Program Asistensi Mengajar merupakan salah satu bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan melalui keterlibatan langsung mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar di satuan pendidikan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, dengan melibatkan 15 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Metode yang digunakan mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi selama tiga bulan di SMPN 1 Lalolae serta SMPN 1, 2, dan 3 Tirawuta. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kehadiran mahasiswa membantu memperkuat proses pembelajaran, meningkatkan motivasi siswa, serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam mendukung pendidikan. Dampak positif terlihat dari antusiasme siswa yang lebih tinggi, variasi metode pembelajaran yang lebih kreatif, dan suasana belajar yang lebih interaktif. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan pelatihan pedagogik bagi mahasiswa dan durasi program yang relatif singkat. Implikasi dari temuan ini menegaskan bahwa Asistensi Mengajar dapat menjadi model pengabdian berkelanjutan yang memberikan manfaat ganda, baik bagi sekolah maupun bagi mahasiswa sebagai calon pendidik.