Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisa Pertumbuhan Karang dengan metode CPCe dan Sistem Pemeliharaannya pada Program Restorasi Karang di Nusa Penida Bali Pelupessy, Yesha Ainesis El Gracianita; Prasetijo, Rahmadi; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Rosiana, I Wayan
Jurnal Kelautan Vol 17, No 2: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i2.21861

Abstract

ABSTRAKKondisi ekosistem terumbu karang di perairan Ped, Nusa Penida berada dalam kategori sedang.  Kategori ini mengindikasikan pentingnya kegiatan restorasi. Kegiatan restorasi dengan metode transplantasi ini telah dilakukan pada bulan Agustus 2022 oleh NGO lokal yang bekerja sama dengan kelompok masyarakat dalam segi pemeliharaan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan fragmen karang, rata-rata pertumbuhan dan faktor keterlibatan kelompok masyarakat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fragmen karang hasil kegiatan restorasi di perairan Ped, Nusa Penida. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan perangkat lunak bernama Coral Point Count with excel extensions (CPCe) untuk menghitung luas 80 fragmen karang pada periode 1 atau 1 bulan setelah transplantasi, periode 2 atau 3 bulan setelah transplantasi dan periode 3 atau 5 bulan setelah transplantasi, kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji R2. Variabel independen yaitu faktor eksternal dan kondisi perairan serta variabel dependen yaitu pertumbuhan fragmen karang. Hasil penelitian ini adalah pertumbuhan fragmen karang meningkat relatif linear selama 5 bulan penelitian. Total fragmen yang hidup adalah 76 dari 80 fragmen setelah 5 bulan. Laju pertumbuhan fragmen maksimal adalah pada periode 2 yaitu 0,46 cm2/hari dan menurun pada periode 3 yaitu 0,42 cm2/hari, hasil laju pertumbuhan merupakan landasan pentingnya pemeliharaan pada 3 bulan pertama setelah dilakukannya transplantasi. Uji R2 menunjukan hasil 0,99 yang berarti faktor pertumbuhan fragmen adalah 99% waktu pengukuran dan 1% faktor lainnya. Pemeliharaan dapat dilakukan oleh kelompok masyarakat karena kemampuannya dalam memiliki pendanaan dalam pemeliharaan yang membantu kelompok dari segi operasional. Hasil penelitian pertumbuhan fragmen karang pada substrat reef star menyatakan bahwa pertumbuhan fragmen selama 5 bulan adalah relatif linear dengan tingkat hidup fragmen karang tinggi.Kata kunci: reef star, terumbu karang, restorasi, laju pertumbuhan.ABSTRACTThe condition of the coral reef ecosystem in Ped waters, Nusa Penida is in the medium category. This category indicates the importance of restoration activities. Restoration activities with the transplantation method have been carried out in August 2022 by local NGOs in collaboration with community groups regarding sustainable maintenance. The purpose of this study was to determine the condition of coral fragment growth, average growth, and community involvement factors that affect the growth of coral fragments resulting from restoration activities in the waters of Ped, Nusa Penida. The method of this study is to use a software called Coral Point Count with excel extensions (CPCe) to calculate the area of 80 coral fragments in period 1 or 1 month after transplantation, period 2 or 3 months after transplantation, and period 3 or 5 months after transplantation, then continued with R2 test. The independent variables are external factors and water conditions and the dependent variable is the growth of coral fragments. The results of this study were that the growth of coral fragments increased relatively linear over 5 months of the study. The total number of living fragments was 76 out of 80 after 5 months. The maximum fragment growth rate was in period 2 which was 0.46 cm2 / day and decreased in period 3 which was 0.42 cm2 / day, the results of the growth rate are the basis for the importance of maintenance in the first 3 months after transplantation. The R2 test showed a result of 0.99, which means that the fragment growth factor is 99% of the measurement time and 1% of other factors. Maintenance can be carried out by community groups because of their ability to have funding in maintenance that helps groups in terms of operations. The results of coral fragment growth research on reef star substrate stated that fragment growth for 5 months was relatively linear with a high survival rate of coral fragments.Keywords: reef star, coral reefs, restoration, growth rate.
Blumea balsamifera and Sargassum aquifolium extracts reduce fatty liver damage through lipid metabolism signalling pathways Widhiantara, I Gede; Wiradana, Putu Angga; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Sari, Ni Kadek Yunita; Rosiana, I Wayan; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Panjaitan, Novaria Sari Dewi
JURNAL INDONESIA DARI ILMU LABORATORIUM MEDIS DAN TEKNOLOGI Vol 6 No 2 (2024): Promising and valuable research towards diagnosis, prognosis and treatment of dis
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ijmlst.v6i2.5697

