Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN PASIR PANTAI JATIMALANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR Iskandar, Muhammad Ryan; Suharyanto, Indra; Nurokhman, Nurokhman; Cahyono, Singgih
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 7 No. 1 (2025): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v7i1.2775

Abstract

Meningkatnya pembangunan konstruksi di Indonesia berdampak pada meningkatnya kebutuhan bahan bangunan . Pemanfaatan material lokal sebagai bahan pengganti bahan bangunan dapat dijadikan solusi dari permasalahan tersebut. Kabupaten Purworejo yang berada di selatan Pulau Jawa memiliki garis pantai yang cukup panjang, dimana daerah pantai tersebut terkandung pasir pantai yang berlimpah. Melihat ketersediaan pasir tersebut, maka pasir pantai yang berasal dari Pantai Jatimalang di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo ini dijadikan bahan pengganti agregat halus pada penelitian campuran mortar ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik Pasir Pantai Jatimalang sebagai agregat halus pada mortar dan kuat tekannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium. Pembuatan benda uji mortar pada penelitian ini menggunakan cetakan kubus ukuran 5 x 5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian kuat tekan mortar Pasir Pantai Jatimalang murni pada umur 28 hari diketahui untuk variasi campuran 1 Pc : 2 Psp sebesar 22,94 Mpa, 1 Pc : 3 Psp sebesar 13,74 Mpa, dan 1 Pc : 4 Psp sebesar 10,57 Mpa. Pada percobaan kondisi pasir setelah dilakukan pencucian dengan air tawar sebanyak 5 kali guna mengurangi mengurangi kandungan lumpur dan kotoran diketahui daya serap air rata-rata berkurang sebesar 1,45 %, berat jenis meningkat sebesar 5,39 %, sedangkan kuat tekan meningkat rata-rata sebesar 12,44 % dengan kuat tekan tertinggi pada variasi campuran 1 Pc : 2 Psp sebesar 26,48 Mpa dan kuat tekan terendah pada variasi campuran 1 Pc : 4 Psp sebesar 12,22 Mpa.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT INA TEWS DARI KESESUAIAN ASPEK TATA RUANG DAN BERBASIS GENDER Nurokhman, Nurokhman; Sukmarini, Herlin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.19 No. 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana, karena lokasinya yang terletak di kawasan "Cincin Api Pasifik" (Ring of Fire), yang merupakan area dengan aktivitas seismik dan vulkanik tinggi, termasuk gempa bumi dan tsunami. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengubah paradigma penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dilaksanakan secara terencana, terintegrasi, terkoordinasi dan komprehensif. Untuk mendukung hal tersebut Pembangunan Gedung Ina TEWS sangat diperlukan dengan tetap mempertimbangkan dan memenuhi persyaratan untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut sesuai dengan rencana tata ruang yang ada dan tidak mengganggu keseimbangan sosial dan lingkungan. Pembangunan gedung bertingkat memiliki resiko yang tinggi. Untuk menjamin keberlangsungan kegiatan harus menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), pengelolaan pengaduan, anti kekerasan berbasis gender/gender-based violence (GBV), eksploitasi anak dan pelecehan Seksual/ Sexual Exploitation and Abuse (SEA). Penerapan SMKK tersebut dimonitor baik secara online maupun pertemuan rapat sehingga tidak ada ruang kelalaian. Dengan penerapan SMKK, pengaduan, GBV, dan SEA diharapkan memberikan jaminan kelancaran proyek dan menidikasikan sistem manajemen proyek yang baik. Monitoring dilakukan oleh Konsultan manajemen konstruksi dan konsultan manajemen proyek. Hasil studi menunjukkan penerapan SMKK pada proyek terdapat alokasi pembiayaan Sistem Keselamatan Konstruksi 3,60% dari nilai proyek. Penerapapan SMKK yang dilakukan pada 5 elemen atau 82 parameter kegiatan mencapai nilai 100% yang berdasarkan penilaian PP No 50 Tahun 2012 termasuk kategori memuaskan. Lima elemen tersebut melingkupi (1) Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi (2) Perencanaan keselamatan konstruksi (3) Dukungan keselamatan konstruksi (4) Operasional keselamatan konstruksi dan (5) evaluasi kinerja keselamatan konstruksi. Bahkan dalam kinerja kegiatan terdapat penerapan pengaduan, GBV dan SEA yang menjadi persyaratan proyek yang didanan Bank Dunia dengan hasil yang baik. Secara umum dengan penerapan SMKK, Pengadua, GBV dan SEA telah berpengaruh pada komitmen zero accident yang juga faktor indikasi sistem manajemen proyek yang baik.
Education as a Means and Effort to Increase Religious Tolerance in the Digital Era Nurokhman, Nurokhman; Novanto, Riza Awal; Fariz, Ibnu As’ad Al; Inrawati, Lilis; Ikhtiari, Nila Akhsana; Rahma, Aolliya
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol. 14 No. 1 (2025): Jan: Education and Humanities
Publisher : Insan Akademika Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the digital age, any moment can be a lot of unexpected events. There is often opposition between people of different religions because many societies do not appreciate or understand these differences. This leads to intolerance that reflects ill effects. The study aims to instill knowledge and awareness in the harmony between individual believers through education, by improving the quality of religious tolerance primarily in human resources themselves. This type of study is a library research study. Data is collected from references to scientific articles: both primary, secondary, and auxiliary data, analyzing the content of the data obtained. Studies show that education is vitally important in improving religious tolerance efforts in the digital age. Education builds up religious tolerance marked by a difference in belief and belief. It is an essential effort to meet global challenges, so education is a strong foundation on which to create and improve the quality of religious tolerance. By understanding and appreciating differences, individuals can learn to appreciate one another and coexist peacefully. Hence, increased.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamataan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di Fakultas Teknik Nurokhman Nurokhman
JURNAL ENGINEERING Vol. 12 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya.Secara disiplin ilmu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja diartikan sebagai ilmu dan penerapannya secara teknis dan teknologis untuk melakukan pencegahan terhadap munculnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Padapenelitian ini mencatat semua data secara obyektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. Penulis melakukan experimen mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamataan dan Kesehatan Keja (SMK3) Di Fakultas Teknik. Hasil dari penelitian ini yaitu, Belum adanya pelatihan simulasi jika ada keadaan darurat. Namun untuk tanda jalur evakuasi telah tersedia di setiap tangga fakultas dan tempat untuk berkumpul bila terjadi keadaan darurat sudah tersedia di depan fakultas teknik.
PARTISIPASI MAHASISWA MEMBENAHI PASAR TRADISIONAL MAJAPAHIT YANG TERLANTAR AKIBAT PANDEMI COVID 19 Nurokhman Nurokhman; Lili Widayanti; Hery Kristiyanto
Gemi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2021): Gemi
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/gemi.v1i1.993

