Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Innovative and Creativity

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Body Scrub Kombinasi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp. dan Beras Putih (Oryza sativa L. ) Sebagai Antioksidan Dwiningrum, Riza; Pratiwi, Mida; Suswidiantoro, Vicko; Amanda, Clarissa Helmavicha
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2247

Abstract

Body scrub is a cosmetic that acts as an exfoliator, which has the ability to remove dead skin cells and provide protection to the skin from free radical attacks. One of the natural ingredients that can be used as raw material for body scrub is bay leaf (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) and white rice (Oryza sativa L.) with flavonoids, tocopherols, and tocotrienols that act as natural antioxidants. The study purpose was: This study aims to determine the physical quality characteristics and antioxidant activity of bay leaf and white rice extract body scrub preparations using UV-Vis spectrophotometry. Materials and methods. The method used in the study was experimental in the laboratory by making three formulations of body scrub concentrations FI (3%,10%), FII (6%,10%), and FIII (9%,10%). Results: The results of the study stated that the three formulas met the requirements of the physical quality test, but did not meet the protective power test and the preparations had different antioxidant values, where the best formula that had a very strong antioxidant activity value was in formula III with an IC50 value obtained of 45.452, which was included in the very strong category. Conclusions. The research conducted is expected to be an initial reference for further researchers to conduct pharmacological activity tests such as antibacterial or anti-inflammatory in vivo to support the further benefits of the preparations made.
Formulasi Dan Uji Mutu Fisik Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Sebagai Pelembab Kulit Dwiningrum , Riza; Arifah , Linatul; Pratiwi , Mida; Suswidiantoro, Vicko
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit kering merupakan kondisi yang sering terjadi akibat menurunnya kadar air dan natural moisturizing factor (NMF) pada permukaan kulit. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan penggunaan pelembab berbahan dasar alami. Daun sirsak (Annona muricata Linn) diketahui memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan alkaloid yang berfungsi sebagai antioksidan dan dapat membantu meningkatkan kelembapan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi mutu fisik sediaan krim dari ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) sebagai pelembab kulit. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Ekstrak daun sirsak diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20%, serta dibandingkan dengan kontrol positif (Dorskin) dan kontrol negatif (blanko). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formula krim memiliki mutu fisik yang memenuhi standar, seperti tampilan organoleptis yang stabil, homogenitas merata, pH berada dalam kisaran aman untuk kulit (5,84–6,39), daya sebar optimal (5,3–6,4 cm), daya lekat sesuai standar (3,8–4,9 detik), viskositas stabil (3.400–7.000 cP), dan tidak mengalami perubahan signifikan selama uji stabilitas. Formula dengan konsentrasi 20% ekstrak daun sirsak (F3) menghasilkan rata-rata peningkatan kelembapan kulit sebesar 61,87%, yang merupakan hasil terbaik di antara semua formula. Hasil uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok konsentrasi (p = 0,000), yang menandakan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak daun sirsak berpengaruh nyata terhadap kelembapan kulit. Disarankan agar ekstrak daun sirsak digunakan dalam konsentrasi optimal sebagai bahan aktif alami dalam sediaan krim pelembab kulit, serta dilakukan uji lanjutan untuk menilai keamanan dan stabilitas jangka panjang.
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) Dan Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Sari, Triyani Anggun Sari; Dwiningrum , Riza; Suswidiantoro, Vicko; Pratiwi, Mida
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3438

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan global yang dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak. Penyebab infeksi diakibatkan oleh mikroba patogen seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Penelitian bertujuan untuk melihat aktivitas antibakteri ekstrak kombinasi bawang putih dan daun pandan wangi terhadap bakteri Salmonella typhi. Penelitian dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan berbagai kombinasi bawang putih dan daun pandan wangi (80%:20%, 50%:50%, 20%:80%), kontrol positif (ciprofloxacin), dan kontrol negatif (aquadest) menggunakan desain (RAL) yaitu rancangan acak lengkap dengan menghitung rumus pengulangan pada 5 kali perlakuan. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat rata – rata diameter hambat secara berturut – turut yaitu 9,39 mm, 7,15 mm, 4,76 mm, 20,33 mm, 0 mm. Konsentrasi terbaik dari kombinasi ekstrak bawang putih dan daun pandan wangi dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi adalah pada konsentrasi 80%:20%. Hasil skrining dari kedua ekstrak menunjukan positif saponin, alkaloid, tanin, dan flavonoid. Hasil analisis data yang diperoleh adalah (0,389) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna, karena hasil yang didapatkan (>0,05), artinya tidak ada aktivitas antibakteri yang signifikan dari kombinasi tersebut terhadap bakteri Salmonella typhi. Penelitian ini tidak memiliki perbedaan bermakna dalam pertumbuhan bakteri antara kelompok kontrol positif, negatif, serta kelompok perlakuan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak bawang putih dan daun pandan wangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi serta konsentrasi terbaik dari kombinasi ekstrak bawang putih dan daun pandan wangi dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi terdapat pada konsentrasi 80%:20%.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Sabun Cair Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Menggunakan Metode Dpph (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Novita, Riska Reza; Daskar, Annajim; Suswidiantoro, Vicko; Rosanti, Afi Sania
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3487