Abstract

Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is a condition marked by excessive fat accumulation in the liver and poses a significant health challenge. The leaves of Blumea balsamifera and Sargassum aquifolium have been reported to have anti-atherogenic effects. This study aims to determine the effectiveness of B. balsamifera extract (BBLE) and S. aquifolium extract (SAE) in preventing and treating liver fat accumulation in Wistar rats induced by a high-cholesterol diet through the expression of the AMP-activated protein kinase (AMPK)/ Sirtuin 1 (SIRT1)/peroxisome proliferator-activated receptor γ (PPARγ) pathway, and the leptin receptor. The experimental design of this study is laboratory-based, involving, 20 Wistar rats were fed a high-cholesterol diet over a period of 21 days. The rats were divided into four groups for the evaluation of BBLE and SAE effect: negative control (P0): induced with a high-cholesterol diet + distilled water, positive control (P1): induced with a high-cholesterol diet + simvastatin, P2: induced with a high-cholesterol diet + 4 mg/kg/bw BBLE, and P3: induced with a high-cholesterol diet + 4 mg/kg/bw BBLE and 4 mg/kg/bw SAE. The treatment duration extended over three months. Immunohistochemical analyses were performed on liver tissues to measure AMPK, SIRT1, PPARγ, and leptin receptor expression. The results indicated that leptin expression was lower in the BBLE+SAE group compared to the simvastatin group, and differences were significant between the BBLE and BBLE+SAE groups. No significant differences were noted in AMPK, SIRT1, and PPARγ expression between the simvastatin and BBLE+SAE groups (p≥0.05). In conclusion, BBLE and SAE effectively reduce liver lipid accumulation and enhance fat metabolism in hypercholesterolemic rats.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENANGANAN HEWAN COBA MENCIT (Mus musculus) PADA SISWA JURUSAN FARMASI SMK KESEHATAN GANA HUSADA, NUSA DUA, BADUNG, BALI Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Sari, Ni Kadek Yunita; Rosiana, I Wayan
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 7 (2024): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hewan coba adalah hewan yang dipelihara dan dikembangbiakkan untuk keperluan eksperimen, penelitian, pendidikan, atau tujuan ilmiah lainnya. Sebelum diuji pada manusia, penggunaan hewan percobaan dalam penelitian obat-obatan perlu dilakukan terlebih dahulu. Penggunaan hewan percobaan dalam penelitian harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dan didasarkan pada prinsip 3R, yaitu pengurangan jumlah hewan (reduction), penyempurnaan metode (refinement), dan penggantian dengan alternatif lain (replacement). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi siswa jurusan farmasi SMK Kesehatan Gana Husada dalam menangani hewan coba. Pelatihan dan pendampingan diawali dengan memberikan pretest kepada para siswa dilanjutkan dengan sosialisasi materi dan praktik pelatihan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penanganan dasar hewan coba, kemudian diakhiri dengan pengisian posttest oleh para siswa. Setelah dilakukan penyampaian materi, diperoleh peningkatan hasil evaluasi kemampuan siswa terkait tentang materi cara penanganan dan teknik handling dasar untuk hewan coba. Nilai rata-rata pre-test yaitu 55, dengan nilai terendah 40 dan tertinggi 65 mengalami peningkatan dalam rata-rata post-test menjadi 90, dengan nilai terendah 80 dan tertinggi 95. Hasil dari kegiatan ini dapat dikatakan mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa dalam penanganan dasar hewan coba.
PKM EDUKASI PENGENALAN PEMANFAATAN HEWAN COBA UNTUK RISET ILMIAH BAGI GURU DAN SISWA SMA N 2 MENGWI, BADUNG Wiradana , Putu Angga; Sari, Ni Kadek Yunita; Permatasari , A.A. Ayu Putri; Widhiantara, I Gede; Lestari, Ni Kadek Dwipayani; Sandhika, I Made Gde Suadnyana; Putra, I Made Wisnu Adhi; Murna, I Made; Rosiana, I Wayan; Prasetijo, Rahmadi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 7 (2024): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMAN 2 Mengwi merupakan salah satu sekolah menegah atas yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali yang mendukung adanya kegiatan pengembangan diri Karya Ilmiah Remaja (KIR) sebagai wadah siswa untuk meningkatkan prestasi. Namun dalam pelaksanaanya terutama dalam KIR untuk terus dapat mengikuti dan dapat meraih juara dalam berbagai lomba olimpiade dan lomba penulisan artikel ilmiah dan lainnya terkendala dalam kurangnya pengetahuan mengenai potensi penggunaan laboratorium di sekolah untuk melakukan mini riset dalam mendukung berbagai lomba sains yang akan diikuti. Kurangnya pengetahuan dalam melaksanakan riset ilmiah dan menyusun artikel ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Oleh karena itu tim PKM melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap mitra yaitu: 1)memberikan penyuluhan terkait jenis-jenis hewan coba yang digunakan dalam riset ilmiah bagi guru dan siswa; 2)memberikan penyuluhan terkait terkait teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah bagi guru dan siswa; 3)melakukan pendampingan terkait praktek secara langsung teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah bagi guru dan siswa; 4)memberikan penyuluhan terkait tenik penulisan artikel ilmiah bagi guru dan siswa; 5) melakukan pendampingan terkait praktek membuat proposal riset ilmiah bagi guru dan siswa. Hasil PKM ini adalah: 1) Wawasan mitra terkait jenis-jenis hewan coba yang digunakan dalam riset ilmiah meningkat setelah sosialisasi dari rata-rata nilai 52 pada pre test menjadi 87 setelah post test; 2)Pengetahuan mitra terkait teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah meningkat setelah sosialisasi dari rata-rata nilai 50 pada pre test menjadi 80 setelah post test; 3)Keterampilan mitra terkait teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah meningkat setelah pelatihan dari rata-rata nilai 60 pada pre test menjadi 80 setelah post test; 4)Pengetahuan mitra terkait tenik penulisan artikel ilmiah meningkat setelah sosialisasi dari rata-rata nilai 53 pada pre test menjadi 83 setelah post test; 5)Keterampilan mitra dalam membuat proposal ilmiah meningkat setelah pendampingan dari rata-rata nilai 62 pada pre test menjadi 87 setelah post test.
PKM Standarisasi Keamanan Produk Biofarmasi secara Mikrobiologi Anak Agung Ayu Putri Permatasari; Sari, Ni Kadek Yunita; I Wayan Rosiana
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v13i2.55676