Abstract

The Majapahit Traditional Market is a market that was initiated by residents as a local populist economy urban in the Kaliurang tourist area of ​​Mount Merapi, Sleman, Yogyakarta. The concept of a market with tourist content packaged as a money transaction model is replaced by “dono” like ancient times to attract visitors. The area whose land belongs to the residents with local wooden and bamboo turban buildings is increasingly becoming a feature of the market appearance. As a result of the COVID-19 pandemic with the PPKM Government Regulation, the market which has only been running for 9 months since November 2019 has made the abandoned market abandoned by traders and managers. This condition has attracted the attention of Civil Engineering students, FT UCY, to contribute and first help to fix the market through the Thematic Community Service Program. The purpose of the activity is to fix market support facilities and increase the motivation of managers to maintain the market. The method used is a site survey, analyzing needs and carrying out physical activities at the market location. By knowing that some of the facilities were damaged and had not been equipped, then through coordination between students, field supervisors and market managers, activities in the form of repainting the kiosk, stage, sitting room, spot shelfi and gate. The addition of the required facilities in the form of a classic model of bamboo trash can, a classic model of hand washing, an information board. For joint maintenance, student work, field supervisors and traders are carried out. The need for facilities that still need to be continued as a service program for the provision of clean water pipelines, water towers and faucets.
PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN KUMUH BANTARAN SUNGAI GAJAHWONG MUJA MUJU YOGYAKARTA Nurokhman Nurokhman; Muchammad Arif Budiyanto; Muhammad Ryan Iskandar; Muhammad Arifin; Fajar Purwoko
Gemi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2022): Gemi
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/gemi.v1i2.1264

