Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

KETERPADUAN PROGRAM KOTAKU DALAM PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH DI BANTARAN SUNGAI GAJAHWONG Nurokhman, Nurokhman; Kurniawan, Ade
CivETech Vol. 1 No. 2 (2019): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.794 KB) | DOI: 10.47200/civetech.v14i2.709

Abstract

Kota Yogyakarta berkomitmen dalam penanganan kumuh perkotaan sesuai dengan Permen PUPR No 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yang terdiri dari 7 aspek (kondisi bangunan, jalan, drainase, air minum, persampahan, dan proteksi kebakaran) ditambah 1 aspek ruang terbuka publik yang diatur dalam SE DCJK PUPR No 40/SE/DC/2016. Berdasarkan SK Walikota Yogyakarta No 216 Tahun 2016, Kawasan Warungboto RW007, RW008, dan RW009 merupakan kawasan kumuh dibantaran sungai dengan luas 2,5 Ha. Kondisi kekumuhan di lokasi tersebut pada akhir tahun 2018 sudah mempunyai skor kurang dari 19 yang berarti tidak kumuh. Namun dalam kenyataannya terdapat permasalahan air limbah khusunya permukiman yang berada di tepi bantaran sungai Gajahwong belum memenuhi syarat teknis yaitu umunya dari closed rumah langsung disalurkan ke sungai. Hal ini tentu menjadi permaslahan kesehatan lingkungan dan pencemaran sungai. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi indicator kumuh dan memberikan rekomendasi teknis dalam penataan lingkungan permukiman. Hasil penelitian menunjukan penanganan kumuh pada Tahun 2017-2018 dengan inetrvensi pekerjaan jalan, drainase dan IPAL Komunal berpengaruh signifikan pada skor kumuh sehingga kondisi akhir tahun 2018 di Warungboto sudah tidak kumuh. Warga terdampak proyek (WTP) langsung terdapat 24 warga yang berada disempadan sungai sejumalh 16 warga sudah melakukan pembongkaran swadaya sedangkan 8 warga bersedia dilakukan pembongkaran dengan dana bantuan program dengan alasan tanahnya sudah SHM. Terdapat 2 kategori pembenahan rumah terdampak dengan konsep M2K (Mundur Mandep Kali) dan M3K (Mundur Munggah Madep kali), namun masih berada di area sempadan sungai karena menurut PERMENPUPR Nomor 28 Tahun 2015 batas sempadan sungai perkotaan yang belum bertanggul lebar minimal 10 m. Rekomendasinya perlu dibuat peraturan penjelas lebih lanjut dan dilakukan sosialisasi agar terdapat penyamaan persepsi terkait garis sempadan sungai perkotaan dan penataan permukiman yang diperbolehkan. Adanya kesepakatan warga terdampak program yang menyatakan siap untuk ditata perlu diakomodir.
PENGARUH KADAR BESTMITTEL PADA ADUKAN BETON SERAT BENDERAT 2% TERHADAP PERCEPATAN KEKUATAN BETON NORMAL DENGAN FAS 0.4 % Nurokhman, Nurokhman
CivETech Vol. 3 No. 1 (2021): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.223 KB) | DOI: 10.47200/civetech.v3i1.725

Abstract

Beton serat saat telah banyak dikembangakan dalam menunjang kinerja kekuatan beton untuk meningkatkan daktilitas . Bebrapa serat telah dilakukan penelitian, satah satunya serat bendrat. Dalam pelaksanaan pekerjaan upaya untuk mempercepat kekuatan adukan beton dilakukan penambahan additif. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan kadar additif bestmittle pada adukan beton serat 2% pada faktor air semen 0,4%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kadar bestmettel pada beton serat 2% ada kecenderungan makin naik kuat tekannya dan maksimal dicapai pada kadar 3% sebesar 28,60 MPa atau lebih tinggi 108,497% dari beton normal pada umur 7 hari. Sedangkan pada umur 14 hari kuat tekan mencapai 33,06 MPa atau lebih tinggi 125,132% dari beton normal. Kuat lentur pada umur 7 hari mengalami kenaikan kuat lentur maksimal pada variasi benda uji 0,3% sebesar 5,664 MPa atau lebih tinggi 105,142% dari beton normal dan pada umur 14 hari mencapai 5,857 MPa atau lebih tinggi 105,798% dari beton normal. Kesetaraan kuat tekan pada umur 28 hari 0% sebesar 30,022 MPa dapat dicapai pada umur kurang dari 14 hari dengan penambahan variasi bestmittel 0,3% yaitu 33,06 MPa. Perlu dikaji lebih lanjut tentang beton dengan penambahanbahan kimia dengan jenis yang berbeda karena baru dikaji dari segi bestmittelnya.
PENGARUH DAYA DUKUNG TANAH DALAM PENENTUAN PONDASI BORED PILE DAN PILE CAP PADA GEDUNG BERTINGKAT Nurokhman, Nurokhman; Iskandar, Muhammad Ryan; Hanafi, Nufrizal Farid; Marasabessy, Muhammad Irfan
CivETech Vol. 5 No. 1 (2023): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v5i1.1553

