Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengenalan Teks Genre Sastra dalam Bahasa Sasak: Sebagai Bahan Baku Penyusunan Materi Muatan Lokal Bahasa Sasak pada Guru-Guru Pendidikan Dasar di Kecamatan Selong Paridi, Khairul; Sudika, I Nyoman; Syahbuddin, Syahbuddin; Murahim, Murahim; Ashriany, Ratna Yulida
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1299

Abstract

ABSTRAK Bahan ajar tentang sastra dalam Kurikulum 2013 mestinya berbasis pada pembelajaran tentang teks tetapi setelah dicermati pembahasan materi dalam kurikulum dan buku-buku pelajaran bahasa Sasak pada pendidikan dasar dan menengah lebih ditekankankan pada nilai keindahan dan nilai karakternya saja. Selain itu, penyediaan materi ajar tentang teks genre sastra masih terbatas, akibatnya pembelajaran tentang teks sastra kurang mendapat perhatian yang memadai. Berdasarkan masalah tersebut, tulisan ini bertujuan membahas teks genre cerita rakyat Sasak dari segi struktur teks, piranti kebahasaan dan lainnya. Pembelajaran yang berbasis pada teks sastra ini menunjang keterampilan berbahasa dan dapat membantu anak memahami nilai dan keindahan sastra Sasak. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu para guru untuk menyiapkan bahan ajar materi muatan lokal bahasa Sasak. ABSTRACT Teaching materials about literature in the 2013 Curriculum should focus more on learning about texts. Contrarily, the materials in the curriculum and Sasak language textbooks in primary and secondary education, give more emphasis on the beauty and character values instead of text. In addition, the provision of teaching materials on literary genre texts is still limited, as a result, learning about literary texts does not receive adequate attention. Based on these problems, this paper aims to discuss the text of the Sasak folklore genre in terms of text structure, linguistic tools, and others. Learning based on literary texts supports language skills and helps children understand the value and beauty of Sasak literature. The results of this analysis are expected to help teachers to design customized learning materials for local content subject of Sasak language.
Membangun Kesadaran Budaya: Workshop Sastra Pertunjukan Tradisional untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram: Building Cultural Awareness: A Traditional Performing Arts Literature Workshop for Students of the Indonesian Language and Literature Education Program Faculty of Teacher Training and Education University of Mataram Murahim, Murahim; Efendi, Mahmudi; Jaeka, Farida; Apriani, Wahida
DARMADIKSANI Vol 5 No 3 (2025): Edisi November (Special Edition)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i3.8241

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kesadaran budaya mahasiswa melalui workshop seni dan sastra pertunjukan tradisional dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram serta mitra Sanggar Setia Budi Terengan, Lombok Utara. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat generasi muda terhadap seni sastr tradisi, terbatasnya fasilitas, dan minimnya promosi digital oleh komunitas seni lokal sebagai pendukung utama seni tradisional. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, penyampaian materi, praktik secara langsung berupa latihan Rudat, Kemidi Rudat, dan Syair Hikayat, hingga pertunjukan akhir yang dipandu seniman seni sastra lokal sebagai mitra kegiatan. Selain itu, dilakukan pendokumentasian dan inovasi digital melalui video, foto, dan konten media sosial untuk memperluas jangkauan promosi budaya. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan minat mahasiswa terhadap sastra pertunjukan, dari 33% menjadi 78% berdasarkan instrumen yang digunakan. Sebanyak 85 mahasiswa berpartisipasi aktif dalam latihan dan pementasan, yang sekaligus memperkuat regenerasi anggota sanggar. Mitra memperoleh manfaat berupa dokumentasi digital, pertukaran pengetahuan, serta keterampilan promosi budayadan seni sastra tradisi berbasis teknologi informasi. Kesimpulannya, pelaksanaan kegiatan ini berhasil menumbuhkan apresiasi generasi muda terhadap seni sastra pertunjukan tradisional, memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi dan komunitas seni, serta menghadirkan model pelestarian budaya yang relevan dengan era digital.
Pelatihan Pengembangan Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru-guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Lombok Barat: Training Program on Developing Project Programs for Strengthening the Pancasila Student Profile (P5) Based on Local Wisdom for Indonesian Language Teachers in West Lombok Regency Musaddat, Syaiful; Intiana, Siti Rohana Hariana; Sirulhaq, Ahmad; Murahim, Murahim; Lestari, Lilis
DARMADIKSANI Vol 5 No 3 (2025): Edisi November (Special Edition)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i3.8343

Abstract

Pengabdian yang berjudul “Pelatihan Pengembangan Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru-guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Lombok Barat” ini dilatarbelakangi kenyataan bahawa masih rendahnya kualitas pelaksanaan program P5 di sekolah. Tujuan khusus pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta tentang pengembangan program P5. Peserta pelatihan ini adalah guru-guru Bahasa Indonesia yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Lombok Barat. Penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, pemodelan dan penugasan/latihan mengembangkan program P5, yakni berupa pengembangan bahan ajar, pemilihan metode, dan pengembangan instrumen evaluasi berbasis kearifan lokal Sasak. Berdasarkan hasil analisis terhadap proses dan hasil pengabdian, diketahui bahwa kegiatan pelatihan melalui pengabdian berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program P5 berbasis budaya lokal. Hal ini tergambar pada: (1) Pada tahap perencanaan, hampir semua peserta berhasil mengembangkan teks model berbasis budaya lokal sebagai salah satu bahan penunjang program P5; (2) Pada tahap pelaksanaan, semua peserta sepakat bahwa aneka tradisi seperti ngayo, berayan, begibung, dan aneka permainan tradisional dapat diintegrasikan dengan strategi dalam pelaksanaan program P5; dan (3) Pada tahap evaluasi, hampir semua peserta berhasil mengembangkan instrumen penilaian proses untuk program P5. Di sisi lain, semua peserta memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan pengabdian ini. Hampir semua peserta terlihat antusias dan aktif mengikuti semua rangkaian kegiatan. Hampir semua peserta bersemangat menyelesaikan tugas-tugas pelatihan.