Articles
CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SEKOLAH DASAR
Tiara Melinda;
Erwin Rahayu Saputra
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 5 No. 2 (2021): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36928/jipd.v5i2.848
Canva as a Science Learning Media to Heat Transfer Material in Elementary School. This article is formulated as the development of learning media in elementary schools, this is motivated by the lack of variety of learning media by utilizing current technological developments. This study uses a development research method with a descriptive approach based on the relevant literature. The development of this learning media is aimed at the subject of Natural Sciences (IPA), especially on the material of heat transfer. The purpose of developing this learning media is so that students learn according to their developmental stages, elementary school students are at the concrete operational stage. This stage is the third stage based on the stage of cognitive development according to Piaget. At this stage the child needs a concrete object or a habit of learning. Using Canva as a learning medium can make it easier for teachers in teaching and learning activities. Learning materials can be animated using the features available in Canva. Thus, students can learn with concrete objects in the form of animations in the science subjects of heat transfer material.
Flashcard Aksara Sunda: Sebuah Inovasi Media Pembelajaran Untuk Sekolah Dasar
Salsabila, Revita;
Saputra, Erwin Rahayu
LOKABASA Vol 12, No 2 (2021): Vol. 12 No. 2, Oktober 2021
Publisher : UPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/jlb.v12i2.35405
This study aims to determine the effectiveness of the Sundanese alphabet flashcard media. The method used in this study is the literature review method, the type of descriptive analysis research, data collection techniques by collecting various scientific sources, and data analysis techniques using interactive models. The results of this study indicate that 1) Sundanese alphabets flashcard media is a form of learning media innovation that can be used in learning activities, especially for elementary school, 2) flashcard media has advantages including attractive for children, relatively cheap, and easy used, and 3) effective flashcard media to be used in Sundanese alphabets learning activities. Thus, it can be concluded that flashcard media is one form of effective learning media innovation so that it can be used as an alternative solution for learning so that children are enthusiastic about learning Sundanese alphabets.
SEEING THE USE OF FIRST LANGUAGE THROUGH THE EYES OF TEACHER AND STUDENTS
Erwin Rahayu Saputra
TLEMC (Teaching and Learning English in Multicultural Contexts) Vol 1, No 2 (2017): Teaching and Learning English in Multicultural Contexts
Publisher : Siliwangi University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37058/tlemc.v1i2.400
The use of first language in EFL classroom has long been the subject of much controversy and academic debate in both Second Language Acquisition research literature and educational teaching concerns. Teachers and students have their own reasons and justifications about the use of L1 in the classroom. To that point, this study tries to figure out the reasons of using L1 in EFL classroom from the viewpoint of a teacher and class of students of the study. To gain more insight, this study also captures the students’ perspective of their teacher’s L1 use. The collected data from observation, interview and questionnaire were analyzed using thematic analysis in relation to the concerns of this study. The findings demonstrate the variations of the reasons of using L1 from the two sides perspective and the attitude toward the teachers use of L1 from student viewpoint which both of them could inform the teachers, educators and other researchers about what and how should be conducted next.
Pengembangan Podcast dengan Model Addie pada Materi Cerita Rakyat Sebagai Sumber Belajar Berbasis Audio
Zam Zam Jamaludin;
Erwin Rahayu Saputra
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2021): October
Publisher : UNDIKMA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33394/jtp.v6i2.3887
This study aims to produce a podcast as an audio-based learning resource and determine its feasibility. This research was conducted using the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) on folklore material. In this study, data were collected through observation and interviews, questionnaires and tests, which were then analyzed by paired two-sample t-test. The results of the content expert's review stated that the podcast developed was appropriate. The results of the expert review of audio-based learning resources stated that it was very good, while the review of learning design experts stated that the podcast developed was in the good category. Student responses in field trials showed student responses to the product were very good, which was 92.11%. The results of the calculation of student achievement before and after using interactive multimedia based on the results of the t-test carried out gave the results of t-count = 0.001 (
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Menggunakan Vidio Animasi di SD Kelas Awal
Rani Pitriani;
Erwin Rahayu Saputra
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 7 No 6 (2021): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (136.617 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.5575807
The rapid development of information and communication technology media is also a sign of the times. In the world of education, technology is seen as a challenge behind the emergence of the use of technology-based learning media. In the 21st century technology has become a necessity for the world of education. The use of technology as a learning medium is seen as effective in increasing the imagination of students. Especially in learning mathematics which is seen as terrible because it is difficult to understand. In the end, mathematics learning has little interest. Responding to this, the author presents an idea set forth in this article about changes regarding the development of mathematics learning media in elementary schools in the form of animated videos. The goal is to increase and attract students' interest and talents in learning mathematics so that later there will be a sense of pleasure in learning mathematics. As well as providing stimulation and understanding that mathematics is not difficult.
