Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

THE STRUGGLE OF ISLAM AND CHRISTIANITY IN THE ESTABLISHMENT OF EDUCATIONAL INSTITUTIONS IN BOLAANG MONGONDOW, NORTH SULAWESI (1905-1942) Mokodenseho, Sabil; Zamhari, Arif
ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam Vol 22, No 1 (2021): Islamic Education and History
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ua.v22i1.11760

Abstract

This study was conducted due to the scholars’ lack of attention in revealing the conditions of education in Bolaang Mongondow in the early twentieth century. Using historical methods, as well as sociological, religious, and political approaches, this study finds that in the early twentieth century, indigenous people received education through the Sarekat Islam's Islamic Education and Teaching Center and the Zending educational institution founded by Christian missionaries. Zending education for indigenous Muslim communities was a form of knowledge discrimination because education was only specifically for Christian children, European descent, and aristocrats, while indigenous Muslim children were not allowed. In contrast, Islamic educational institutions were established to accommodate all Muslim children. As a result, although Islamic education institutions existed long after the Zending educational institutions, their educational institutions can compete. Zending's education ended with the fall of Dutch rule, while Islamic educational institutions continue to exist to date. The differences between the two religions in managing educational institutions lead this paper to the conclusion that religion is important not only in responding to and positioning oneself in power relations but also in empowering individuals and groups.
Model Pendidikan Islam Progresif Idris, Muh; Mokodenseho, Sabil
J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam JPAI Vol. 7 No. 2 Januari-Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jpai.v7i2.11682

Abstract

Islamic education is a future choice, and a reference in developing human potential and the embryo of world civilization. However, Islamic education does not always run smoothly, and in fact, it seems static because the education that is carried out cannot be separated from the system and the laws of life that take place. Therefore, Islamic education must be managed in a professional and quality manner. This paper aims to offer a progressive Islamic education model. Through literature studies from various literatures, which are then described and analysed with a qualitative approach, it shows that the Islamic education model must be designed and oriented towards empowering and developing human potential, so as to produce competitive and productive Human Resources. The basic models and styles of progressive Islamic education are able to create positive forces that can influence and determine human attitudes in life. The stronger the quality and potential of the human person, the more they will be able to have a visionary perspective and be able to realize and deepen the meaning of Islamic education in life as a determinant of identity. Thus, the Islamic education system will immediately be reformulated in accordance with the dynamics of the times, market needs, and based on local wisdom.
The Enforcement of MUI Fatwa Number 1 of 2003 concerning Copyright for Merchants Selling Pirated VCD and DVD in Manado City Willya, Evra; Maronrong, Ahmad B. Bintang; Mokodenseho, Sabil
Al-Ahkam Volume 31, Nomor 2, Oktober 2021
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.027 KB) | DOI: 10.21580/ahkam.2021.31.2.8638

Abstract

This article aims to determine the enforcement of the MUI Fatwa Number 1 of 2003 concerning Copyrights for Muslim merchants selling pirated VCDs and DVDs in Market 45, Manado City. A qualitative method with observation, interview, and documentation techniques was used to analyze the data. Of the six Muslim traders interviewed, the results showed that the MUI fatwa enforcement was ineffective due to the lack of socialization and evaluation of merchants. Also, the merchants did not stop selling pirated products because they lacked religious understanding and awareness and lived below the poverty line. At the same time, the authors' economic rights become a barrier to the public in accessing the product because it is valued beyond the ability of consumers. This study suggests that the MUI ought to pay attention to the economic balance between the authors' economic rights and the public, such as merchants.
Relasi Sosial-Ekonomi dan Kekuasaan antara Rentenir dan Pedagang Pasar Tradisional di Jawa Tengah Mokodenseho, Sabil; Puspitaningrum, Tri Lestari
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/politika.13.1.2022.41-58