Abstract

In building design, the problem of soil investigation is to determine the property value and property engineering which determines the selection of the foundation type and its depth. Generally, soil investigations are carried out by means of sondir and drilling which are then calculated with a certain formula to determine the bearing capacity of the soil. The purpose of this study is to identify soil properties at the project site, evaluate the results of soil investigations, and bored pile foundation design. The research method is to collect data from reference sources that are directly related to designing, especially PT. Poladata Consultant Consultants, and direct surveys to the location through systematic stages. Results soil investigation, the Cone Penetration Test (CPT) soil test at the site location of the UGM Faculty of Law Building was carried out at 2 points (S-1 and S-2) which shows the groundwater level at an elevation of -4.00 m, and soil drilling or Standard Penetration Test (SPT) at a depth of -13.40 m, the value of qc conus resistance reaches> 600 kg / cm2. The carrying capacity of the bored pile from the SPT data uses the Reese & Wright method for the case study F1 foundation is installed with 4 bored piles diameter (d) = 0.8 m2, depth (L) = 23-28 m, carrying capacity (qp) = 272.328 T/m2, Safety Factor (SF) = 3, with a piece size of 3.6 m x 3.6 m thick 1.2 m with reinforcement D16-120 mm.
REVIEW MUTU LAPISAN BETON FS 45 PADA RUAS JALAN KOKAP KULONPROGO Kristyanto, Hery; Nurokhman, Nurokhman; Naufali, Daffa
CivETech Vol. 5 No. 2 (2023): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v5i2.1895

Abstract

Lapisan beton FS 45 sebagai rigid pavement telah menjadi standar mutu lapisan kaku untuk mendukung beban lalu lintas yang besar dan arus lalu lintas padat. Mutu beton rigid pavement pada ruas Jalan Kokap – Pripih Kulonprogo sebagai peningkatan konstruksi jalan sebagai bagian pengembangan Kawasan Strategi setelah adanya Bandara Yogyakarta International Airport. Studi bertujuan mengetahui dan menganalisis properti bahan susun beton FS 45, proporsi campuran, dan hasil kuat tekan dan kuat lentunya. Metode penenlitian dilakukan melalui pengamatan langsung di Laboratorium Balai Pengujian DPUESDM DIY dan di lokasi pekerjaan. Hasil pemeriksaan propperti agregat terhadap abrasi berdasarkan SNI 03-2417-2008 sebanyak 500 putaran hasilnya sebesar 37,516% (maks 40%), kesetaraan pasir berdasarkan SNI 03-4428-1997 hasilnya 75,85% (min 50%), kekekalan atau soundness pada agregat halus (FA) berdasarkan SNI 3407-2008 sebesar 5,15 % dan agrgeat kasar (CA 2/3) sebesar 9,51% ( maks 18%), sesuai SNI 1970-2016 berat jenis agregat halus SSD 2,711, penyerapan (absorption) 1,771% dan untuk berat jenis SSD agregat kasar 2,509, absorption 2,927%. Proporsi beton FS 45 untuk volume 1 m3 adalah air 170 liter, PC 531,25 kg, Agegat halus 515,76 kg, agregat kasar 1147,99 kg sehingga berat total beton 2365 kg. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh rata-rata nilai slump 50 mm memnuhi 30-60 mm. Hasil pengujian kuat tekan beton rigid fs 45 kuat tekan rata-rata sebesar 42,81 Mpa memenuhi batas yang disyaratkan 39,7 MPa, hasil pengujian kuat lentur beton Fs 45 dalam bentuk balok menunjukkan kuat lentur rata-rata adalah 5,5 Mpa memenuhi yang disyaratkan 4,4 Mpa.
KOMPARASI AGREGAT PROGO DAN MERAPI DAN PENGARUNYA TERHADAP MUTU BETON FS 45 Nurokhman, Nurokhman; Kristiyanto, Hery; Subagyo, Singgih; Hermanto, Hery
CivETech Vol. 5 No. 2 (2023): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v5i2.1897

