Muara Fajar Timur Kecamatan Rumbai Pekanbaru Desi Heltina; Amun Amri; Silvia Reni Yenti; Komalasari Komalasari; Evelyn Evelyn; Isna Rahma Dini
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.445-449

Abstract

In the midst of the health crisis due to the ongoing Covid-19 pandemic, traditional medicine is an alternative that can be used by the community to break the chain of transmission and maintain body immunity. Immunity is important during the Covid-19 pandemic. The better a person's immune system is to fight infection, the less likely a person is to get the disease. The community has a very important role in efforts to develop traditional health by utilizing medicinal plants. Ginger and Turmeric are types of medicinal plants that are widely used as kitchen spices, and have benefits for increasing the body's immunity. The content of cincol and zingiberen in ginger acts as an antioxidant that can improve the work of the immune system. While turmeric contains curcumin compounds which act as an antiviral. The purpose of this research is to provide skills to the people of Muara Fajar Timur Village in processing medicinal plants into herbal products that are delicious to consume, useful for increasing immunity, and have economic value. Activities are carried out by direct training methods and distribution of herbal products to the community. The result of this activity is that the community can understand and be able to make herbal medicine. The success of this activity can be seen from the responses in the form of questions and answers and discussions with the training participants, the high interest of participants in participating in the activity and the benefits derived from this activity. This shows that this activity has been successfully implemented in Muara Fajar Timur Village, Rumbai District, Pekanbaru.
Pengaruh Konsentrasi Nutrisi AB Mix Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica juncea L.)dengan Hidroponik Sistem Rakit Apung Arjuna Kesuma; Fetmi Silvina; Isna Rahma Dini
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 9 (2022): Edisi 2 Juli s/d Desember 2022
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Green mustard is a vegetable plant that is generally cultivated in highland areas, but mustard greens can also be grown in lowland areas. The many benefits of mustard greens, it is necessary to make efforts to increase the yield by paying attention to the way of cultivation, such as hydroponic cultivation. Hydroponic cultivation is one solution to meet the needs of vegetables in urban areas because it can be grown on limited land. The advantages of hydroponic cultivation include higher production, compared to conventional planting. The nutrients provided in hydroponic cultivation are AB Mix nutrient solutions, where this nutrient solution contains macro and micro nutrients needed to support plant growth and production. This study was a completely randomized design trial (CRD) consisting of 5 treatments and 4 replications. The treatments in this study were AB Mix 6 ml.l-1, AB Mix 9 ml.l-1, AB Mix 12 ml.l-1, AB Mix 15 ml.l-1, and AB Mix 18 ml.l- 1. Parameters observed were plant height, number of leaves, leaf length and width, plant fresh weight, edible fresh weight, and root volume. The results of the study were statistically analyzed by Duncan's multiple-distance test at 5% level. The results showed that giving AB Mix 9 ml.l-1 was the best treatment which gave results that were not significantly different from other treatments. Based on the results of the study, it can be seen that the combination treatment of high AB Mix nutrients does not necessarily increase the growth of mustard greens hydroponically well. Keywords: sawi hijau, AB mix, hidroponik rakit apung
Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Desa Langsat Permai dalam Budidaya Ikan Lele dan Cacing Sutra Mendukung Pertanian Terpadu Hapsoh Hapsoh; Wawan Wawan; Isna Rahma Dini; Benny Heltonika
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i1.5372

Abstract

Terwujudnya pertanian terpadu di Desa Langsat Permai, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak diinisiasi melalui kegiatan PPDM di tahun 2019 dengan pembangunan usaha perikanan berupa keramba ikan pada kanal di sekitar lahan pertanian. Pada tahun 2021, telah dilaksanakan kegiatan pember­dayaan petani dalam optimalisasi budidaya ikan lele di dalam keramba sekaligus pendampingan dalam pembuatan pakan ikan berbasis limbah pertanian. Namun, bibit ikan yang akan dibudidayakan masih didatangkan dari luar desa. Oleh karena itu, pada tahun 2022 dilanjutkan dengan pendampingan pembenihan ikan lele dan pembuatan pakan ikan cacing sutra yang dikembangkan dari fermentasi kotoran sapi dibantu dengan bakteri selulolitik. Mitra kegiatan yang menjadi sasaran kegiatan yaitu anggota kelompok karang taruna Desa Langsat Permai. Pendampingan kelompok karang taruna dimulai dari penentuan jantan betina ikan lele, penentuan induk yang siap untuk dipijahkan, proses penyuntikan ikan dengan hormon ovaprin, dan perawatan benih ikan yang telah dihasilkan dari proses pemijahan. Berdasarkan hasil pendampingan yang telah dilakukan, penge­tahuan dan keterampilan anggota kelompok karang taruna meningkat diban­dingkan sebelum kegiatan pengabdian dilakukan, sedangkan pada budidaya cacing sutra diketahui bahwa fermentasi kotoran sapi belum cukup optimal sehingga ditambahkan ampas tahu sebagai tambahan media budidaya cacing sutra.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT KECAMATAN RUMBAI BARAT PEKANBARU DALAM PEMBUATAN PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA Isna Rahma Dini; Bizikri Bizikri; Nilna Ulfatul Khairoh; Putri Juliana Roza; Sartika Sari
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 1 (2023): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i1.213