Best Practice Mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
Nuri Aprilia Muharoni;
Erwin Rahayu Saputra;
Dian Indihadi
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 6, No 1 (2022): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (282.114 KB)
|
DOI: 10.20961/jdc.v6i1.57737
Sebagai calon guru pengajar di SD terdapat kemampuan lain yang juga harus dimiliki dan dikuasai yakni melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Guru itu sendiri harus mengkaji bagaimana dirinya mengajar, menemukan masalah yang mungkin dihadapinya selama proses pembelajaran, serta mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti pada praktik mengajar mata pelajaran bahasa Inggris di SD sebagai bagian dari proses pelaksanaan mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris di SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah peneliti hanya memaparkan secara detail laporan refleksi setelah tindakan dilakukan, dan belum memaparkan secara detail terkait refleksi sebelum tindakan dilakukan. Implikasi dari penelitian ini, yaitu akan mengasah kepekaan guru dalam mengelola berbagai macam hal yang terjadi di kelas serta melatih kemampuan meningkatkan kualitas pembelajaran agar hasil akhir yang diinginkan dapat dicapai. Melalui kegiatan refleksi pribadi, saya sebagai calon guru telah menunjukkan melalui tindakan praktik nyata pada proses persiapan dari awal sampai akhir pembelajaran. Oleh karena itu, refleksi terhadap perencanaan sebelum pembelajaran itu harus dilakukan supaya saat pembelajaran di kelas dapat mengembangkan keterampilan mengajar, salah satunya melalui kegiatan praktik mengajar langsung di lapangan (sekolah) menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk membangun kompetensi dan kualifikasi sebagai pendidik yang profesional.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT pada Mata Pelajaran Agama Islam Materi Huruf Hijaiyah dan Harakatnya
Rifa Setiani Z;
Erwin Rahayu Saputra
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1947
Peserta didik kelas 1 SD masih banyak yang belum paham dan fasih dalam mengucapkan huruf hijaiyah dan harakatnya sesuai dengan kaidah bacaan yang telah ditentukan, sehingga media powerpoint digunakan sebagai sebuah solusi untuk menangani permasalahan tersebut. Berkaitan dengan penggunaan media interaktif power point maka peneliti memiliki tujuan pengembangan yaitu mengetahui keefektifan, keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran serta pemahaman peserta didik pada materi huruf hijaiyah dan harakatya. Metode Pengembangan media pembelajaran powerpoint ini dilakukan berdasarkan pengembangan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDDIE yang terdiri dari 5 tahapan yaitu yaitu analysis, design, development, implementation, and evaluation. Hasil pengimplementasian media powerpoint di SDN 2 Picungremuk berdasarkan respon siswa bahwa keefektifan memiliki nilai persentase 88% dengan predikat sangat baik dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran memiliki nilai persentase 89% dengan predikat sangat baik.Selanjutnya berdasarkan hasil belajar peserta didik dimana dari 13 peserta didik hanya terdapat 2 peserta didik yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Pemanfaatan Metode Word Square dengan Media Power Point Interaktif pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
Fanny Kusumaningrum;
Erwin Rahayu Saputra;
Dian Indihadi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2225
Penelitian ini dilatarbelakangi dari dijadikannya bahasa Inggris sebagai mulok di SD yang berdampak pada kurangnya kesempatan siswa untuk belajar bahasa Inggris sehingga kurang dalam kosakata dan mengakibatkan siswa mudah bosan dan kurang tertarik jika belajar bahasa Inggris. Tujuan penelitian ini untuk memberikan solusi dalam pemanfaatan metode word square dengan media power point pada mata pelajaran bahasa Inggris di SD sehingga dapat mengetahui implementasi dan respon siswa menggunakan media dan metode tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif, jenis pendekatan penelitian menggunakan deskriptif, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode word square dengan media power point interaktif dalam bahasa Inggris di SD mampu menjadikan siswa antusias dalam belajar, aktif dalam diskusi, menambah kosakata bahasa Inggris, dan tidak mudah bosan saat belajar. Sehingga, metode word square dengan media power point interaktif sangat efektif jika di terapkan pada mata pelajaran Inggris di SD.
Pengembangan Media Power point Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pina Herlina;
Erwin Rahayu Saputra
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2207
Keterbatasan media pembelajaran dapat menjadi salah satu faktor penghambat proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan menjadi tidak maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang mampu mengatasi hal tersebut salah satunya adalah media power point, media power point merupakan media pembelajaran yang dikembangkan sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Maka dari itu penulis melakukan penelitian. Penelitian ini dipandang sebagai penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran power point sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia kelas 3 di SDN 2 Jayasari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah model kualitatif. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validitas dan observasi. Media power point dikembangkan dengan mengimplementasikan secara langsung berdasarkan prosedur Analyze, Design, Develoment, Implementation, Evaluation (ADDIE). Hasil validitas yang didapatkan setelah melakukan pengimplementasian di SDN 2 Jayasari mendapatkan persentase 95% sehingga dapat dikategorikan “Tinggi” (Valid). Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, dapat disimpulkan bahwa media power point pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III materi rambu-rambu lalulintas di sekolah Dasar layak digunakan dalam pembelajaran.
TELAAH PENGGUNAAN GAMES DIGITAL SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN MASA KINI
Wulan Lestari;
Erwin Rahayu Saputra
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 7 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (177.633 KB)
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang telah tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perbaikannya harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen- komponen yang penting diantaranya adalah tujuan, materi dan evaluasi. Guru harus mampu mengukur kompetensi yang telah dicapai oleh siswa dari setiap proses pembelajaran sehingga guru dapat menentukan keputusan terhadap siswa tersebut,. Oleh karena itu, guru setidaknya mampu menyusun instrumen tes maupun non tes, mampu membuat keputusan bagi posisi siswanya, apakah telah dicapai harapan penguasaannya secara optimal atau belum. Evaluasi merupakan proses yang harus dilaksanakan untuk mengetahui tingkat target pencapaian kinerja maupun dalam upaya peningkatan mutu suatu organisasi. Informasi-informasi diperoleh dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada gilirannya digunakan untuk memperbaiki kualitas proses belajar mengajar. Setiap guru dalam melaksanakan evaluasi harus paham dengan tujuan dan manfaat dari evaluasi atau penilaian tersebut.