Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

The Level of Malondialdehyde in People Exposed to Air Pollution Aguscik Aguscik; Ridwan Ikob; Sumitro Adi Putra
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 6, No 1: March 2017
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.86 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v6i1.6539

Abstract

Air pollution cannot be avoided by people especially those living in big cities.  Rubber factories and landfill sites are two examples of activities that can trigger air pollution. H2S gas produced from rubber factories and landfill sites can create unpleasant smells and air contamination and increase free radicals in environment. This study was to assess the level of oxidative stress in people living near rubber factories and landfill sites. This was cross-sectional study involving 60 people as the study sample. The level of H2S gas was measured to determine the presence of air pollution. Blood collected from vena mediana cubiti was drawn to determine the level of malondialdehyde (MDA) as a marker of oxidative stress. Data obtained from this study were analyzed using independent t-test. The levels of H2S gas from landfill site were higher than those from rubber factory (0.482 ppm vs. 0.332 ppm). On the other hand, the average level of MDA in people living near the rubber factory was higher than that living near the landfill site (0.847 ± 0.269 nmol/mL vs 0.748 ± 0.253 nmol/mL). It was found no significant difference (p <0.05) in the average levels of MDA between people living near the rubber factory and those living near the landfill site.  There was no significant difference in the average levels of oxidative stress between people living near rubber factory and those living near landfill site.
Edukasi dan Latihan Peregangan Otot dalam Mengantisapi Keluhan Muskuloskletal Pada Penenun Tradisional Maksuk Maksuk; Maliha Amin; Aguscik Jaya
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i1.94

Abstract

Keluhan muskuloskeletal paling sering dialami penenun disebabkan oleh posisi kerja yang tidak ergonomis dan statis dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini jika tidak diantisipasi dapat menimbulkan gangguan otot diantaranya nyeri punggung, sakit pinggang, nyeri bahu dan pergelangan tangan dan kaki. Latihan peregangan otot ini bertujuan untuk mengantisipasi keluhan muskuloskeletal pada penenun tradisional di sentra industri kain Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu edukasi tentang cara mengantisipasi keluhan muskuloskltetal dan latihan peregangan otot pada penenun tradisional di sentra kain tenun Kelurahan Tuan Kentang Palembang. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 30 penenun. Kegiatan ini dilaksanakan di sentra industri Tuan Kentang Kota Palembang pada tanggal 18 – 25 Oktober 2020. Hasil evaluasi pengetahuan penenun diukur menggunakan evaluasi proses yaitu saat proses pemberian materi berlangsung dan evaluasi output yaitu dengan memberikan pertanyaan setelah kegiatan selesai, selanjutnya melatih gerakan peregangan otot ringan di tempat kerja. Penenun mengikuti kegiatan penyampaian materi dan latihan peregangan otot secara serius dan berkomitmen untuk melakukan peregangan setiap hari di tempat kerja sesuai jadwal.
DAMPAK ZIKIR ASMAUL HUSNA TERHADAP TINGKAT KESADARAN PASIEN STROKE Lukman Lukman; Sumitro Adi Putra; Aguscik Aguscik
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 6, No 1 (2020): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2020
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendengarkan Zikir Asmaul Husna (ZAH)    terhadap kesadaran  pada pasien stroke di RS Mohammad Hoesin Palembang. Desain penelitian yang digunakan adalah  quasi eksperimen dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan metode random dengan besar sampel sebanyak 30  responden, yang terbagi menjadi dua k
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DAERAH ENDEMIK MALARIA KOTA BENGKULU Aguscik Aguscik; Ridwan Ridwan
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 14 No 2 (2019): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v14i2.417