Abstract

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman yang dibudidayakan oleh petani Kelurahan Maharani masih dilakukan secara anorganik dengan menggunakan pestisida kimia. Padahal Kelurahan Maharani memliki potensi dalam pengembangan pestisida ramah lingkungan yang berasal dari salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat setempat yaitu tanaman pepaya. Pemanfaatan daun pepaya sebagai pestisida nabati disebabkan karena getah daun pepaya mengandung kelompok enzim sistein protease seperti papain dan kimopapain serta menghasilkan senyawa-senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan. Kinerja pestisida nabati dari daun pepaya ini secara menyeluruh dapat mencegah lebih banyak terjadi pencemaran lingkungan akibat pemakaian pestisida kimiawi. Selain itu, penggunaan ekstrak daun papaya sebagai pestisida nabati juga dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimiawi, yaitu hama akan resisten terhadap sintetis, munculnya residu pestisida, dan kontaminasi ke dalam tubuh manusia/binatang yang mengkonsumsi/memakan pestisida kimia. Oleh karena itu pengabdian ini dilakukan untuk mendampingi petani dalam pembuatan pestisida nabati dari ekstrak daun papaya dan aplikasi pada tanaman. Model pendekatan pengabdian yang dilakukan yaitu model pendekatan Participatory Rural Appraisal, persuasif dan edukatif. Berdasarkan pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani tentang manfaat ekstrak daun papaya sebagai pestisida nabati serta dalam pembuatan pestisida nabati dari ekstrak daun papaya. Melalui pengabdian ini mampu mendorong masyarakat Kelurahan Maharani dalam melakukan pertanian ramah lingkungan.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DAN PELAKU UMKM DALAM PENERAPAN DIGITAL MARKETING DI KAMPUNG DAYANG SURI Isna Rahma Dini; Ririn Virintia Mukti; Salhira Ramadhani; Zulfita Sari
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.8805

Abstract

Digital marketing adalah salah satu cara untuk memasarkan atau memperkenalkan barang dan jasa yang kita miliki dengan mudah kepada para calon pelanggang dan tidak perlu mengeluarkan tenaga yang ekstra. Strategi pemasaran ini cukup menggunakan smartphone dan internet. Digital marketing dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan daya beli konsumen. Tim kukerta Universitas Riau Balek Kampung Dayang Suri Tahun 2022 melakukan suatu kegiatan untuk menunjang pendapatan masyarakat Kampung Dayang Suri. Mengingat dan menimbang teknologi semakin canggih di era generasi Z ini maka metode yang digunakan adalah dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM berupa materi mengenai digital marketing. Kegiatan pelatihan ini bertujuan agar masyarakat di kampung ini mampu bersaing dengan pebisnis dari luar daerah dalam meningkatkan pendapatan penjualan melalui promosi di media sosial. Penggunaan media sosial sebagai tempat promosi produk sangat berkemungkinan besar berkembang dan mengalami keuntungan daripada produsen yang memasarkan produk dari warung ke warung, sebab mempromosikan produk melalui media sosial akan lebih cepat diketahui oleh konsumen. Dari hasil kegiatan yang diperoleh, disarankan kepada masyarakat sebaiknya penggunaan digital marketing ini dapat ditindaklanjuti dengan pembimbingan secara berkala sehingga lebih efektif dan optimal dalam menunjang kegiatan pemasaran dan meningkatkan penjualan pada usaha UMKM di kampung ini.
Produksi dan Karakterisasi Enzim Selulase Ekstrak Kasar dari Bakteri yang Diisolasi dari Limbah Rumput Laut Isna Rahma Dini; Ifah Munifah
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 6, No 3 (2014): Vol.(6) No.3, October 2014
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.634 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v6i3.2315

