Hidayat, Syarip
Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Model Pengembangan Karakter Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar Melalui Program Ekstrakurikuler Pencak Silat Tapak Suci Yusuf Khoerul Rizal; Syarip Hidayat; Yusuf Suryana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 1 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.4 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i1.32894

Abstract

Ekstrakurikuler dapat digunakan untuk mengembangkan karakter pada anak. Sikap percaya diri merupakan salah satu indikator penting berkaitan telah berhasilnya mengembangkan karakter dalam ekstrakurikuler. Kepercayaan diri ini berperan penting dalam proses pertumbuhan potensi anak terutama kemampuan dalam menyelesaikan setiap program ekstrakurikuler. Melalui program atau organiasasi ekstrakurikuler seperti olahraga, anak  akan sering  dilatih untuk tampil didepan khalayak. Pencak silat merupakan salah satu ekstrakurikuler olahraga yang memiliki banyak kegiatan untuk mengembangkan karakter percaya diri. Praktiknya, Pencak Silat memiliki banyak kegiatan yang dapat mengembangkan percaya diri. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan pemberian materi, dan kegiatan penutup. Di dalam tiap tahapan kegiatan, terdapat pengembangan sikap dan karakter percaya diri. Terdapat materi spiritual dan materi jasmani yang dipadukan secara bersamaan dalam pelaksanaan latihan. sehingga siswa akan kuat dan percaya diri baik jiwa dan raganya. Hal yang paling terlihat dalam Ekstrakrikuler Pencak Silat Tapak Suci adalah pengembangan dalam kemampuan peserta untuk tampil secara individu memperlihatkan hasil latihan dalam ujian kenaikan tingkat. Selain itu, terdapat peraturan dimana peserta tidak boleh melirik atau mencontek saat praktek jurus maupun ujian tulis. Sehingga apabila siswa aktif dan fokus, siswa dapat melewati itu semua dengan mudah karena rasa berani yang terus dikembangkan sehingga muncul karakter percaya diri.
Karakteristik Pendidik dalam Isu Bullying di Sekolah Dasar Muti Wijayanti; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9, No 3 (2022): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.893 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v9i3.53442

Abstract

Hubungan Learn From Home dengan Motivasi Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar Tika Yulianti; Syarip Hidayat; Resa Respati
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 1 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.855 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i1.32925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan learn from home (belajar dari rumah) dengan motivasi belajar peserta didik kelas IV di sekolah dasar Negeri 1 Nagarawangi Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian korelatisional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 peserta didik kelas IV-A SD Negeri 1 Nagarawangi Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket tertutup dengan jenis skala Likert dan alternatif jawaban Selalu (4), Sering (3), Kadang-kadang (2), dan Tidak Pernah (1). Sementara itu, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial parametik yaitu menggunakan formula korelasi product moment, uji regresi sederhana, uji signifikasi, dan uji koefisien deterinasi  dengan bantuan IBM SPSS ver 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata persentase learn from home yaitu sebesar 51%. Nilai tersebut berada pada kategori sedang. Sementara itu, rata-rata persentase motivasi belajar yaitu sebesar 65% dan berada pada kategori sedang. Kemudian, hasil uji korelasi menunjukan angka 0, 775 yang berarti tingkat korelasi berada pada korelasi kuat. Sedangkan, hasil uji regresi sederhana diperoleh nilai a (nilai konstan) sebesar -25,750 dan nilai b (koefisien regresi) sebesar 1,773. Artinya setiap penambahan 1% nilai learn from home, maka nilai motivasi akan menurun sebesar 1,773. Dengan demikian, semakin lama learn from home maka motivasi peserta didik akan menurun. Selain itu, uji hipotesis (uji signifikasi) menunjukan nilai sig. 0,05 yaitu sig. 0,003, artinya hipotesis alpa  (Ha) diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara antara learn from home dengan motivasi belajar peserta didik di sekolah dasar.
Analisis Kebutuhan Pengembangan bahan bacaan Buku cerita Bergambar Situs Kerajaan Kendan Berbasis Karakter di Sekolah Dasar Syifa Suaibah Aslamiah; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 4 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.285 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i4.41753

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan bahan bacaan cerita kearifan lokal situs kerajaan kendan sebagai dalam pembelajaran bahasa Indonesia  di kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar membaca buku cerita bergambar situs kerajaan kendan berbasis  karakter untuk kelas IV Sekolah Dasar. Cara ini dipilih untuk mengetahui kebutuhan pengembangan bahan ajar membaca situs kerajaan kendan berbasis karakter yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskripstif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pendahuluan, kajian literature, observasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa permasalahan dalam pengadaan buku cerita bergambar 1) guru tidak pernah menggunakan buku cerita bergambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia 2) belum ada buku yang memuat kearifan lokal situs kerajaan kendan 3) penguatan pendidikan karakter hanya diimplementasikan dalam materi pelajaran 4) guru hanya menggunakan buku tematik dalam pembelajaran 5) guru membutuhkan buku cerita bergambar kearifan lokal untuk menambah wawasan siswa 6) guru membutuhkan buku cerita bergambar yang dapat mengedukasi siswa. Peneliti berharap dengan adanya bahan bacaan buku cerita bergambar situs kerajaan kendan berbasis karakter mampu membantu guru dalam pengadaan bacaan siswa mengenai kearifan lokal dan sebagai sarana penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Serta membantu siswa dalam menambah wawasan kearifan lokal situs kerajaan kendan dan penanaman nilai karakter melalui karya tulis.
Analisis Kebutuhan E-LKPD berbasis HOTS Bermuatan KarakterAnalisis Kebutuhan E-LKPD berbasis HOTS Bermuatan Karakter Ajeng Purnama Endah; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9, No 4 (2022): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.06 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v9i4.53979

