Kappaphycus alvarezii adalah komoditas budidaya laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai sumber karagenan, senyawa hidrokoloid yang banyak digunakan dalam industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Permintaan global terhadap karagenan yang terus meningkat memerlukan penerapan teknik budidaya yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga kualitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap kualitas karagenan yang dihasilkan dalam budidaya K. alvarezii . Perlakuan yang diberikan meliputi pupuk organik cair D.I.GROW, pupuk anorganik NPK, pupuk urea, dan kontrol tanpa pupuk. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), di mana setiap perlakuan diterapkan pada kelompok yang terpisah dan diuji berdasarkan parameter rendemen, viskositas, kadar air, dan kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan D.I.GROW menghasilkan rendemen sebesar 41% dan viskositas 189,37 cP, yang keduanya melebihi standar yang direkomendasikan oleh FAO. Sebaliknya, kontrol tanpa pupuk menghasilkan nilai terendah pada seluruh parameter yang diuji. Kadar air pada kontrol mencapai 42%, melebihi batas standar FAO yang merekomendasikan kadar air maksimal 30% untuk produk karagenan berkualitas tinggi. Perlakuan dengan pupuk lainnya masih memenuhi standar, dengan kadar air berada pada kisaran yang disarankan, yaitu sekitar 30%. Kadar abu pada perlakuan NPK dan urea berada dalam kisaran standar (20-30%), sementara D.I.GROW dan kontrol menunjukkan kadar abu yang lebih rendah, yang menunjukkan kualitas kemurnian produk yang lebih baik. Secara keseluruhan, penelitian ini membuktikan bahwa pemberian pupuk berpengaruh signifikan terhadap kualitas karagenan K. alvarezii , dengan pupuk D.I.GROW terbukti lebih efektif dalam meningkatkan viskositas, rendemen, dan kemurnian produk, sementara pupuk anorganik lebih berperan dalam menjaga kestabilan karakteristik fisik karagenan.