Abstract

Latar Belakang: Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dapat dibedakan antara gizi buruk, kurang baik dan lebih. Status gizi dan tingkat anemia ibu khususnya pada ibu hamil mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan janin dalam kandungan. Status gizi pada ibu hamil dapat dijabarkan dengan pengukuran LILA di daerah endemik malaria, adanya malaria sering tumpang tindih dengan kejadian gizi buruk pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan tingkat anemia pada ibu hamil di Daerah endemik malaria Kota bengkulu. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain penelitian cross sectiona dan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Jumlah sampel 40 ibu hamil yang merupakan total populasi. Data diuji denganShapiro-Wilk. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi (LILA) ibu hamil rata-rata 21,54 ±0,884(berisiko), ibu hamil menderita KEK 60% dan yang tidak beresiko KEK 40% dimana pvalue 0,003. Keseimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizidengan tingkat anemia pada ibu hamil di daerah endemik malaria, kota Bengkulu.
KADAR ZINC DAN KADAR IGF-1 SERUM PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TUAH NEGERI KABUPATEN MUSIRAWAS Rostika - Flora; Mohammad - Zulkarnain; Nur Alam Fajar; Achmad Fickry Faisa; Nurlaili - Nurlaili; Ikhsan - Ikhsan; Samwilson - Slamet4; Risnawati - Tanjung; Aguscik - Aguscik
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 1 (2021): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i1.667

Abstract

Latar belakang: Zinc merupakan salah satu mikronutrien penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Rendahnya zinc dalam tubuh akan menghambat efek metabolit hormon pertumbuhan atau GH, sehingga sintesis dan sekresi Insulin Like Growth Factor 1 (IGF-1) berkurang dan berdampak terhadap reterdasi pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar zinc serum dan kadar IGF-1 serum pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel anak Sekolah Dasar usia 7-13 tahun. Sampel berjumlah 79 orang yang diambil secara random. Dilakukan pengukuran status gizi berdasarkan TB/U dan pengambilan darah untuk pengukuran kadar Zn dan IGF-1 serum. Adapun data karakteristik sampel diperoleh melalui kuesioner, sedangkan pengukuran kadar Zn dan IGF-1 serum dilakukan dengan metode ELISA. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: berdasarkan pengukuran status gizi didapatkan 19 (24%) anak mengalami stunting dan 60 (76%) anak memiliki status gizi normal. Pada anak stunting 89.5% mempunyai kadar Zn yang rendah dan 78.9% mempunyai kadar IGF-1 yang rendah. Hasil analisis bivariat didapatkan p=0.017 dan PR=5.667 untuk hubungan antara status gizi dan kadar Zn serum; p=0.000 dan PR=8.983 untuk hubungan antara kadar Zn serum dengan kadar IGF-1 serum. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kadar Zn serum dan kadar Zn serum dengan IGF-1 serum. Kesimpulan: Anak yang mengalami stunting beresiko 5.667 kali mempunyai kadar Zn yang rendah dan anak dengan kadar Zn serum yang rendah beresiko 8.983 kali mempunyai kadar IGF-1 serum yang rendah juga. Zn dan IGF-1 diperlukan dalam proses pertumbuhan anak. Perlunya edukasi kesehatan tentang pentingnya asupan zinc pada orang tua, agar kebutuhan Zn pada anak dapat terpenuhi.
Pendampingan Peningkatan Keterampilan Kader Dalam Perawatan Mandiri Ibu Nifas di Kelurahan 3-4 Ulu Palembang Maliha Amin; Aguscik Aguscik; Hanna Derita Lasmaria Damanik; Intan Kumalasari; Maksuk Maksuk; Rahmad Aswin Juliansyah; Sulaiman Sulaiman
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.222

Abstract

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan bidang kesehatan adalah menurunnya angka kematian ibu. Peran.tenaga kesehatan menjadi bagian penting dalam penurunan angka kematian ibu. Penyebab kematian ibu paling banyak adalah perdarahan yang terjadi selama masa persalinan dan nifas. Hasil studi pendahuluan di Kelurahan 3-4 Ulu, setelah ibu melahirkan maka orang tua akan meminta bantuan dengan dukun beranak untuk merawat ibu nifas dan bayi baru lahir selama 40 hari. Sementara saat ini dukun beranak yang berpengalaman sudah tidak banyak lagi sedangkan ibu nifas masih tetap ada dalam siklus kehidupan. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan khususnya pengetahuan dan keterampilan kader tentang perawatan mandiri ibu nifas. Kegiatan pelatihan ini dilakukan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemutaran video dan demonstrasi diperoleh hasil bahwa ada peningkatan pengetahuan kader setelah diberikan pelatihan ketermapilan perawatan masa nifas. Diharapkan kegiatan ini menjadi awal terjalinnya kerjasama agar terlaksana pelatihan lanjutan, sehingga dihasilkan para kader yang terampil dan cakap dalam melakukan tugas sebagai pendamping di masyarakat, untuk mewujudkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan bayi.
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Ari Athiutama; Indra Febriani; Imelda Erman; Azwaldi Azwaldi; Ismar Agustin; Aguscik Aguscik
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.567