Abstract

Model Penanaman Nilai Keimanan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Diniyah Miftahurrahman Kabupaten Cilacap Linda Novianti; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i2.25622

Abstract

Penanaman nilai keimanan amat penting dilakukan secara kontinu sejak usia dini, mengingat banyaknya kasus penyimpangan di masyarakat karena kurangnya penanaman nilai keimanan pada sistem pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, model pelaksanaan, dan evaluasi penanaman nilai keimanan pada anak usia sekolah dasar di Madrasah Diniyah Miftahurrahman. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah pimpinan madrasah, para pendidik, dan santri usia sekolah dasar. Tempat penelitian yaitu Madrasah Diniyah Miftahurrahman Karang Pucung, Kabupaten Cilacap. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Kemudian data yang didapat diperiksa keabsahannya dengan menggunakan teknik triangulasi, dan dianalisis dengan analisis kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Perencanaan penanaman nilai keimanan di Madrasah Diniyah Miftahurrahman dilakukan secara terpadu. 2) Model penanaman nilai keimanan di Madrasah Diniyah Miftahurrahman yaitu model deduktif, induktif, dan reflektif. Penanaman nilai keimanan melalui berbagai program yang diadakan di dalam dan di luar kelas, serta melalui berbagai metode yang digunakan oleh para pendidik, yaitu metode ceramah, keteladanan, pembiasaan, dan bercerita. 3) Evaluasi penanaman nilai keimanan dilakukan secara terprogram melalui evaluasi proses dan tes tertulis.
Pendidikan Karakter; Penumbuhan Kreativitas siswa melalui Program Ekstrakurikuler Teater di Sekolah Dasar Nur Apriyanti Suci; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2019): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.899 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v6i1.12751

Abstract

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peranan penting khususnya dalam pendidikan karakter terutama karakter kreativitas siswa. Dari beberapa jenis ekstrakurikuler yang ada, drama atau Teater merupakan salah satu alternatif program ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa. Kegiatan drama atau teater dapat membantu siswa mengembangkan kreativitasnya dalam berkarya, siswa mengekspresikan dirinya melalui berakting, menari, memainkan alat musik, menulis naskah cerita, membuat kerajinan. Dalam konteks dunia pendidikan, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menanamkan sikap kreatif kepada siswa. Namun ruang gerak untuk melahirkan ide kreatif bagi siswa masih minim. Dengan alasan itu, adanya kegiatan ekstrakurikuler teater memberikan ruang bagi siswa untuk menumbuhkan kreativitasnya. Adapun fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pendukung dan hambatan pendidikan karakter penumbuhan kreativitas siswa melalui ekstrakurikuler teater. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha mengungkap fenomena upaya penumbuhan kretivitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler teater di sekolah dasar. data diungkap melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, melalui tiga tahap: reduksi data, display data, dan verifikasi data . Berdasarkan hasil interpretasi terhadap data penelitian,  menunjukkan bahwa kreativitas siswa tumbuh dan berkembang secara optimal melalui ekstrakurikuler teater dengan menggunakan strategi 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, Produk) dan metode tutor sebaya. Tetapi masih di temukan kekurangan dari apresiasi pihak sekolah terhadap hasil karya siswa dan sarana prasarana yang harus diperbaharui dan dilengkapi.
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak Nova Helvana; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i2.25623