Abstract

Seaweed waste is a source of bacteria that can produce cellulase enzyme. PMP 0126w isolate is one collection isolate of BBP4BKP obtained from seaweed Glacilaria sp. waste from Pameungpeuk area, Garut, West Java. The aims of this research were to produce and characterize the cellulase enzyme. PMP 0126w isolate was a Gram-positive rod shape bacteria. The isolate had 0.8 cellulolytic index on Carboxymethyl Cellulose (CMC) agar medium. The highest cellulase activity obtained on the third day of fermentation time with a cellulase activity of 0,074 U/mL and specific activity of 0.092 U/mg. Optimum activity of the cellulase enzyme crude extract was pH 5 and 300C. The activity of the cellulase was increased by addition of 5 mM CaCl2 and 10 mM FeCl3 ions and decreased by the addition of 10 mM ZnCl2 ions. The cellulase with the highest activity of 0.237 U/mL was obtained from Glacilaria sp. seaweed waste treated with NaOH 6%. Keywords: cellulose, characterization, production, seaweed waste
Effectiveness of indigenous Rhizobium sp. isolates from peatland soils on soybean (Glycine max L. Merril) growth and production Gunawan Tabrani; Isna Rahma Dini; Handoko Suryo Purnomo
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v20i2.10909

Abstract

The low productivity of soybeans can be overcome by cultivating them on peatlands, accompanied by the provision of indigenous Rhizobium strains derived from peatlands. Isolating Rhizobium sp. from peatlands is believed to enhance soybean productivity on such land. This study aims to determine the effectiveness of local Riau Rhizobium sp. isolates for soybean cultivation in Riau peatlands. Six isolates of Rhizobium sp. were used in this study, obtained from plants growing on peatlands: IIMB4, IIRM1, IIRM2 from the rhizosphere of Mucuna bracteata, and IIRA4, IIRA2, IIRA6 from the rhizosphere of Acacia crassicarpa. The experiment followed a completely randomized design (CRD), with each treatment replicated four times. The treatments included control, commercial Rhizobium sp., isolates IIMB4, IIRA2, IIRA6, IIRM2, IIRA4, and IIRM1. The results demonstrated that all indigenous Rhizobium sp. isolates from peatlands, particularly IIMB4, effectively formed symbiotic associations with soybean plant roots, improving growth parameters and increasing soybean production. Nevertheless, it is also necessary to assess the effectiveness of these Rhizobium sp. isolates on various other leguminous plant species to identify the most efficient symbiotic isolates across different leguminous crops.
Pemberian Bahan Organik, Mikrob Selulolitik Dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Hapsoh Hapsoh; Isna Rahma Dini; Ahmad Muttakin
Agrium Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i3.12836

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum yang termasuk famili Fabaceae. Produksi kacang tanah mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini diduga karena cara budidaya yang kurang tepat serta daya dukung kemampuan tanah yang terbatas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah melalui pemupukan organik dan anorganik, yaitu dengan pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian bahan organik TKKS dengan mikrob Selulolitik dan pupuk NPK, pengaruh pemberian TKKS dengan mikrob selulolitik dan pengaruh pemberian pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor I pemberian bahan organik TKKS dengan tiga taraf yaitu, 0 t.ha-1, TKKS+mikrob Selulolitik 5 t.ha-1, Kompos TKKS dekomposer mikrob selulolitik 5 t.ha-1. Faktor II pemberian pupuk NPK dengan tiga taraf, NPK 50% (0,625 g per polibag), NPK 75% (0,9375 g per polibag) dan NPK 100% (1,25 g per polibag). Parameter yang diamati adalah jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, persentase polong bernas per tanaman, berat biji kering per tanaman, dan berat 100 biji. Hasil penelitian interaksi pemberian kompos TKKS, TKKS dengan mikrob selulolitik dan pupuk NPK berpengaruh terhadap jumlah polong per tanaman dan berat 100 biji kering.
Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.) Pada Berbagai Komposisi Pupuk NPK, Kompos Solid Dan Pupuk Hayati Elani Maisya; Hapsoh Hapsoh; Isna Rahma Dini
Agrium Vol 21, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i1.15687

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang menjadi makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Penurunan produksi padi di Riau diikuti dengan penurunan luas lahan sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi pupuk NPK, kompos solid dan pupuk hayati dalam mengurangi penggunaan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan tujuh perlakuan yaitu 100% NPK; 100% NPK + kompos solid; 75% NPK + kompos solid; 50% NPK + kompos solid; 100% NPK+ kompos solid + pupuk hayati; 75% NPK + kompos solid + pupuk hayati dan 50% NPK + kompos solid + pupuk hayati. Hasil penelitian menunjukkan komposisi 75% pupuk NPK, kompos solid 20 ton.ha-1 dan pupuk hayati 10 ml.l-1 mampu mengimbangi komposisi 100% pupuk NPK dalam memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo serta dapat mengurangi penggunaan 25% pupuk NPK.