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronis yang tidak dapat ditularkan oleh penderitanya kepada orang lain. Diperkirakan angka kematian akibat PTM ini akan terus meningkat, dimana PTM telah membunuh sekitar 41 juta setiap tahunnya dan banyak terjadi pada negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini untuk memberdayakan ibu rumah tangga dalam pencegahan PTM. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui tahapan peningkatan pengetahuan dan perilaku pencegahan melalui skrining dan edukasi. Kegiatan ini menunjukkan hasil skirining paling banyak ibu rumah tangga mengalami kolesterol tinggi (67%), gambaran pengetahuan sebelumnya sebesar 65,38 % menjadi 86,54 % memiliki pengetahuan baik dan gambaran perilaku sebelumnya sebesar 77,78 % menjadi 98,08 % memiliki perilaku baik. Disimpulkan adanya penigkatan pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga tentang PTM. Perlu dilaksanakan secara kontinyu kegiatan seperti ini, agar semakin banyak ibu rumah tangga dan warga yang memahami dan mampu melakukan upaya pencegahan PTM.
PENGARUH STRES PSIKOLOGIS TERHADAP KADAR KORTISOL ASI PADA IBU MENYUSUI DI KABUPATEN SELUMA Rosaria, Rini Rosaria; Flora, Rostika; Zulkarnain, Mohammad; Sitorus, Rico Januar; Hasyim, Hamzah; Fajar, Nur Alam; Ermi, Nurmalia; Jasmine, Annisah Biancika; Aguscik, Aguscik; Ikhsan, Ikhsan; Slamet, Samwilson; Purnama, Yetti; Sulung, Neshy
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.301

Abstract

Breast milk is the gold standard in infant nutrition, which is the best food for babies compared to formula milk. Apart from containing the necessary nutrients, breast milk also contains various bioactive compounds that can affect the growth and development of the baby. Among these bioactive compounds there is also a glucocorticoid (GC) content, such as cortisol. It is known that cortisol levels are affected by the level of stress experienced by mothers during pregnancy and after childbirth. Purpose: this study aims to analyze the effect of maternal stress on breast milk cortisol levels in breastfeeding mothers in Seluma District. Method : : This research is an analytic survey, cross sectional study, conducted in Seluma Regency. A total of 77 rbreastfeeding mothers of children aged 0-24 months were taken as respondents by random sampling. Breast milk samples were taken to examine breast milk cortisol levels and were measured using the ELISA method. interviews using a questionnaire were conducted to collect data on maternal characteristics, while the stress level data were obtained by conducting interviews using the DASS 42 questionnaire. The data obtained was then processed and analyzed using univariate and bivariate analysis. Results: The results of measuring psychological stress showed that 35.1% of mothers experienced stress, while the results of measuring breast milk cortisol levels showed that 50% of mothers had high cortisol levels. The results of the Mann Whitney test found that there was a significant difference in the average breast milk cortisol levels in mothers who experienced psychological stress and those who did not (201.65 ± 97.82 μ/mL vs 150.32 ± 81.80 μ/mL, p=0.028) . Conclusion: psychological stress affects breast milk cortisol levels in breastfeeding mothers in Seluma Regency. Education related to handling stress in breastfeeding mothers needs to be done so that it does not hinder the breastfeeding process which can have an impact on the health of mothers and children. Keywords: Breastfeeding mothers, breast milk cortisol level, psychological stress
STUDI CROSS SECTIONAL TERHADAP HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR PROTEIN TOTAL ASI PADA IBU MENYUSUI Marissa, Febi Marissa; Flora, Rostika; Zulkarnain, Mohammad; Ermi, Nurmalia; Jasmine, Annisah Biancika; Aguscik, Aguscik; Ikhsan, Ikhsan; Slamet, Samwilson; Purnama, Yetti; Sulung, Neshy
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.283