Abstract

Beranjak dari maraknya praktik rentenir di pasar-pasar tradisional yang ada di Jawa Tengah membuat penelitian ini menjadi penting. Permasalahannya adalah terjadi relasi antara rentenir dan pedagang pasar sehingga praktik tersebut sulit dihentikan. Untuk itu, penelitian ini ingin mengetahui pola relasi yang terbangun antara pedagang dan rentenir sebagai aktor institusi finansial informal. Jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus digunakan, sedangkan informan penelitian bergerak mengikuti prinsip snowball effect. Dengan menggunakan konsep interdependensi aktor (actor interdependence), kepercayaan informal (informal trust), dan institusi informal (informal institutions) menunjukkan bahwa rentenir dan pedagang berdasarkan daerah asal mereka, memiliki perbedaan sebagai pendatang dan pribumi. Rentenir dan pedagang berkolaborasi membentuk pola relasi interdependensi antar aktor informal di satu arena (pasar tradisonal). Semakin besar pendapatan retribusi pasar, maka semakin ramai pasar dan semakin banyak pedagang dan rentenir, sebaliknya jumlah retribusi pasar berbanding lurus dengan tingkat keramaian, jumlah pedagang dan rentenir. Kepercayaan informal muncul pada kedua aktor karena institusi formal tidak mampu memberikan kemudahan bagi pedagang dalam mengakses modal. Walaupun rentenir menetapkan suku bunga yang cukup tinggi, akan tetapi kemudahan yang diberikan menjadikan praktik ini tetap eksis.  
THE PATTERNS OF ISLAMIC EDUCATION DURING THE TIME OF THE PROPHET MUHAMMAD Mokodenseho, Sabil; Rohmah, Siti; Idris, Muh; Aziz, Adit Mohammad; Rahman, Rahman
Journal of Islamic Education Policy Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiep.v9i1.2921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW. Kajian ini menjadi penting karena pendidikan Islam mempunyai arti penting bagi umat Islam dalam meneladani proses pendidikan Islam sejak zaman Nabi, yang bermanfaat untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sehingga mampu menjawab persoalan-persoalan kontemporer dalam pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data mengenai sejarah pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad diperoleh melalui pembacaan dan kajian mendalam terhadap berbagai literatur. Penelitian ini menemukan pendidikan Islam di masa Rasulullah telah berlangsung di Mekah dan Madinah. Di Mekah, Nabi menjadikan lembaga pendidikan, yakni rumah, Dar al-Arqam dan Kuttab sebagai sarana yang efektif dan efisien. Materi pendidikan Islam berisi pendidikan akhlak dan budi pekerti, dan pendidikan jasmani (kesehatan), seperti menunggang kuda, memanah, dan menjaga kebersihan. Sementara pola pendidikan yang diterapkan Nabi di Madinah berorientasi pada pemantapan nilai-nilai persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Nabi mendirikan masjid dan Suffah sebagai sarana yang efektif. Muatan pendidikannya menekankan pada penanaman tauhid, pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat, dan budi pekerti. Semua ini efektif karena motivasi dari dalam masyarakat Madinah dan karisma serta metode yang digunakan Nabi dalam menangani kepentingan masyarakat secara adil dan demokratis. Temuan ini menunjukkan pola pendidikan Islam yang diterapkan Nabi Muhammad SAW. di Mekah dan Madina. Kesimpulannya, pendidikan Islam dalam sejarahnya telah berkontribusi besar terhadap peradaban manusia terutama umat Muslim di dunia. This research aims to analyze the patterns of Islamic education during the time of the Prophet Muhammad. This study is important as Islamic education holds significance for Muslims in emulating the process of Islamic education since the time of the Prophet, which is beneficial for understanding the growth and development of Islamic education, thus addressing contemporary issues in Islamic education. The research methodology employed is qualitative with a descriptive approach. Data regarding the history of Islamic education during the time of the Prophet Muhammad was obtained through extensive reading and study of various literature sources. The study finds that Islamic education during the Prophet occurred in Mecca and Medina. In Mecca, the Prophet established educational institutions, such as homes, Dar al-Arqam and Kuttab as effective and efficient means. The curriculum of Islamic education included moral and character education, as well as physical education (health), such as horse riding, archery, and hygiene. Meanwhile, the educational pattern implemented by the Prophet in Medina focused on strengthening the values of brotherhood between the Muhajirin and the Ansar. The Prophet established mosques and Suffah as effective means. The educational content emphasized the cultivation of monotheism, family education, community education, and manners. All of these were effective due to the motivation from within the Medina community and the charisma and methods employed by the Prophet in fairly and democratically addressing the community's interests. These findings illustrate the pattern of Islamic education implemented by the Prophet Muhammad  in Mecca and Medina. In conclusion, throughout history, Islamic education has significantly contributed to human civilization, particularly for the Muslim community worldwide
LIBRARY MANAGERS’ STRATEGY IN INCREASING STUDENTS' READING INTEREST AT MIN 1 MANADO Mokodenseho, Sabil; Mokodenseho, Rahmat; Idris, Muh; Mamonto, Merdi F; Awumbas, Radiyastika
Journal of Islamic Education Policy Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiep.v8i1.2288