Abstract

Kawasan Permukiman Kumuh di Bantaran Sungai Gajahwong Muja Muju Kota Yogyakarta merupakan permasalahan yang harus sesuai target Dirjen Cipta karya dengan istilah 100-0-100 (100% akses air bersih-0% luasan kumuh-100% akses sanitasi). Progran Kota Tanpa Kumuh Yogyakarta telah komitmen mendukung dengan mengintegrasikan beberapa program dari sector lain termasuk pembentukan Kelompok Kerja yang terdiri dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan masyarakat. Universitas Cokroaminoto Yogyakarta sebagai bagian dari Pokja tersebut beruapaya memberikan partisipasinya berupa pemikiran dari dosen dan mahasiswa. Dalam penataan permukiman kumuh di banataran Sungai Gajahwong Muja-Muju menjadi perhatian kampus karena Kawasan Muja Muju-Warungboto-Giwangan merupakan area di sekitar kampus UCY. Adanya Program PTSL yang telah menertibkan status pertanahan dan hunian di Kawasan ini telah memberikan sinergitas dengan Program Kotaku dalam pembenahan perumahan. Tujaun kegiatan mengidentifikasi permasalahan aspek kumuh di Kawasan Permukiman Kumuh Bantaran Sungai Gahajwong Muja Muju, menganalisis infrastruktur yang direncana atau telah dibangun pada skala lingkungan maupun skala kawasan sebagai peningkatan kualitas permukiman kumuh dan menganalisis kelayakan konstruksi berdasarkan peraturan yang berlaku. Metode kegiatan melalui observasi lokasi di Kawasan permukiman Kumuh Bantaran Sungai Gajahwong Muja Muju dengan dukungan data sekunder dari Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Program Kota Tanpa Kumuh Kota Yogykarta, dan data pendukung lainnya. Hasil kegiatan teridentifikasi permasalahan parameter kumuh pada 7 aspek bangunan gedung, jalan, drainase, jaringan air limbah, sarana air bersih, persampahan, proteksi kebakaran dan ketersediaan ruang terbuka publik dengan skor kekumuhan awal 31 pada tahun 2016 (kumuh ringan) dan sekarang tahun 2021 sudah bebas kumuh. Selain perubahan skor juga tampilan Kawasan yang sudah tertangani dan tertata menjadi kawasan asri dan harmoni banatarn sungai menjadi halaman depan rumah setelah adanya pengeprasan hunian untuk akses jalan dengan konsep M3K (Jawa: “mundur, munggah, madep kali”) secara sawadaya.
EVALUASI KETERLIBATAN MAHASISWA DAN ALUMNI DALAM PEKERJAAN PENGENDALIAN MUTU LAPISAN ASPAL BETON DI KULON PROGO Nurokhman Nurokhman; Indra Suharyanto; Singgih Subagyo; Joko Purnomo
Gemi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 3 No. 2 (2024): Gemi
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/gemi.v3i2.1543

Abstract

The purpose of the activity is to find out the involvement of students and alumni in quality control of asphalt concrete work. The study method is through site visits, observing work documents and providing work quality control material. The existence of Kerra Practicing students in the field has helped a lot in checking the volume of work and checking the quality. Asphalt concrete test results on the Kokap-Pripih Road Section Improvement project in Kulonprogo Regency have a density of asphalt concrete AC-WC 98.82% > 98% (meet the requirements), the degree of density of asphalt concrete AC-BC 99.12% > 98% (meet the requirements ). The asphalt content of ACWC is 5.6%, the asphalt content of ACBC asphalt is 5.5%. Examination of the thickness at 34 points of the core drill showed that the average thickness of the ACBC layer was 6.17 cm > 6.0 cm (meet the requirements) and the average thickness of the ACWC layer was 4.20 cm (meets the requirements). As a recommendation for construction activities to comply with the construction safety management system by wearing personal protective equipment and work protective equipment.
PENYUSUNAN JALUR EVAKUASI BANJIR SUNGAI GAJAH WONG WARUNGBOTO DALAM MENDUKUNG DESA TANGGUH BENCANA KOTA YOGYAKARTA Budiyanto M.A; Nurokhman Nurokhman; Arifin M.
Gemi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2025): Gemi
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/gemi.v4i2.2415