Abstract

Daun pepaya (Carica papaya L.) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan sendiri berperan penting dalam menetralisir radikal bebas yang dapat merusak jaringan kulit serta dapat mempercepat proses penuaan. Dalam sediaan sabun cair, penambahan bahan alami yang bersifat antioksidan tidak hanya berfungsi sebagai pembersih, tetapi juga dapat memberikan manfaat protektif terhadap kulit dari efek buruk lingkungan, seperti polusi dan paparan sinar UV. Oleh karena itu, formulasi sabun cair yang mengandung ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) berpotensi sebagai sediaan fungsional yang mendukung kesehatan kulit sekaligus memberikan efek perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula sabun cair ekstrak daun pepaya yang memiliki aktivitas antioksidan terbaik berdasarkan nilai IC₅₀ menggunakan metode DPPH. Penelitian eksperimental ini memformulasikan sediaan sabun cair dengan variasi konsentrasi ekstrak daun pepaya sebesar 6%, 8%, 10%, dan 12%. Evaluasi dilakukan terhadap parameter organoleptik, pH, tinggi busa, viskositas, homogenitas, stabilitas, dan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, yang dibaca pada spektrofotometer UV-Vis. Formula dengan konsentrasi ekstrak 10% (F3) menunjukkan nilai IC₅₀ sebesar 103,89 ppm, yang tergolong aktivitas antioksidan sedang. Formula F3 dinyatakan sebagai formula terbaik berdasarkan aktivitas antioksidannya karena memiliki nilai IC₅₀ yang paling rendah, sehingga menunjukkan potensi antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan formula lainnya. Kata kunci : Daun pepaya, sabun cair, antioksidan, DPPH, IC₅₀.   ABSTRACT Papaya leaf (Carica papaya L.) contain active compounds such as flavonoids, alkaloids, tannins, and vitamin C, which act as antioxidants. Antioxidants play an important role in neutralizing free radicals that can damage skin tissues and accelerate the aging process. In liquid soap formulations, the addition of natural antioxidant ingredients not only functions as a cleanser but also provides protective benefits to the skin against harmful environmental effects such as pollution and UV exposure. Therefore, liquid soap formulated with papaya leaf extract (Carica papaya L.) has the potential to serve as a functional product that supports skin health while offering skincare benefits. This study aimed to determine the best liquid soap formulation containing papaya leaf extract with the highest antioxidant activity based on the IC₅₀ value using the DPPH method. This experimental research formulated liquid soap with varying concentrations of papaya leaf extract at 6%, 8%, 10%, and 12%. Evaluations were carried out on organoleptic parameters, pH, foam height, viscosity, homogeneity, stability, and antioxidant activity using the DPPH method, measured with a UV-Vis spectrophotometer. The formulation with 10% extract concentration (F3) showed an IC₅₀ value of 103.89 ppm, classified as moderate antioxidant activity. F3 was identified as the best formulation based on its antioxidant activity, as it had the lowest IC₅₀ value, indicating stronger antioxidant potential compared to the other formulations.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Kombinasi Ekstrak Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L) Dan Madu (Mel depuratum) Terhadap Mutu Dan Stabilitas Sediaan Eye Cream Kartika, Jelita; Rosanti, Afi Sania; Daskar, Annajim; Suswidiantoro, Vicko
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3565