Abstract

Kekuatan beton dipengaruhi oleh bebrapa factor dan salah satunya adalah properti mutu agregat diantaranya gradasi, berat jenis, kandungan lumpur, dan keausan. Parameter tersebut akan mempengaruhi banyaknya proporsi material dalam target mutu beton. Dalam SNI 7656:2012 untuk campuran beton normal dipengaruhi butiran maksimum split, berat jenis, dan gradasi yang pada akhirnya akan memberikan porsi volume agregat dalam 1 m3. Tujuan penelitian mengetahui dan menganalisis properti agregat halus dan agregat kasar sumber Kali Progo dan sumber Merapi, dan pengaruhnya pada campuran beton FS 45. Hasil pemeriksaan agregat Kali Progo berat jenis (Bulk) agregat halus 2,64, berat jenis kering permukaan 2,69, berat jenis semu (apparent) 2,77, dan penyerapan (absorption) 1,77%. Sedangkan agregat Merapi Sleman berat jenis (Bulk) agregat halus 2,505, berat jenis kering permukaan 2,586, berat jenis semu (apparent) 2,726, dan penyerapan (absorption) 3,244%. Untuk menghasilkan kuat lentur beton FS 45 kuat lentur rencana 45 kg/cm2 dan slump 3-6 cm dengan agregat Progo diperlukan fas 0,3 dengan perbandingan 1 PC : 0,9 AH : 1,88 AK sedangkan beton agregat Merapi 1 PC : 0,9 AH : 2,25 AK yang berarti diperlukan berat agrgat kasar yang lebih banyak. Hasil pengujian kuat lentur FS 45 balok campuran beton dengan agregat Merapi telah memiliki kuat lentur relatif lebih tinggi 102% dimana kuat lentur dengan agregat Progo 52,792 kg/cm2 dan kuat lentur agregat Merapi 53,569 kg/cm2.
REVIEW SARANA PRASARANA LINGKUNGAN KAWASAN PARKIR NGABEAN YOGYAKARTA Arifin, Muhamad; Iskandar, Muhammad Ryan; Nurokhman, Nurokhman
CivETech Vol. 6 No. 1 (2024): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v6i1.2244

Abstract

Permasalahan dalam pengembangan Parkir Ngabean yang lahannya terbatas diperlukan perluasan dengan merelokasi penduduk yang sebagian besar ngindung di tanah Sultan ground dan hak milik seseorang. Selain itu kondisi lingkungan permukiman menjadi pertimbangan dalam skenario perencanaan gedung parkir mengingat di wilayah Parkir Ngabean termasuk dalam Kawasan Kumuh yang saat ini sedang ditangai oleh program Kota Tanpa Kumuh sehingga akan menjadi kegiatan yang kontraproduktif. Kebanggaan warga di RW 01 dan RW02 Notoprajan yang turut serta dalam pembenahan mengurangi kekumuhan dengan penyediaan infrastruktur jalan, drainase, saluran air limbah, sarana air bersih, sarana persampahan, sarana proteksi kebakaran dan ruang terbuka publik menjadi sia-sia. Tujaun penelitian Analisis Lingkungan Permukiman Sekitar Rencana Pengembangan Parkir Ngabean Yogyakarta adalah mengidentifikasi saran prasarana di Parkir Ngabean, mengevaluasi sarana prasarana permukiman yang menjadi target pengembangan Parkir Ngabean, menganalisis pengembangan kebutuhan sarana prasaran parkir Ngabean. Metode penelitian dilakukan dengan survey lokasi di Parkir Ngabean dan Sarana Prasarana lingkungan di sekitanrnya dengan pendukung data sekunder dari Dinas Perhubungan DIY, Program Kota Tanpa Kumuh Kota Yogykarta, dan data pendukung lainnya. Dari hasil analisis dan pembahasan Sarana Prasarana Parkir Ngabean dapat disimpulkan kondisi saat ini Parkir Ngabean tidak terkelola dengan baik berakibat pada pemeliharaan sarana prasana tidak memadai yang menimbulkan kesan kumuh tidak tertata, sedangkan struktur bangunan gedung parkir dengan struktur profil baja dan pelat precast masih memadai sesuai fungsi parkir. Jika akan dilakukan pengembangan perlu dilakukan perhitungan ulang kapasitasnya terkait kebijakan pengalihan kapasitas parkir di Abu Bakar Ali dan Senopati yang akan berimplikasi pada perluasan kawasan hingga permukiman RW 01 dan RW 02 Notoprajan. Secara umum warga di lokasi pengembangan parkir Ngabean berupa Ngindung pada lahan hak milikperorangan, magersari milik Sultan Ground dan sebagian milik yayasan untuk pondok dan pendidikan tinggi serta sekolah.
STUDI IDENTIFIKASI DAN DESAIN SABO DAM OP-RRC3A DI SUNGAI OPAK KABUPATEN SLEMAN Nurokhman, Nurokhman; Kristiyanto, Hery; Budiyanto, Muchamad Arif; Harjanto, Harjanto
CivETech Vol. 6 No. 1 (2024): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v6i1.2249