Abstract

Masalah penelitian terletak pada belum adanya uji mikrobiologi pada produk biofarmasi Blumea Soap dan Plumeria Scrub yang dikembangkan oleh siswa jurusan farmasi, sehingga standar keamanan produk belum terpenuhi. Selain itu, mitra tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam standarisasi mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendampingi mitra dalam menguasai dan menerapkan standarisasi keamanan produk biofarmasi secara mikrobiologi, menggunakan pengujian lempeng total dan angka kapang khamir. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan dengan desain partisipatif. Subjek penelitian adalah 30 guru dan siswa. Data dikumpulkan melalui penyuluhan, observasi, dan evaluasi hasil pengujian mikrobiologi produk mitra menggunakan instrumen evaluasi yang terstandar. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan, di mana rata-rata pengetahuan dan keterampilan mitra dalam standarisasi produk biofarmasi meningkat sebesar 84%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendampingan efektif dalam meningkatkan kompetensi mitra terkait standarisasi mikrobiologi, yang penting untuk memastikan keamanan produk biofarmasi. Implikasi dari penelitian ini adalah metode pendampingan ini dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan lain untuk meningkatkan standar keamanan produk biofarmasi yang dikembangkan.
Kapasitas antioksidan, sitotoksisitas dan cemaran bakteri simplisia makroalga cokelat: Antioxidant capacity, cytotoxicity, and bacterial contamination of brown macroalgae simplicia Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Wiradana, Putu Angga; Sari, Ni Kadek Yunita; Widhiantara, I Gede; Rosiana, I Wayan; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Sucipto, Teguh Hari; Panjaitan, Novaria Sari Dewi
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 27 No 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.53930