Abstract

Lingkaran hitam di bawah mata (hiperpigmentasi periorbital) merupakan masalah kulit yang umum dan sering diatasi dengan penggunaan eye cream. Bahan alami seperti buah tomat (Solanum lycopersicum L) yang kaya likopen dan vitamin c, serta madu (Mel depuratum) yang memiliki sifat humektan dan antioksidan, berpotensi menjadi kombinasi bahan aktif dalam formulasi eye cream yang efektif dan aman. Penelitian ini bertujuan memformulasikan eye cream dengan variasi konsentrasi kombinasi ekstrak tomat dan madu menggunakan metode Simplex Lattice Design (SLD), serta menentukan formula optimal berdasarkan mutu fisik dan stabilitas sediaan. Variabel yang diuji meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, viskositas dan stabilitas. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Farmasetika Universitas Aisyah Pringsewu dan laboratorium Bahan Alam Universitas Aisyah Pringsewu pada bulan Juli-Agustus 2025. Hasil analisis pada penelitian ini membuat 6 fomulasi eye cream dengan konsentrasi ekstrak tomat dan madu 2,5:4,5 (F1), 2:5 (F2), 1:6 (F3), 1,5:5,5 (F4) dan 3:4 (F5). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula optimal eye cream ekstrak tomat (Solanum lycoperscum L) dan madu (Mel depuratum) dapat diperoleh ekstrak tomat 1% dan madu 6% menggunakan metode SLD dengan nilai optimal.
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanolik Bawang Putih (Allium sativum L.) Dan Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Suswidiantoro, Vicko; Pratiwi, Mida; Dwiningrum, Riza; Islam, Haikal Nur; Selviyana, Eka; Zahra, Annisa; Alhauri, M.Syarif; Fitria, Anggun; putri, Salsa della ananta
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3603

Abstract

Garlic (Allium sativum L.) and Avocado Leaves (Persea Americana M.) are plants that have antibacterial activity due to the presence of secondary metabolite compounds. The aim of this study is to determine the antibacterial activity of the combination extract of Garlic and Avocado Leaves against Escherichia coli bacteria and to identify the groups of active compounds contained in the extracts of Garlic and Avocado Leaves. Antibacterial activity testing was carried out using the disk diffusion method. Garlic and Avocado Leaves were extracted using 96% ethanol solvent through the maceration method. The formula for the combination extract of Garlic and Avocado Leaves was in the concentrations of 25%:75%, 50%:50%, and 75%:25%. Identification of secondary metabolite compounds was conducted using reagents. The results showed that the extract of Garlic at a concentration of 50%:50% has the activity to inhibit Escherichia coli bacteria with the largest inhibition zone diameter of 18.91 mm, categorized as strong. Identification of secondary metabolite compounds with garlic extract and avocado leaves tested positive for alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. The conclusion of this study is that the best combination of extracts is found in garlic extract and avocado leaves, with an inhibition zone diameter of 18.91 mm, which falls into the strong category. Both garlic extract and avocado leaves have a significant influence on the inhibition zone diameter produced by the combined extract.
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Batam Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung Tahun 2025 Saputra, Andika Wahyu; Safutri, Wina; Pisacha, Iga Mayola; Suswidiantoro, Vicko
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pasien. Kepuasan pasien menjadi faktor krusial bagi keberlangsungan apotek, karena pelayanan yang memuaskan mendorong konsumen untuk kembali dan menjadi pelanggan tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan di Apotek Batam Sukoharjo berdasarkan lima dimensi SERVQUAL, yaitu tangible, reliability, empathy, assurance, dan responsiveness. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling, sedangkan jumlah sampel ditentukan melalui perhitungan Lemeshow. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengunjung berada pada kategori sangat tinggi pada semua dimensi. Dimensi reliability memperoleh nilai tertinggi sebesar 96,75%, diikuti tangible 96,70%, assurance 92,10%, empathy 91,58%, dan responsiveness 90,80%. Temuan ini mengindikasikan bahwa pelayanan apotek secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik, terutama dalam hal keandalan petugas dan kondisi fisik apotek. Namun, aspek empathy dan responsiveness meskipun masih dalam kategori sangat puas, menunjukkan nilai relatif lebih rendah sehingga perlu menjadi perhatian utama untuk ditingkatkan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Apotek Batam Sukoharjo telah mampu memberikan pelayanan yang profesional, cepat, dan ramah, serta menjamin ketersediaan obat yang memadai, namun tetap diperlukan peningkatan pada kualitas komunikasi interpersonal dan kecepatan pelayanan guna memperkuat kepuasan konsumen.  
Formulasi Sediaan Lotion Fraksi Etanol Kulit Coklat (Theobroma cacao L) Sebagai Antioksidan Humayroh, Suci; Rosanti, Afi Sania; Putri, Diah Kartika; Suswidiantoro, Vicko
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3629