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa di MIN 1 Manado dan mengungkap faktor penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam menganalisis data. Data primer diperoleh dari responden penelitian yaitu pustakawan, dan guru, sedangkan buku, artikel jurnal, dan dokumen digunakan sebagai data sekunder. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teknik analisis induktif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam meningkatkan minat baca siswa, pengelola perpustakaan membentuk kelompok belajar yang menjadwalkan kunjungan ke perpustakaan dan membuat tempat baca (pojok baca) di setiap kelas. Selain itu, kegiatan membaca dilakukan dengan mengadakan storytelling, berkunjung ke perpustakaan untuk membaca selama 1 jam, memberikan technical reading, serta memberikan penghargaan kepada siswa yang rajin berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan. Kegiatan dan program membaca yang telah disebutkan sebelumnya menarik minat siswa untuk aktif membaca. Selain itu, pengelola perpustakaan bekerjasama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran, serta alumni (1 alumni, 1 buku cerita) dalam meningkatkan minat baca siswa. Terakhir, ditemukan faktor penghambat peningkatan minat baca siswa adalah keterbatasan jumlah koleksi buku, minimnya jumlah pengelola perpustakaan, dan kecilnya ruang perpustakaan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah terutama dalam hal penambahan koleksi buku, perekrutan tenaga perpustakaan, dan perluasan ruangan perpustakaan. 
ELABORATION OF THE HISTORY OF ISLAMIC EDUCATION IN THE DUTCH COLONIAL PERIOD Mokodenseho, Sabil; Kurdi, Muqarramah Sulaiman; Idris, Muh; Rumondor, Prasetio; Solong, Najamuddin Petta
Journal of Islamic Education Policy Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiep.v8i2.2590

Abstract

Kebijakan pendidikan Islam di Indonesia erat kaitannya dengan proses sejarah yang panjang. Pada awalnya pendidikan Islam di Indonesia mengalami pasang surut, kemudian menunjukkan perubahan-perubahan besar yang luar biasa. Perubahan kebijakan terkait pendidikan Islam di Indonesia ini tidak lepas dari pengaruh kolonialisme. Berangkat dari fakta sejarah yang ada, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pendidikan Islam pada masa kolonial Belanda. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian berupa literatur terkait sejarah maupun kebijakan pendidikan Islam pada masa kolonial Belanda didapatkan melalui pembacaan dan kajian mendalam terhadap berbagai bahan pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa hegemoni pendidikan Belanda dalam mengatur kebijakan pendidikan Islam, khususnya yang diusung lembaga pendidikan Islam didasarkan pada nalar politik, ideologis, dan kultural ala kolonialis untuk memaksakan pengaruh pemerintahannya terhadap Muslim Indonesia. Temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Belanda merugikan Muslim Indonesia. Kesimpulannya, kebijakan kolonial Belanda terhadap pendidikan Islam di Indonesia adalah dikotomis dan diskriminatif, sehingga membuatnya kaku dan sulit berkembang. Meski begitu, semangat mempertahankan dan memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia terus diwujudkan oleh para ulama. Semangat para ulama ini dibuktikan dengan semakin eksisnya lembaga pendidikan Islam (pesantren dan madrasah) hingga saat ini.  
Penggunaan Metode Audiolingual dalam Maharah Istima' di Madrasah Tsanawiyah Al-Kahfi Hidayatullah Surakarta Yusuf Al-Ayubi, Shalahudin; Sudarmadi Putra; Mokodenseho, Sabil
Journal of Education Research Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i4.530