Abstract

Brown algae are considered to be a source of antioxidants that can contribute to improving health. The purpose of this study was to determine the best combination of brown algae and solvent types based on the parameters of antioxidant capacity, toxicity to Vero cells, and bacterial contamination that affects brown algae simplicia during 30 d of storage. Brown algae, Sargassum aquifolium and Padina australis, were collected from Sanur Beach at the lowest point in the intertidal zone. Extraction was performed using three solvents: ethanol, methanol, and distilled water. The antioxidant capacity of the brown algae extracts was measured using the DPPH method. The brown algae extract, which showed antioxidant capacity and IC50 in the strong category, was used for cytotoxicity testing. Bacterial contamination testing was performed based on the simple storage time of brown algae for 30 d. The results showed that the combination of S. aquifolium and P. australis ethanol extract (ratio 1:10) had a yield percentage of 37.2% with an antioxidant capacity of 0.935±0.003 mg/L GAEAC and an IC50 value of 89.03 μg/mL (strong category). The combination of S. aquifolium and P. australis ethanol extracts had an IC50 value of 382.30 μg/mL (the weak category). Total plate count (TPC), Enterobacteriaceae, and coliforms increased with the storage time of simplicia for 30 days. These findings indicate that the combination of ethanol extracts of S. aquifolium and P. australis is a potential source of natural antioxidants.
Potensi Rumput Laut Eucheuma cottonii Hasil Budidaya di Nusa Lembongan sebagai Bahan Baku Herbal dan Bahan Pangan Fungsional: Kajian Literatur Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Rosiana, I Wayan; Sulistyadewi, Ni Putu Eny
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 7 (2025): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya rumput laut Eucheuma cottonii di wilayah perairan Nusa lembongan sudah semakin berkembang sejak tahun 2020. Selain dikenal sebagai daerah pariwisata, Nusa Lembongan juga memiliki daya tarik lain yaitu sentra budidaya rumput laut. Rumput laut Eucheuma cottonii dikenal memiliki banyak manfaat dan kasiat salah satunya sebagai imostimulan alami. Selain itu keragenan yang dihasilkan rumput laut Eucheuma cottonii memiliki potensi besar digunakan dalam berbagai bidang baik itu untuk industri pangan dan non-pangan termasuk bidang kesehatan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan mengumpulkan informasi dari berbagai literatur penelitian terdahulu, baik dari jurnal nasional maupun internasional serta database online seperti Researchgate, Google Scholar, dan Direktori Jurnal Akses Terbuka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen aktif rumput laut Eucheuma cottonii mengandung alkaloid, saponin, steroid, flavonoid, dan tanin yang sangat bisa berperan dalam bidang kesehatan. Selain itu rumput laut Eucheuma cottonii juga memiliki aktivitas antioksidan dan kandungan karbohidrat yang tinggi dalam berat kering sehingga dapat dikembangkan dalam bidang pangan fungsional.
PKM SEKOLAH BERBASIS KESEHATAN DAN LINGKUNGAN DI SD NEGERI 5 SINGAKERTA UBUD GIANYAR BALI Lestari, Ni Kadek Dwipayani; Adisanjaya, Nyoman Ngurah; Rosiana, I Wayan
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.614 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v11i1.32438