Abstract

Background: During breastfeeding, mothers need adequate nutritional intake, including protein intake. Essential amino acids play an important role in the process of breast milk protein synthesis and can increase the production and protein of breast milk.  Breast milk protein is needed to support the growth and development of infants in the early stages of life. This study aims to analyze the relationship between protein intake and breast milk protein levels in breastfeeding mothers. Methods: This study was a quantitative study with a cross-sectional approach conducted in Seluma Regency. The sample used was 77 breastfeeding mothers aged 20-35 years who were randomly selected.  Protein intake was obtained using 3x24 hour food recall, then calculated using the Nutri survey application. Breast milk protein levels were measured using the spectrophotometric method. Characteristic data were obtained through interviews. The data obtained were then processed and analyzed using univariate and bivariate analysis using SPSS version 20. Result: The measurement of protein intake showed that 76.6% of breastfeeding mothers had insufficient protein intake. Measurement of breast milk protein levels showed that 67.5% of breastfeeding mothers had insufficient breast milk protein levels. Statistical test results showed that there was a significant relationship between protein intake and breast milk protein levels in breastfeeding mothers (p=0.007; PR=1.961; CI=1.08-3.56). Mothers who have less protein intake have a 1.96 times greater risk of having low breast milk protein levels. Conclusion: There is a significant relationship between protein intake and breast milk protein levels in breastfeeding mothers (p<0.005).  Education related to protein intake in breastfeeding mothers needs to be done.  Adequate protein intake can produce the needed quality of breast milk to help the optimal growth and development of the baby.Key words: breast milk, breast milk, protein intake, breastfeeding mothers, milk protein levels
HUBUNGAN KADAR ZAT BESI SERUM DENGAN KONSENTRASI ZAT BESI ASI IBU MENYUSUI DI KABUPATEN SELUMA Ariana, Rika; Flora, Rostika; Sitorus, Rico Januar; Zulkarnain, Mohammad; Hasyim, Hamzah; Fajar, Nur Alam; Ermi, Nurmalia; Jasmine, Annisah Biancika; Aguscik, Aguscik; Ikhsan, Ikhsan; Slamet, Samwilson; Purnama, Yetti; Sulung, Neshy
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.289

Abstract

Background: Maternal iron status affects infant neurocognitive development. When the maternal iron intake and status are disturbed, it can lead to iron deficiency which can lead to anemia if not treated.  Anemia in breastfeeding mothers has a negative impact on the quality and volume of breast milk, including the availability of iron in breast milk. This study aims to analyze the relationship between serum iron levels and breast milk iron concentration in breastfeeding mothers in Seluma Regency. Methods: This study was an analytic survey, cross-sectional design, conducted in Seluma Regency in 4 (four) public health center working areas, namely Rimbo Kedui Public Health Center, Talang Tinggi, Tais, and Masmambang. Respondents were 124 breastfeeding mothers of children aged 0-24 months who were taken by proportional consecutive sampling. Venous blood and breast milk samples were collected for iron level measurement. Iron measurement was done using the spectrophotometric method. Data on characteristics were obtained using a questionnaire. Furthermore, the data were analyzed univariately and bivariately. Results: The results of measuring iron levels showed that 38.7% of mothers had iron deficiency and 15.3% of mothers had low breast milk iron levels. The bivariate test results showed 25% of mothers who experienced iron deficiency had low breast milk iron levels. (p=0.034, OR= 3.28; CI= 1.190-9.071). Conclusion: There is a significant relationship between serum iron levels and breast milk iron levels in breastfeeding mothers. It is necessary to educate mothers regarding the prevention of iron deficiency during pregnancy and breastfeeding so that the quantity of breast milk iron can meet the needs of children during breastfeedingKeyword : Breast milk, Iron Deficiency, Breast milk Iron Level, Iron