Abstract

ABSTRACT Kulit salah satu organ terluar tubuh yang rentan mengalami kerusakan akibat paparan radikal bebas dari sinar ultraviolet dan faktor lingkungan lainnya. Kondisi tersebut dapat memicu kerusakan kulit, penuaan dini hingga kanker kulit, sehingga diperlukan perlindungan kulit dengan senyawa antioksidan. Kulit coklat (Theobroma cacao L) diketahui mengandung flavonoid dan polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan lotion berbasis fraksi etanol kulit coklat serta menilai sifat fisik dan aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50. Ekstraksi dilakukan melalui metode maserasi menggunakan etanol 96%, dan fraksinasi, kemudian diformulasikan dalam tiga konsentrasi, yaitu F1(0,05gr), F2(0,1gr), dan F3(0,2gr). Evaluasi mutu fisik mencakup uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan daya proteksi, sedangkan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil sediaan lotion fraksi etanol kulit coklat memenuhi semua syarat mutu fisik yang tidak memenuhi syarat mutu fisik pada uji proteksi F1&2. Hasil aktivitas antioksidan sediaan lotion fraksi etanol F1 sedang (126,6 ppm), F2 sangat kuat (48,55 ppm), dan F3 sangat kuat (36,67 ppm). Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa F3 memenuhi semua kriteria mutu fisik sediaan lotion dan memiliki kandungan antioksidan terbaik, Penelitian ini juga menjadi Upaya pemanfaatan limbah kulit coklat (Theobroma cacao L) sebagai bahan baku kosmetik yang ramah lingkungan sehingga dapat menjadi dasar untuk pengembangan produk kosmetik herbal yang efektif dan aman. Kata Kunci: Antioksidan, DPPH, IC50, kulit coklat, lotion ABSTRACT The skin is one of the outermost organs of the body that is vulnerable to damage caused by free radicals from ultraviolet radiation and other environmental factors. Such conditions may trigger skin damage, premature aging, and even skin cancer, thus requiring protection with antioxidant compounds. Cocoa shell (Theobroma cacao L.) contains flavonoids and polyphenols that have potential as natural antioxidants. This study aimed to formulate a lotion preparation based on the ethanol fraction of cocoa shell and to evaluate its physical properties and antioxidant activity based on IC50 values. Extraction was carried out by maceration using 96% ethanol, followed by fractionation, and the fraction was then formulated into three concentrations: F1(0.05gr), F2(0.1gr), and F3(0.2gr). Physical evaluations included organoleptic test, homogeneity, pH, viscosity, spreadability, adhesion, and protection, while antioxidant activity was tested using the DPPH method. The results showed that all lotion formulations met physical quality requirements, except that F1 and F2 did not meet the criteria in the protection test. Antioxidant activity of the ethanol fraction lotion was classified as moderate for F1 (126.6 ppm), and very strong for F2 (48.55 ppm) and F3 (36.67 ppm). In conclusion, F3 fulfilled all physical requirements and had the best antioxidant activity. This study also represents an effort to utilize cocoa shell waste (Theobroma cacao L.) as an eco-friendly cosmetic ingredient and a foundation for the development of safe and effective herbal cosmetic products. Keywords: Antioxidant, DPPH, IC50, cocoa shell, lotion
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Kepatuhan Pasien Rawat Jalan Tentang Penggunaan Antibiotik Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2025 Khoiri, Ahmad Zul; Suswidiantoro, Vicko; Pratiwi, Mida; Putri, Diah Kartika
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit infeksi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting khususnya di negara berkembang. Pengobatan lini pertama untuk mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus, dan antiprotozoal.  Tujuan penelitian ini untuk  menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien rawat jalan terhadap penggunaan antibiotik. Studi ini menggunakan  metode penelitian  deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 100 pasien rawat jalan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang pernah mengonsumsi antibiotik. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik. Hasil penelitian menunjukan pasien dengan pengetahuan baik sebanyak 49% responden, pengetahuan cukup sebanyak 37% responden dan pengetahuan rendah sebanyak 14% responden. Pasien dengan kepatuhan tinggi sebanyak 14% responden, kepatuhan sedang sebanyak 23% responden dan kepatuhan rendah sebanyak 63% responden. Uji analisis hubungan pengetahauan dengan kepatuhan pengobatan dengan chi-square menunjukan terdapat hubungan yang signifikat antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan pengobatan pada pasien  rawat jalan dengan nilai p-value = 0,004 (p< 0,05).