Abstract

Erupsi Gunung Merapi yang memiliki periode letusan tiap 3 – 7 tahun akan menyebabkan hamparan material lava letusan pada bagian hulu Sungai dan pada saat hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan timbunan material lava yang mengalir menjadi aliran debris. Beberapa kejadian aliran debris menjadi bencana yang merusak inftrastruktur bahkan hingga timbul korban manusia. Sabo dam merupakan salah satu konstruksi untuk pengendalian aliran Sungai sekaligus pencegahan bencana aliran sediman. Salah satu Dam Sabo Sungai Opak adalah sabo dam OP-RRC3a di Kabupaten Sleman menuju Candi Prambanan. Dalam perencanaan telah dilakukan identifikasi kondisi eksisting lokasi, penetapan lokasi, desain konsep, perancangan dimensi dan tinjauan terhadap stabilitas bangunan. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui identifikasi parameter desain bangunan sabo dam dan evaluasi opsi konsep desain bangunan sabo. Hasil identifikasi Sungai Opak pada lokasi OP-RRC3a memiliki panjang sungai 10,12 km dengan aliran Sungai Opak pada lokasi OP-RRC3a berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak yang memliki luas kurang lebih 6,74 km2, elevasi sungai bagian hulu sebesar 1149,850 mdpl dan bagian hilir sebesar 465,20 mdpl serta memiliki kemiringan dasar sungai 0,068. Kondisi tata guna lahan sebagian besar masih berfungsi sebagai perkebunan dan ladang dengan dasar sungai berbatu dan lebar sungai sempit serta badan sungai masih ditutupi rerumputan. Hasil pengujian daya dukung tanah menurut Meyerhorf (1976) qa = 136,67 T/m2 dan menurut modifikasi Meyerhorf (1976 dan 1974) qa = 144,42 T/m2. Konsep desain sistem sabo dam pada OP-RRC3a dengan luas tangkapan 6,70 km2, kemiringan 8,74%, tinggi 7 m, overflow 15 m dengan tipe konsolidasi dan tambahan fungsi untuk peningkatan intake irigasi Desa Wukirsari di sebelah kanan seluas 25 Ha dan di sebelah kiri Desa Argorejo seluas 15 Ha.
Kajian Implikasi Undang-undang Cipta Kerja Terhadap Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung di Kabupaten Wonogiri Nurokhman, Nurokhman; Wibowo, Richo Andi; Saputra, Ashar; Hariyanto, Gatot
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Dakwah dan Pembangunan Masyarakat Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (LDPM UCY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/jnajpm.v9i4.2092