Abstract

Metode audiolingual merupakan satu metode dalam pembelajaran bahasa asing yang menitikberatkan pada keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Sementara maharah istima' atau kemampuan menyimak adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa dalam bahasa Arab. Maharah istima bertujuan untuk melatih kemampuan dasar manusia dalam mendengarkan bahasa terutama dalam bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan, langkah-langkah, teknik, kelebihan dan kekurangan metode audiolingual dalam maharah istima' di Madrasah Tsanawiyah Al Kahfi Hidayatullah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus, sedangkan metode dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Informasi dari guru bahasa Arab dan peserta didik yang terlibat langsung dalam pembelajaran maharah istima’ dijadikan data primer, sedangkan buku dan artikel jurnal dijadikan data sekunder. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: penggunaan metode audiolingual untuk kemahiran menyimak bertujuan agar siswa dapat memahami pembicaraan pembicara dengan benar dan baik tanpa merasa kesulitan; langkah-langkah penggunaan metode audiolingual meliputi penyajian teks dialog, siswa menghafal dialog, penyajian kalimat pola dialog, mendramatisir dialog, dan guru meminta siswa menyusun kalimat sesuai dengan pola kalimat dalam dialog; teknik yang digunakan dalam penggunaan metode audiolingual adalah mendengarkan dialog, menghafal dialog, mendikte, dan menghubungkan kata-kata; kelebihan metode audiolingual adalah siswa menjadi mahir dalam membentuk pola kalimat, mempunyai pengucapan yang baik dan benar, aktif berdialog, dan memperoleh pengalaman berbahasa secara langsung, sedangkan kekurangannya adalah siswa cenderung meniru karena kurang memerhatikan saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode audiolingual dalam maharah istima’ efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab.
CROSSWORD GAME MEDIA TO IMPROVE LANGUAGE ASPECTS IN EARLY CHILDHOOD Sarilah, Sarilah; Mokodenseho, Sabil; Subroto, Desty Endrawati; Nugroho, Wahyu; Apriyansyah, Dede
Jurnal Caksana : Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Caksana: Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PG-PAUD, FKIP, Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jcpaud.v6i1.1666

Abstract

This study aimed to determine the effectiveness of crossword game media in improving language aspects in children aged 5-6 years. This research uses Research and Development (R&D) research methodology. The primary data source in this study were 33 children aged 5-6 years at Nahdlatul Wathan Kindergarten in West Nusa Tenggara. The results of this study show that crossword game media effectively improves the language aspects of children aged 5-6 years. This is evident from using the crossword game media 11 children obtained the undeveloped category, six children in the Begin to Develop category, while no children obtained the Developing As Expected and Developing Very Well categories. After using the crossword game media, eight children obtained the category Starting to Develop, six children in the Developing As an Expected category, and two children in the Very Good Developing category, while no more children obtained the Undeveloped category.
Implementation of a Philosophical Framework to Foster Critical Thinking in Islamic Education for Boarding School Students in Indonesia Aziz, Adit Mohammad; Mokodenseho, Sabil; Komaruddin, Koko; Majdi, Ahmad Labib
West Science Interdisciplinary Studies Vol. 1 No. 10 (2023): West Science Interdisciplinary Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsis.v1i10.297

Abstract

Indonesian Islamic education, with its rich traditions, must change quickly to keep up with the times. This study investigates how philosophical frameworks are used in Indonesian Islamic boarding schools, or pesantren, and how they affect students' development of critical thinking abilities. A mixed-methods approach was used in the research, incorporating document analysis, observations, interviews, and surveys. With an average score of 3.78, the quantitative results showed a moderate level of philosophical framework integration within the program. With an average score of 4.21, students felt they had significantly improved their critical thinking abilities, indicating the usefulness of these frameworks. These outcomes were supported by qualitative data that emphasized students' excitement, teachers' acknowledgment of their ability, and administrators' support. Obstacles such limited resources, cultural awareness, and the requirement for teacher preparation were noted. Nonetheless, there are advantages to these difficulties as well, such as the chance to foster critical thinking and global competency. The study provides guidance for curriculum creators and policy makers, highlighting the possible advantages of incorporating philosophical frameworks into the larger educational environment.