Abstract

The health and environment program is a program that focuses on the school's commitment to preventing disease during a pandemic and maintaining cleanliness and preserving the environment. This program is in line with the government's goals to jointly protect the environment amid the Covid-19 pandemic. The choice of primary school is not only because basic education is accepted here, it is also possible to instill environmental awareness as early as possible in school children to care more about the surrounding environment and instill the importance of health protocols. Singakerta 5 State Elementary School is located on Jalan Raya Br. Tunon No. 4 Singakerta Ubud Gianyar Bali, where this school has been accredited A. The number of male students is 52 students and 54 girls and has 9 teachers. This school is led by I Wayan Metro as the Principal of the School. From the results of field observations, 3 main problems were obtained, namely 1) Environmental Health in particular how to provide knowledge about personal health for elementary school children, prevention of viruses and bacteria and provision of adequate health facilities, 2) Problems in the field of Information Technology (Computer), in accordance with the circular of the Governor of Bali to hold E-Learning in their respective homes during school holidays, so that knowledge and training are needed for teachers and students about the system, 3) Problems in the field of Biology, according to the objectives of environment-based schools, are appropriate training and assistance, especially in the field of Biology. Activities in the field of Environmental Health include the provision of health protocol facilities, assistance in the management of health protocols, procurement of garbage bins, assistance for sorting waste and composting. And in the field of information technology, namely assistance in the use of E-learning such as Google meet and Google classroom. Meanwhile, in the field of Biology, training and assistance in the maintenance and cultivation of plant nurseries will be conducted. Each activity is measured the level of progress of its success by conducting tests both before and after the activity, monitoring and evaluating scheduled.
PENDAMPINGAN PEMASARAN ONLINE DAN MANAJEMEN KEUANGAN UMKM TAS ROTAN DAN BAMBU DI DESA DANGIN PURI DENPASAR Deswiniyanti, Ni Wayan; Ni Kadek Dwipayani Lestari; I Wayan Rosiana; I Gusti Ngurah Manik Nugraha; Emanuel Maramba Hamu; Ni Made Intan Prawita Dewi
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v13i1.57979

Abstract

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki seni anyaman adalah Pulau Bali. Bali merupakan salah satu pusat destinasi wisata yang sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan asing, terdapat berbagai kerajinan, hiasan dan souvenir. Putu Sosiawan merupakan pemilik usaha UMKM tas rotan dan bambu yang telah berjalan selama 6 tahun. Permasalahan yang dihadapi dengan adanya covid-19 tamu asing di Bali mengalami penurunan, maka penjualan kerajinan bambu terutama tas mengalami penurunan secara drastis. Usaha kerajinan bambu ini sangat bergantung pada kunjungan adanya tamu asing di Bali, karena kurangnya melakukan promosi kerajinannya secara online dengan optimal dan pencatatan pembukuan masih secara manual. Solusi dari hasil diskusi dengan kelompok mitra dan tim PKM yaitu pertama pembuatan website berbasis database yang mendata seluruh produk yang kan dipasarkan dan mempromosikan produk kerajinan dan media penjualan website, kedua yaitu kegiatan pendampingan pengelolaan website, Ketiga pendampingan cara pembukuan keuangan yang benar dan agar memiliki pencatatan keuangan.
REVIEW OF THE USE OF DNA BARCODING IN AVIFAUNA RESEARCH: CONSERVATION, AUTHENTIFICATION, AND DISEASE DETECTION I Wayan Rosiana; Made Pharmawati; I Made Murna; Putu Angga Wiradana; Ni Wayan Ayu Wiartini; Fransiskus Jimmy Roga
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 27 No. 1 (2025): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbp.v27i1.2025.10-17

Abstract

DNA barcoding is an effective tool for identifying species, with additional uses for measuring molecular diversity, authentication of illegal products, and early detection of disease types. In this review, we discussed the use of DNA barcoding for Avifauna research, that is known to have an important impact on environmental health. The existence of Avifauna is threatened with extinction due to human anthropogenic activities. This review starts by providing a general overview of DNA barcoding, focusing on its application in Avifauna research, metabarcoding, as a tool in detecting food samples from the Avifauna, tracking enandgered and protected exotic birds, and tracking avifauna diseases. This review concludes with definitive statements and challenges regarding the use of DNA barcoding, especially in regions with high levels of avifauna diversity. This review can contribute to a better understanding of DNA barcoding and its potential in managing Avifauna genetic resources in the wild and conservation institutions.