Abstract

This research aims to identify the readiness of the Wonogiri Regency in 2021 regarding regional policies in building planning that support the Job Creation Law (No. 11/2020). Several analytical approaches are used with data taken directly through interviews and focus group discussions and other supporting data. As a result, Wonogiri Regency has two options, namely first, the Wonogiri Regency Building Regulations are revoked in their entirety on the grounds that the "spirit" has been amended by Law Number 11/2020 and PP Number 16/2021 concerning Building Implementation Regulations whose regulatory concept has changed from IMB to PBG . The second option is partial revision. In its implementation, it is necessary to increase the effectiveness of law enforcement, SIMBG tools and increase the capacity and competence of human resources as well as ensuring the Regional Regulations on RTRW and RDTR, and the Regional Regulation on Retributions.
Assessment of the Structure of an Old Ex-Hotel Building for Change Function into a Shopping Center as Building Permit Approval Nurokhman, Nurokhman; Masduqi, Edy; Kusumaningrum, Evy
Multidiscience : Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 1 (2025): January
Publisher : CV. Strata Persada Academia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59631/multidiscience.v2i1.328

Abstract

This study evaluates the structural condition of the former Hotel Mutiara I building in Yogyakarta, which is undergoing a change of function into a shopping center. In compliance with Indonesian regulations, such as Law No. 28 of 2002 and SNI standards, the structural assessment focuses on safety and feasibility under increased live loads. Using a combination of destructive and non-destructive testing methods, including Core Drill Tests, Pulse Velocity Tests, and Ultrasonic Concrete Tomography, the study analyzes the quality of concrete and reinforcement materials. The findings reveal that the building's concrete compressive strength exceeds the minimum requirement of 21 MPa, indicating acceptable material performance for its age. However, deficiencies, such as plain reinforcement bars and inadequate concrete cover, necessitate compliance upgrades. The increased live load of 6.00 kN/m² due to the change in function requires structural reinforcement, particularly for columns and beams. Recommended measures include applying Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) to enhance axial, shear, and bending capacities and addressing non-compliant structural elements. This research underscores the importance of comprehensive structural evaluations for aging buildings undergoing functional changes, offering practical recommendations to ensure long-term safety, compliance, and functionality while preserving historical architectural integrity.
DAMPAK TRANSPORTASI SISTEM LIGH RAIL TRANSITS TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DAN EMISI CARBON DI JAKARTA Nurokhman, Nurokhman; Suryanto, Suryanto; Subagyo, Singgih; Madazzaman, Wildan Yoqu
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 7 No. 1 (2025): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v7i1.2767

Abstract

DKI Jakarta merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk pada Tahun 2024 sebanyak 10.684.946 jiwa  dengan kepadatan 16.165 jiwa/km2 berdampak kemacetan lalu lintas. Pemerintah telah melakukan peningkatan sistem transportasi terintegrasi Light Rail Transit (LRT) untuk layanan masyarakat sekaligus mengurangi dampak lingkungan seperti polusi udara.  Dalam pembangunan LRT di Jakarta tentu diharapkan memberikan peningkatan layanan publik namun sering juga timbul dampak lain. Tujuan penelitian untuk menganalisis aspek teknis kelayakan dan pelaksanaan konstruksi pembangunan LRT di Jakarta serta temuan dampaknya. Metode yang dilakukan pengumpulan data sekunder terkait dan pengamatan langsung di lokasi.  Teknologi LRT telah dikembangkan di negara-negara lain dan di Indonesia baru dimulai Tahun 2015 di Palembang, Jakarta dan rencana di Surabaya. Pembangunan LRT Jakarta dilakukan secara bertahap pada fase-fase yang telah dirancang, Fase 1 beroperasi sejak 2019 dengan rute sepanjang 5,8 kilometer dari Pegangsaan Dua-Velodrome dan sedang diperpanjang ke Manggarai sepanjang 6,4 km kemudian ke Dukuh Atas.   Fase 2 dengan lintas Kelapa Gading-JIS, dan Fase 3 rute Kemayoran-Jakarta International Stadium (JIS)-Kelapa Gading-Velodrome-Klender-Halim. Pada proyek LRT Jabodebek masih dalam kategori layak diterapkan ditunjukkan dengan durasi Payback Period (PP) 22,59 tahun, Net Present Velue (NPV) di atas 11 triliun rupiah, Profitability Index (PI) 1,42, dan Internal Rate of Return (IRR) 8,09%. Selama masa pelaksanaan konstruksi LRT berdampak pada pengurangan lebar jalur jalan yang tentu berdampak sementara kemacetan pada ruas jalan tersebut khususnya pada jam sibuk. Dampak positif layanan teknologi LRT akan mengurangi kemacetan, kemudahan transportasi masyarakat dan mengurai emisi udara.