Abstract

This paper purpose to provide an overview of the benefits of traditional games as an effort to grow children's character. This paper is based on a literature study to describe the growth of children's characters through traditional games. An important character is owned by elementary school age children as a provision in the future. Character is the characteristic of someone who distinguishes himself from others. The growth of elementary school age children characters is very effective through games because the child's world is a world of play. Games that are suitable for growing competent and virtuous character of children are with traditional games. Traditional games are games that have existed for a long time which contain cultural values or are closely related to culture. Traditional games in Indonesia are very many including games such as cim-ciman, sunda manda, bentengan, kontrakol, gobag sodor, and congklak. Playing cim-ciman for children has many benefits, namely to instill and shape cultural values and build children's character such as honesty, discipline, creative, independent, responsibility, social care, hard work, enthusiasm, respect for achievement, friendly or communicative, peace-loving, and deliberations. Besides that, the game of sunda manda, bentengan, contractol, gobag sodor contain values that reflect the love of the motherland and also in it there are characters of responsibility, patience, discipline, perseverance, democratic. Traditional games can also be used as learning media such as the congklak game, there are nine character values contained in the congklak game if used as a medium for learning mathematics, namely the value of honesty, discipline, hard work, creative, curiosity, independent, communicative, responsibility answer and appreciate achievement.  Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang manfaat permainan tradisional sebagai upaya penumbuhan karakter anak. Tulisan ini didasarkan pada studi pustaka untuk mendeskripsikan penumbuhan karakter anak melalui permainan tradisional. Karakter penting dimiliki oleh anak usia Sekolah Dasar sebagai bekal di masa depan. Karakter merupakan sifat atau watak khas seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. Penumbuhan karakter anak usia Sekolah Dasar sangat efektif dilakukan melalui permainan karena dunia anak adalah dunia bermain. Permainan yang cocok untuk menumbuhkan karakter anak yang kompeten dan berbudi luhur yaitu dengan permainan tradisional. Permainan tradisional adalah permainan yang sudah ada sejak dulu yang mengandung nilai-nilai budaya atau erat hubungannya dengan budaya. Permainan tradisional di Indonesia sangatlah banyak diantaranya ada permainan cim-ciman, sunda manda, bentengan, kontrakol, gobag sodor, dan congklak. Bermain cim-ciman bagi anak memiliki banyak manfaat yaitu untuk menanamkan dan membentuk nilai-nilai budaya dan membangun karakter anak seperti jujur, disiplin, kreatif, mandiri, tanggungjawab, kepedulian sosial, kerja keras, semangat, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, dan musyawarah. Selain itu, permainan sunda manda, bentengan, kontrakol, gobag sodor mengandung nilai-nilai yang mencerminkan cinta tanah air dan juga didalamnya terdapat karakter tanggungjawab, kesabaran, kedisiplinan, ketekunan, demokratis. Permainan tradisional juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran seperti permainan congklak, terdapat sembilan nilai-nilai karakter yang terdapat di dalam permainan congklak jika digunakan sebagai media pembelajaran matematika yaitu nilai kejujuran, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab dan menghargai prestasi. 
Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Film Animasi “Serial D.O.A” pada Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar Ikrima Ayu Shofarani; Syarip Hidayat
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 4 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.814 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i4.41816

Abstract

Penanaman nilai-nilai pancasila pada anak-anak bukanlah suatu hal yang mudah karena rentang perhatian mereka masih sangat pendek. Sehingga dibutuhkan media yang dapat menstimulasi anak supaya dapat menerima nilai-nilai Pancasila dengan cara yang mudah diterimasalah satu media tersebut adalah film animasi. Film animasi selain dapat digunakan sebagai media tontonan anak juga dapat digunakan sebagi sarana belajar anak. Sehingga penanaman nilai-nilai pancasila dapat dilakukan melalui film animasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pancasila yang terdapat pada film animasi Serial D.O.A episode “Pentingnya Membaca Buku” sehingga dapat dilakukan internalisasi nilai-nilai pancasila pada pembelajaran PKn di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa film animasi Serial D.O.A menghasilkan 13 nila-nilai yang terkandung dalam sila pancasila yaitu 1) Memiliki rasa bersyukur 2) Meminta pertolongan dan berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa 3) Jangan pernah berburuk sangka kepada orang lain 4) Memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian sesama 5) Berkumpul untuk menjaga hubungan baik meski berbeda-beda suku, agama, dan bahasa 6)Bersama-sama memiliki cita-cita yang sama untuk digapai bersama 7) Mengapresiasi karya teman meskipun berbeda bahasa 8) Saling mengingatkan satu sama lain 9) Bersama-sama melakukan kebaikan 10) Menjelaskan suatu kejadian agar tidak terjadi kesalah pahaman 11) Saling berbagi pendapat untuk dapat menyelesaikan masalah 12) Sadar akan kewajiban sebagai seseorang yang mampu 13) Memberikan sebuah apresiasi sebagai bentuk menghargai atas apa yang telah seseorang lakukan. Sehingga dari ke 13 nilai-nilai tersebut dapat digunakan sebagai contoh dari nilai-nilai yang dapat diterapkan pada anak dalam kehidupan sehari-sehari pada kegiatan pembelajaran PKn sekolah dasar
Development Media of Explore The Digestive System (JESIP) Android Based on Science Learning at 5th Grade Elementary School Tendi Darisman; Dede Iskandar; Karlimah Karlimah; Erwin Rahayu Saputra; Syarip Hidayat
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i1.67593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Jelajah Sistem Pencernaan (JESIP) pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE. Subjek dari  penelitian adalah  tiga orang ahli dan enam siswa sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan angket dan skala. Statistik deskriptif digunakan dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian akumulasi rata-rata uji ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa yang termasuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 90.67%. Media Media Jelajah Sistem Pencernaan Pada Manusia  (JESIP) sangat diminati oleh siswa kelas V sekolah dasar. Kategori Sangat Baik dari hasil penilaian one to one dan hasil penilaian small group memiliki rata-rata perolehan nilai sebesar 87,5% termasuk dalam kategori Sangat Baik. Dari ketiga penilaian tersebut terbukti bahwa media  Media Jelajah Sistem Pencernaan Pada Manusia  (JESIP) berbasis android yang peneliti kembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan pada manusia di Sekolah Dasar.