Abstract

The Gajahwong Warungboto River Bank Area Yogyakarta has been arranged into an environmentally and residential area with the concept of a Backward house, MUpload Madep Kali (M3K).  In 2021 due to heavy rain, there was a flood in Warungboto Village which caused talut to collapse and affected residents' homes around the riverbanks. The problem at the location, especially RW 09 and RW 08, is the lack of disaster mitigation facilities, the lack of smooth drainage channels in areas blocked by river embankments because the position of the flood water level is higher than the drainage outlet channels, so that water collects at a certain point. The results of surveys and interviews are taken into consideration in carrying out activities. Preparation of evacuation routes to provide solutions during flood events by mapping flood inundation areas from the overflow of the Gajahwong River and establishing evacuation routes / access for affected people to a safe location from flood overflow / inundation. After community dedication, community readiness in evacuation activities during flood disasters is better and directed based on evacuation routes that have been prepared. As a recommendation for an approach to increase understanding of disaster mitigation in potential impacts and increase partnerships for the sustainability of synergy in handling flood disaster problems in the riverbank area.
Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi pada Area Lahan Persawahan: Studi Kasus di Desa Karangbale Kabupaten Brebes Nurokhman, Nurokhman; Feriska, Yulia; Diantoro, Wahudin
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.6792

Abstract

This study aims to analyze the availability and need of irrigation water in rice fields in Karangbale Village, Brebes Regency. The availability of irrigation water is vital for the sustainability of agriculture, especially rice crops, which are the main commodities in Indonesia. Using quantitative methods, data was collected through field observations, interviews with farmers, and analysis of related documents. The research period lasted from January to June 2025. The results showed that the total effective rainfall during the planting period reached 858.2 mm, which resulted in water availability of 2,136,138 m³ for a land area of 249 Ha. Meanwhile, the total water requirement for rice plants during one planting cycle (120 days) is 600 mm, with the maximum requirement in the vegetative phase of 6 mm/day and the generative phase of 4 mm/day. Analysis of the water balance shows that there is a gap between water availability and demand, where the inflow and outflow from irrigation canals are recorded equally, which is 6,545 m³/s. However, the water requirement for rice plants can reach 1,494,000 m³, indicating that the availability of water does not always meet the water needs of plants, especially in the dry season. Factors affecting the availability of irrigation water in Karangbale Village have been identified, including: garbage accumulation in irrigation canals, sediment accumulation, soil quality, and rainfall variability. Garbage buildup can lead to blockage of water flow and pollution of water quality, while sediment reduces channel capacity and slows flow. Good soil quality can be beneficial for rice plants and other crops. Uneven rainfall fluctuations also have an impact on water availability, creating periods of drought or excess water. Based on these findings, it is recommended that water resource management in Karangbale Village be improved through the following steps: public education on the importance of waste management, repair and maintenance of irrigation infrastructure to reduce sediment accumulation, and training farmers on good soil management practices. These measures are expected to support food security and agricultural sustainability in the region.
EFEKTIVITAS PELARUT PERTALITE DAN TRICHLOROETHYLENE DALAM PROSES PENGUJIAN KADAR ASPAL PADA LAPIS PERKERASAN AC-WC Hikmah, Hanifah Durrotul; Suryanto, Suryanto; Nurokhman, Nurokhman
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 7 No. 2 (2025): CivETech (in Progress)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v7i2.3023

Abstract

Sangat penting memeriksa hasil uji ekstraksi campuran aspal untuk menentukan penyebab hilangnya kandungan aspal selama ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar aspal hasil ekstrasi campuran aspal AC-WC pada sampel material di laboratorium, untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil kadar aspal pada jenis pelarut yang berbeda, untuk mengetahui hubungan grafik pengujian gradasi agregat tehadap nilai kadar aspal berdasarkan dua jenis pelarut yang berbeda dan untuk mengetahui efektifitas dari dua jenis pelarut untuk pengujian esktrasi kadar aspal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi. Berdasarkan hasil penelitian ekstraksi kadar aspal dari enam sampel dengan dua jenis pelarut yang berbeda didapatkan nilai kadar aspal dari hasil pengujian ekstraksi menggunakan pelarut trichlorethylene dan pertalite berturut-turut rata-rata dari tiga sampel yaitu 6,35% dan yaitu 6,01%. Pengujian menggunakan trichloroethylene menghasilkan kadar aspal lebih tinggi dan mendekati spesifikasi Bina Marga 2018. Selain itu, pengujian ekstraksi menggunakan pelarut trichloroethylene juga lebih efektif dan menghasilkan kadar aspal yang akurat.